Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 3

1. Agustin Sribudi C. (192310032)


2. Akhmad Fauzi (19210033)
3. Hana Shalsabila
4. Mita Styaningsih
5. Yogi Wardana
6. Nabila Qatrunidha
7. Nada Wahyu Utami
8. Maudy Deni Saputri
9. Astarina Dewi N.
10. Agus Santoso
11. Nur Sugiarti
12. Wulan Suci Romadoni (192310045)
13. Nuzulla Wahyuningtyas (192310046)
TEORY dan MODEL
KOMUNIKASI
Teori Komunikasi

Apa itu teori?


Littlejohn dan Foss (2008) menyatakan bahwa
teori dasarnya memiliki 4 pengertian yaitu:

Teori adalah abstraksi

Teori merupakn susunan atau himpunan

Teori adalah interpretasi tentang suatu hal

Teori berisi rekomendasi tentang suatu tindakan


Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa Teori merupakan konseptualisasi atau
penjelasan logis dan faktual tentang fenomena
peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.
Fungsi Teori
Menurut Littlejohn fungsi teori ada sembilan,
yaitu:
1. Mengorganisasikan dan Menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal

2. Memfokuskan, artinya hal-hal atau aspek dari suatu objek harus jelas fokusnya

3. Menjelaskan, teori harus mampu membuat suatu penjelasan objek yang diamati

4. Pengamatan, teori tidak hanya memberi penjelasan yang diamati, tetapi


menunjukan cara mengamatinya.
5. Membuat prediksi, meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu,
namun berdasarkan data dan hasil pengamatan harus dibuat tentang perkiraan
tentang keadaan yang akan datang.

6. Fungsi Heuristic, teori yang baik adalah teori yang mampu merangsang timbulnya
upaya- upaya penelitian selanjutnya.

7. Fungsi komunikasi, teori harus dipublikasikan, didiskusikan, dan terbuka terhadap


kritikan-kritikan, agar upaya penyempurnaan teori dapat dilakukan

8. Fungsi kontrol, bersifat normatif. Hal ini dikarenakan adanya asumsi bahwa teori
dapat berkembang menjadi norma-norma atau nilai-nilai

9. Fungsi Generatif, fungsi ini menonjol di kalangan pendukung tradisi/aliran


pendekatan interpretatif. Menurut pandangan aliran ini, teori juga berfungsi sebagai
sarana perubahan sosial dan kultural
1. Developing 2. Forming
questions hypotheses
(mengembangkan (menyususn
pertanyaan) hipotesa)

Proses
Pengembangan
Teori

4. Formulating 3. Testing the


theory hypotheses
(memformulasikan (Menguji
teori) hipotesa)
Apa saja macam-macam
teori komunikasi?
Menurut Littlejohn (1989), berdasarkan metode
penjelasan serta cakupan objek pengamatannya,
teori komunikasi dibagi menjadi dua yaitu:
 Teori umum (general theories)
 Teori Kontekstual
TEORI UMUM
1. Teori-Teori Fungsional dan Struktural

adalah adanya kepercayaan atau padangan tentang berfungsinya


secara nyata struktur yang berada diluar diri pengamat. Menurut
pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari strukktur.
Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh
struktur yang berada diluar dirinya.

2. Teori-Teori Behavioral dan Cognitif

Teori-Teori ini memusatkan pengkajiannya pada diri manusia


secara individual. Teori ini juga mengutamakan analisis variabel.
Komunikasi, menurut pandanagn teori ini, dianggap sebagai
manifestasi dari tingkah laku, proses berfikir.
3. Teori-Teori Konvensional dan Interaksional

Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan


suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta
mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu,termasuk dalam hal ini
bahasa dan simbol-simbol. Komunikasi menurut teori ini
dianggap sebagai alat perekat masyarakat.

4. Teori-Teori Kritis dan Interpretatif

Karakter secara umum dalam teori ini adalah. Pertama,


pendekatan terhadap peran subjektivitas yang didasarkan pada
pengalaman individual. Kedua, makna atau ”meaning”
merupakan konsep kunci pada teori ini. Pendekatan teori
interpretatif cenderung menghindari sifat preskriftif dan
keputusan-keputusan absolut tentang fenomena yang diamati.
Sementara teori-teori kritis cenderung menggunakan keputusan-
keputusan yang absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Teori-Teori Kontektual
1) Intrapersonal Communication

Adalah proses komunkasi yang terjadi dalam diri seseorang.


Yang jadi pusat perhatian disini adalah bagaimana jalannya
proses pengelolaan informasi yang dialami seseorang melalui
sistem syarat dan inderanya.
2) Intrapersonal Communication

Komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang


terjadi secara lagsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung
(melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap
muka, percakapan melalui telefon, surat menyurat,
merupakan contoh dalam teori ini.
3) Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok ini memofokuskan pembahasannya


pada interaksi diantara oarng-orang dalam kelompok-kelompok
kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar
pribadi. Teori ini antara lain membahas tentang dinamika
kelompok, pola dan bentuk komunikasi, serta pembuatan
keputusan.
4) Komunikasi Organisasi

Kemunikasi organisasi menunjuk pada pola-pola dan bentuk


dalam komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan
organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk
komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentuk
komunkasi antar pribadi dan komunikasi kelompok.
5) Komunkasi massa

Komunikasi massa adalah media massa yang ditujukan kepada


sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa
melibatkan aspek-aspek komunikasi intra pribadi, komunikasi
antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi
organisasi. Pada umumnya memfokuskan pada hal-hal yang
menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat,
hubungan antar media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari
komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa
terhadap individual.
Teori-Teori Dalam Komunikasi

1) Four Theoris of the Press( Empat Teori Pers)

Authoritian theory (Teori Otoriter)

Teori otoriter yang acapkali disebut pula sistem otoriter berkaitan erat
dengan sistem pengawasan terhadap media massa yang daya
pengaruhhnya dinilai amat kuat. Teori ini menyatakan hubungan antara
media massa dengan masyarakat ditentukan oleh asumsi-asumsi
filsafati yang mendasar tentang manusia dan negara.

Libertarian theory (teori liberal)

Teori liberal menitikberatkan superioritasnya pada prinsip kebebasan


perorangan, penilaian dan aksioma bahwa kebenaran, jika diberi
kebebasan,akan muncul sebagai pemenang dalam setiap perjuangan
Soviet Communist Theory ( Teori Komunis soviet)

Konsep teori ini adalah kebebasan di Uni Soviet yang


merupakan Negara komunis adalah kebebasan negative, yakni
kebebasan dari, sedangkan konsep kebebasan pada system
tanggung jawab social adalah kebebasan positif. Jika dikataan
bahwa per/media massa di Unisoviet itu bebas, bukan bebas untuk
menyatakan pendapat, melainkan bebas dari kapitalime,
individuallisme, borjusi dan anarki.

Social Responsibility (Teori Tanggung jawab Sosial)


Dasar pemikiran teori ini ialah bahwa kebabasan dari kewajiban
berlangsung secara beriringan, dan pers yang menikmati
kedudukan dalam pemerintahan yang demokrati, berkewajiban
untuk bertanggung jawab kepada masyarakat dalam melaksanakan
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu yang hakiki.
2) Individual Differences Theory ( Teori Perbedaan Individual)

Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diatara individi-


individu sebagai sasaran media massa.

Anggapan dasar teori ini ialah bahwa manusia amat


bervariasi dalam organisasi psikologinya secara pribadi. Variasi
ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis,
tetapi ini dikerenakan pengetahuan secara individual yang
berbeda.
3) Social Categories theory (Teori Kategori Sosial)

Teori kategori sosial menyatakan adanya perkumpulan-


perkumpulan, kebersamaan-kebersamaan atau ketegori-
kategori sosial pada masyakat urban-industrial yang
perilakunya ketika diterpa perangsang-perangsang tertentu
hampir-hampir seragam.

Asumsi dasar dari teori kategori Sosial ialah teori sosiologis


yang menyatakan bahwa meskipun masyarakat modern
sifatnya heterogen, penduduk yang memiliki sejumlah ciri
yang sama akam mempunyai pola hidup tradisional yang
sama.
4) Social Relationship Theory (Teori Hubungan Sosial)

Teori ini menunjukan bahwa hubungan social secara


informal berperan penting dalam mengubah perilaku
seseorang ketika diterpa pesan komunkasi massa.

5) Cultural Norms Theory (Teori Norma Budaya)

Teori ini pada hakikatnya adalah bahwa media massa


melalui penyajiannya yang selektif dan penekananya pada
tema-tema terentu, menciptakan kesan-kesan pada khalayak di
mana norma-norma budaya umum mengenai topic yang diberi
bobot itu, mana norma-norma mengenai suatu hal tertentu,
maka media komunikai secara tiddak langsung akaan
mempengaruhi perilaku.
6) Social Learning Theory (Teri Belajar Secara Sosial)

Teori belajar secara tradisional menyatakan bahwa belajar


terjadi denga cara menunjukan tanggapan (response) dan
mengalami efek-efek yang timbul. Penentu utama dala belajar
adalah peneguhhan, dimana tanggapan akan diulangi (jadi
dipelajari) jika organisme mendapat ganjaran (reward).
Tanggapan tidak akan diulangi kalau oganisme mendapat
hukuman atau bila anggapa tidak memimpinnya ke tujuan yang
dikehendaki. Jadi, perilaku diatur secar eksternal oleh kondisi
stimulus yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi peneguhan.
Model Komunikasi

Tahu nggak apa


itu model
komunikasi?
Pengertian Model Komunikasi
Mennurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi
merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan
secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak diperlukan dalam “dunia nyata”.

B. Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang


mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan,
unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk
menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model
adalah teori yang lebih disederhanakan.
Model-Model Komunikasi
Model komunikasi bersifat dinamis, sebenarnya komunikasi
sulit dimodelkan. Akan tetapi, seperti disarankan dimuka,
penggunaan model berguna untuk mengidentifikasian
unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur-unsur
teerssebut berhubungan. Sejauh ini terdapat ratusan model
komunikasi yang telah dibuat parapakar. Kekhasan suatu
model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang
keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma yang
digunakan, kondisi teknologis, dan semangat zaman yang
melingkunginya.
Macam-macam Model Komunikasi
1) Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar. Model
ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, kkususnya yang beralian behavioristik. Model
terebut menggambarkan hubungan stimulus-respons. Model ini menunjukan
komunikasi sebagai suatu proses ”aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Bila seorang
lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita, dan wanita itu tersipu malu. Atau
bila saya tersenyum dan kemudian anda membala senyuman saya, itulah pola S-R.

2) Model Aristoteles
Model Aristetoles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga
disebut model restoris (rhetorical model). Filosof Yunani Aristoteles adalah tokoh
yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi. Ia berjasa dalam
merumuskan model komunikasi non verbal pertama. Komunikasi terjadi ketika
seorang pembicara menyampaikan pembicaranya kepada khalayak dalam upaya
mengubah sikap mereka. Tepatya, mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi, yaitu pembicara(speaker), pesan(mesaggge), dan pendengar(listener).
3) Model Lasswel

Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang


menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang
diembannya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan
tiga funggsi komunikasi, yaitu :pertama, pengawasan
lingkungan yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat
akan bahaya dan peluang dalam lingkungan; kedua, korelasi
berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons
lingkungan ; ketiga, transmisi warisan sosial dari sesuatu
generasi ke generasi lainnya .
4) Model Shannon dan Weaver
Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem
penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya.
Model ini melukiskan seuatu sumber yang menyandi atau
menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu
saluran kepada seseorang penerima yang menyandi balik
atau mencipta ulang pesan tersebut. Dengan kata lain,
model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber
informasi menghasilkan suatu pesan untuk dikomunikasikan
dari seperangkat pesan yang dimungkinkan.
5) Model Schhramm

Wilbur Schramm membuat model komunikasi, dimilai


dengan model kominikasi manusia yang sederhana (1954), lal
model yang lebih rumit yang memperhitingkan pengalaman
dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model
komunikasi yang dianggap interaksi dua individu. Model
pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Dalam
model yang kedua Schramm memperkenalkan gagassan
bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan
sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena
bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan
sasaran. Model ketiga Schramm menganggap komunikasi
sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi,
menafsirka, menyandi-balik, mentransmisikan, dan
menerima sinyal.
6) Model Newcomb

Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari


perspektif psikologi-sosial. Modelnya mengingatkan kita
akan diagram kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial
dan merupakan formulasi awal mengenai konsistensi
kognitif. Dalam model komunikasi tersebut, yang sering juga
disebut model ABX atau model Simetri-Newcomb
menggambarkan bahwa seseorang A, menyampaikan
informasi kepada seseorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X.
Model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A (sikap)
terhadap B dan terhadap X saling bergantung, dan ketiganyaa
merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.
7) Model Wesley dan MacLean
Tahun 1957, Bruce Wesley dan Maclean, keduanya teoritisi
komunikasi, merumuskan suatu model yang mencakup
komunikasi antar pribadi dan kommunikasi masssa, dan
memesukan umpan balik sebagi bagian integral dari proses
komunikasi. Model Wesley dan Maclean ini depengaruhi
model Newcomb, selain juga model Lasswell dab model
Shannon dan Weaver. Mereka nemanbahkan jumlah
peristiwa, gagasan, objek dan orang yang yang tidak terbatas
(dari X1 hingga X00), yang kesemuannya merupakan “objek
orientasi”, menempatkan suatu peran C diantara Adan B, dan
menyediakan umpan balik.
8) Model Gerbner

Model ini terdiri dari model verbal dan model diagrametik.

Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut


1. Seseorang (sumber, komunikator)
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam satu situasi
5. Melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas
admistratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
6. Untuk menyediakan materi
Model diagrametik
1. Seseorang diperlihatkan sebagai M yang berarti manusia
(man) atau sebagai M bila urutan komunikasinya melibatkan
alat mekanis. M mungkin pengirim atau penerima pesan-
pesannya dimaknai berdasarkan letaknya dalam urutan
komunikasi.
2. E’ adalah kejadian (event) sebagaimana dipersepsi oleh M
3. S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa
4. SEE adalah sinyal mengenai pernyataan mengenai
kejadian
5. SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan
9) Model Berlo

Sebuah model lain yang dikenal luas adalah model David K.


Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960. model ini dikenal
dengan model SMCR, kepanjangan dari source (saluran),
mesagge (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima).
Sebagaimana dikemukakan Berlo, sumber adalah pihak yang
menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu
kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan kedalam suatu
simbolik, seperti bahasa atau isyarat. Saluran adalah medium
yang membawa pesan, dan penerima adalah orang yang
menjadi sasarna komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai