Anda di halaman 1dari 12

RESUME

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

ME REVIEW MATERI PERTEMUAN 9, 10 DAN 13

Dosen Pengampu :

Dr. Novriyanti Achyar, M.Pd

Luthfiani, M.Pd

Disusun Oleh :

Agnes Carisya (20002074)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


ISU-ISU KONTEKSTUAL PENDIDIKANDI
PERTEMUAN 9

“PROSES INTERAKSI SOSIAL”

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu

dengan kelompok ataupun suatu kelompok dengan kelompok lain yang dimana dalam hubungan

tersebut dapat mengubah, mempengaruhi, memperbaiki antara satu individu dengan individu

lainnya (Siti Mahmudah, 2011). Didalam interaksi sosial terdapat kontak secara timbal balik atau

interstimulus dan respon antara individu dan kelompok. Disini dijelaskan bahwa interaksi sosial

merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan yang lainnya yang mana

dalam hubungan ini terdapat suatu pesan yang disampaikan yang nantinya akan memberikan

suatu respon dan Dari pesan yang disampaikna ini terkandung suatu makna yang dapat

mengubah, mempengaruhi, memperbaiki antara satu individu dengan individu laiinnya dan

sebagainya. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang

dinamis.

2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

a. Adanya kontak sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango

yang berarti menyentuh. Secara etimologi kontak artinya bersama-sama menyentuh. Secara

fisiologis, kontak akan terjadi dalam bentuk sentuhan anggota tubuh.

b. Adanya komunikasi social

Adapun komunikasi merupakan aksi antara dua pihak atau lebih yang melakukan hubungan
dalam bentuk saling memberikan penafsiran atas pesan yang di sampaikan oleh masing-masing

pihak. Melalui penafsiran yang diberikan pada perilaku pihak lain, sesorang mewujudkan

perilaku sebagai reaksi atas maksud yang ingin disampaikan oleh pihak lain.

Dalam komunikasi seringkali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau

tingkah laku orang lain yang mana ini semua ditentukan oleh perbedaan kontek sosialnya.

Sifat-sifat komunikasi yaitu:

i. Komunikasi positif dapat dikatakan jika pihak-pihak yang melakukan komunikasi ini terjalin

kerja sama sebagai akibat kedua belah pihak saling memahami maksud atau pesan yang di

sampaikannya.

. Komunikasi negatif yaitu Komunikasi dapat bersifat negatif jika pihak-pihak yang melakukan

komunikasi tersebut tidak saling mengerti atau salah paham maksud masing-masing pihak

sehingga tidak menghasilkan kerja sama, tetapi justru sebaliknya, yaitu menghasilkan

pertentangan di antara keduanya

Beberapa komponen dalam proses komunikasi sebagai berikut.

a. Sumber informasi/pengirim pesan (komunikator).

b. Informasi/pesan yang disampaikan (stimulus).

c. Saluran/media.

d. Penerima informasi (komunikan).

e. Respons atau tanggapan dari penerima informasi.

Apabila dalam interaksi sosial salah satu komponen tersebut tidak terpenuhi dapat terjadi

kegagalan dalam proses interaksi.


3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

a. Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain terkait perilaku

atau penampilannya.

b. Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi

yang dialami atau dirasakan orang lain.

c. Imitasi merupakan proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik orang

lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan.

d. Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir

ulang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena pandangan/pendapat berasal dari orang yang

berwibawa, memiliki kekuasaan, dan diakui oleh masyarakat.

4. Jenis-Jenis Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat heterogen dapat menyebabkan timbulnya

beberapajenis interaksi sosial. Adapun jenis interaksi sosial tersebut meliputi interaksi antara

individu dan individu, individu dan kelompok atau sebaliknya, serta kelompok dan kelompok.

a. Interaksi antara Individu dan Individu

Interaksi antara individu dan individu berarti individu menyampaikan informasi kepada individu

lain. Dengan demikian, subjek dan objek interaksi sosial adalah individu.

b. Interaksi antara Individu dan Kelompok


Interaksi antara individu dan kelompok berarti individu berperan sebagai subjek/ komunikator

dan kelompok berperan sebagai objek (komunikan).

c. Interaksi antara Kelompok dan Individu

Interaksi antara kelompok dan individu berarti kelompok berperan sebagai subjek dan individu

berperan sebagai objek.

d. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok

Interaksi antara kelompok dan kelompok berarti kelompok berperan sebagai subjek dan

kelompok lain berperan sebagai objek.

TUGAS PERTEMUAN 10

“PROSES SOSIALISASI”

A. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural lingkungan sosial

dari masyarakat yang bersangkutan, interaksi sosial dan tingkah laku sosial. Berdasarkan

hal tersebut, sosialisasi merupakan mata rantai paling penting di antara sistem-sistem sosial

lainnya, karena dalam sosialisasi adanya keterlibatan individu-individu sampa dengan

kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi.

Pengertian sosialisasi menurut Charles R Wright yang dikutip oleh sutaryo adalah

“Proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan

sampai tingkat tertentu normanorma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut

untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain”.


B. Jenis Sosialisasi

Sosialisasi apabila dikaitkan dengan prosesnya, terdapat jenis-jenis sosialisasi.

Menurut Peter L Berger dan Luckman terdapat 2 jenis sosialisasi yaitu:

a) Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan

belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada

saat kanak-kanak.

b) Sosialisasi sekunder, adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisai

primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam

masyarakat

Kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan

tempat kerja. Dalam keduanya institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi

yang sama, terpisah dari masyarakat luas dan jangka waktu tertentu, bersama-sama

menjalani proses kehidupan dan diatur secara formal

C. Tujuan Sosialisasi

Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian

terbentuk melaluiproses mempelajari polapola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari

meliputi nilai-nilai, norma-norma, beserta sanksisanksi yang akan diterima bila terjadi

1. Membantu individu untuk mengetahui identitas dirinya baik secara fisik maupun

mental.
2. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan suatu individu dalam kehidupannya di

tengah masyarakat.

3. Menanamkan nilai dan kepercayaan pokok yang telah ada di masyarakat.

4. Mengembangkan kemampuan suatu individu agar dapat berkomunikasi secara

efektif.

5. Mengajarkan cara intropeksi diri yang tepat agar ia dapat mengembangkan fungsi

organiknya

6. Memperoleh nilai-nilai, norma-norma dan adat istiadat

7. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan

8. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang berasal dari

luar diri individu yang melakukan proses sosialisasi tersebut. Faktor eksternal ini

dapat berupa norma-norma, sistem sosial, sistem budaya, system mata pencarian

yang ada di dalam masyarakat.

b. Faktor Internal

Pada hakikatnya faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

individu yang melakukan proses sosialisasi. Wujud nyata dari faktor internal antara

lain dapat berupa pembawaan ataupun warisan biologis termasuk kemampuan yang
ada pada diri seseorang

F. Materi Sosialisasi

Materi sosialisasi merupakan isi yang akan disampaikan kepada sasaran sosialisasi.

Pada dasarnya, materi sosialisasi harus mengandung nilai-nilai dan norma-norma. Adapun

pengertian dari nilai dan norma menurut Hasan Mustafa adalah nilai adalah prinsipprinsip

etika yang dipegang kuat oleh individu atau kelompok sehingga mengikatnya dan sangat

berpengaruh pada perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap anggota suatu unit sosialsehingga ada
sangsi negative dan positif

G. Subyek atau Sasaran Sosialisasi

Subyek atau sasaran sosialisasi adalah masyarakat agen sosialisasi mempunyai tujuan

untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam materi sosialisasi

kepada masyarakat. Agen sosialisasi akan memobilisasi masyarakat untuk mendukung

program yang dapat pada materi sosialisasi dengan tujuan untuk memujudkan cita-cita

bersama. Pengertian masyarakat menurut Harold J. Laski adalah sekelompok manusia

hidup bersama dan bekerja sama untuk tercapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka

bersama. Kehidupan masyarakat, mencakup hubungan antara individu dan kelompok,

dalam lingkungan kelompok terdapat interaksi sosial antara masing-masing individu untuk

dapat memahami lingkungan satu sama lain.

Peranan sosialisasi dalam masyarakat pada umumnya tampak jelas, khususnya dalam
masyarakat yang tengah atau telah cukup lama berdiri untuk menegakkan berdirinya

tradisi-tradisi kemasyarakatan yang kuat, yang menetapkan struktur dan penerapan

penerapan masyarakat. Sosialisasi merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan

mempelajari peranan kemasyarakatan. Proses sosialisasi dengan sendirinya telahmemberikan


pelajaran terhadap kelompok masyarakat mengenai system interaksi antara

kelompok-kelompoknya.

PERTEMUAN 13

Pendidikan dan Perkembangan Sosial Individu

A. Konsep Perkembangan Sosial

Perkembangan adalah suatu proses perubahan yang berlangsung secara

teraturdan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah atau ukuran

dari hal-hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur-unsur yang

baru. Perkembangan meliputi perkembangan fisik, perkembangan emosi,

perkembangan kognitif, dan perkembangan psiko sosial. Perkembangan sosial adalah

upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan

interpersonal (hubungan antar pribadi) yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat

yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. Positif atau

negativenya persepsi peserta didik terhadap guru dan teman-teman nya itu sangat

memengaruhi kualitas hubungan sosial para peserta didik dengan lingkungan sosial
kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya

Menurut Elizabeth Hurlock, Perkembangan

sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang

memerlukan tiga proses, yaitu:1. Belajar berprilaku yang dapat diterima secara sosial.

2. Memainkan peran sosial

3. Dapat diterima.

4. Perkembangan sikap sosial.

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Sosial Individu

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap

berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi

dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi

sosialisasi anak.

b. Kematangan Anak

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu

mempertimbangkan hubungan dalam proses sosial, memberi dan menerima

pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual, dan emosional. Di

samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.

c. Status Sosial Ekonomi


Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial

keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan

sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang

utuh dalam keluarga anak itu. Perkataan “ia anak siapa”, secara tidak langsung

dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya, serta

memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan

sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna

kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang

akan datang.

e. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi

C. Pendidikan Dalam Perkembangan Individu

Pendidikan yang diberikan pada anak akan mempengaruhi anak pada masa

selanjutnya. Pendidikan yang haras diberikan pada anak yaitu suatu pembelajaran yang

dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan yaitu aspek perkembangan

kognitif, bahasa, sosio-emosional, fisik motorik, moral dan agama. Keenam aspek

tersebut hendaknya dapat terfasilitasi dengan baik guna membentuk karakter yang utuh

dan dapat menyesuaikan diri pada kehidupannya kelak hal tersebut sesuai dengan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 137 dan 146 tahun 2014 yang memuat
beberapa aspek perkembangan anak usia dini, yaitu aspek moral dan agama, kognitif,

fisik motorik, bahasa, sosial emosional, serta seni. Salah satu perkembangan yang

penting yaitu perkembangan sosial anak dimana manusia hidup di dalam lingkungan

sosial dan tak bisa hidup sendiri sejak kanak-kanak sampai dewasa.

Menurut Yusuf (2006, him, 122) mengatakan bahwa "Perkembangan sosial

merapakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial" dapat diartikan bahwa

perkembangan sosial adalah suatu proses pencapaian menyesuaikan diri dengan apa

yang menjadi adat, tradisi, moral dan norma-norma kelompok. Salah satu tujuan

pendidikan yaitu menciptakan individu yang utuh baik dalam kognitif, sosial dan

sebagainya sebagai dasar dari kepribadian dan karakter. Pada perkembangan sosialnya

individu akan terbagi menjadi dua tipe/kelompok, yaitu kelompok individu sosial dan

nonsosial, hal tersebut diperjelas oleh Herawati (2006). Kelompok individu sosial ialah

individu yang mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi, mengikuti dan memenuhi

harapan dilingkungannya dan diterima sebagai anggota kelompok. Sedangkan individu

nonsosial adalah individu yang tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan dirinya

dengan harapan social maka kecenderangannya menjadi individu antisosial. Selain

istilah tersebut adapula istilah individu introvert dan extrovert.

Anda mungkin juga menyukai