Di Susun Oleh :
St.Rahmawati (196602142)
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat, berkah,
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika dan
Pemasaran” . Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai Etika dan
Pemasaran , dan juga untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Profesi dan Tata Kelola
Corporate.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel
dan tulisan telah kami jadikan referensi guna penyusunan makalah ini. Semoga dapat terus
berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan
yang lebih baik . kami berharap , semoga informasi yang ada di dalam makalah ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna , banyak kekurangan
dan kesalahan , penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurna makalah
ini
penyusun
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB I PEMBAHASAN
1. Latar Belakang............................................................................4
2. Rumusan Masalah.......................................................................5
3. Tujuan.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika..........................................................................6
2. Macam-macam Etika..................................................................6
3. Pengertian Pemasaran.................................................................7
4. Tujuan Pemasaran.......................................................................8
5. Pengertian Etika Pemasaran........................................................9
6. Prinsip Etika Dalam Bauran Pemasaran......................................9
7. Isu Etis Dalam Pemasaran...........................................................12
8. Tanggung Jawab Terhadap Produk.............................................13
1. Kesimpulan.................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan
”kebaikan(rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam
pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari
perilaku yangditerima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan
baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-
standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan
dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma
etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi
paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan
laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang
dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit
ditiru. Para manajer pun kini menyadari bahwa hanya bisnis yang beretikalah
yang mampu bertahan. Bahkan etika itu sendiri kini diyakini dapat menjadi
sumber keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. sehingga etika dan laba
dapat diseleraskan dalam berbisnis.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial,
mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan
konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang
berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.
4
Guna mendapatkan profit semaksimal mungkin, perusahaan tentunya
berusaha sebaik mungkin agar produknya laku terjual. Dibutukan konsep
pemasaran guna memasarkan produk tersebut sehingga laku terjual. Berbagai cara
dapat dilakukan untuk memasarkan produk perusahaan. Diantaranya melalui
promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik, membuat event atau
acara tertentu, membuat jalur distribusi yang baik, dll.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika, pemasaran dan etika pemasaran?
2. Apa saja tujuan pemasaran serta prinsip etika dalam bauran pemasaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian atika, emasaran dan etika pemasaran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti adat
istiadat. Etika adalah prinsip atau standar yang mengatur perilaku suatu
komunitas, kelompok, organisasi dan individu. Etika berkaitan dengan kebiasaan
hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat . Etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan
segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain
atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
B. Macam-Macam Etika
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya
sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara
mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
6
merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara
baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
C. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2002 : 9), dalam bukunya
Manajemen Pemasaran adalah “Suatu proses sosial yang didalamnyaa individu
dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain”.
7
menawarkan produk yang dianggap bernilai. Semua ini dilakukan untuk
memuaskan kebutuhan dan mendapat keuntungan yang mereka inginkan.
D. Tujuan Pemasaran
8
memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai
lembaga produsen. Istilah marketing meliputi marketing yayasan,
marketing lembaga pendidikan, marketing pribadi, marketing masjid,
marketing nonprofit organization. Tujuan pemasaran lembaga-lembaga
non profit ini ialah membuat satisfaction kepada konsumen, nasabah,
jamaah, murid, rakyat, yang akan menikmati produk yang dihasilkannya.
Oleh sebab itu lembaga-lembaga tersebut harus mengenal betul siapa
konsumen, jamaah, murid yang akan dilayaninya. Jika konsumen merasa
puas, maka masalah keuntungan akan datang dengan sendirinya. Produsen
akan memetik keuntungan secara terus menerus, sebagai hasil dari
memberi kepuasan kepada konsumennya.
9
2) Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit
Perusahaan memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan
(benefit) jika produk tersebut layak untuk dipasarkan.
10
3) Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat
Perusahaan menentukan harga suatu produk dengan melihat kondisi
konsumen dalam kemampuan daya belinya.
11
2) Informasi kegunaan dan kualifikasi barang.
Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus memberi informasi yang
akurat mengenai kegunaan dan kualifikasi barang atau jasa kepada
konsumen agar konsumen paham betul dengan kegunaan produk
tersebut.
12
H. Tanggung Jawab terhadap Produk
1. Keamanan dan Tanggung Jawab
Kategori umum dari tanggung jawab bisnis untuk produk dan jasa
yang dijualnya meliputi topik-topik yang sangat beragam. Hanya sedikit
isu yang menerima cukup banyak pengawasan dari ilmu hukum, politik,
dan etika jika dibandingkan dengan tanggung jawab bisnis karena bahaya
yang disebabkan oleh produknya. Bisnis memiliki tanggung jawab etis
untuk merancang, memproduksi, dan mempromosikan produknya dalam
cara yang menghindarkan timbulnya bahaya bagi konsumen.
Baik hukum dan etika bergantung pada kerangka kerja yang serupa
ketika mengevaluasi kasus di mana produk atau jasa dari bisnis
menyebabkan kerusakan di pasar. Fokus dari kebanyakan diskusi
mengenai tanggung jawab bisnis atas keamanan produk adalah pada
penentuan tanggung jawab(yang bersalah) atas kerusakan yang disebabkan
oleh produk yang tidak aman.
13
menempatkannya pada risiko yang tidak perlu dan dapat dihindari. Dengan
demikian, meskipun saya tidak pernah berjanji secara eksplisit kepada
siapapun bahwa saya akan menyetir dengan hati-hati, saya memiliki tugas
etis untuk tidak menyetir secara ceroboh di jalan.
14
Ada dua cara untuk mempengaruhi orang lain, yaitu cara yang baik
dan cara yang buruk. Diantara cara yang baik untuk memengaruhi orang
lain secara etis adalah membujuk/persuasi, bertanya, memberitahu, dan
menasihati. Sedangkan cara mempengaruhi orang lain secara tidak etis
adalah ancaman, pemaksaan, penipuan, manipulasi, dan berbohong. Sering
kali ditemukan praktik penjualan dan periklanan yang menggunakan cara-
cara yang menipu atau manipulasi untuk memengaruhi, contohnya adalah
pada pasar penjualan otomotif, khususnya pada pasar mobil bekas sering
kali ditemukan praktik manipulasi.
15
Tradisi utilitarianisme akan menawarkan kritik manipulasi yang
lebih kondisional, bergantung pada konsekuensinya. Sudah pasti ada kasus
manipulasi yang paternalistik, di mana seseorang dimanipulasi untuk
kebaikan dirinya. Akan tetapi, bahkan dalam kasus seperti itu, bahaya
yang tidak dapat diramalkan dapat terjadi. Disini, manipulasi cenderung
mengikis ikatan kepercayaan dan penghormatan diantara sesama. Hal
tersebut dapat mengikis kepercayaan diri seseorang dan menunda
pengembangan pilihan yang bertanggung jawab di antara mereka yang
dimanipulasi. Pada umumnya, karena sebagian besar manipulasi dilakukan
untuk mendorong pencapaian tujuan akhir pihak yang memanipulasi atas
biaya yang dikeluarkan pihak yang dimanipulasi, pandangan
utilitarianisme cenderung berpikiran bahwa manipulasi mengurangi
kebahagiaan secara keseluruhan. Praktik manipulasi yang umum, seperti
yang dituduhkan kritik banyak terjadi pada praktik penjualan, dapat
merusak praktik sosial (yaitu penjualan) itu sendiri yang ditujukan untuk
mempromosikan ketika reputasi penjualan diturunkan. Bentuk manipulasi
khusus yang sangat buruk terjadi ketika orang-orang yang rentan menjadi
target eksploitasi.
16
pelanggan juga akan mendapat informasi yang membantu mereka untuk
membuat pilihan yang bertanggung jawab, atau bahkan mereka dapat
merasa terhibur. Akan tetapi pemasaran juga dapat membentuk
kebudayaan dan individu yang berkembang dan yang bersosialisasi di
dalam kebudayaan itu. Pemasar dapat memiliki pengaruh langsung dan
tidak langsung pada perkembangan diri seseorang.
Terdapat sebuah fakta yang memiliki tiga implikasi besar dan tidak
disukai. Pertama, dengan menciptakan keinginan periklanan menjunjung
tinggi hukum permintaan dan penawaran. Kedua, periklanan dan
pemasaran cenderung menciptakan keinginan konsumen yang tidak masuk
akal dan sepele. Terakhir, dengan menciptakan keinginan konsumen,
periklanan dan praktik pemasaran lain melanggar otonomi konsumen.
Dalam hal ini konsumen yang menganggap dirinya bebas karena mereka
dapat membeli apapun yang mereka inginkan sebenarnya tidak bebas jika
keinginan tersebut diciptakan oleh pemasaran. Intinya dalam hal ini,
konsumen dimanipulasi oleh periklanan.
17
Sebagai pertimbangan awal, pemasaran yang ditargetkan kepada
individu-individu yang rentan sebagai konsumen tidak etis. Ini merupakan
kasus mengambil keuntungan atas kelemahan seseorang dan manipulasi
untuk keuntungan sendiri.
18
secara keseluruhan dan akan memilih membeli produk dan jasa di tempat
lain. Sebagai hasilnya, baik perusahaan maupun konsumen tidak
mendapatkan keuntungan, dan sebuah produk atau jasa yang seharusnya
menjadi solusi yang paling efektif atau efisien dapat berhenti diproduksi
karena kampanye pemasaran yang tidak benar.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika pemasaran merupakan sebuah standarmoral yang digunakan untuk
memandu keputusan dan tindakan pemasaran. Etika pemasaran dibangun
berdasarkan nilai-nilai yang dipegang oleh individu atau perusahaan tertentu, oleh
karenanya tidak selalu sama dan bervariasi antara satu orang dan orang lainnya,
dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_pemasaran
http://desiindriana.blogspot.com/2017/07/etika-pemasaran.html
https://pusatdatamakalah.blogspot.com/search?q=etika+pemasaran
21