LANDASAN TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
Dari bukunya Pak Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya
suatu fenomena sosial tertentu. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa teori
merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang
peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti
penelitian.
pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.
Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema,
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori
22
lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
tentang dunia sosial. Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka
pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori
Dalam istilah ilmiah, teori itu benar-benar sebuah hipotesis yang telah
terbukti sesuai dengan fakta-fakta dan yang memiliki kualitas prediktif. Dengan
definisi tersebut, dan tanpa mendevaluasi keyakinan, tidak semua keyakinan akan
dianggap sebagai teori. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, karena jika
tidak, maka dia bukanlah suatu teori. Suatu Teori pada hakekatnya merupakan
hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara
tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya
dapat diuji secara empiris. Teori merupakan hubungan dua variabel atau lebih,
15
Bagong Suyanto dan Sutinah : Metode Penelitian Sosial. Berbagai Pendekatan
Alternatif. Jakarta : Kencana. 2005.
23
Teori sebagai buah pikir manusia tentu tidak datang begitu saja, penemuan atas
sebuah teori disandarkan pada suatu hasil penelitian dan pengujian secara
sebuah teori. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai teori yang
dikontraskan dengan praktik yang ada, atau teori dengan fakta. Teori tidak
selamanya selalu sama dengan fakta yang terjadi pada kenyataannya, atau das
sollen dengan das seinnya tidak sama, bertentangan, teori seolah menjadi entitas
yang berbeda dengan faktanya. Maka tidak heran jika kini banyak penelitian-
dengan fakta.
Dalam lapangan ilmu sosial yang sangat dinamis pengujian atas sebuah
teori adalah keniscayaan. Teori-teori yang sudah ada sebelumnya belum tentu
semakin komleks, dan untuk itu kemudian munculah teori-teori baru yang
Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian
sebagai berikut:
24
sistematis.
suatu fenomena”.
1. Semua teori adalah “abstraksi” tentang suatu hal. Dengan demikian teori
sifatnya terbatas.
2. Semua teori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh sebab itu
sifatnya relatif dalam arti tergantung pada cara pandang si pencipta teori,
sifat dan aspek hal yang diamati, serta kondisi-kondisi lain yang mengikat
berbekal teori agar wawasannya menjadi lebih luas dan dapat menyusun
instrumen penelitian yang baik. Pentingnya teori adalah sebagai kerangka kerja
penelitian. Teori sangat berguna untuk kerangka kerja penelitian, terutama untuk
16
Sulistyo-Basuki. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku 2010. Hlm 11
25
(dalam Bell, 1986) merupakan bentuk coretan mental dan ketelanjangan tubuh
Menurut Suppes (dalam Bell, 1986) ada empat fungsi umum teori. Fungsi ini juga
informasi tertentu.
teori dapat dipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi
berikutnya.
2. Memfokuskan
Teori pada dasarnya hanya menjelaskan tentang suatu hal bukan banyak hal.
26
hubungan-hubungan manusia.
4. Mengamati
Teori tidak hanya menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati tetapi
mengenai apa yang diartikan oleh suatu konsep tertentu. Jadi dengan
5. Membuat prediksi
Fungsi prediksi ini dengan berdasarkan data dan hasil pengamatan maka
harus dapat dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi
Suatu teori yang baik melahirkan penelitian. Teori yang diciptakan harus
27
8. Kontrol/mengawasi
kehidupan manusia.
9. Generatif
interpretif dan teori kritis. Menurut mereka, teori juga berfungsi sebagai
sarana perubahan sosial dan kultural, serta sarana untuk menciptakan pola
3. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang
dipelajari sosiologi.
28
mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada
Dilihat dari judul penulisan, yang dimana berkaitan dengan izin, sementara
izin itu melekat dengan kewenangan seseorang, misalnya kalau seseorang dapat
pula sebaliknya, kalau seseorang tidak memiliki izin mendirikan bangunan, maka
ia tidak berwenang mendirikan bangunan, jadi teori yang akan penulisi gunakan
dihalangi oleh DPR untuk membeli saham yang didivestasikan oleh PT Newmont
17
Ibrahim Johnny. Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayu
Media Publishing 2008. Hlm 23
29
lembaga Negara tidak ada yang mau mengalah antara satu dengan lainnya. Teori
authority of theory, istilah yang digunakan dalam bahasa Belanda, yaitu Theorie
van het gezag, sedangkan dalam bahasa Jermannnya, yaitu theorie der autorität.
Teori kewenangan berasal dari dua suku kata, yaitu teori dan kewenangan.
teoritis tentang kewenangan. H.D. Stoud, seperti dikutip Ridwan HB, menyajikan
pemerintah, maupun aturan yang lebih rendah tingkatnya. Sifat hubungan hukum
adalah sifat yang berkaitan dan mempunyai sangkut paut atau ikatan atau pertalian
atau berkaitan dengan hukum. Hubungan hukumnya ada yang bersifat publik dan
privat.
18
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara. Jakarta. RajaGrafindo Persada, 2008. Hlm
110.
30
Kewenangan adalah apa yang disebut dengan kekuasaan formal, kekuasaan yang
tetapi juga konsep tentang wewenang. Unsur - unsur yang tercantum dalam
kewenangan, meliputi :
1. Adanya kekuasaan formal
Dalam konstruksi ini, kewenangan tidak hanya diartikan sebagai hak untuk
3. Perintah.
4. Memutuskan.
5. Pengawasan.
6. Yurisdiksi.
19
Ateng Syafrudin. Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang bersih dan
Bertanggung Jawab, Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Bandung. Universitas Parahyangan, 2000. Hlm
22
31
adalah : “Kemampuan dari orang atau golongan untuk menguasai orang lain atau
fisik”.
menguasai orang lain. Kemampuan untuk menguasai orang lain, yaitu didasarkan
pada :
1. Kewibawaan.
2. Kewenangan.
3. Kharisma.
4. Kekuatan fisik.
Dalam definisi diatas, tidak tampak pengertian teori Kewenangan. Menurut hemat
Penulis, teori kewenangan (authorty theory) merupakan teori yang mengkaji dan
Indrati, Maria Farida, Ilmu Perundang-undangan: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan,
20
32
2. Wewenang ofisial. 21
wewenang ofisial merupakan wewenang resmi yang diterima dari wewenang yang
berada diatasnya.
kharisma yang merupakan suatu kemampuan khusus yang melekat pada diri
21
http://restuningmaharani.blogspot.com/2009/10/teori-kewenangan.html,diakses tanggal
20 Oktober 2015, Pukul 15.30 Wib
22
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2005.
Hlm 280 - 288
33
sisitem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum mana dipahamkan
sebagai kaidah - kaidah yang telah diakui serta ditaati oleh masyarakat, dan
antara pribadi yang sifatnya situasional, dan sifatnya sangat ditentukan pihak -
kolompok - kelompok besar yang memerlukan aturan tata tertib yang tegas dan
bersifat tetap. Wewenang pribadi lebih didasarkan pada tradisi, dan / atau
tinggal.
tidak mencakup semua sektor atau bidang kehidupan, akan tetapi hanya terbatas
pada salah satu sektor atau bidang saja. Misalnya, seorang jaksa di Indonesia
mempunyai wewenang atas nama Negara menuntut seorang warga Negara yang
34
2. Pemerintahan provinsi,
3. Pemerintah kabupaten.
2. Pertanahan.
3. Yustisi.
5. Keamanan.
6. Agama.
meliputi :
1. Pendidikan.
2. Kesehatan.
3. Perumahan.
4. Penataan ruang.
5. Perencanaan pembangunan.
6. Pekerjaan umum.
23
Pasal 1 angka 5 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah.
35
8. Lingkungan hidup.
9. Pertanahan.
10. Dll
yang meliputi :
1. Kewenangan wajib.
2. Kewenangan pilihan
1. Pendidikan.
2. Kesehatan.
3. Lingkungan.
4. Pekerjaan umum.
5. Penataan ruang.
6. Perencanaan pembangunan.
7. Perumahan.
8. Olahraga.
9. Penanaman modal.
12. Ketenagakerjaan.
36
16. Perhubungan.
18. Pertanahan.
22. Sosial.
23. Kebudayaan.
24. Statistik.
25. Kearsipan.
26. Perpustakaan.
Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Ada delapan jenis
2. Pertanian.
3. Kehutanan.
5. Parawisata.
6. Industri.
37
8. Ketransmigrasian.
yang meliputi :
1. Kewenangan wajib.
2. Kewenangan pilihan.
meliputi :
1. Pendidikan.
2. Kesehatan.
3. Lingkungan.
4. Pekerjaan umum.
5. Penataan ruang.
6. Perencanaan pembangunan.
7. Perumahan.
8. Olahraga.
9. Penanaman modal.
12. Ketenagakerjaan.
16. Perhubungan.
38
18. Pertanahan.
22. Sosial.
23. Kebudayaan.
24. Statistik.
25. Kearsipan.
26. Perpustakaan.
yang meliputi :
2. Pertanian.
3. Kehutanan.
5. Parawisata.
6. Industri.
7. Perdagangan.
8. Ketransmigrasian24
24
Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan
39
1. Atribusi.
2. Deligasi.
3. Mandat.25
sendiri kepada suatu organ pemerintahan. Baik yang sudah ada maupun yang baru
sama sekali. Legislator yang kompeten untuk memberikan atribusi wewenang itu,
dibedakan antara :
25
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta. RajaGrafindo Persada. 2008,
Hlm.104
40
kepada orang yang lain. Dalam delegasi mengandung suatu penyerahan, yaitu apa
tanggung jawab penerima wewenang. Mandat, disitu tidak terjadi suatu pemberian
suatu wewenang baru maupun pelimpahan wewenang dari badan atau Pejabat
TUN yang satu kepada yang lain. Tanggung jawab kewenangan atas dasar mandat
masih tetap pada pemberi mandat, tidak beralih kepada menerima mandat.
dijadikan dasar atau teori untuk menganalisis kewenangan dari aparatu Negara
berikut:
langsung bersumber dari undang - undang dalam arti materil. Sehingga tampak
jelas bahwa kewenangan yang didapat melalui atribusi oleh organ pemerintah
Undangan (UUD 1945). Dengan kata lain, atribusi berarti timbulnya kewenangan
baru yang sebelumnya kewenangan itu tidak dimiliki oleh organ pemerintah yang
bersangkutan.
keputusan oleh pejabat pemerintahan ( pejabat Tata Usaha Negara ) kepada pihak
41
antara lain :
1. Delegans tidak dapat lagi menggunakan wewenang yang telah
dilimpahkan itu.
tersebut.
keputusan atas nama pejabat tata usaha negara yang memberi mandat.
berada ditangan pemberi mandat, hal ini dapat dilihat dari kata atas nama. Dengan
demikian, semua akibat hukum yang ditimbulkan oleh adanya keputusan yang
Senjata api merupakan salah satu jenis peralatan standar kepolisian yang
oleh anggota Polri dalam pelaksanaan tugas khususnya anggota yang mengemban
26
DR.H. SALIM HS, SH, M.S dan ERLIES SEPTIANA NURBANI, SH, LLM.
Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Hlm 196
42
senjata api yang dilakukan oleh anggota Polri, masih banyak penyalahgunaan
yang dilakukan. Penyalahgunaan senjata api ini ada yang dilakukan dalam rangka
melaksanakan tugas dan ada yang dilakukan diluar konteks pelaksanaan tugas.
anggota yang mencuat ke media dan menjadi sorotan masyarakat antara lain
Polrestabes Semarang AKBP Drs. Lilik Purwanto sampai meninggal dunia karena
permasalahan mutasi. Kemudian tentu kita masih ingat kejadian seorang perwira
pakai senjata api, membua penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai
pemberian izin pinjam pakai senjata api bagi Kepolisian, apakah hal ini, sudah
melakukan peneltian terhadap prosedur pemberian izin pinjam pakai senjata api
dalam suatu penelitian yang dilakukan untuk itu, karena inti dari hipotesa suatu
dalil yang dianggap belum menjadi dalil yang sesungguhnya, sebab masih
43
adalah :
1. Persyaratan Polisi yang ingin mendapatkan izin pinjam pakai
berlaku.
44