DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan serta umur yang berkah sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Saw. Mudah-mudahan kita termasuk kepada golongan-golongan umat yang mendapatkan
syafa’atnya di yaumil akhir kelak. Aamiin ya rabbal alamin.
Terima kasih kepada Bapak H. Anjur Perkasa Alam, ST, M,EI selaku dosen mata
kuliah Ekonomi Binis Islam di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Sumatera
Utara atas bimbingannya sehingga pembuat makalah dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan InsyaaAllah tepat waktu.
Disadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Disamping itu juga banyak bahan-bahan yang perlu ditambahkan untuk
memenuhi kriteria makalah yang baik. Kritik dan saran sangat diperlukan, agar pembuat
Makalah mampu memperbaikinya, akan tetapi dengan adanya makalah yang tidak sempurna
ini, kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dalam rangka menambah wawasan
pengetahuan.
Dengan ini penyusun mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Amin ya Robbal Alamin.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani Ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta
etha) berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’ dalam pengertian ini etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata
cara hidup yang baik aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan
diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi kegenerasi yang lain.
Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah
kebiasaan.
Yang menarik disini dalam pengertian ini etika justru persis sama dengan
pengertian moralitas. Moralitas berasal dari kata latin mos, yang dalam bentuk
jamaknya (mores) berarti “Adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’ .Jadi secara harafiah, etika dan
moralitas sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik
sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang
kemudian terwujud dalam pola perilaku yang terulang dalam kurun waktu yang lama
sebagaimana layaknya sebuah kebiasaan.
B. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
3
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk
memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.
Allan afuah (2004). Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar
mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di
dalam industry
T. chwee (1990). Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Grifin dan ebert. Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau
jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
4
Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5),
Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis
Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis
Hill dan Jones, 1998, Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan
antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang
terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis :
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat. Bisnis juga membutuhkan etika yang
setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah:
Pengendalian diri
Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Menciptakan persaingan yang sehat
Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
Mampu menyatakan yang benar itu benar
5
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan
6
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama
atau perjanjian dalam bisnis.
5) Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan
yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
6) Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran,
tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.
7) Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia
karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk
memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan
tindakannya. secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia
menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
7
1) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip
etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau
tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau
tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari
cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
2) Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia
bisnis, tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah
perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisasi atau
perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan
mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
4) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
3) Memiliki Etika
8
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi
jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak
semua yang bisa kita lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati
kepentingan dan hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita
sendiri tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu
juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
9
G. Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan
Setelah mengetahui betapa pentingnya etika yang harus diterapkan pada
perusahaan bisnis, tentunya etika memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap
kemajuan perusahaan itu sendiri. Permasalahan etika bisnis yang terjadi di perusahaan
bervariasi antara fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan lainnya. Hal ini
terjadi karena operasi perusahaan sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi,
sehingga setiap fungsi perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri.
Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di
beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang akuntansi (accounting
ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan pemasaran (production and marketing
ethics), sumber daya manusia (human resources ethics), dan teknologi informasi
(information technology ethics) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
10
sebenarnya kondisi keuangan keuangan perusahaan tidak sesehat seperti yang
dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah dipercantik. Contoh lain pelanggaran
etika keuangan misalnya melalui penggelembungan nilai agunan perusahaan,
sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai agunan kredit yang
sesungguhnya.
3) Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics)
a) tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyarakatkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang
tersebut.
c) tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah hitungan menurut
ukuran yang sebenarnya.
Salah satu area yang memiliki pertumbuhan masalah etika bisnis paling besar
di era 1990-an sampai awal tahun 2000 adalah bidang teknologi informasi. Hal-hal
yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi : serangan
terhadap wilayah privasi seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses terhadap
informasi usaha terutama melalui transaksi e-commerce, perlindungan hak cipta yang
menyangkut pembuatan software, musik, dan hak kekayaan intelektual.
11
H. Faktor-Faktor Pebisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh berbagai
hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-
banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya.
12
J. Sanksi Pelanggaran Yang Akan Diterima Jika Perusahaan Tidak Menerapkan
Etika Didalam Bisnisnya
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk
meraih keuntungan, yang sebagaimana terdapat dalam Pasal 22 yang berbunyi “Pelaku
usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat”.
Pasal ini menjelaskan tentang Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk
memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang, atau untuk menyediakan
jasa. Dan unsur dari bersekongkol itu sendiri adalah kerjasama antara dua pihak atau
lebih, secara terang-terangan maupun diam-diam melakukan tindakan penyesuaian
dokumen dengan peserta lainnya, membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan,
menciptakan persaingan semu, menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya
persekongkolan, tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui atau
sepatutnya mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka
memenangkan peserta tender tertentu, pemberian kesempatan eksklusif oleh
penyelenggara tender atau pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung kepada
pelaku usaha yang mengikuti tender, dengan cara melawan hukum.
Hal diatas adalah pelanggaran yang akan diterima kepada perusahaan yang tidak
menerapkan etika didalam bisnisnya karena memiliki unsur kecurangan. Hal lain yang
menjadikan pelanggaran terhadap perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam
bisnisnya adalah pegawai perusahaan yang melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis
dan Etika Kerja (Code of Conduct) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan
sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi,
berpedoman pada anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan
pengenaan sanksi terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai dengan kesepakatan
dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun aturan kepegawaian yang berlaku.
Pelaporan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai tanpa disertai dengan
bukti-bukti pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan
sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan
luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan
cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan
masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat
bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan
beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing
elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok ( supplier), perusahaan, dan konsumen,
adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus
menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan
baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan
tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan
memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang
bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis
sangatlah penting.
B. Saran
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang
ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau
kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi
atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya,
sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancer di
perusahaan tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-bisnis
http://arieedwi.blogspot.com/2012/05/etika-dalam-bisnis.html
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2729:etika-bisnis-
berpengaruh-dalam-berwirausaha-edit-mar&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69
15