Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

W042100014 –
Metode
Penelitian
Kuantitatif
Paradigma Penelitian dan
Pendekatan Penelitian

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Paradigma merupakan kaca Sub-CPMK 1


mata atau payung dalam Mampu memahami paradigma dan
melakukan suatu penelitian. metodologi/pendekatan penelitian;
ruang lingkup penelitian ilmiah.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Fakultas Ilmu Komunikasi


Periklanan dan
Komunikasi Pemasaran 02 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si
Bagian Isi
Banyak orang, termasuk di dalamnya para profesional diluar ilmu sosial bertanya :
apakah sosiologi dan ilmu yang berhubungan dengan ilmu sosial benar merupakan sebuah
ilmu pengetahuan ?. Meraka hanya berpikir mengenai ilmu alam (physics, chemistry,
biology). Bab ini akan membahas bagaimana kita akan mengembangkan gagasan tentang
ruang lingkup ilmu pengetahuan dan beberapa jenis penelitian serta teori dalam ilmu sosial.
Metode penelitian merupakan salah satu cara peneliti ilmu sosial dalam menjawab
pertanyaan di atas.
Ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang relatif masih baru.
Seperti halnya dengan ilmu sosial pada umumnya, banyak orang meragukan dan kemudian
bertanya, “apakah komunikasi layak dipelajari sebagai suatu ilmu ?”. Pertanyaan ini wajar,
karena komunikasi begitu dekat dengan keseharian kita. Bahkan sebagian besar aktivitas
manusia adalah berkomunikasi. Karena dekatnya komunikasi dengan kita, sehingga banyak
orang lupa bahwa banyak keberhasian atau bahkan kegagalan manusia kelompok manusia
dalam hidupnya dikarenakan faktor komunikasi. Sebagai suatu kajian, komunikasi antar
manusia memenuhi persyaratan keilmuan yaitu bersifat logis, sistematis, universal dan
mempunyai metoda dalam memecahkan persoalan bidang komunikasi.
Paradigma adalah cara mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan
melakukan yang berkaitan dnegan sesuatu secara khusus tentang realitas. Selain itu ada
bberapa pendapat mengenai pemahaman paradigm yaitu :
• Pernyataan yang menerangkan bagaimana duia dipersepsikan
• Landasan dalam memahami permasalahan
• Seperangkat kepercayaan atau keyakinan dsar menuntun seseorang dalam
bertindak dalam penelitian.
• Cara mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan sesuatu
tentang realitas.

Ada 4 dimensi dalam melihat perbedaaan paradigmatic :


1. Ontologis
Berkaitan dengan asumsi tentang realitas atau objek yang diteliti
2. Epistemologis
Berkaitan dengan asumsi mengenai hubungan antara peneliti dan yang diteliti dalam
proses untuk memperolah pengetahuan mengenai objek yang diteliti. Kesemuanya
meyangkut teori pengetahuan yang melekat dalam perspektif teori dan metodologi.
3. Metodologis

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


2 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berisi asumsi-asumsi mengenai bagiamana cara memperoleh pengetahuan megenai
suatu objek pengetahuan.
4. Aksiologis
Berisi mengenai posisi value judgements, etika dan pilihan moral peneliti dalam suatu
penelitian.

Menurut Guba dan Lincoln 1994 klasifikasi paragigma ada 4 yaitu positivist, postpositivist,
contruktivist, critical.
Paradigma positivist dan post positivist dapat diklasifikan sebagai paradigma klasik.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


3 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Positivist
Ilmu sosial positivist adalah aliran metodologi penelitian yang berkembang awal abad ke
18. Aliran metodologi penelitian ini pertama kali digunakan oleh sosiolog Agust Compte
(1798 – 1857). Positivisme dibangun dari kumpulan teori-teori ilmu pengetahuan sosial.
Pengetahuan utama pada keterhubungan antara struktural-fungsional, menekankan logika
dan rasionalitas, dan membangun kerangka teori. Peneliti positivis mengacu pada
pengunaan data kuantitatif dan seringkali harus menggunakan metoda penelitian
eksperimen, survey, dan statistik. Mereka sangat konsern menilai dan menguji pengukuran
dan objektivitas penelitian. Mereka juga menguji hipotesa dengan sangat hati-hati dengan
menganalisis angka-angka dari hasil pengukuran. Banyak cabang ilmu sosial yang saat ini
menggunakan pendekatan positivis, antara lain : administrasi, kriminologi, penelitian
pemasaran, analisa kebijakan, evaluasi dan perencanaan program.
Kaum positivis menganggap bahwa “hanya terdapat satu cara dalam membangun
ilmu pengetahuan yaitu dengan logika. Metodologi penelitian dalam Ilmu sosial dan ilmu
alam relatif sama. Hal yang membedakan antara ilmu sosial dan ilmu alam adalah dari segi
“usia” kedua ilmu tersebut. Sebagai ilmu yang lebih dulu eksis, ilmu alam sudah sangat

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


4 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
mapan baik dalam teori maupun dalam metodologi penelitiannya. Sedangkan sebagai ilmu
yang relatif baru, ilmu sosial masih terus berkembang. Perbedaan objek dari kedua ilmu
tersebut juga menyebabkan keduannya tidak dapat disamakan. Ilmu alam membahas
tentang gejala alam misalnya fisika, biologi dan ilmu sosial membahas masyarakat, tetapi
secara umum keduanya sama-sama mementingkan prinsip-prinsip logika.
Positivis memandang ilmu sosial sebagai suatu metodologi yang terorganisir untuk
memadukan logika deduktif dengan pengujian empiris pada perilaku individu untuk
menemukan dan mengkonfirmasikan seperangkat kemungkinan hukum sebab akibat yang
dapat digunakan untuk memprediksi pola-pola umum dalam aktivitas manusia.

2. Interpretif
Metodilogi interpretif pertama kali di gunakan oleh sosiolog Jerman yaitu Max Weber
(1864 – 1920) dan filsuf Jerman Wilhelm Dailthey (1833 – 1911). Inti dari pemikiran
interpretif adalah melakukan telaah historis dari fenomena yang diamati. Weber mengatakan
bahwa ilmu sosial membutuhkan studi mengenai “makna” dalam setiap aktivitas sosial atau
tujuan dari suatu aktivitas sosial.
Interpretif membahas mengenai hermeneutika, yaitu suatu teori mengenai makna
yang mulai berkembang pada abad 19. Ada bebrapa macam metoda interpretatif yaitu:
hermeneutika, construktifisme, ethnometodologi, cognitif, idealisme, fenomenologi,
subjektivis, dan sosiologi kualitatif. Pendekatan interpretif termasuk dalam perspektif simbolic
interactionist atau masuk dalam aliran sosiologi Chicago 1920 – 1930 dan sering dikenal
sebagai metoda penelitian kualitatif.
Penelitian Interpretif sering menggunakan observasi partisipasi dan penelitian
lapangan dalam pengumpulan datanya. Metoda ini mensyaratkan si peneliti untuk ikut
terlibat secara penuh pada objek penelitiannya. Secara umum, pendekatan interpretatif
merupakan analisis sistematik mengenai makna aktivitas sosial yang mengacu pada
observasi secara detail dalam seting “alami” untuk mendapatkan pemahaman dan
interpretasi, bagaimana manusia menciptakan dan memelihara dunia
sosialnya/masyarakatnya.

3. Critical
pendekatan metodologi penelitian yang ke tiga adalah pendekatan kritik (ktritis).
Pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan dialektika materialisme, analisis kelas,
dan strukturalisme. Pendekatan ini dikembangkan oleh Karl Marx (1818 –1883), Sigmund

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


5 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Freud (1856 – 1939), dan telah melakukan elaborasi dengan pemikiran Theodore Adorno
(1903 – 1969). Pendekatan kritik membahas mengenai teori konflik, analisis feminisme, dan
psikoterapi radikal. Pendekatan ini berkembang di Jerman dengan aliran Frankfurt School
pada tahun 1930-an.
Positivisme kritik yang berkembang kemudian membahas mengenai pemikiran anti
demokratik dan non humanis. Sumbangan pemikiran Adorno yang sampai saat ini masih
dijadikan acuan adalah karya ilmiahnya yang berjudul : “sosiologi dan penelitian empirik”
(1976) dan “Logika ilmu Sosial” (1976).
Peneliti positivis mengkritik pendekatan interpretif karena dianggap terlalu subjektif
dan relatif. Peneliti aliran kritik mengatakan bahwa pendekatan interpretatif menganggap
semua gejala sosial sebagai sebanding. Mereka seringkali mengatakan bahwa ide dan
makna lebih penting dari kondisi faktual dan lebih memfokuskan diri pada lokalitas, analisis
mikro, seting jangka pendek dengan mengesampingkan hambatan dan konteks jangka
panjang. Interpretatif terlalu konsern dengan realilitas subjektif.
Pendekatan kritik mendefinisikan ilmu sosial sebagai suatu proses kritik yang berjalan
diatas pemikiran yang tidak mencakup struktur realitas dalam duania material dengan tujuan
untuk membantu manusia dalam merubah kondisi dan membangun dunia yang lebih baik
bagi mereka.
Walaupun ke-tiga aliran penelitian ini berbeda satu sama lain, tetapi dalam
pelaksanaannya dapat saling melengkapi. Dunia ilmu pengetahuan tidak mempercayaan
kebenaran yang mutlak karena dialektika ilmu pengetahuan percaya bahwa ilmu
berkembang progresif sesuai dengan perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi.
Keberadaan ketiga aliran tersebut apabila digunakan secara bijaksana justru akan
memperkaya peneliti dalam menganalisa dan menjelaskan fenomena sosial yang terjadi
dalam masyarakat.

Di bawah ini adalah tabel-tabel yang memperlihatkan perbedaan 3 paradigma dilihat dari
dimensi/aspek ontologis, epistemologis, aksiologis dan metodologis.

Perbedaan dari aspek ontologis

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perbedaan dari aspek epistemologis

Perbedaan aspek metodologis

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


7 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perbedaan aksiologis

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


8 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Metode Penelitian Kuantitatif
9 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
FOKUS PENELITIAN KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial, dalam menganalisa
gejala/fenomena dan peristiwa sosial, terutama yang berhubungan dengan aktivitas
komunikasi manusia, menggunakan metoda penelitian sosial. Fokus kajian/penelitian
komunikasi manusia mengacu pada segala proses, aktiviras konunikasi didalam dan
diantara sistem sosial.
Kalau kita mengacu pada definisi Harold D. Lasswell, yang mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seorang kounikator kepada komunikasn

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


10 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan media tertentu dan dengan efek tertentu, maka fokus penelitian komunikasi juga
tidak lepas dari definisi tersebut. Penelitian komunikasi meliputi :
1. Penelitian mengenai proses komunikasi, konteks dan audit komunikasi.
2. Penelitian mengenai komunikator, misalnya; kredibilitas sumber komunikasi.
3. Penelitian mengenai pesan, misalnya efektifitas isi pesan komuniksi, struktur dan
makna pesan komunikasi, dsb.
4. Penelitian mengenai media komunikasi, baik media nir massa maupun media massa
(cetak & elektronik).
5. Penelitian mengenai komunikan, misal; studi khalayak media massa.
6. Penelitian mengenai effek komunikasi. Studi mengenai dampak komunikasi.
7. Penelitian mengenai umpan balik (feed back) komunikasi, dsb.
Karena lingkup penelitan komunikasi yang demikian luas maka dalam penggunaan
metodologi penelitiannyapun disesuaikan dengan pemasalahan penelitian dan keperluan
analisisnya.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


11 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
W. Lawrence Neuman. (2011). The Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches (3rd ed.). Boston: Allyn and Bacon
Perry, David K. (2002). Theory and Research in Mass Communication: Contexts and
Consequences, Edisi Kedua, Mahwah, New Jersey:Lawrence Erlbaum Associates
Wimmer, Roger and Joseph R. Dominict. (2006) Mass Media Research: An Introduction.
Edisi Kedelapan. Boston:Pearson Education
Guba, E.G. & Lincoln, Y.S. (2015) The Sage Handbook of Qualitative Research (6th edition),
Thousand Oaks, CA : Sage.
Bungin, Burhan. (2018) Metodologi penelitian kuantitatif : Komunikasi, ekonomi dan
kebijakan public serta ilmu-ilmu sosial lainnya, KencanaPrenada Media Group,
Jakarta.
Kholil,Syukur, Prof. Dr. MA. (2016) Metodologi Penelitian Komunikasi, Perdana Publishing,
Medan.

https://journal.unpak.ac.id/index.php/wahana/article/viewFile/654/557
https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0163443712464569
https://www.mendeley.com/catalogue/5199f04b-a02f-3bec-a9f0-397e22122d33/
https://www.mendeley.com/catalogue/9ece9dca-fa48-3be7-b8d3-0060459a2e64/
https://www.mendeley.com/catalogue/07f36f16-36de-3f3f-80c4-0725f3099632/
https://www.mendeley.com/catalogue/22ef0543-87d3-3ff5-a3fd-08a2f6bac57b/

2021 Metode Penelitian Kuantitatif


12 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai