DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Tania Fiondika (220 411 389)
Vivian Gonita Sarungu (220 411 427)
Alfani Septia Bunga (217 411 586)
Jesica Fani Putri Tomassoyan (220 411 345)
Defri Agung Sampe (220 411 123)
( Kelas I )
Dosen Pengampuh:
Drs. Isak Pasulu, M.Si
Proses sosial adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang
atau orang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok manusia yang saling
bertemu dan terjadinya sistem hubungan tertentu.
Proses sosial adalah hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama.
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.
A. Soerjono Soekanto
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang peroarangan
dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menemukan sistem serata
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada.
B. Peter Berger
Proses sosial adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seseorang
anggota yang berprestasi dalam masyarakat.
C. Koentjaraningrat
Proses sosial adalah proses belajar yang dialami individu sejak masa kanak-kanak
sampai masa tuanya. Ia belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala
macam individu sekeliling yang mengembangkan aneka peran sosial yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Charlott Buhler
a. Gilin
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan
individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antarkelompok. Hubungan ini
tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
b. Macionis
Interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang dalam hubungannya
dengan individu atau kelompok lain.
Interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain
dan seseorang tersebut memerlukan respons terhadap tindakan orang lain.
e. Homans
Interaksi sosial adalah proses kehidupan di mana aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain akan diberikan respons yang bisa berupa ganjaran
atau hukuman dari orang lain.
f. Bonner
Interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksi dari individu
dapat memengaruhi/mengubah kehidupan individu lain.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Sugesti
Sugesti adalah dorongan atau pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang
dan sebagainya. Pengaruh tersebut menimbulkan emosi spontan yang
mengakibatkan rasionalitas seseorang terpengaruh. Oleh karena itu individu
cenderung menerima masukan orang lain.
Syarat – Syarat Sugesti
Dari hasil pengamatan beberapa ahli, syarat-syarat sugesti adalah sebagai
berikut.
Menurut Thomas Brown, setiap asosiasi yang terjadi pada jiwa
individu adalah suatu gejala sugesti.
Menurut Cantril, sugesti terjadi apabila seseorang individu
dihinggapi oleh situasi yang kritis dan individu tidak dapat
membuat ketentuan yang pasti.
Macam-Macam Sugesti
Secara umum ada dua macam sugesti yaitu auto sugesti dan hetero sugesti.
Auto sugesti adalah suatu proses sugesti diberikan kepada diri
sendiri sehingga akan diperoleh tingkah laku yang lebih
meningkat dari sebelumnya.
Hetero sugesti adalah proses sugesti yang berlangsung dan
ditujukan kepada individu lain agar dapat dipengaruhi sesuai
maksud individu yang memberi pengaruh.
Hukum – Hukum Sugesti
Dengan melihat berlangsungnya sugesti, Sidis memberikan gambaran hukum
sugesti sebagai berikut.
Bertambahnya sugesti sebanding dengan bertambahnya
perpecahan atau pertentangan dari pada keutuhan
kesadarannya.
Bertambahnya sugesti pada orang-orang normal terlaksana
secara tidak langsung dari pada sugesti yang secara langsung.
Bertambahnya sugesti pada orang-orang tidak normal
terlaksana secara langsung dari pada sugesti secara tidak
langsung.
Baik sugesti secara langsung maupun sugesti secara tidak langsung
bermaksud untuk menempatkan kembali sistem tingkah laku pada situasi
tertentu yang dihadapi individu bersangkutan.
Faktor-Faktor yang Mempercepat Sugesti
Suatu peristiwa sugesti dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam
individu maupun dari luar individu. Faktor – faktor tersebut, antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut.
Hambatan berfikir. Keadaan seseorang yang berbeda dengan keadaan yang
normal menyebabkan individu tersebut mudah disugesti. Misalnya,
keadaan lelah dan sakit.
Pikiran terpecah – belah. Keadaan seseorang yang menghadapi bermacam
– macam hal, menyebabkan individu tersebut mudah disugesti. Misalnya,
seorang mahasiswa yang memikirkan belajarnya, keadaan tempat kos,
keadaan keluarganya yang ada di desa, memikirkan pacarnya, dan
sebagainya.
Otoritas. Hal-hal yang merupakan hak milik individu menyebabkan
individu bersangkutan mudah memberi sugesti dan mudah diterima oleh
individu lain. Misalnya, orang yang pandai, ahli, berpengaruh, dan
sebagainya.
Keadaan mayoritas menyebabkan individu mudah terkena sugesti oleh
individu lain. Misalnya, individu yang bersama-sama individu lain saat
melihat sepak bola.
Keadaan will to believe. Keadaan yang berfungsi untuk lebih meyakinkan
menyebabkan individu lebih mudah dikenai sugesti. Misalnya, seorang
mahasiswa diberi jawaban soal ujian oleh temannya saat menjelang ujian.
Imitasi
Imitasi adalah proses belajar seseorang dengan cara meniru dan/atau
mengikuti perilaku orang lain. Bukan hanya perilaku, penampilan serta gaya
hidup juga dapat diimitasi. Seperti ketika kamu mengimitasi cara berpakaian
artis idola kamu.
Syarat-Syarat Imitasi
Menurut Choros ada beberapa persyaratan berimitasi yaitu :
Harus ada minat/perhatian terhadap hal/sesuatu yang akan diimitasi.
Minat/perhatian merupakan tuntutan pertama dalam imitasi dari tiap
individu dan merupakan sesuatu yang membedakan hasil imitasi
antara individu satu dengan yang lain.
Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang
diimitasi. Sesuatu yang dihargai/dijunjung tinggi pasti sesuatu yang
lebih baik dari pada apa yang tidak dimiliki oleh individu yang akan
mengadakan imitasi atau sesuatu yang tidak dimiliki oleh individu.
Harus ada penghargaan sosial yang tinggi. Sering terlihat bahwa
individu mengadakan imitasi dengan maksud agar tingkah lakunya
dapat mendatangkan penghargaan sosial di dalam lingkungannya.
Harus ada pengetahuan dari individu. Pengetahuan individu dapat
menentukan hasil imitasi dari masing – masing individu walaupun
ketiga persyaratan telah sama – sama dipenuhi individu.
Macam – Macam Imitasi
Menurut Badwin ada dua macam imitasi.
Nondeliberate imitation, yaitu suatu peniruan yang berlangsung tanpa
mengetahui maksud dan tujuan dari peniruan tersebut.
Deliberate Imitation, yaitu suatu peniruan yang berlangsung dengan
sengaja, artinya suatu peniruan dengan maksud dan tujuan tertentu
dari peniruan yang dilaksanakan.
Tahap dalam Proses Imitasi
Menurut Badwin dalam setiap imitasi tidak disengaja terkandung tiga tahap
yang harus dilalui.
Tahap proyeksi. Pada tahap ini individu memperoleh kesan dari sesuatu yang
akan diimitasi.
Tahap subjektif. Pada tahap ini individu cenderung untuk menerima hal-hal
yang akan diimitasi, misalnya sikap dan tingkah laku dari individu lain.
Tahap objektif. Pada tahap ini individu telah menguasai apa yang akan
diimitasi sehingga akhirnya ia dapat berbuat seperti individu lain yang akan
diimitasi.
Hukum – Hukum Imitasi
Dari hasil penyelidikan Gabriel Tarde, sampailah ia bahwa hukum imitasi
meliputi tiga hal berikut.
The law of descent. Artinya suatu golongan atas menjadi objek
peniruan dari golongan yang berada di bawahnya. Golongan atas yang
dimaksud dapat berupa keadaan (kaya, berpengaruh), keahlian (ahli
ilmu pengetahuan/keterampilan), kedudukan (pimpinan), dan faktor
psikologi (kewibawaan).
The law of geometrical progression. Yang dimaksud adalah suatu
proses peniruan sudah barang tentu dimulai dari sumber asalnya.
The law of the internal before the exotic. Artinya suatu proses
peniruan terhadap kebudayaan sendiri akan lebih mudah daripada
kebudayaan asing.
Akibat Imitasi
Di dalam setiap proses imitasi, dalam hubungannya dengan interaksi sosial,
dapat berakibat positif dan negative
1) Akibat positif, antara lain :
dapat diperoleh kecakapan dengan segera;
adanya tingkah laku yang seragam;
dapat mendorong individu/kelompok untuk
bertingkah laku.
2) Akibat negatif, antara lain :
apabila yang diimitasi hal-hal yang salah, dapat
menimbulkan kesalahan massal;
cara berfikir kritis dapat dihambat dengan imitasi.
Identifikasi
Identifikasi adalah proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang karena
secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain yang
dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu, mirip
dengan imitasi, namun, kekaguman tersebut cenderung mendorong individu
untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut karena
pada dasarnya proses identifikasi jauh lebih mendalam dari proses imitasi.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, seperti
kamu yang serius belajar dengan motivasi mendapat nilai yang memuaskan.
Simpati
Simpati adalah situasi di mana seseorang dapat merasakan kondisi yang
sedang dirasakan oleh orang lain. Misalnya, seseorang dapat merasakan
sedihnya seseorang yang menjadi korban bencana alam.
Empati
Empati adalah wujud dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata atas
dasar rasa simpati. Contohnya adalah para relawan yang rela tidak dibayar
untuk menolong para korban bencana alam.
Proses interaksi sosial terjadi bila di antara pihak yang berinteraksi melakukan
kontak dan komunikasi. Kontak dan komunikasi menjadi syarat penting terjadinya
interaksi sosial. Tanpa kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui
kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Agar terjadi
kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar.
KONTAK SOSIAL
Kontak sosial adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain yang
dilakukan melalui sebuah komunikasi berdasarkan tujuan dan maksud masing-
masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial bisa terjadi secara langsung
ataupun tidak langsung. Kontak social merupakan awal permulaan untuk terjadinya
suatu interaksi social, sebagai berikut keterangannya:
Kontak sosial juga dapat bersifat positif maupun negatif. Kontak sosial yang
bersifat positif lebih mengarah pada suatu kerjasama yang menghasilkan
tujuan bersama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif lebih mengarah
pada pertentangan atau konflik atau bahkan pemutusan terjadinya interaksi
sosial.
Kontak social mempunyai tiga bentuk yaitu individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
Kontak social individu dengan individu terjadi pada lingkungan keluarga
seperti balita yang mulai mengenal keluarganya.
Kontak antar individu dapat menghasilkan suatu kebiasaan baru, contohnya
yaitu ketika seseorang pindah tempat maka orang tersebut akan mulai
mengenal orang baru yang ada dilingkungan tersebut.
Kontak social individu dengan kelompok contohnya yaitu pada sebuah konser
penyanyi menyapa penggemar yang sedang menontonnya.
Dan bentuk yang terakhir yaitu kelompok dengan kelompok contohnya yaitu
kerjasama yang dilakukan oleh antar organisasi kontak social yang terjadi
anatara kelompok dengan kelompok dapat juga menyebabkan persaingan.
Kontak sosial terdiri dari kontak sosial primer dan juga kontak sosial sekunder.
Kontak sosisal primer yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa harus dengan kontak
fisik saja, dapat melalui tatap muka, bahasa tubuh, percakapan, bahkan
melambaikan tangan saja sudah termasuk kontak sosial primer. Jadi kontak sosial
primer menuntut kehadiran orang tersebut yang akan melakukan interaksi sosial.
Sedangkan kontak sosial sekunder yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa kontak fisik
ataupun bertatap muka atau dengan kata lain kontak sosial sekunder yaitu kontak
sosial secara tidak langsung. Contoh dari kontak sosial sekunder yaitu komunikasi
yang dilakukan melalui telpon, surat, email, media sosial, dll. Pada intinya kontak
sosial sekunder merupakan kontak sosial yang dilakukan tanpa harus bertatap muka.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang perlu diketahui. Dalam kehidupan
sehari-hari, seseorang tentu berinteraksi satu sama lain. Hal itu dikarenakan
manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk bisa terus bertahan
hidup.
Secara umum, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam
kehidupan sehari-hari.
Jenis interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yakni interaksi sosial asosiatif dan
disosiatif.
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah pada
kesatuan dan kerja sama. Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial
yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun
kelompok.
Setiap jenis interaksi sosial tersebut mempunyai bentuknya sendiri. Apa saja bentuk-
bentuk interaksi sosial, baik asosiatif maupun disosiatif?
Sama halnya yang sudah dijelaskan di atas, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk
interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerja sama.
Kerja sama
Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana orang-orang atau
kelompok-kelompok bekerja bersama-sama, saling tolong menolong untuk mencapai
suatu tujuan bersama.
Menurut Soerjono (2003), dalam kerjasama dijumpai pula berbagai bentuk, yaitu:
(1) Kerja sama spontan, adalah kerja sama yang serta merta. Kerja sama hasil dari
kesetiaan atau ketaatan; (2) Kerja sama langsung, merupakan hasil dari perintah
atasan atau penguasa; (3) Kerja sama kontrak, merupakan kerja sama atas dasar
tertentu; (3) Kerja sama tradisional, sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial,
misalnya berdasarkan pembagian fungsi dalam masyarakat.
Selain bentuk kerja sama seperti diatas, ada tipe lain dari kerja sama yang
didasarkan pada perbedaan dalam sikap kelompok dan organisasi, yaitu:
Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia
yang semula saling bertentangan, kemudian berupaya mengatasi ketegangan.
Tujuannya untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan serta untuk
mencegah terjadinya konflik. Akomodasi memiliki beberapa jenis-jenis, yaitu koersi,
mediasi, konsiliasi, kompromi, arbitrase, toleransi, stalemate.
Akulturasi
Asimilasi
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan
tujuan-tujuan bersama.
Proses asimilasi timbul apabila ada: (1) Kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya; (2) Orang perseorangan sebagai warga kelompok tadi saling
bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama; (3) Kebudayan-kebudayaan
dari kelompok manusia, masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Seperti sudah disebutkan di atas, interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi
sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun
kelompok.
Kompetisi
Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, di mana orang-
orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan
dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik.
Bentuk persaingan antara lain: (1) Persaingan ekonomi; (2) Persaingan kebudayaan;
(3) Persaingan kedudukan dan peranan; (4) Persaingan ras.
Kontravensi
Konflik sosial
Konflik sosial atau pertikaian, yakni bentuk interaksi sosial disosiatif yang terjadi
karena perbedaan paham dan kepentingan antarindividu atau kelompok. Adanya
konflik ditandai dengan ancaman, kekerasan dan kontak fisik antar pihak-pihak
yang bertentangan.
Bentuk pertikaian antara lain: (1) Pertikaian pribadi; (2) Pertikaian social; (3)
Pertikaian kelas social; (4) Pertikaian politik; (5) Pertikaian antar golongan
masyarakat.
DAFTAR PEFERENSI
Buku sosiologi
https://slideplayer.info/slide/13487095/
https://www.bola.com/ragam/read/4433919/pengertian-interaksi-sosial-syarat-
ciri-ciri-dan-bentuk-bentuknya
https://www.merdeka.com/jatim/komunikasi-adalah-proses-penyampaian-makna-
pada-orang-lain-ketahui-tujuan-dan-fungsi-kln.html#
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-sosial-menurut-para-
ahli#:~:text=Menurut%20Barbara%20Cook%2C%20yang%20dimaksud,definisi
%20social%20reciprocity%20dan%20komunikasi.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/25/211500169/syarat-terjadinya-
interaksi-sosial?page=all
https://www.bola.com/ragam/read/4387939/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-
lengkap-beserta-penjelasannya
LAMPIRAN ABSEN
Disetujui
Dosen Pengampuh