120100145
Ilmu Komunikasi-3E
Tugas Etika dan Filsafat Komunikasi
Mencari 4-5 Paradigma pada disiplin Ilmu Komunikasi serta mencari Teori
Komunikasi yang relevan dengan paradigma yang dicari.
Jawab :
1. Paradigma/Perspektif Mekanistik
Memfokuskan perhatian pada saluran, dengan titik berat pada: Efek, sifat saluran
dapat berpengaruh pada efek yang diamati.
2. Paradigma Psikologis
3. Paradigma Interaksional
Paradigma/Perspektif pragmatis merupakan yang terbaru dari empat perspektif yang ada
dalam komunikasi. Perspektif pragmatis didasarkan pada asumsi pokok
Paradigma Positivisme ini didasari pada hukum dan prosedur baku dan tunggal,
di mana ilmu pengetahuan dianggap deduktif. Selain itu, juga melibatkan
variabel-variabel di dalamnya. Paradigma Positivisme ini menjadi cikal bakal
paradigma penelitian kuantitatif.
2. Paradigma Kritis
Paradigma kritis ini meyakini bahwa realitas yang terjadi merupakan hasil dari
sistem yang telah dikonstruksi. Selain itu, peristiwa atau fenomena yang
terjadi sudah dikontrol oleh pihak maupun kelompok yang berkuasa. Ia tidak
berjalan secara alami, bahkan kebetulan. Akan tetapi memang sudah dirancang
sedemikian rupa untuk membentuk realitas tersebut
3. Paradigma Konstruktivisme
Dalam teori ini yang menjadi fokus utama kajian pengamatannya adalah diri
manusia secara individual. Selain itu yang terkenal dalam teori ini adalah teori
stimulus dan respons. Stimulus maksudnya ialah hal-hal yang merangsang
terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran dan perasaan, sedangkan respons dalam
hal ini maksudnya ialah reaksi ataupun respons yang kita berikan ketika belajar
baik berupa gerakan maupun tindakan. Dalam teori ini menggambarkan bahwa
manusia bersikap dan bertindak karena adanya stimulan. Manusia bersikap karena
pengetahuannya yang dibentuk oleh lingkungan seperti lingkungan keluarga dan
oorganisasi.
Dalam teori ini yang menjadi penekanannya terletak pada peran subjektivitas
yang didasarkan pada pengalaman individual dan konsep kunci dalam teori.
Interpretif berarti pemahaman yang berusaha menjelaskan makna dari suatu
tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak
dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah
merupakan proses aktif dan inventif. Pendekatan teori interpretif cenderung
menghindarkan sifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan absolut tentang
fenomena yang diamati.