Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hezkia Juan Pratama

NPM : 21013010124
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian “F”

RMK Pertemuan 9

Paradigma sering disebut perspektif (cara pandang), worldview (pandangan dunia),


ataupun school of tought (aliran pemikiran, mazhab). Paradigma didefinisikan sebagai satu
set preposisi yang menjelaskan bagaimana dunia dipahami, cara menyederhanakan
kompleksitas dunia nyata, memberitahu peneliti dan para ilmuwan secara umum tentang
apa yang dianggap penting, sah, dan rasional. Paradigma dapat digunakan sebagai alat
untuk melihat realitas ilmu dan praktik akuntansi, sekaligus merupakan alat untuk tidak
melihat realitas tersebut.

Secara umum, paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu


penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pendekatan kuantitatif dibangun berlandaskan
paradigma positivisme, sedangkan penelitian kualitatif dibangun berlandaskan paradigma
fenomenologis. Positivisme adalah salah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik
dan teologi dari realitas sosial. Dalam penelitian kuantitatif, Satu satunya pengetahuan yang
valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan
pada pengalaman yang tertangkap lewat pancaindra kemudian diolah nalar.

Konseptualisasi ilmu sosial


1. Ontologis Keberadaan sesuatu hal yang menjadi asumsi penting tentang inti dari
fenomena yang diangkat pada suatu penelitian
2. Epistemologi Asumsi mengenai landasan ilmu pengetahuan mengenai bagaimana
seseorang mengawali memaknai dunia dan mengkomunikasikannya sebagai suatu
pengetahuan kepada orang lain
3. Metodologi Segala asumsi mengenai bagaimana seseorang berupaya atau cara
seseorang menyelidiki dan memperoleh “pengetahuan” mengenai dunia sosial
4. Human Nature segala asumsi mengenai hubungan antara manusia dengan
lingkungan sekitarnya

Menurut Indiantoro & Supomo masing-masing paradigma atau pendekatan ini


kelebihan dan juga kelemahan, sehingga untuk menentukan pendekatan atau paradigma
yang akan digunakan dalam melakukan penelitian tergantung pada beberapa hal di
antaranya;

1. Jika penelitian yang dilakukan lebih rinci dan menekankan pada aspek detail yang
kritis dan menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang digunakan adalah
paradigma kualitatif. Sedangkan, jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat
kesimpulan umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris,
maka sebaiknya menggunakan paradigma kuantitatif.
2. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapanya luas dengan objek
penelitian yang banyak, maka paradigma kuantitatif lebih tepat untuk digunakan.
Sedangkan jika penelitian ingin menjawab pertanyaan mendalam dan detail khusus
untuk satu objek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih baik digunakan.
3. Sifat humanis dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia
sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Pendekatan kualitatif lahir
dari akar filsafat aliran fenomenologi hingga terbentuk paradigma post positivisme.

Paradigma kuantitatif dikenal dengan :


1. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris
2. Menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
Paradigma kualitatif :
1. Pendekatan konstruktif, naturalistis(interpretatif), atau perspektif postmodern.
2. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas.

Anda mungkin juga menyukai