Anda di halaman 1dari 18

TUGAS SOSIOLOGI

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
 Tania Fiondika (220 411 389)
 Vivian Gonita Sarungu (220 411 427)
 Alfani Septia Bunga (217 411 586)
 Jesica Fani Putri Tomassoyan (220 411 345)
 Defri Agung Sampe (220 411 123)
( Kelas I )

Dosen Pengampuh:
Drs. Isak Pasulu, M.Si

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA


FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT TEORI UMUM

Proses sosial adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang
atau orang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok manusia yang saling
bertemu dan terjadinya sistem hubungan tertentu.

Proses sosial adalah hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama.

Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu
jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan
hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.

PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT PARA AHLI

A. Soerjono Soekanto

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang peroarangan
dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menemukan sistem serata
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada.

B. Peter Berger

Proses sosial adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seseorang
anggota yang berprestasi dalam masyarakat.

C. Koentjaraningrat

Proses sosial adalah proses belajar yang dialami individu sejak masa kanak-kanak
sampai masa tuanya. Ia belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala
macam individu sekeliling yang mengembangkan aneka peran sosial yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Charlott Buhler

Proses sosial adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan


menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar dia dapat
berfungsi dalam kelompok.
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan


individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial bisa
terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam kehidupan sehari-
hari.

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL MENURUT PARA AHLI

a. Gilin

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan
individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antarkelompok. Hubungan ini
tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

b. Macionis

Interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang dalam hubungannya
dengan individu atau kelompok lain.

c. Broom dan Selznic

Interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain
dan seseorang tersebut memerlukan respons terhadap tindakan orang lain.

d. Kimball Young dan Raymond W. Mack

Kimball Young dan Raymond W. Mack mengartikan pengertian interaksi sosial


sebagai hubungan sosial antara individu dengan perorangan atau kelompok atau
hubungan kelompok dengan kelompok secara dinamis.

e. Homans

Interaksi sosial adalah proses kehidupan di mana aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain akan diberikan respons yang bisa berupa ganjaran
atau hukuman dari orang lain.

f. Bonner

Interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksi dari individu
dapat memengaruhi/mengubah kehidupan individu lain.
PENGERTIAN KOMUNIKASI

komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau


kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan
semiotika yang dipahami bersama.

Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang,


kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain

PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI

 Collin Cherry mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat


satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki
bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.
 V. Harnack dan T. Fest mendefinisikan komunikasi sebagai proses interaksi
diantara orang untuk mencapai tujuan integrasi intrapersonal dan
interpersonal.
 Edwin Neuman mendefinisikan komunikasi sebagai proses untuk mengubah
kelompok manusia menjadi kelompok yang berfungsi.
 Charles H. Cooley, merujuk pada sebuah mekanisme yang berjalan dimana
hubungan antar manusia berada dan berkembang-semua simbol dalam pikiran,
bersamaan dengan makna penyampaiannya melalui ruang dan bertahan dalam
waktu.

PENGERTIAN KOMUNIKASI SOSIAL

 Menurut The American Speech-Language-Hearing Association, yang


dimaksud dengan komunikasi sosial adalah kemunculan yang sinergis antara
interaksi sosial, sosial kognisi, pragmatis (verbal dan nonverbal), dan
pemrosesan bahasa yang reseptif dan ekspresif. Singkat kata, komunikasi
sosial merujuk pada bahasa yang digunakan dalam berbagai situasi sosial.
 Menurut Barbara Cook, yang dimaksud dengan komunikasi sosial adalah
kemampuan seorang individu untuk berkomunikasi secara sosial. Komunikasi
sosial dapat dipahami dengan baik melalui pengetahuan dan pemahaman
tentang definisi social reciprocity dan komunikasi. Yang dimaksud dengan
social reciprocity adalah interaksi sosial yang ditampilkan melalui
penggunaan perhatian bersama untuk saling berbagi pengalaman dan emosi
dengan anggota yang lain dalam berbagai peristiwa dan konteks. Perhatian
bersama adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan perhatian visual dari
satu pihak melalui kontak mata dan gestur dengan seorang mitra sosial
berdasarkan obyek atau peristiwa.
 Sementara itu, D Ruben (1975) mendefinisikan komunikasi sosial sebagai
proses yang mendasari sebuah fenomena atau gejala yang terjadi sebagai
sebuah konsekuensi simbolisasi masyarakat dan pemanfaatan simbol serta
difusi.
 Menurut International Association of Communication Activists, istilah
komunikasi sosial merujuk pada penggunaan apa yang disebut dengan media
sosial; atau bidang studi yang mengeksplorasi bagaimana informasi dapat
dirasakan, ditransmisikan, dan dipahami, serta dampaknya bagi masyarakat.
Karena itu, komunikasi sosial lebih menekankan pada bidang politik dan
sosial.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antarindividu, antara


individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Interaksi sosial ini
didorong oleh enam faktor sebagai berikut.

 Sugesti
Sugesti adalah dorongan atau pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang
dan sebagainya. Pengaruh tersebut menimbulkan emosi spontan yang
mengakibatkan rasionalitas seseorang terpengaruh. Oleh karena itu individu
cenderung menerima masukan orang lain.
Syarat – Syarat Sugesti
Dari hasil pengamatan beberapa ahli, syarat-syarat sugesti adalah sebagai
berikut.
 Menurut Thomas Brown, setiap asosiasi yang terjadi pada jiwa
individu adalah suatu gejala sugesti.
 Menurut Cantril, sugesti terjadi apabila seseorang individu
dihinggapi oleh situasi yang kritis dan individu tidak dapat
membuat ketentuan yang pasti.
Macam-Macam Sugesti
Secara umum ada dua macam sugesti yaitu auto sugesti dan hetero sugesti.
 Auto sugesti adalah suatu proses sugesti diberikan kepada diri
sendiri sehingga akan diperoleh tingkah laku yang lebih
meningkat dari sebelumnya.
 Hetero sugesti adalah proses sugesti yang berlangsung dan
ditujukan kepada individu lain agar dapat dipengaruhi sesuai
maksud individu yang memberi pengaruh.
Hukum – Hukum Sugesti
Dengan melihat berlangsungnya sugesti, Sidis memberikan gambaran hukum
sugesti sebagai berikut.
 Bertambahnya sugesti sebanding dengan bertambahnya
perpecahan atau pertentangan dari pada keutuhan
kesadarannya.
 Bertambahnya sugesti pada orang-orang normal terlaksana
secara tidak langsung dari pada sugesti yang secara langsung.
 Bertambahnya sugesti pada orang-orang tidak normal
terlaksana secara langsung dari pada sugesti secara tidak
langsung.
Baik sugesti secara langsung maupun sugesti secara tidak langsung
bermaksud untuk menempatkan kembali sistem tingkah laku pada situasi
tertentu yang dihadapi individu bersangkutan.
Faktor-Faktor yang Mempercepat Sugesti
Suatu peristiwa sugesti dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam
individu maupun dari luar individu. Faktor – faktor tersebut, antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut.
 Hambatan berfikir. Keadaan seseorang yang berbeda dengan keadaan yang
normal menyebabkan individu tersebut mudah disugesti. Misalnya,
keadaan lelah dan sakit.
 Pikiran terpecah – belah. Keadaan seseorang yang menghadapi bermacam
– macam hal, menyebabkan individu tersebut mudah disugesti. Misalnya,
seorang mahasiswa yang memikirkan belajarnya, keadaan tempat kos,
keadaan keluarganya yang ada di desa, memikirkan pacarnya, dan
sebagainya.
 Otoritas. Hal-hal yang merupakan hak milik individu menyebabkan
individu bersangkutan mudah memberi sugesti dan mudah diterima oleh
individu lain. Misalnya, orang yang pandai, ahli, berpengaruh, dan
sebagainya.
 Keadaan mayoritas menyebabkan individu mudah terkena sugesti oleh
individu lain. Misalnya, individu yang bersama-sama individu lain saat
melihat sepak bola.
 Keadaan will to believe. Keadaan yang berfungsi untuk lebih meyakinkan
menyebabkan individu lebih mudah dikenai sugesti. Misalnya, seorang
mahasiswa diberi jawaban soal ujian oleh temannya saat menjelang ujian.

 Imitasi
Imitasi adalah proses belajar seseorang dengan cara meniru dan/atau
mengikuti perilaku orang lain. Bukan hanya perilaku, penampilan serta gaya
hidup juga dapat diimitasi. Seperti ketika kamu mengimitasi cara berpakaian
artis idola kamu.
Syarat-Syarat Imitasi
Menurut Choros ada beberapa persyaratan berimitasi yaitu :
 Harus ada minat/perhatian terhadap hal/sesuatu yang akan diimitasi.
Minat/perhatian merupakan tuntutan pertama dalam imitasi dari tiap
individu dan merupakan sesuatu yang membedakan hasil imitasi
antara individu satu dengan yang lain.
 Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang
diimitasi. Sesuatu yang dihargai/dijunjung tinggi pasti sesuatu yang
lebih baik dari pada apa yang tidak dimiliki oleh individu yang akan
mengadakan imitasi atau sesuatu yang tidak dimiliki oleh individu.
 Harus ada penghargaan sosial yang tinggi. Sering terlihat bahwa
individu mengadakan imitasi dengan maksud agar tingkah lakunya
dapat mendatangkan penghargaan sosial di dalam lingkungannya.
 Harus ada pengetahuan dari individu. Pengetahuan individu dapat
menentukan hasil imitasi dari masing – masing individu walaupun
ketiga persyaratan telah sama – sama dipenuhi individu.
Macam – Macam Imitasi
Menurut Badwin ada dua macam imitasi.
 Nondeliberate imitation, yaitu suatu peniruan yang berlangsung tanpa
mengetahui maksud dan tujuan dari peniruan tersebut.
 Deliberate Imitation, yaitu suatu peniruan yang berlangsung dengan
sengaja, artinya suatu peniruan dengan maksud dan tujuan tertentu
dari peniruan yang dilaksanakan.
Tahap dalam Proses Imitasi
Menurut Badwin dalam setiap imitasi tidak disengaja terkandung tiga tahap
yang harus dilalui.
 Tahap proyeksi. Pada tahap ini individu memperoleh kesan dari sesuatu yang
akan diimitasi.
 Tahap subjektif. Pada tahap ini individu cenderung untuk menerima hal-hal
yang akan diimitasi, misalnya sikap dan tingkah laku dari individu lain.
 Tahap objektif. Pada tahap ini individu telah menguasai apa yang akan
diimitasi sehingga akhirnya ia dapat berbuat seperti individu lain yang akan
diimitasi.
Hukum – Hukum Imitasi
Dari hasil penyelidikan Gabriel Tarde, sampailah ia bahwa hukum imitasi
meliputi tiga hal berikut.
 The law of descent. Artinya suatu golongan atas menjadi objek
peniruan dari golongan yang berada di bawahnya. Golongan atas yang
dimaksud dapat berupa keadaan (kaya, berpengaruh), keahlian (ahli
ilmu pengetahuan/keterampilan), kedudukan (pimpinan), dan faktor
psikologi (kewibawaan).
 The law of geometrical progression. Yang dimaksud adalah suatu
proses peniruan sudah barang tentu dimulai dari sumber asalnya.
 The law of the internal before the exotic. Artinya suatu proses
peniruan terhadap kebudayaan sendiri akan lebih mudah daripada
kebudayaan asing.
Akibat Imitasi
Di dalam setiap proses imitasi, dalam hubungannya dengan interaksi sosial,
dapat berakibat positif dan negative
1)    Akibat positif, antara lain :
 dapat diperoleh kecakapan dengan segera;
 adanya tingkah laku yang seragam;
 dapat mendorong individu/kelompok untuk
bertingkah laku.
2)    Akibat negatif, antara lain :
 apabila yang diimitasi hal-hal yang salah, dapat
menimbulkan kesalahan massal;
 cara berfikir kritis dapat dihambat dengan imitasi.

 Identifikasi
Identifikasi adalah proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang karena
secara tidak sadar dia membayangkan dirinya seperti orang lain yang
dikaguminya, lalu dia meniru tingkah laku orang yang dikaguminya itu, mirip
dengan imitasi, namun, kekaguman tersebut cenderung mendorong individu
untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut karena
pada dasarnya proses identifikasi jauh lebih mendalam dari proses imitasi.
 Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, seperti
kamu yang serius belajar dengan motivasi mendapat nilai yang memuaskan.
 Simpati
Simpati adalah situasi di mana seseorang dapat merasakan kondisi yang
sedang dirasakan oleh orang lain. Misalnya, seseorang dapat merasakan
sedihnya seseorang yang menjadi korban bencana alam.
 Empati
Empati adalah wujud dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata atas
dasar rasa simpati. Contohnya adalah para relawan yang rela tidak dibayar
untuk menolong para korban bencana alam.

SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL


Menurut Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak
sosial dan komunikasi.

 Kontak sosial berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara


langsung (bersentuhan fisik) tetapi juga tanpa hubungan fisik. Misal, surat
menyurat, telepon, sms, dan lainnya. Jadi, hubungan fisik bukan syarat utama
terjadinya interaksi sosial.
 Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain
memberi tanggapan atau memberi respons.

Proses interaksi sosial terjadi bila di antara pihak yang berinteraksi melakukan
kontak dan komunikasi. Kontak dan komunikasi menjadi syarat penting terjadinya
interaksi sosial. Tanpa kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui
kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Agar terjadi
kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar.

KONTAK SOSIAL

Kontak sosial adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain yang
dilakukan melalui sebuah komunikasi berdasarkan tujuan dan maksud masing-
masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial bisa terjadi secara langsung
ataupun tidak langsung. Kontak social merupakan awal permulaan untuk terjadinya
suatu interaksi social, sebagai berikut keterangannya:

 Kontak sosial juga dapat bersifat positif maupun negatif. Kontak sosial yang
bersifat positif lebih mengarah pada suatu kerjasama yang menghasilkan
tujuan bersama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif lebih mengarah
pada pertentangan atau konflik atau bahkan pemutusan terjadinya interaksi
sosial.
 Kontak social mempunyai tiga bentuk yaitu individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
 Kontak social individu dengan individu terjadi pada lingkungan keluarga
seperti balita yang mulai mengenal keluarganya.
 Kontak antar individu dapat menghasilkan suatu kebiasaan baru, contohnya
yaitu ketika seseorang pindah tempat maka orang tersebut akan mulai
mengenal orang baru yang ada dilingkungan tersebut.
 Kontak social individu dengan kelompok contohnya yaitu pada sebuah konser
penyanyi menyapa penggemar yang sedang menontonnya.
 Dan bentuk yang terakhir yaitu kelompok dengan kelompok contohnya yaitu
kerjasama yang dilakukan oleh antar organisasi kontak social yang terjadi
anatara kelompok dengan kelompok dapat juga menyebabkan persaingan.

Kontak sosial terdiri dari kontak sosial primer dan juga kontak sosial sekunder.
Kontak sosisal primer yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa harus dengan kontak
fisik saja, dapat melalui tatap muka, bahasa tubuh, percakapan, bahkan
melambaikan tangan saja sudah termasuk kontak sosial primer. Jadi kontak sosial
primer menuntut kehadiran orang tersebut yang akan melakukan interaksi sosial.
Sedangkan kontak sosial sekunder yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa kontak fisik
ataupun bertatap muka atau dengan kata lain kontak sosial sekunder yaitu kontak
sosial secara tidak langsung. Contoh dari kontak sosial sekunder yaitu komunikasi
yang dilakukan melalui telpon, surat, email, media sosial, dll. Pada intinya kontak
sosial sekunder merupakan kontak sosial yang dilakukan tanpa harus bertatap muka.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang perlu diketahui. Dalam kehidupan
sehari-hari, seseorang tentu berinteraksi satu sama lain. Hal itu dikarenakan
manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk bisa terus bertahan
hidup.

Secara umum, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam
kehidupan sehari-hari.

Jenis interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yakni interaksi sosial asosiatif dan
disosiatif.
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah pada
kesatuan dan kerja sama. Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial
yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun
kelompok.

Setiap jenis interaksi sosial tersebut mempunyai bentuknya sendiri. Apa saja bentuk-
bentuk interaksi sosial, baik asosiatif maupun disosiatif?

1. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Sama halnya yang sudah dijelaskan di atas, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk
interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerja sama.

 Kerja sama

Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana orang-orang atau
kelompok-kelompok bekerja bersama-sama, saling tolong menolong untuk mencapai
suatu tujuan bersama.

Faktor yang mendorong terjadinya kerjasama menurut J.B. Chitambar adalah:

 Motivasi pribadi, ini berarti tujuan pribadi dihimpun dalam usaha


bersama untuk mencapainya.

 Kepentingan umum. Kepentingan umum atau kepentingan


bersama berdasarkan tujuan yang dianggap bernilai tinggi dapat pula
memberi motivasi kepada orang-orang atau kelompok dan
organisasi untuk bekerja sama.

 Motivasi altruistik. Motivasi ini bersumber dari keinginan


seseorang untuk menolong pihak lain kerena panggilan hati, misalnya
kelompok sukarela yang berniat menolong suatu pihak yang
memerlukan bantuan.

 Tuntutan situasi. Misalnya karena musibah banjir, orang-orang


tergerak untuk menanggulanginya.

Menurut Soerjono (2003), dalam kerjasama dijumpai pula berbagai bentuk, yaitu:
(1) Kerja sama spontan, adalah kerja sama yang serta merta. Kerja sama hasil dari
kesetiaan atau ketaatan; (2) Kerja sama langsung, merupakan hasil dari perintah
atasan atau penguasa; (3) Kerja sama kontrak, merupakan kerja sama atas dasar
tertentu; (3) Kerja sama tradisional, sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial,
misalnya berdasarkan pembagian fungsi dalam masyarakat.

Selain bentuk kerja sama seperti diatas, ada tipe lain dari kerja sama yang
didasarkan pada perbedaan dalam sikap kelompok dan organisasi, yaitu:

 Kerja sama primer. Dimana kelompok dan perorangan


bersatu sehingga hampir semua aspek kehidupan orang
perorangan tercakup dalam kelompok. Contoh kehidupan
dalam suatu kelompok paling kecil yaitu keluarga batih, yang
agak besar yaitu biara.

 Kerjasama sekunder. Kerja sama demikian merupakan ciri


dari masyarakat kota yang mempunyai tingkat formalitas
dan spesialisasi tinggi dan hanya menyangkut bagian yang
terbatas dari kehidupan seseorang, sikap cenderung lebih
individualistis. Contoh terdapat dalam suatu kantor atau
perusahaan, suatu organisasi industri atau pabrik.

 Kerja sama tersier. Kerja sama tersier tidak terjamin


kelangsungannya sebab ada pertikaian terpendam yang
menyertainya. Di sini terlibat dua pihak yang saling
bertentangan tetapi melakukan kerja samauntuk menghadapi
pihak ketiga. Bilamana pihak ketiga berhasil dikalahkan,
maka kerja sama diantara dua pihak berakhir.

 Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia
yang semula saling bertentangan, kemudian berupaya mengatasi ketegangan.
Tujuannya untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan serta untuk
mencegah terjadinya konflik. Akomodasi memiliki beberapa jenis-jenis, yaitu koersi,
mediasi, konsiliasi, kompromi, arbitrase, toleransi, stalemate.

Akomodasi dapat dicapai dengan beberapa cara, yaitu:


 Kompromi, pihak-pihak yang bertikai bersepakat untuk
membuat konsensus, ada unsur memberi dan menerima
sehingga memuaskan berbagai pihak yang bertikai

 Konversi, Salah satu pihak dalam dalam akomodasi menerima


dan mengikutri pandangan-pandangan pihak lain.

 Toleransi, pihak-pihak yang berinteraksi memberikan


persetujuan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak disetujui.

 Arbitrasi, apabila pihak yang berselisih tidak dapat


menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada diantara
mereka, mereka menunjuk pihak ketiga sebagai penengah
yang dapat dipercaya dan mampu memberi pertimbangan
bagi kedua belah pihak.

 Gencatan, suatu persetujuan untuk mengakhiri suatu pertikaian


dalam periode waktu yang terbatas atau tidak terbatas dalam
rangka menemukan pemecahan permasalahan pertikaian.

 Subordinasi dan superordinasi, adalah bentuk akomodasi


dimana muncul pihak pemenang (super) dan yang kalah
(sub) pada saat berakhir pertikaian.

 Pengalihan ketegangan, dapat mengalihkan pertikaian disatu


bidang ke bidang lainnya.

 Pelembagaan, dalam struktur masyarakat ada alat-alat yang


telah melembaga seperti lembaga adat, untuk menghilangkan
ketegangan dan memberikan solusi kerja sama

 Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru untuk menjadi suatu kebudayaan


baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari
perpaduan dua kebudayaan yang berbeda.

 Asimilasi
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan
tujuan-tujuan bersama.

Proses asimilasi timbul apabila ada: (1) Kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya; (2) Orang perseorangan sebagai warga kelompok tadi saling
bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu lama; (3) Kebudayan-kebudayaan
dari kelompok manusia, masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Seperti sudah disebutkan di atas, interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi
sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun
kelompok.

 Kompetisi

Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, di mana orang-
orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan
dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik.

Bentuk persaingan antara lain: (1) Persaingan ekonomi; (2) Persaingan kebudayaan;
(3) Persaingan kedudukan dan peranan; (4) Persaingan ras.

 Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang


dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan atau konflik terbuka.
Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan,
penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. Ada beberapa
macam-macam kontravensi, yaitu kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia
dan taktis.

 Konflik sosial

Konflik sosial atau pertikaian, yakni bentuk interaksi sosial disosiatif yang terjadi
karena perbedaan paham dan kepentingan antarindividu atau kelompok. Adanya
konflik ditandai dengan ancaman, kekerasan dan kontak fisik antar pihak-pihak
yang bertentangan.

Bentuk pertikaian antara lain: (1) Pertikaian pribadi; (2) Pertikaian social; (3)
Pertikaian kelas social; (4) Pertikaian politik; (5) Pertikaian antar golongan
masyarakat.

DAFTAR PEFERENSI

Buku sosiologi

https://slideplayer.info/slide/13487095/

https://www.bola.com/ragam/read/4433919/pengertian-interaksi-sosial-syarat-
ciri-ciri-dan-bentuk-bentuknya

https://www.merdeka.com/jatim/komunikasi-adalah-proses-penyampaian-makna-
pada-orang-lain-ketahui-tujuan-dan-fungsi-kln.html#

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-sosial-menurut-para-
ahli#:~:text=Menurut%20Barbara%20Cook%2C%20yang%20dimaksud,definisi
%20social%20reciprocity%20dan%20komunikasi.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/25/211500169/syarat-terjadinya-
interaksi-sosial?page=all

https://www.bola.com/ragam/read/4387939/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-
lengkap-beserta-penjelasannya
LAMPIRAN ABSEN

No Nama NIM 24 April 2021


1. Tania Fiondika 220 411 389
2. Vivian Gonita Sarungu 220 411 427
3. Defri Agung Sampe 220 411 123
4. Jesica Fani Putri Tomassoyan 220 411 345
5. Alfani Septia Bunga 217 411 586

Disetujui

Dosen Pengampuh

Drs. Isak Pasulu, M.Si

Anda mungkin juga menyukai