Artikel
Ardiansyah Kuku
3 juni 2023
Pendahuluan
Dalam dunia akademis, studi komunikasi memegang peranan penting dalam memahami
bagaimana manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun makna dalam berbagai
konteks. Komunikasi menjadi fenomena yang kompleks dan menarik untuk dipelajari, mengingat
peran komunikasi yang sentral dalam kehidupan manusia.
Namun, untuk memahami komunikasi secara lebih mendalam, kita perlu melibatkan
pendekatan atau perspektif tertentu yang dapat memberikan kerangka dasar dalam menganalisis
dan memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif. Dalam konteks ini, pendekatan
keilmuan dalam studi komunikasi menjadi hal yang tidak terpisahkan. Pendekatan merupakan
suatu cara pandang atau perspektif yang digunakan dalam mempelajari suatu masalah atau
fenomena. Dalam masyarakat akademis, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan dalam
studi komunikasi, masing-masing dengan keunikan dan kontribusinya sendiri. saya akan
mendalami tiga pendekatan utama dalam studi komunikasi, yaitu pendekatan scientific (ilmiah -
empiris), pendekatan humanistic (humaniora - interpretatif), dan pendekatan social science
(ilmu-ilmu sosial). 1
1
Siti Rohmah, ‘Teori-Teori Komunikasi’, 2021, 76.
membahas setiap pendekatan secara terperinci, termasuk ciri-ciri, contoh penelitian yang
menggunakan pendekatan tersebut, kelebih kelebihan dan keterbatasan masing-masing
pendekatan, serta perbandingan antara mereka. saya juga akan menjelajahi relevansi dan aplikasi
dari pendekatan-pendekatan ini dalam konteks studi komunikasi.
Misalnya, pendekatan scientific memberikan kerangka kerja yang kuat dalam menguji
hipotesis dan mencari hukum umum, sedangkan pendekatan humanistic menekankan pada
kompleksitas individual dan pengalaman subjektif dalam komunikasi. Sementara itu, pendekatan
social science membantu kita memahami peran struktur sosial, norma, dan nilai-nilai dalam
membentuk komunikasi. Dengan memperhatikan ketiga pendekatan ini, kita dapat
mengembangkan wawasan yang holistik dan menyeluruh tentang komunikasi sebagai fenomena
kompleks yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai pembaca, penting bagi Anda untuk menjelajahi dan mengenal berbagai
pendekatan ini agar dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang
komunikasi. Anda dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan minat dan tujuan
penelitian Anda. Dengan memahami kelebihan dan keterbatasan dari masing-masing pendekatan,
Anda dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam menerapkan pendekatan yang tepat
untuk pertanyaan penelitian Anda.
Di artikel ini saya akan memberikan penjelasan mendalam tentang pendekatan scientific,
humanistic, dan social science dalam studi komunikasi. Kami akan menyoroti ciri-ciri, metode,
dan contoh penelitian yang menggunakan pendekatan-pendekatan ini. Kami juga akan
membahas perbandingan antara ketiga pendekatan tersebut serta relevansi dan kontribusinya
dalam memahami komunikasi.
Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif
tentang pandangan keilmuan dalam studi komunikasi dan memberikan inspirasi bagi pembaca
untuk menjelajahi pendekatan-pendekatan ini secara lebih dalam. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang pendekatan-pendekatan ini, kita dapat memperluas dan memperkaya
pengetahuan kita tentang komunikasi sebagai fenomena kompleks yang mempengaruhi
kehidupan kita sehari-hari.
Pembahasan
Pendekatan scientific, juga dikenal sebagai pendekatan ilmiah atau empiris, adalah salah
satu pendekatan utama dalam studi komunikasi. Pendekatan ini didasarkan pada metode ilmiah
dan pengukuran empiris untuk memahami fenomena komunikasi. Pendekatan scientific berfokus
pada objektivitas, pengujian hipotesis, dan generalisasi. Dalam pendekatan scientific, peneliti
menggunakan metode observasi, pengukuran, dan pengumpulan data secara sistematis untuk
mencari hubungan sebab-akibat dan menjelaskan fenomena komunikasi.
Penelitian dalam pendekatan ini sering melibatkan eksperimen, survei, analisis statistik,
dan penggunaan data kuantitatif. Salah satu ciri khas pendekatan scientific adalah penggunaan
metode penelitian yang ketat dan terstandar. Peneliti mengajukan hipotesis yang dapat diuji dan
merancang eksperimen atau survei yang sesuai. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis
secara statistik untuk menguji hipotesis dan mencapai kesimpulan yang berdasarkan bukti-bukti
yang terukur. Contoh penelitian yang menggunakan pendekatan scientific dalam studi
komunikasi adalah penelitian tentang efek media massa terhadap persepsi masyarakat,
komunikasi politik, atau pengaruh iklan dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Penelitian semacam ini sering melibatkan pengumpulan data melalui survei yang diikuti
oleh analisis statistik untuk menguji hipotesis dan mencari hubungan kausal antara variabel-
variabel tertentu. Pendekatan scientific memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi
pendekatan yang populer dalam studi komunikasi.
Pertama, pendekatan scientific memberikan dasar yang kuat untuk menjawab pertanyaan
penelitian dengan bukti-bukti yang dapat diandalkan. Dengan menggunakan metode ilmiah yang
sistematis, peneliti dapat mencapai hasil yang objektif dan dapat diulang oleh peneliti lain.
Selain itu, pendekatan scientific juga dapat terbatas dalam hal waktu dan ruang. Karena
pendekatan ini sering menggunakan metode penelitian yang terstandar, seringkali membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data yang cukup dan melibatkan sampel yang
besar. Hal ini dapat membatasi penelitian dalam konteks yang terbatas atau situasi yang cepat
berubah. Meskipun memiliki keterbatasan tersebut, pendekatan scientific tetap memiliki peran
yang penting dalam studi komunikasi. Dalam memahami fenomena komunikasi secara
menyeluruh, pendekatan scientific dapat memberikan dasar yang kuat dalam menjawab
pertanyaan penelitian yang bersifat objektif dan dapat diukur. Dengan melibatkan metode ilmiah
yang ketat, pendekatan scientific dapat menyumbangkan pengetahuan yang berharga tentang
hubungan sebab-akibat dalam komunikasi manusia.
Dalam kesimpulan, pendekatan scientific merupakan salah satu pendekatan yang penting
dalam studi komunikasi. Dengan fokus pada metode ilmiah dan pengukuran empiris, pendekatan
scientific dapat memberikan dasar yang kuat dan objektif dalam memahami fenomena
komunikasi. Meskipun memiliki keterbatasan dalam hal aspek kualitatif dan kompleksitas
konteks sosial, pendekatan scientific tetap memberikan kontribusi penting dalam pengembangan
teori dan pemahaman komunikasi manusia.
Dalam bagian selanjutnya dari artikel ini, kita akan menjelajahi pendekatan kedua, yaitu
pendekatan humanistic, yang menekankan pada pemahaman dan interpretasi dalam studi
komunikasi. Kita akan membahas karakteristik, metode, dan contoh penelitian yang
menggunakan pendekatan ini, serta menggali kelebihan dan keterbatasan yang melekat padanya.
Mari kita terus menjelajahi keragaman pendekatan keilmuan dalam studi komunikasi untuk
memperkaya pemahaman kita tentang komunikasi manusia. 2
2
Teori Komunikasi and Teori Komunikasi, ‘Pendekatan-Pendekatan Keilmuan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
– UMB Dr . Andy Corry M . Si PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR – UMB Dr . Andy Corry M . Si’, 1–5.
pendekatan Humanistic (Humaniora – Interpretatif)
Peneliti dalam pendekatan ini berusaha untuk mendengarkan dan memahami cerita hidup
individu, mencari makna dan signifikansi yang terkandung dalam pengalaman komunikasi
mereka. Dalam mempelajari komunikasi interpersonal, misalnya, pendekatan humanistic akan
mencoba untuk memahami bagaimana interaksi antara dua individu tercermin dalam cerita hidup
mereka dan bagaimana pengalaman tersebut mempengaruhi pemahaman dan konstruksi makna
mereka.
Pertama, karena pendekatan ini lebih fokus pada pengalaman individu, penelitian dengan
pendekatan humanistic cenderung memiliki sampel yang lebih kecil dan hasil yang sulit untuk
digeneralisasi ke populasi yang lebih luas. Hal ini dikarenakan penelitian yang melibatkan
wawancara mendalam dan analisis kualitatif membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup
besar.
Pendekatan social science atau ilmu ilmu sosial merupakan pendekatan yang
menempatkan perhatian pada hubungan sosial dan struktur dalam studi komunikasi. Pendekatan
ini berfokus pada pemahaman tentang bagaimana struktur sosial, norma, dan nilai-nilai
masyarakat mempengaruhi komunikasi manusia.
Salah satu ciri khas pendekatan social science adalah penggunaan teori-teori sosial untuk
menjelaskan fenomena komunikasi. Teori-teori seperti teori interaksi sosial, teori konflik, dan
teori sistem sosial digunakan untuk memahami bagaimana interaksi komunikasi dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial dan struktural. Penelitian dalam pendekatan ini sering melibatkan
pengumpulan data melalui survei, analisis statistik, dan pemodelan matematis. Contoh penelitian
yang menggunakan pendekatan social science dalam studi komunikasi adalah penelitian tentang
peran kekuasaan dalam komunikasi organisasi, analisis pengaruh faktor sosial dalam
pembentukan opini publik, atau penelitian tentang pola-pola komunikasi dalam kelompok sosial
tertentu. Penelitian semacam ini menggunakan pendekatan yang berbasis pada analisis statistik
dan teori-teori sosial untuk memahami komunikasi dalam konteks struktur sosial yang lebih luas
Pendekatan social science memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya penting dalam studi
komunikasi.
Kedua, pendekatan social science memberikan dasar untuk membangun teori-teori yang
dapat diuji dan digunakan secara luas. Dengan menggunakan teori-teori sosial yang telah ada,
peneliti dapat menyusun kerangka konseptual yang kokoh dan memperluas pemahaman kita
tentang komunikasi manusia dalam berbagai konteks sosial. Pendekatan ini memungkinkan
pengembangan teori-teori yang dapat diu ji secara empiris dan mendapatkan bukti yang dapat
diuji secara objektif.
Namun, pendekatan social science juga memiliki keterbatasan. Pertama, terkadang
pendekatan ini cenderung mengabaikan aspek kualitatif dalam komunikasi. Karena fokus pada
analisis statistik dan generalisasi, pendekatan ini mungkin tidak mampu menangkap
kompleksitas dan nuansa dalam komunikasi manusia yang sulit diukur secara kuantitatif. Hal ini
dapat menghilangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman
individu dalam komunikasi. Kedua, pendekatan social science sering kali membutuhkan
pemodelan matematis dan analisis statistik yang rumit. Ini dapat membatasi aksesibilitas
pendekatan ini bagi peneliti yang tidak memiliki latar belakang atau keterampilan yang cukup
dalam analisis statistik. Selain itu, pendekatan ini juga membutuhkan sampel yang cukup besar
dan data yang terstandar, yang dapat memerlukan sumber daya yang signifikan. Meskipun
memiliki keterbatasan tersebut, pendekatan social science tetap memberikan kontribusi penting
dalam studi komunikasi. Dengan fokus pada hubungan sosial, struktur, dan teori-teori sosial,
pendekatan ini membantu kita memahami bagaimana komunikasi terjadi dalam konteks sosial
yang lebih luas.
Melalui analisis statistik dan penggunaan teori-teori yang teruji, pendekatan social
science memberikan pemahaman yang sistematis dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi
komunikasi. Dalam kesimpulan, dalam studi komunikasi terdapat tiga pendekatan keilmuan yang
penting: pendekatan scientific, humanistic, dan social science. Masing-masing pendekatan
memiliki fokus, metode, dan ciri khasnya sendiri dalam memahami komunikasi manusia.
Pendekatan scientific menekankan pada metode ilmiah dan pengukuran empiris, humanistic
menekankan pada pemahaman subjektif dan interpretasi, sedangkan social science menekankan
pada hubungan sosial dan struktur sosial. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan keterbatasan
masing-masing, dan penting untuk melihatnya sebagai kontribusi yang saling melengkapi dalam
memahami kompleksitas komunikasi manusia.
Dengan memperluas pengetahuan kita tentang berbagai pendekatan ini, kita dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih holistik dan komprehensif tentang komunikasi dalam
berbagai konteks sosial. Dengan demikian, kita dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam
berbagai bidang, seperti organisasi, politik, hubungan antarpribadi, dan media, untuk
memperbaiki interaksi dan pemahaman kita satu sama lain dalam masyarakat yang semakin
kompleks dan terhubung. 3
3
Muhamad Rosit, ‘Pendekatan- Pendekatan Keilmuan’.
Mengintegrasikan Pendekatan Keilmuan Dalam Studi Komunikasi
Dalam studi komunikasi, pendekatan keilmuan tidak harus saling eksklusif. Sebaliknya,
mengintegrasikan pendekatan-pendekatan tersebut dapat memperkaya pemahaman kita tentang
komunikasi manusia secara menyeluruh. Mengintegrasikan pendekatan scientific, humanistic,
dan social science memungkinkan kita untuk melihat komunikasi dari berbagai sudut pandang
dan memperluas pemahaman kita tentang fenomena yang kompleks ini. Salah satu pendekatan
untuk mengintegrasikan pendekatan keilmuan adalah pendekatan multimetode. Pendekatan ini
menggabungkan metode dan pendekatan dari berbagai perspektif keilmuan untuk memahami
fenomena komunikasi secara komprehensif. Dengan menggunakan kombinasi metode kuantitatif
dan kualitatif, peneliti dapat mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang komunikasi
manusia.
Namun, peneliti juga dapat menggunakan teori komunikasi interpersonal dari pendekatan
humanistic untuk memahami dinamika komunikasi antara individu dalam organisasi tersebut.
Dengan mengintegrasikan teori-teori dari berbagai pendekatan, kita dapat mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang komunikasi organisasi Pendekatan integratif ini
memungkinkan kita untuk melihat fenomena komunikasi dari berbagai dimensi, menggali
makna, pola-pola hubungan sosial, dan efek yang terkait dengan komunikasi manusia. Hal ini
memungkinkan kita untuk memperluas pemahaman kita tentang kompleksitas dan keragaman
komunikasi dalam berbagai konteks. Dalam kesimpulan, pendekatan keilmuan dalam studi
komunikasi seperti pendekatan scientific, humanistic, dan social science memberikan kerangka
kerja yang berbeda dalam memahami komunikasi manusia. 4
4
Quisto Settle, ‘Introducing Communication Theory: Analysis and Application’, Journal of Applied Communications,
102.3 (2018) <https://doi.org/10.4148/1051-0834.1223>.
Pendekatan scientific menekankan pada metode ilmiah dan pengukuran empiris,
humanistic menekankan pada pemahaman subjektif dan interpretasi, sedangkan social science
menekankan pada hubungan sosial dan struktur sosial. Masing-masing pendekatan memiliki
kelebihan dan keterbatasan, namun mengintegrasikannya dapat memperkaya pemahaman kita
tentang komunikasi. Dalam mengintegrasikan pendekatan keilmuan, penting untuk
mempertimbangkan konteks dan tujuan penelitian. Tidak semua pendekatan cocok untuk setiap
jenis pertanyaan penelitian. Misalnya, jika tujuan penelitian adalah untuk memahami
pengalaman individu dalam komunikasi, pendekatan humanistic mungkin lebih tepat digunakan
dengan metode kualitatif seperti wawancara mendalam atau observasi partisipatif. Namun, jika
tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pola-pola umum atau hubungan sosial dalam
komunikasi, pendekatan scientific atau social science dengan metode kuantitatif seperti survei
atau analisis statistik dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Selain itu, kolaborasi antara
peneliti yang menggunakan pendekatan yang berbeda juga dapat menghasilkan pemahaman yang
lebih komprehensif. Dalam melakukan penelitian bersama, peneliti dengan latar belakang dan
pendekatan yang berbeda dapat saling melengkapi dan menggabungkan keahlian mereka untuk
menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang komunikasi manusia. Selain itu,
penggunaan pendekatan integratif juga dapat memberikan landasan yang lebih kuat untuk
pengembangan teori-teori baru dalam studi komunikasi. Dengan menggabungkan konsep-konsep
dan teori-teori dari berbagai pendekatan, kita dapat membangun kerangka konseptual yang lebih
komprehensif dan relevan dengan kompleksitas komunikasi dalam masyarakat modern. Namun,
dalam mengintegrasikan pendekatan keilmuan, juga penting untuk mempertimbangkan tantangan
yang mungkin muncul.5
Dalam era yang semakin kompleks dan terhubung, penggunaan pendekatan integratif
dalam studi komunikasi sangatlah relevan. Komunikasi manusia melibatkan berbagai aspek dan
konteks yang saling terkait. Dengan menggali pendekatan-pendekatan keilmuan yang berbeda,
kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang komunikasi manusia dalam
semua kompleksitasnya. Dalam menghadapi tantangan komunikasi modern, baik di tingkat
individu, kelompok, organisasi, maupun masyarakat, pemahaman yang mendalam tentang
komunikasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang saling memahami, memecahkan
konflik, dan menciptakan perubahan yang positif. Dengan demikian, melalui integrasi
pendekatan scientific, humanistic, dan social science, kita dapat mengembangkan landasan
pengetahuan yang kuat dan aplikasi praktis dalam studi komunikasi. Dengan pemahaman yang
lebih luas tentang kompleksitas komunikasi manusia dan integrasi pendekatan keilmuan, kita
dapat menghadapi tantangan komunikasi dengan lebih efektif dan mengembangkan strategi yang
lebih baik untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman antara individu, kelompok, dan
masyarakat. 6
5
Robert T Craig, ‘Craig1999-Communication-Theory-As-a-Field’, International Communication Association, 9.2
(1999), 119–61.
6
Real Analysis, Theories Of Intercultural Communication, Integration The Vlsi Journal.
Dalam era digital dan global saat ini, komunikasi telah menjadi semakin kompleks
dengan adanya teknologi baru, media sosial, dan lingkungan multikultural. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang holistik dan inklusif dalam memahami dan menghadapi dinamika
komunikasi yang terus berkembang ini. Dengan menggunakan pendekatan scientific, kita dapat
menerapkan metode ilmiah dan pengukuran empiris untuk memahami pola-pola umum dan tren
dalam komunikasi.
Misalnya, dengan menggunakan survei dan analisis statistik, kita dapat mengidentifikasi
pengaruh media sosial terhadap perilaku komunikasi atau tren penggunaan bahasa dalam
lingkungan digital. Pendekatan humanistic membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang
pengalaman subjektif dan interpretasi dalam komunikasi. Melalui wawancara mendalam,
pengamatan partisipatif, atau analisis teks, kita dapat memahami pengalaman individu, makna
yang tersembunyi dalam pesan, atau interpretasi konteks sosial tertentu. Pendekatan social
science memberikan wawasan tentang struktur sosial dan hubungan antara individu dalam
konteks komunikasi.
Dengan menganalisis pola-pola interaksi sosial, peran sosial, atau dinamika kekuasaan
dalam komunikasi, kita dapat memahami bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi
komunikasi dan membentuk hubungan antara individu. Melalui integrasi pendekatan-pendekatan
ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih holistik dan komprehensif tentang
komunikasi manusia dalam berbagai konteks. Hal ini membantu kita mengatasi kompleksitas dan
tantangan komunikasi yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan
memadukan berbagai pendekatan keilmuan, kita dapat mengembangkan teori-teori yang lebih
komprehensif dan relevan dalam studi komunikasi.
Teori-teori ini dapat memberikan landasan yang kuat untuk menjelaskan dan memahami
fenomena komunikasi, serta memberikan panduan untuk meningkatkan komunikasi yang efektif
dan saling memahami di berbagai tingkatan. Namun, dalam mengintegrasikan pendekatan
keilmuan, penting untuk mengakui keterbatasan masing-masing pendekatan dan menghindari
reduksionisme atau generalisasi yang berlebihan. Setiap pendekatan memiliki ciri khasnya
sendiri, dan penting untuk menghargai keragaman dalam pemahaman komunikasi manusia.
Selain itu, integrasi pendekatan keilmuan juga membutuhkan kolaborasi antara para peneliti dan
praktisi komunikasi. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pendekatan yang berbeda,
kita dapat menciptakan dialog dan pertukaran yang kaya dalam memahami komunikasi. 7
7
M.Si. Martina Shalaty Putri, ‘Teori Komunikasi - Pendekatan Keilmuan’, 19
<https://www.coursehero.com/file/13183134/TEORI-KOMUNIKASI/>.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi konsep pendekatan keilmuan dalam studi
komunikasi. Pendekatan scientific, humanistic, dan social science masing-masing memiliki fokus
dan perspektif yang unik dalam memahami komunikasi manusia. Namun, integrasi pendekatan-
pendekatan ini menjadi semakin penting dalam menghadapi kompleksitas dan dinamika
komunikasi dalam era digital dan global saat ini. Pendekatan keilmuan yang terintegrasi
memberikan pemahaman yang lebih holistik dan komprehensif tentang komunikasi manusia.
Dengan menggabungkan pendekatan scientific, humanistic, dan social science, kita dapat melihat
komunikasi dari berbagai dimensi dan perspektif. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami
pola-pola umum, pengalaman subjektif individu, struktur sosial, dan konteks komunikasi yang
melibatkan. Integrasi pendekatan keilmuan juga mengenrich teori dan konsep dalam studi
komunikasi.
Dengan memadukan pendekatan scientific, humanistic, dan social science, kita dapat
menghadapi tantangan komunikasi dengan lebih efektif dan mengembangkan strategi yang lebih
baik untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman antara individu, kelompok, dan masyarakat.
Integrasi pendekatan keilmuan juga membantu kita dalam mengembangkan teori-teori yang
komprehensif dan relevan dalam studi komunikasi, memberikan landasan yang kuat untuk
menjelaskan fenomena komunikasi, dan memberikan panduan untuk meningkatkan komunikasi
yang efektif dan saling memahami. Dalam era yang semakin terhubung dan kompleks ini,
integrasi pendekatan keilmuan dalam studi komunikasi merupakan langkah yang penting untuk
memahami dan menghadapi tantangan komunikasi yang kompleks. Dengan pemahaman yang
holistik, relevan, dan praktis, kita dapat membangun komunikasi yang saling memahami,
mengatasi konflik, dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Settle, Quisto, ‘Introducing Communication Theory: Analysis and Application’, Journal of Applied
Communications, 102.3 (2018) <https://doi.org/10.4148/1051-0834.1223>