Anda di halaman 1dari 5

SYARIFAH YASMIN/1184060098/HUMAS 5B

UTS FILSAFAT KOMUNIKASI


Dosen pengampu:

SOAL

1. Apa yang anda ketahui tentang prinsip komunikasi?


2. Apa yang anda ketahui tentang prinsip filsafat?
3. Apa yang anda ketahui tentang Ontologi Komunikasi?
4. Apa yang anda ketahui tentang epistimologi komunikasi?
5. Apa yang anda ketahui tentang aksiologi komunikasi?

JAWABAN

1. Prinsip Komunikasi diantaranya adalah:


a. Menjadi proses simbolik
b. setiap perilaku memiliki potensi komunikasi
c. memiliki dimensi isi dan hubungan
d. berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
e. terjadi dalam konteks ruang dan waktu
f. melibatkan prediksi peserta komunikasi,
g. bersifat sistematik
h. semakin mirip latar belakangnya akan semakin efektif tersampaikan
i. tidak satu arah
j. saling memberi dan menerima feedback
k. Irreversible
l. bukan panasea.

2. Prinsip filsafat diantaranya adalah:


a. Non-Kontradiksi
 Identitas (sesuatu selalu sama dengan dirinya sendiri)
 ketiadaan kontradiksi (A selalu tidak sama dengan selain A)
 ketiadaan batas
b. Kausalitas (Prinsip Kausalitas berbunyi: “Sesuatu membutuhkan sebab supaya
dia ada”. Satu-satu nya yang tidak butuh sebab hanyalah ada itu sendiri.
Prinsip ini mengakomodir hal-hal yang ada namun tidak inderawi, seperti
gaya, elektron, medan listrik dll. Sifat penting kausalitad adalah keselarasan
dan kesemasaan sebab akibat)
c. Sumber pengetahuan dan pembenaran (Semua pengetahuan harus ada sumber
epistemic nya (epistemic source), sesuatu yang dikatakan benar atau salah itu
perlu diperjelas sumber pembenaran nya, epistemic nya, akar episemologi nya.
Penjelasan paling mendasar dari prinsip ini,adalah Konsepsi, pengetahuan
sederhana, tanpa penilaian benarsalah. Ada tiga teori konsepsi: teori plato,
teori rasional, teori empirikal)

3. Ontologi adalah cabang filsafat yang bersangkutan dengan sifat keberadaan, Dalam
ilmu komunikasi, ontologi berfokus kepada sifat interaksi sosial manusia. Contoh
relevan aspek ontologi komunikasi adalah sejarah ilmu komunikasi, fpunding father,
teori komunikasi, tradisi ilmu komunikasi, komunikasi manusia.
Bentuk bentuk ontologi komunikasi trdiri dari komunikasi personal, kelompok,
organisasi, massa. Sedangkan fungsi filsafat komunikasi adalah sebagai akar ilmu
komunikasi, komponen pikir, dan sumber ilmu komunikasi.

4. Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai persoalan apa yang
dapat ita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how
do we know it”; (Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal yang terkait meliputi “belief,
understanding, reson, judgement, sensation, imagination, supposing, guesting,
learning, and forgetting”.
Yang dibahas dalam epistimologi komunikasi adalah:
a. Pertumbuhan pengetahuan (zaman yunani kuno, abad pertengahan, abad
renaisans, abad pencerahan, dan abad modern)
b. Paradigma dasar keilmuan (rasionalisme dan empirisme)
c. Paradigma penelitian (positivisme, pospositivisme)
d. Pendekatan kuantitatif VS kualitatif
 Perbedaan secara umum
Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah
bentuk data yang disajikan, Penelitian kuantatitif berkaitan dengan data
dalam bentuk angka, dengan penyajian statistik, Penelitian kualitatif
berkaitan dengan data maupun angka, disajikan dalam bentuk naratif.
 Asumsi Tentang Dunia
- Penelitian kuantitatif: berlandaskan atas bentuk positivistis lojik,
yang berasumsi bahwa fakta sosial itu stabil, bahwa hubungan-
hubungan dengan realitas tunggal itu stabil, terpisah dari perasaan
dan keyakinan individu-individu.
- Penelitian kualitatif: lebih konstruksionistik, yang beranggapan
bahwa realitas itu tidak tunggal, tetapi majemuk, ada hubungan
yang dinamik dan interaktif di antara individu-individu pelaku.
Realitas sosial adalah buatan manusia dan dapat diubah oleh
manusia.
 Tujuan Penelitian
- Penelitian kuantitatif mempunyai tujuan mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis,teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. berupaya untuk
menentukan hubungan-hubungan dan jelaskan sebab dari
perubahan-perubahan yang terukur dalam fakta sosial.
- Penelitian kualitatif mempunyai tujuan untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan
data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya
kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. lebih peduli terhadap
pemahaman mendalam tentang fenomena sosial dari perspektif
partisipan (subyek). Hal itu diperoleh melalui partisipasi peneliti
dalam kehidupan subyek.
 Proses penelitian
- Kuantitatif digunakan prosedur dan langkah-langkah penelitian
yang telah ditetapkan secara mantap (sebelum penelitian
dilaksanakan) sebagai pedoman peneliti.
- Kualitatif: strategi dan proses penelitian itu lebih fleksibel.
 Protitipe penilaian
- Kuantitatif: digunakan desain eksperimental atau korelasioanl
untuk mereduksi kekeliruan (error), dan bias.
- Kualitiatif: etnogafi, yang membantu pembaca memahami
perspektif majemuk dalam situasi yang ada pada subyek penelitian.
 Peran peneliti
- Kuantitatif: Peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka
akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti karena bersifat
bebas nilai, jadi peneliti menjaga jarak agar data yang diperoleh
obyektif. peneliti berperan sebagai pengamat jarak jauh/analis,
mungkin juga dikombinasi dengan peran manipulator jarak jauh.
Responden adalah proyek untuk penelitia dalam konteks searah:
Saya -->Benda.
- Kualitatif: Peran peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah
sebagai perencana, pengumpul data, penganalisis, hingga akhirnya
sebagai pencetus penelitian. Pada penelitian kualitatif menekankan
bahwa peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain yang
merupakan alat pengumpul data utama. responden adalah subyek
untuk peneliti dalam komunikasi dua arah : Saya -->Anda -->Saya.
 Isi penelitian
- Kuantitatif: isi penelitian berdasarkan pandangan terfragmentasi
atau berurutan sesuai hubungan sebab akibat, variabel sebagian
dilihat dari interpretasi peneliti. terdiri dari lima bab, meliputi :
pendahuluan; dasar teori; metode penelitian; pelaksanaan, hasil
penelitian dan pembahasan; serta kesimpulan dan saran.
- Kualitatif: isi penelitian bersifatholistik/menyeluruh, terutama
dilihat dari interpretasi informan. Pokok-pokok bahasan yang
terdapat dalam bab ini adalah 1) pendekatan dan jenis penelitian, 2)
kehadiran peneliti, 3) lokasi penelitian, 4) sumber data, 5) prosedur
pengumpulan data, 6) teknik analisa data, 7) pengecekan keabsahan
data, 8) tahap-tahap penelitian.
 Konteks dalam penelitian
- Kuantitatif: berusaha membuat generalisasi universal bebas
konteks.
- Kualitatif meyakini bahwa peristiwa-perilaku manusia dipengaruhi
oleh "setting" di mana perilaku itu terjadi, sehingga perilaku
manusia itu tidak dapat dipahami tanpa memahami bingkai yang di
dalamnya manusia menginter-pretasikan
pemikiran, perasaan, dan tindakan-tindakannya. Bingkai tersebut
menjadi kepedulian peneliti kualitatif selama pengumpulan dan
analisis data.

5. Aksiologi komunikasi berfokus kepada nilai yang dapat memandu penelitian dan
implikasi nilai terhadap proses penelitian. Aksiologi dalam ilmu komunikasi tercakup
dalam logika, etika, dan estetika. Dalam hal ini ketiga hal tersebut dibahas pada
penggunaan dan pemanfaatan.
a. Penggunaan
 Etika Komunikasi (antar personal, kelompok, organisasi, Massa)
Didalam etika komunikasi massa terdapat 3 etika, yaitu etika bisnis,
etika teknis, dan etika pers. Etika pers berkaitan dengan etika bisnis
dan etika pers.
b. Pemanfaatan
 Proses (primer dan sekunder)
 Bentuk (personal, kelompok, organisasi, massa)
 Sifat komunikasi (tatap muka, bermedia, verbal, non-verbal)
 Metode (humas, jurnalistik, publisitas, periklanan, propaganda,
penerangan)
 Teknik (informatif, persuasif, hubungan insasni, instruktif, verfasif,
koersif)
 Tujuan (perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan perilaku,
perubahan sosial)
 Fungsi (menyampaikan informasi, mendidik, menghibur,
mempengaruhi)
 Model (satu tahap, dua tahap, tiga tahap)
 Bidang (sosial, manajemen, perusahaan, politik, internasional,
antarbudaya, pembangunan, lingkungan, tradisional)

Anda mungkin juga menyukai