Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN-

Modul ke:
PENDEKATAN

1
KEILMUAN
MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN

Fakultas
Ilmu Muhamad Rosit, M.Si.
Komunikasi

Program Studi
Penyiaran
Scientific (Ilmiah-Empiris)
Humanistic (Humaniora-
Interpretif)
Social Science (Ilmu-Ilmu
Sosial)
Scientific (Ilmiah-Empiris)

Ilmu bersifat Objektif (Standarisasi-Reflikasi-


Observasi-Konsistensi-Akurasi)
Dunia merupakan bentuk yang dpt diobservasi
Tujuan Ilmu : mengobservasi alam dan
menjelaskan sesuatu seakurat mungkin
Berupaya memperoleh konsensus dan
mereduksi perbedaan
Pemisahan antara “known” dengan “knower”
Ilmu sebagai aktivitas “out there”
Humanistic (Humaniora-Interpretif)

Ilmu bersifat subjektif (intuisi-kreatifitas-


interpretasi-insight)
Kreatifivitas Individual
Tujuannya: memahami respon subjektif
individu
Berupaya mencari interpretasi alternatif
Ilmu sebagai aktivitas “in here” dan fokus
pada seni, pengalaman pribadi dan nilai
Social Science (Ilmu-Ilmu Sosial)
Memasukan elemen-elemen Science dan
humaniora
Tujuannya : mengobservasi dan
menginterpretasi pola prilaku manusia
Berupaya membangun konsensus dari apa
yang diobservasi, dijelaskan dan
diinterpretasi
Interpretasi bersifat komplek karena meneliti
manusia sebagai subjek yang aktif
Pengertian Ilmu Komunikasi
Ilmu komunikasi adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan sosial yang
bersifat multidisipliner.
Disebut multidisipliner karena
pendekatan-pendekatan yang
digunakan berasal dari dan
menyangkut berbagai bidang
keilmuan (disiplin) lainnya seperti
linguistik, sosiologi, psikologi,
antropologi, politik dan ekonomi.
Hal itu akan terlihat pada berbagai
teori, model, perspektif dan
pendekatan dalam ilmu komunikasi.
Secara umum istilah teori dalam ilmu
sosial mengandung beberapa
pengertian sebagai berikut :

 Teori adalah abstraksi dari realitas.

 Teoriterdiri dari sekumpulan prinsip-


prinsip dan definisi-definisi dan secara
konseptual mengorganisasi aspek-
aspek dunia empiris secara sistematis.
 Teori terdiri dari asumsi-asumsi,
proposisi-proposisi dan asumsi-asumsi
dasar yang saling berkaitan.
 Teori terdiri dari teorema-teorema
yakni generalisasi-generalisasi yang
diterima/terbukti secara empiris.
 Dari pengertian-pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa teori pada
dasarnya merupakan konseptualisasi
atau penjelasan logis dan empiris
tentang suatu fenomena.
 Semua teori adalah abstraksi tentang suatu
hal. Dengan demikian teori sifatnya terbatas.
Teori tentang radio tidak dapat sepenuhnya
dipergunakan untuk menjelaskan hal-hal
yang menyangkut tentang televisi.

 Semua teori adalah konstruksi ciptaan


individual manusia, karenanya sifatnya relatif
tergantung cara pandang si pencipta teori,
sifat dan aspek hal yang diamati dan
kondisi-kondisi lain seperti waktu, tempat
lingkungan di sekitarnya.
2 CiriUmum

1. Semua teori adalah abstraksi


tentang suatu hal. Dengan
demikian teori sifatnya
terbatas.
2. Semua teori adalah
konstruksi ciptaan individual
manusia. Oleh sebab itu
sifatnya relative
FUNGSI TEORI
1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan
pengetahuan tentang sesuatu hal. Hasilnya akan
berupa teori-teori yang dapat dipakai sebagai
rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi
berikutnya.
2. Memfokuskan terhadap hal-hal atau obyek-obyek
tertentu. Teori pada dasarnya hanya menjelaskan
tentang suatu hal, bukan banyak hal.
3. Menjelaskan, yaitu teori harus mempu membuat
suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya.
Penjelasan ini tidak hanya berguna untuk
memahami pola-pola, hubungan-hubungan
tetapi juga untuk menginterpretasikan peristiwa-
peristiwa tertentu.
4. Pengamatan, yaitu menunjukkan bahwa teori tidak
saja menjelaskan tentang apa sebaiknya diamati; tapi
juga memberikan petunjuk bagaimana cara
mengamatinya.
5. Membuat prediksi yaitu meskipun kejadian yang
diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan
data dan hasil pengamatan ini dapat dibuat suatu
perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi dalam
kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini
terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian
komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan
sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika
kelompok kecil, periklanan, hubungan masyarakat dan
media massa.
6. Fungsi Heuristik/Heurisme, mampu merangsang
penelitian dan upaya-upaya penelitian selanjutnya.
7. Fungsi publikasi. Teori harus dipublikasikan,
didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan.
Dengan cara ini maka modifikasi dan upaya
penyempurnaan teori akan dapat dilakukan.
8. Fungsi normatif dimana asumsi-asumsi teori dapat
kemudian berkembang menjadi norma-norma
atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupan
sehari-hari. Dapat dikatakan teori dapat berfungsi
sebagai sarana pengendali atau pengontrol
tingkah laku kehidupan manusia.
9. Generatif . Menurut pandangan aliran ini, teori
juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial
dan kultural, serta sarana untuk menciptakan pola
dan cara kehidupan yang baru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai