SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Luthfiani, M.Pd
Disusun Oleh :
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok ataupun suatu kelompok dengan kelompok lain yang dimana dalam hubungan
tersebut dapat mengubah, mempengaruhi, memperbaiki antara satu individu dengan individu
lainnya (Siti Mahmudah, 2011). Didalam interaksi sosial terdapat kontak secara timbal balik atau
interstimulus dan respon antara individu dan kelompok. Disini dijelaskan bahwa interaksi sosial
merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan yang lainnya yang mana
dalam hubungan ini terdapat suatu pesan yang disampaikan yang nantinya akan memberikan
suatu respon dan Dari pesan yang disampaikna ini terkandung suatu makna yang dapat
mengubah, mempengaruhi, memperbaiki antara satu individu dengan individu laiinnya dan
sebagainya. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis.
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango
yang berarti menyentuh. Secara etimologi kontak artinya bersama-sama menyentuh. Secara
Adapun komunikasi merupakan aksi antara dua pihak atau lebih yang melakukan hubungan
dalam bentuk saling memberikan penafsiran atas pesan yang di sampaikan oleh masing-masing
pihak. Melalui penafsiran yang diberikan pada perilaku pihak lain, sesorang mewujudkan
perilaku sebagai reaksi atas maksud yang ingin disampaikan oleh pihak lain.
Dalam komunikasi seringkali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau
tingkah laku orang lain yang mana ini semua ditentukan oleh perbedaan kontek sosialnya.
i. Komunikasi positif dapat dikatakan jika pihak-pihak yang melakukan komunikasi ini terjalin
kerja sama sebagai akibat kedua belah pihak saling memahami maksud atau pesan yang di
sampaikannya.
. Komunikasi negatif yaitu Komunikasi dapat bersifat negatif jika pihak-pihak yang melakukan
komunikasi tersebut tidak saling mengerti atau salah paham maksud masing-masing pihak
sehingga tidak menghasilkan kerja sama, tetapi justru sebaliknya, yaitu menghasilkan
c. Saluran/media.
Apabila dalam interaksi sosial salah satu komponen tersebut tidak terpenuhi dapat terjadi
a. Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain terkait perilaku
atau penampilannya.
b. Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi
c. Imitasi merupakan proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik orang
d. Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir
ulang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena pandangan/pendapat berasal dari orang yang
Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat heterogen dapat menyebabkan timbulnya
beberapajenis interaksi sosial. Adapun jenis interaksi sosial tersebut meliputi interaksi antara
individu dan individu, individu dan kelompok atau sebaliknya, serta kelompok dan kelompok.
Interaksi antara individu dan individu berarti individu menyampaikan informasi kepada individu
lain. Dengan demikian, subjek dan objek interaksi sosial adalah individu.
Interaksi antara kelompok dan individu berarti kelompok berperan sebagai subjek dan individu
Interaksi antara kelompok dan kelompok berarti kelompok berperan sebagai subjek dan
TUGAS PERTEMUAN 10
“PROSES SOSIALISASI”
A. Pengertian Sosialisasi
dari masyarakat yang bersangkutan, interaksi sosial dan tingkah laku sosial. Berdasarkan
hal tersebut, sosialisasi merupakan mata rantai paling penting di antara sistem-sistem sosial
Pengertian sosialisasi menurut Charles R Wright yang dikutip oleh sutaryo adalah
a) Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan
saat kanak-kanak.
masyarakat
Kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan
tempat kerja. Dalam keduanya institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi
yang sama, terpisah dari masyarakat luas dan jangka waktu tertentu, bersama-sama
C. Tujuan Sosialisasi
meliputi nilai-nilai, norma-norma, beserta sanksisanksi yang akan diterima bila terjadi
1. Membantu individu untuk mengetahui identitas dirinya baik secara fisik maupun
mental.
2. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan suatu individu dalam kehidupannya di
tengah masyarakat.
efektif.
5. Mengajarkan cara intropeksi diri yang tepat agar ia dapat mengembangkan fungsi
organiknya
a. Faktor Eksternal
luar diri individu yang melakukan proses sosialisasi tersebut. Faktor eksternal ini
dapat berupa norma-norma, sistem sosial, sistem budaya, system mata pencarian
b. Faktor Internal
Pada hakikatnya faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu yang melakukan proses sosialisasi. Wujud nyata dari faktor internal antara
lain dapat berupa pembawaan ataupun warisan biologis termasuk kemampuan yang
ada pada diri seseorang
F. Materi Sosialisasi
Materi sosialisasi merupakan isi yang akan disampaikan kepada sasaran sosialisasi.
Pada dasarnya, materi sosialisasi harus mengandung nilai-nilai dan norma-norma. Adapun
pengertian dari nilai dan norma menurut Hasan Mustafa adalah nilai adalah prinsipprinsip
etika yang dipegang kuat oleh individu atau kelompok sehingga mengikatnya dan sangat
berpengaruh pada perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap anggota suatu unit sosialsehingga ada
sangsi negative dan positif
Subyek atau sasaran sosialisasi adalah masyarakat agen sosialisasi mempunyai tujuan
untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam materi sosialisasi
program yang dapat pada materi sosialisasi dengan tujuan untuk memujudkan cita-cita
hidup bersama dan bekerja sama untuk tercapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka
dalam lingkungan kelompok terdapat interaksi sosial antara masing-masing individu untuk
Peranan sosialisasi dalam masyarakat pada umumnya tampak jelas, khususnya dalam
masyarakat yang tengah atau telah cukup lama berdiri untuk menegakkan berdirinya
penerapan masyarakat. Sosialisasi merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan
kelompok-kelompoknya.
PERTEMUAN 13
teraturdan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah atau ukuran
dari hal-hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur-unsur yang
yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. Positif atau
negativenya persepsi peserta didik terhadap guru dan teman-teman nya itu sangat
memengaruhi kualitas hubungan sosial para peserta didik dengan lingkungan sosial
kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya
sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang
memerlukan tiga proses, yaitu:1. Belajar berprilaku yang dapat diterima secara sosial.
3. Dapat diterima.
a. Keluarga
dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi
sosialisasi anak.
b. Kematangan Anak
sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang
utuh dalam keluarga anak itu. Perkataan “ia anak siapa”, secara tidak langsung
d. Pendidikan
kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang
akan datang.
Pendidikan yang diberikan pada anak akan mempengaruhi anak pada masa
selanjutnya. Pendidikan yang haras diberikan pada anak yaitu suatu pembelajaran yang
kognitif, bahasa, sosio-emosional, fisik motorik, moral dan agama. Keenam aspek
tersebut hendaknya dapat terfasilitasi dengan baik guna membentuk karakter yang utuh
dan dapat menyesuaikan diri pada kehidupannya kelak hal tersebut sesuai dengan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 dan 146 tahun 2014 yang memuat
beberapa aspek perkembangan anak usia dini, yaitu aspek moral dan agama, kognitif,
fisik motorik, bahasa, sosial emosional, serta seni. Salah satu perkembangan yang
penting yaitu perkembangan sosial anak dimana manusia hidup di dalam lingkungan
sosial dan tak bisa hidup sendiri sejak kanak-kanak sampai dewasa.
perkembangan sosial adalah suatu proses pencapaian menyesuaikan diri dengan apa
yang menjadi adat, tradisi, moral dan norma-norma kelompok. Salah satu tujuan
pendidikan yaitu menciptakan individu yang utuh baik dalam kognitif, sosial dan
sebagainya sebagai dasar dari kepribadian dan karakter. Pada perkembangan sosialnya
individu akan terbagi menjadi dua tipe/kelompok, yaitu kelompok individu sosial dan
nonsosial, hal tersebut diperjelas oleh Herawati (2006). Kelompok individu sosial ialah
individu yang mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi, mengikuti dan memenuhi
nonsosial adalah individu yang tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan dirinya