Anda di halaman 1dari 10

BAB I

SOSIOLOGI KOMUNIKASI
(Konseptualisasi Sosiologi komunikasi&Ruang Lingkupnya)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
konseptualisasi/pengertian sosiologi komunikasi
2. Mampu memberikan pemahaman kepada mahasiswa berupa pengetahuan
mengenai pengertian dan ranah Sosiologi Komunikasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan objek kajian Sosiologi Komunikasi.

B. URAIAN MATERI
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial, ini adalah sebuah kenyataan yang tak terbantahkan dan memang
sudah kodratnya demikian. Namun terkadang kita tidak paham dengan ruang lingkup sosial yang ada
di sekitar kita, dan itu membuat sering terjadinya salah paham yang berujung pada konflik. Manusia
juga diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang multidimensional sehingga kita berinteraksi secara
makhluk individu ataupun sebagai makhluk sosial. Selain itu sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita juga
mempunyai segi spritualitas, sehingga manusia mempunyai tiga sisi yaitu sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk spiritual
Dalam konteks sosial budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi
dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan lainnya. Karena pada dasarnya suatu
fungsi yang dimiliki oleh manusia satu akan sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia lainnya.
Sehingga fungsi-fungsi sosial yang diciptakan oleh manusia ditujukan untuk saling berkolaborasi
dengan sesama fungsi sosial manusia lainnya, dengan kata lain, manusia menjadi sangat bermartabat
apabila bermanfaat bagi manusia lainnya.
Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dari adanya kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang lain,
dengan demikian produktivitas fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan manusia.
Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing secara individual maupun kelompok, untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya perilaku selaras yang bisa diadaptasi
oleh masing-masing manusia. Penyelarasan kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan individu,
kelompok, dan kebutuhan sosial satu dan lainnya, menjadi konsentrasi utama pemikiran manusia
dalam masyarakatnya yang beradab.
Sosiologi komunikasi mengungkapkan bahwa tindakan awal untuk menyelaraskan fungsi-fungsi
sosial yang ada di dalam manusia, adalah dengan melakukan interaksi sosial, atau tindakan
komunikasi antara satu pihak dengan yang lainnya. Aktivitas interaksi manusia ini bisa berupa
tindakan verbal, non-verbal, atau bahkan bersifat simbolis. Kebutuhan manusia akan interaksi sosial
melahirkan budaya-budaya yang beragam nilai dan norma normanya. Nilai dan norma ini dibentuk
oleh manusia agar tercipta keseimbangan sosial (social equilibrium) antara hak dan kewajiban
sehingga tercipta tatanan sosial (social order) dalam proses kehidupan bermasyarakat.
Kehidupan bermasyarakat merupakan obyek pengamatan sosiologi yang masuk dalam rumpun
ilmu sosial. Sosiologi mempelajari berbagai segi kehidupan manusia yang bermasyarakat dan salah
satu ruang lingkup yang diamati adalah interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Inti dari
interaksi sosial adalah komunikasi, karenanya muncul kekhususan dalam sosiologi yang dinamakan
Sosiologi Komunikasi.

I. Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi


Menurut Jalaludin Rahmat dalam kata Pengatarnya di buku Sosiologi Komunikasi Massa,
karangan Charles R. Wright. Sosiologi komunikasi adalah : ilmu yang mempelajari atau menelaah
hubungan timbal balik antara media massa dengan masyarakat. Menurutnya juga, dalam telaah
tersebut salah satunya juga mengemukakan pengaruh media massa terhadap dinamika sosial dan
sebaliknya proses sosial dapat mempengaruhi mekanisme kerja media massa.
Tujuan dilakukannya kajian Sosiologi Komunikasi adalah untuk dapat mengembangkan norma-
norma sosial, membentuk interaksi sosial, melakukan kontrol sosial, dan menimbulkan perubahan
sosial.
Menurutu Soerjono Soekanto (Soekanto, 2003: 423), sosiologi komunikasi merupakan
kekhususan sosiologi untuk mempelajari interaksi sosial, yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang
menimbulkan proses saling pengaruh memengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok
maupun antarkelompok.
Proses interaksi sosial yang terjadi di masyarakat kita merupakan salah satu aspek yang dipelajari
dalam sosiologi komunikasi. Interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis baik antara
perorangan atau kelompok. Menurut Soerjono Soekanto proses interaksi sosial akan terjadi bila ada:
1. Adanya kontak sosial
2. Adanya komunikasi
Kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum (yang artinya bersamasama) dan tango
(yang artinya menyentuh) / kontak fisik. Dalam kajian sosiologi kontak sosial tidak diartikan secara
sempit sebagai kontak fisik. Secara sosial manusia mempunyai akal budi yang memungkinkan kita
untuk melakukan kontak dengan cara lain seperti berbicara, tersenyum, atau memberikan gesture
seperti salam, melambaikan tangan, dll.
Seiring dengan perkembangan teknologi pada era modern ini, manusia dapat melakukan kontak
sosial tanpa harus terjadi kontak fisik, dengan demikian kontak fisik tidak lagi menjadi syarat utama
terjadinya sebuah kontak sosial. Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk:
▪ Antar individu, misalnya apabila seorang karyawan baru mempelajari kebiasaan di
perusahaannya. Proses ini dinamakan sosialisasi, yaitu sebuah tindakan dimana
seorang anggota baru kelompok sosial mempelajari lingkungan sosialnya agar bisa
masuk sebagai anggota.
▪ Antar orang perorangan dangan kelompok, misalnya seorang calon anggota partai
diharuskan megikuti pelatihan kaderisasi partai, agar bisa menjadi bagian dari
partai tersebut.
▪ Antar satu kelompok dengan satu kelompok manusia lainnya.contohnya adalah
hubungan bilateral antara 2 negara, atau bahkan konflik bersenjata antara 2 negara
yang bertikai. Mereka masing-masing mewakili satu kelompok Masyarakat yang
diakui secara global sebagai sebuah kesatuan negara.
Terjadinya sebuah kontak sosial tidak hanya terjadi ketika kita melakukan tindakan tersebut,
namun melainkan juga reaksi atas tanggapan tersebut. Kontak sosial dapat bersifat positif atau
negative. Jika positif maka kontak tersebut akan mengarah pada kerja sama sedangkan jika kontak
negative maka akan terjadi konflik atau pertikaian.
Aspek kedua dalam proses interaksi sosial dalam sosiologi komunikasi adalah
komunikasi itu sendiri. Komunikasi di dalam masyarakat dibagi menjadi 5 jenis:
1. Komunikasi antar pribadi
2. Komunikas kelompok
3. Komunikasi organisasi
4. Komunikasi sosial
5. Komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara individu manusia
dengan individu lainnya. Komunikasi ini bisa berbentuk secara langsung (tanpa perantara)
atau tidak langsung (melalui perantara). Contohnya adalah berbincang melalui tatap mula,
surat menyurat, percakapan telepon, dll.
Komunikasi Kelompok memfokuskan pembahasannnya kepada interaksi orang-orang
dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar
pribadi. Bahasannya berupa bahasan teoritis meliputi dinamika kelompok, efisiensi dan
efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta
pembuatan keputusan.
Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam
konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk
komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasannya meliputi struktur dan
fungsi organisasi, hubungan antar manusia, bentuk organisasi, serta kebudayaan organisasi.
Komunikasi sosial adalah salah satu bentuk komunikasi yang lebih intensif, dimana
komunikasi terjadi secara langsung antara komunikator dan komunikan, sehingga komunikasi
berlangsung dua arah dan lebih diarahkan kepada pencapaian suatu penyatuan integrasi
sosial. Komunikasi sosial sekaligus sebagai proses sosialisasi pencapaian nilai dan norma
serta stabilitas sosial yang kemudian akan diterapkan ke masyarakat.
Komunikasi massa menurut McQuail adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat
masyarakat luas. Pada tingkat ini masyarakat mendapatkan arus komunikasi massa dari media
massa sebagai mediumnya. Ciri-ciri utama komunikasi massa adalah:
❖ Sumbernya adalah organisasi formal dan professional
❖ Pesannya beragam dan dapat diperkirakan
❖ Pesan diproses dan distandarisasi
❖ Pesan sebagai produk memiliki nilai jual dan simbolik
❖ Hubungan antara komunikan bersifat satu arah, bersifat impersonal, non moral dan
kalkulatif.

II. Ranah Sosiologi Komunikasi


Ranah sosiologi komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat dan
sistem dunia. Ranah sosiologi komunikasi berbeda dengan objek sosiologi secara umum dan
tidak mengambil objek komunikasi secara utuh, akan tetapi sosiologi komunikas lebih
menjadi jembatan antara dua ilmu ini dengan mengambil kajian sosiologi tentang bagaimana
interaksi sosial terjadi dan menariknya kedalam kajian komunikasi yang terkait dengan itu
terutama kajian studi media dan dampak perkembangan teknologi komunikasi.
Studi tentang sosiologi komunikasi bersifat lintas disiplin dan dapat terbuka dengan
sumbangan ilmu lain seperti hukum, ekonomi, politik, dsb. Seiring dengan cepat
perkembangan teknologi komunikasi, maka kendali arah perkembangan sosiologi komunikasi
ditentukan oleh kemajuan teknologi komunikasi yang kemudian bisa mempengaruhi ranah-
ranah sosial dan budaya masyarakat disekitarnya.

III. Objek Sosiologi Komunikasi


Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi adalah manusia dan menekankan aspek
aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu proses
sosial dan komunikasi. Aspek lainnya adalah telematika dan realitasnya. Aspek ini
menyangkut persoalan teknologi media dan telah menyatunya semua teknologi dalam sebuah
kesatuan bernama teknologi informasi yang menyediakan dunia yang baru bernama dunia
maya sebagai ruang public baru yang tanpa batas dan memiliki masa depan cerah. Efek
media memiliki ruang bahasan yang luas terhadap konsekuensinya terhadap kehidupan dan
proses sosial yang terjadi ditengah Masyarakat.

IV. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi


Beberapa konsep penting yang berhubungan dengan sosiologi komunikasi menurut Prof. Dr.
HM. Burhan Bungin, S.sos. M.si dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Komunikasi adalah konsep
ruang tentang sosiologi, community, communication, telematika. Semua ini adalah konsep
penting yang melahirkan studi yang saling berkaitan sebagai ruang lingkup sosiologi komunikasi.

Sosiologi
Kata sosiologi berasal dari kata sofie, yang artinya bercocok tanam, kemudian berkembang
menjadi socius yang dalam bahasa latin berarti teman atau kawan. Berkembang lagi menjadi kata
sosial yang artinya berteman, atau berserikat.
Secara khusus kata sosial bertujuan untuk mengartikan semua hal yang berhubungan dengan
berbagai kejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan atau perkumpulan manusia dalam meraih
tujuan dan memperbaiki kehidupan bersama.
Menurut Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau bagian dari masyarakatnya. Dengan tetap
berpegang teguh pada ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau agamanya., tingkah laku
serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya.
Menurut Pitirin Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang:
• Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya:
antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak
masyarakat dengan politik, dan sebagainya)
• Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial
(misalnya: gejala geografis, biologis, dan sebagainya)
• Ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat
adalah ilmu yang mempelajarai struktur sosial dan proses sosial dalam masyarakat, termasuk
perubahan sosial. Struktur sosial adalah jalinan keseluruhan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yaitu, norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan sosial.
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Misalkan
proses timbal balik antara segi kehidupan beragama dengan segi hokum dan sebaliknya. Salah satu
proses sosial yang bersifat tersendiri adalah dalam hal terjadi perubahan-perubahan di dalam
struktur sosial.

Community
Pengertian manusia yang hidup bersama dalam ilmu sosial tidak bisa dipatok secara pasti
jumlahnya. Bisa saja hanya 2 orang, atau bahkan ratusan hingga jutaan orang dalam satu lingkup
daerah yang sama. Manusia-manusia tersebut hidup dalam waktu yang lama hingga akhirnya
melahirkan generasi baru yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hubungan ini akhirnya
melahirkan jenis kebudayaan yang mengikat antara satu manusia dengan yang lainnya.

Teknologi Telematika
Istilah teknologi telematika bermula dari istilah teknologi informasi (IT). Istilah ini mulai
popular pada tahun 1970-an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan
istilah komputer atau pengolahan data elektronik atau PDE.
Istilah telematika lebih ke arah penyebutan kelompok teknologi yang disebutkan secara
bersama sama, namun sebenarnya yang dimaksudkan adalah teknologi informasi yang digunakan
oleh media massa serta teknologi komunikasi pada umumnya yang sudah menjadi kebutuhan
penting dalam masyarakat global seperti handphone, laptop, televisi, internet, dll.
Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi itu mencakup studi atau penggunaan
peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan
informasi. Menurut Alter, teknologi informasi mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) untuk melaksanakan satu atau lebih jenis perintah seperti menangkap, menyimpan,
mengambil, atau menampilkan dan memanipulasi data tertentu.
Pada jaman modern ini teknologi komunikas dan infomasi sudah sangat berkembang dengan
pesatnya. Sebagian besar manusia, khususnya individu yang tergabung dalam masyarakat perkotaan
besar, sudah menjadikan teknologi sebagai salah satu kebutuhan penting bahkan primer dalam
menjalani rutinitas harian mereka. Ini menghasilkan kajian teknologi informasi sangat penting untuk
ditelaah karena telah mampu mengubah sendisendi kehidupan bersosial manusia, yang kini bisa
makin terhubung dengan manusia dibelahan dunia lain, melalaui dunia maya, atau dunia artifisial
yang hadir karena kehadiran teknologi yang berkembang semakin pesat.
Kehadiran teknologi berdampak sangat positif dalam dunia bisnis, ekonomi, dan sangat
mempengaruhi aspek-aspek umum dalam kehidupan manusia, namun di satu sisi, kehadiran serta
kemajuan teknologi juga membuat manusia makin terasingkan satu sama lain dan lebih sibuk dengan
teknologinya masing-masing.

Communication
Terdapat banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Ada yang
hampir mirip, namun ada juga yang berbeda! Perbedaan-perbedaan yang muncul itu lebih banyak
karena fokus perhatian atau titik tolak pembahasannya. Misalnya, ada yang menekankan pada
persoalan koordinasi makna, ada yang lebih menekankan information sharing-nya, ada yang
menekankan pentingnya adaptasi pikiran antara komunikator dan komunikan, ada yang lebih
menfokuskan pada prosesnya, ada yang menganggap lebih penting menunjukkan komponen-
komponennya, dan tentu saja masih ada yang lainnya lagi.
Lingkungan komunikasi, setidak-tidaknya mempunyai 3 dimensi, yaitu dimensi fisik, dimensi
sosial psikologis, dan dimensi temporal. Ketiga dimensi tersebut sering kali bekerja bersama-sama
dan saling berinteraksi, dan mempunyai pengaruh terhadap berlangsungnya komunikasi. Selain itu
komunikasi menurut tatanannya dibagi menjadi 2 bentuk yaitu komunikasi primer dan sekunder.
Komunikasi primer adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka, langsung antara seseorang
kepada yang lain untuk menyampaikan pikiran maupun perasaannya dengan menggunakan simbol-
simbol tertentu, misalnya bahasa, kial, isyarat, warna, bunyi, bahkan bisa juga bau
Proses komunikasi secara sekunder adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan
alat/sarana sebagai media kedua setelah bahasa. Komunikasi jenis ini dimaksudkan untuk
melipatgandakan jumlah penerima informasi sekaligus dapat mengatasi hambatan-hambatan
geografis dan waktu.
Namun, harap diketahui pula bahwa komunikasi jenis ini hanya efektif untuk
menyebarluaskan pesan-pesan yang bersifat informatif, bukan yang persuasif. Pesan-pesan persuasif
hanya efektif dilakukan oleh komunikasi primer/tatap muka. Umpan balik komunikasi secara
sekunder bersifat tertunda (delayed feedback), jadi komunikator tidak akan segera mengetahui
bagaimana reaksi atau respons para komunikan. Oleh karena itu, apabila dibutuhkan pengubahan
strategi dalam informasi berikutnya tidak akan secepat komunikasi primer atau tatap muka.
Menurut Thedornson dan Theodornson, komunikasi merupakan penyebaran ide-ide,
gagasan, sikap atau emosi seseorang atau kelompok kepada yang lain, terutama melalui symbol-
simbol. Di antara simbol-simbol yang dipergunakan sebagai media dalam berkomunikasi dengan
sesamanya, ternyata bahasa merupakan simbol yang paling memadai karena bahasa adalah simbol
representatif dari pikiran maupun perasaan manusia. Bahasa juga merupakan simbol yang produktif,
kreatif dan terbuka terhadap gagasan-gagasan baru, bahkan mampu mengungkapkan peristiwa-
peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang
Menurut Onong Uchyana mengatakan pada hakikatnya komunikasi adalah proses
penyampaian pikiran, atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran
itu bisa berupa gagasan, informasi, atau opini yang muncuk dari benaknya. Perasaan bisa berupa,
keyakinan, keraguan, emosi, dendam, kesedihan, yang timbul dari dalam hati manusia. Jadi, lingkup
komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial
orang-orang dalam masyarakat; termasuk konten interaksi (komunikasi) yang dilakukan secara
langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai
berikut:
▪ Komunikator (orang yang menyampaikan pesan)
▪ Komunikan (orang yang menerima pesan)
▪ Pesan
▪ Media
▪ Efek
Sedangkan menurut Harold D. Lasswell komunikasi akan berjalan dengan lancar jika terdapat
unsur-unsur berikut:
▪ Who
▪ Says What
▪ In Which Channel
▪ To Whom
▪ With What Effect
Unsur sumber atau komunikator (who) mengundang pertanyaan mengenai siapa yang
mengendalikan pesan. Unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk menganalisis pesan apa
yang disampaikan. Lalu, unsur saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk membahas
media apa yang digunakan. Unsur penerima atau komunikan (to whom) dianalisis untuk mengetahui
siapa khalayak atau audiennya. Unsur pengaruh (with what effect) berkaitan dengan efek pesan apa
yang dihasilkan.
Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi
sosial individu-individu yang saling berhubungan dalam suatu masyarakat. Ini juga berhubungan
dengan isi atau konten interaksi komunikasi yang dilakukan secara langsung maupun dengan
menggunakan media komunikasi

Rangkuman
1. Sosiologi mempelajari berbagai segi kehidupan manusia yang bermasyarakat dan salah satu ruang
lingkup yang diamati adalah interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Inti dari interaksi
sosial adalah komunikasi, karenanya muncul kekhususan dalam sosiologi yang dinamakan
Sosiologi Komunikasi.
2. Sosiologi Komunikasi yaitu ilmu yang mempelajari atau menelaah hubungan timbal balik antara
media massa dengan masyarakat.
3. Ranah Sosiologi Komunikasi adalah saling bersentuhan antara wilayah individu, kelompok,
masyarakat dan system dunia. Ranah ini juga bersentuhan dengan wilayah lain yakni teknologi
telematika, komunikasi (proses dan interaksi sosial) dan budaya serta bidangbidang lainnya.
4. Obyek Sosiologi Komunikasi secara formal adalah manusia, sedangkan secara materiil adalah
Proses Sosial & komunikasi (interaksi sosial), yang mencakup telematika & realitasnya, efek media
& norma sosial baru, perubahan sosial & komunikasi, masalah sosial & media massa,
cybercommunity serta aspek hukum & bisnis media.

C. PENUTUP
Pertanyaan
1. Bagaimana posisi Sosiologi Komunikasi dalam keilmuan sosiologi ?
2. Dari banyak defenisi mengenai Sosiologi Komunikasi, bagaimana pendapat saudara
tentang Sosiologi Komunikasi itu sendiri ?
3. Jelaskan ranah dan manusia sebagai objek Sosiologi Komunikasi !
D. REFERENSI
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Radja Grafindo Persada, 2002

Wright, Charles R, Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung, Remadja Rosdakarya, 1985

Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, PernadaMedia Grup,2006

Winangsih,Syam, Nina, Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi,Bandung, Simbiosa

Rekatama Media,2012.

Anda mungkin juga menyukai