NIM : 102210009
Kelas : HES A
Judul Buku : Filsafat &Teori Komunikasi (Sebuah
Pengantar Teori, Konsep & Filsafat
Komunikasi)
Teori adalah pernyataan hubungan sejumlah konsep (variabel) tentang suatu fenomena yang
berfungsi menjelaskan dan memprediksi. Konsep-konsep tersebut jelas pengertian atau definisinya.
Pernyataan hubungan konsep-konsep dalam alur pikir yang memberikan penjelasan sebab akibat,
korelasi (explanasi), karena itu dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa perilaku manusia. Dari
pengertian teori tersebut dapat ditarik kesimpulan beberapa unsur sebagai berikut: a) konsep, b)
definisi, c) pandangan yang sistematik tentang fenomena, d) pernyataan tentang ada hubungan antara
variabel, e) eksplansi dan f) prediksi terhadap fenomena.
Klarifikasi Teori
Suatu cara umum yang bisa digunakan untuk mengklarifikasikan teori bermula dari tingkat
generalitasnya. West dan Tunner (2008:50) menyebutkan teori sering dilihat dari dalam; a) arti luas
(universal), b) menengah (umum), dan c) sempit (sangat spesifik).
Komponen-Komponen Teori.
Untuk memahami teori kita juga harus memahami komponen-komponen sebuah teori. Teori
terdiri atas beberapa bagian pokok, dua bagian paling penting adalah konsep dan hubungan. Konsep
adalah kata kata atau istilah yang memberikan label pada elemen paling penting yang ada pada sebuah
teori. Hubungan (relationship) adalah cara-cara dimana konsep dalam sebuah teori dikombinasikan.
Contohnya ada tiga model komunikasi yaitu model linier, model interaktif, dan model transaksional.
Metateori
Paradigma atau cara pandang terhadap dunia berperan penting dalam membentuk proses
penelitian dalam rangka mengembangkan teori. Adapun paradigma penelitian untuk membangun dan
mengembangkan teori berkisar pada tiga area yang mewakili tiga pertanyaan filosofis yang berkaitan
dengan penelitian ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Bidang studi komunikasi banyak menarik perhatian dan dipelajari orang, karena bidang
komunikasi ini pada hakikatnya selalu melekat (inherent) pada kehidupan manusia. Dalam
komunikasi sebagai suatu kajian yang sangat vital untuk mengetahui pola-pola hubungan
komunikasi antar manusia.
Perkembangan Teori Komunikasi
Paradigma proses komunikasi sebagai suatu yang bergerak dari kiri ke kanan seperti
teori-teori jarum suntik (hypodermik) yang menganggap khalayak media komunikasi massa
adalah bersifat pasif sehingga akan menerima apa saja yang disampaikan kepadanya. Ada model
Komunikasi Linear dan ada model Komunikasi Interaksional.
Yang paling penting sebagai pengamat atau pemerhati teori komunikasi harus bisa memahami
berbagai pendekatan yang digunakan yang memengaruhi wawasan kita tentang ilmu komunikasi.
Robert Craig memetakan teori komunikasi dengan membagi dunia teori komunikasi ke dalam tujuh
kelompok pemikiran atau tujuh tradisi pemikiran, yaitu: Semiotika (semiotic), Fenomenologi
(phenomenology), Sibernetika (cybernetic), Sosiopsikologi (sociopsychologial), Sosiokultural
(sociocultural), Kritis (critical), Retorika (rhetorical).
Konteks (context) adalah lingkungan dimana komunikasi terjadi. Konteks memberikan suatu
latar belakang dari mana para ahli peneliti dan teoretikus dapat menganalisis suatu fenomena. Konteks
juga memberikan suatu kejelasan. Konteks bersifat situasional berati bahwa proses komunikasi
dibatasi oleh beberapa faktor yaitu jumlah orang yang terlibat, jarak antarinteraktan, umpan balik
yang diberikan dan saluran-saluran yang tersedia. Para schoolar komunikasi membangun ilmu
komunikasi dengan tujuan sebagaimana dikemukakan oleh West dan Tunner (2008) berikut ini:
komunikasi intrapersonal yaitu komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri, komunikasi interpersonal
yaitu sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan pesan antara dua orang atau diantara
sekelompok kecil orang-orang.
Secara etimologis kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philopshopia. Kata
philopshopia terdiri dari dua suku kata yaitu philos artinya suka, cinta, mencintai dan atau
kecenderungan terhadap sesuatu, sedangkan shopia artinya arif, hikmah, kebijaksanaan. Demikian
secara sederhana filsafat dapat diartikan cinta atau suka terhadap kebijaksanaan.
Kajian filsafat menurut Supriyanto (2013) dikelompokkan menjadi filsafat kritis (analitik) dan filsafat
spekulatif. Filsafat analitik membahas pertanyaan tentang arti dari pengertian, sedangkan filsafat
spekulatif membahas upaya menyusun sebuah ide umum dari ide kecil yang saling terkait (logis).
Adapun kajian filsafat analitik adalah sebagai berikut
Sedang kajian filsafat spekulatif, filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan,
artinya filsafat berusaha untuk mengombinasikan bermacam macam sains dan pengalaman
kemanusiaan, sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam.
Sekilas Tentang Filsafat Ilmu
Filsafat menjadi pionir yang membantu dan mencari serta menemukan objek juga
memberikan pedoman dan arah kepada ilmu pengetahuan. Filsafat mengubah sesuatu yang
semula biasa-biasa saja menjadi dianggap penting bagi kehidupan manusia. Filsafat mengubah
pengetahuan bisa menjadi ilmu. Adapun manfaat filsafat ilmu adalah:
a) Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan
ilmiah.
b) Merupakan metode untuk mendeteksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi
keilmuan.
c) Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Secara sederhana filsafat ilmu komunikasi berarti suatu filsafat yang mencoba mengkaji
ilmu komunikasi dari ciri-ciri dan cara-cara pemerolehannya.
Analisis
Berdasarkan hasil review bacaan buku “Filsafat & Teori Komunikasi (Sebuah Pengantar
Teori, Konsep & Filsafat Komunikasi)” karya Drs. Tommy Suprapto, MS. Dapat disimpulan
buku ini lebih membahas secara detail tentang Komunikasi namun pada bab ke V mulai lah
pembahasan mengenai filsafat.
Filsafat merintis dan membidani lahirnya ilmu, penulis buku ini ingin mengungkapkan
kajian filsafat dalam ilmu komunikasi. Komunkasi merupakan ilmu yang menjembatani untuk
dapat saling bertukar informasi. Komunikasi dalam kajian filsafat diartikan suatu filsafat yang
mencoba mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri dan cara-cara pemerolehannya melalui proses
asumsi ontologis, asumsi epistemologis, asumsi aksiologis, asumsi metateoretis. Buku ini sangat
bagus untuk dipelajari kajian ilmu komunikasi dalam sudut pandang filsafat merupakan sumber
ilmu pengetahuan dan komunikasi media menyampaikan gagasan seseorang, sehingga ilmu
komunikasi dan filsafat memiliki keterkaitan.