Anda di halaman 1dari 13

Makalah Etika Bisnis Dalam Berwirausaha

Analisis Usaha UMKM

Disusun Oleh:

Raden Arya Rafi Fauzan 0618101012

TEKNIK INFORMATIKA A

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya karena saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi
yang akan disampaikan adalah “Etika Bisnis Dalam Berwirausaha Analisis Usaha UMKM”.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan ilmu yang
sangat berguna bagi kita semua.

Dalam proses penyusunan makalah ini saya menjumpai hambatan, namun berkat materi
dan berbagai sumber, akhirnya saya dapat menyelesaikannya dengan cukup baik. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penulisan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi
kita semua yang membutuhkan.

ii
DAFTAR ISI

Sampul ……………...................................................................................................i

Kata Pengantar ...........................................................................................................ii

Daftar Isi ...................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1


1.2 Dasar Teori ..........................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.4 Tujuan ..................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN .........................................................................................3

2.1 Etika .....................................................................................................3


2.2 Moralitas ..............................................................................................3
2.3 Etika Bisnis ...........................................................................................4
2.4 Prinsip – prinsip Etika Bisnis................................................................4
2.5 Pengertian dan Karakteristik UMKM ...................................................5
2.6 Cara Mengelola UMKM ......................................................................5
2.7 Kelebihan dan Kekurangan UMKM ....................................................6

BAB III. STUDI KASUS .........................................................................................7

3.1 Studi Kasus ..........................................................................................7

BAB IV. PENUTUP ..................................................................................................9

4.1. Kesimpulan ..........................................................................................9

DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Etika bisnis adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etikadan etika
bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha sistematis
untuk memahami pengalaman manusiasecara pribadi dan kolektif/kelompok.

Sasaran etika adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). "oralitas adalah
istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan
apa yang buruk, aturan - aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai - nilai yang tersimpul
di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan praktek tersebut.

Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita
tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha
yang kita sebut bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang
ada didalam organisasi.

Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua
aktifitas manusia yang disengaja, dan karena bisnis aktivitas manusia yang disengaja, etika juga
hendaknya berperan dalam bisnis.

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu penopang perekonomian
Indonesia. Hal ini terbukti ketika Indonesia mampu menghadapi krisis ekonomi tahun
1997/1998. Perusahaan-perusahaan besar yang diharapkan mampu bertahan ketika itu, ternyata
banyak yang gagal. UMKM-lah sebagai sektor ekonomi masyarakat kecil dengan skala lokal,
sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah
mampu membuat UMKM mampu tetap bergerak di tengah terpaan krisis. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa UMKM memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap krisis, yang
dimungkinkan karena UMKM memiliki ciri antara lain struktur organisasi dan tenaga kerja
UMKM yang lebih fleksibel dalam menyesuaikan dengan perubahan pasar.

1
1.2 Dasar Teori

Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu makna nya adalah
“prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok". Makna kedua menurut kamus
lebih penting etika adalah “ kajian moralitas ”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas,
namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas
penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Etika ?
2. Apa yang dimaksud dengan Moralitas ?
3. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis ?
4. Apa saja prinsip – prinsip Etika Bisnis ?
5. Apa yang dimaksud dengan UMKM ?
6. Bagaimana cara mengelola UMKM ?
7. Apa saja Kelebigan dan Kekurangan UMKM ?

1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memberikan wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam
tentang etika dalam berbisnis dengan berbagai prinsip dan tujuannya.
2. Untuk mengetahui tentang pengertian UMKM.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola UMKM
4. Untuk mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan UMKM.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani, Ethos (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan
segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu
generasi ke generasi yg lain
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau
masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan
dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan
bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.

Etika menurut para ahli:


a. Nietzsche, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan
bukan moralitas hamba.
b. Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan
bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara
bebas dan bertanggungjawab. Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok dari
otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas, termasuk etika bisnis.

2.2 Moralitas
Moral berasal dari kata „mos‟ dalam bahasa latin, yang bentuk jamaknya „mores‟, yang
artinya adalah tata cara atau adat istiadat. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), “moral
diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila”. Sehingga moralitas dapat dipahami sebagai
pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan
jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang
kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek

3
yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan
kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan
sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai,
semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap
ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah,
televisi, majalah, music dan perkumpulan.

2.3 Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi,
dan perilaku bisnis.
a. Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan.
b. Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.
c. Menurut K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: PenerbitKanisius, 2000, Hal.
5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis.

2.4 Prinsip-prinsip Etika Bisnis.


Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis
tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap
bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut:
a. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

4
b. Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak
akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur
dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran
barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
c. Prinsip Keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
e. Prinsip Integritas Moral
Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar
perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya
maupun perusahaannya.

2.5 Pengertian dan Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)


Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Usaha kecil memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar, berdiri sendiri bukan
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha menengah atau berskala besar, berbentuk usaha yang dimiliki orang
perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi (Manurung, 2005:13).

2.6 Cara Mengelola UMKM


Empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola UMKM, yaitu:
1. Aspek Pengelolaan Keuangan
2. Aspek Pengelolaan SDM
3. Aspek Pengelolaan Operasional
4. Aspek Pengelolaan Pemasaran

5
2.7 Kelebihan dan Kekurangan UMKM
Kelebihan:
 Kebebasan untuk bertindak.
 Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat.
 Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan.

Kekurangan:
 Modal dalam pengembangan terbatas.
 Sulit untuk mendapatkan karyawan.
 Relatif lemah dalam spesialisasi.

dengan upaya penumbuh kembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi
dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh
UMKM.

6
BAB III

STUDI KASUS

3.1. Studi Kasus


a. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada
pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor
menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik
tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan
kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan
yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
b. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun
ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru.
Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah
diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini
kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam
sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini
Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.
c. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah
perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming
industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu
besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur
transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya,
Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri
energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut
sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti
peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron
meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan

7
penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada
tahun 2001.

Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku
bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan
persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas pelaku bisnis yang
menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral
yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan
penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.

8
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Dalam bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka diperlukan
prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku bisnis tersebut. Adanya etika
bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada pengecualian serta bukan pula bentuk
permusuhan yang lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis.
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan bisnis adalah Para pengusaha dan
mitra usaha, Petani dan perusahaan pemasok bahan baku, Organisasi pekerja, pemerintah, bank,
investor, masyarakat umum serta pelanggan
Etika bisnis bisa membantu untuk mengambil keputusan moral yang dapat
dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku moral dalam
perusahaan.
Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak yang
bersangkutan dengan perusahaannya seperti tanggung jawabnya terhadap lingkungan, karyawan,
investor, pelanggan, masyarakat. Karena dengan beretika bisnis yang baik selain dapat menjamin
kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat
menentukan maju / mundurnya suatu perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/32913169/MAKALAH_ETIKA_BISNIS_
UMKM_KEL
 https://rezkyramadhanblog.wordpress.com/2019/04/05/makalah-etika-
bisnis/
 https://www.coursehero.com/file/37965492/Regulasi-dan-Etika-
Bisnis-Makalah-1docx/

iv

Anda mungkin juga menyukai