Anda di halaman 1dari 33

POKOK BAHASAN 3

THEORY AND
RESEARCH
W. LAWRENCE NEUMAN
Dosen Pengampu: Dr. Alamsyah, M. Si
ANGGOTA:
1. Angga christopel immanuel lumban
tobing (07011282227110)
2. Kristin Aprilia (07011282227097)
3. M. Alvido Mashanriza (07011282227078)
4. Rafael Nodez Abraham Silalahi
(07011282227107)
TEORI?
Teori adalah sebuah sistem dari hubungan interaksi ide-ide
yang menyimpulkan dan merangkum serta mengorganisasikan
pengertian tentang dunia sosial yang bersifat dinamis.

Suatu teori terdiri dari bagian-bagian yakni:


Konsep
Hubungan, dan
Ruang lingkup.

Konsep merupakan bagian pondasi dari sebuah teori.


Konsep adalah ide yang diungkapkan dengan kata atau symbol
TEORI?
IDEOLOGI? Terdapat persamaan antar ideologi dan teori, dimana
keduanya menjelaskan kejadian yang terjadi di dunia dan
mengandung ide atau konsep serta menetapkan hubungan
diantara konsep tersebut . Namun demikian, teori dan ideologi
juga memiliki perbedaan, beberapa perbedaannya antara lain:

TEORI IDEOLOGI

Dapat diuji dan dikembangkan Bersifat tertutup, ideal dan sempurna

Para peneliti dapat menguji suatu teori secara


terus menerus dan suatu teori dapat digantikan Peneliti tidak pernah menguji apakah suatu
jika ditemukan teori baru yang lebih menjawab ideologibenar atau salah
suatu permasalahan
BAGIAN-BAGIAN DARI
TEORI SOSIAL

Asumsi: Titik awal yang belum teruji atau keyakinan pada


teori yang diperlukan untuk membangun penjelasan
teoretis.
Konsep teoritis: Sebuah ide yang dipikirkan, didefinisikan
dengan hati-hati, dan dibuat eksplisit dalam sebuah teori.

Teori membantu para peneliti menjelaskan apakah konsep


tersebut berhubungan dan bagaimana bentuk hubungan
tersebut. Teori sosial mengandung konsep, sebuah hubungan
antar konsep dan sebuah masalah mekanisme dalam suatu
hubungan Page
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
DALAM UJI TEORI

Dalam penelitian terdapat dua pilihan arah pendekatan pembentukan dan pengujian
teori yakni:
Pendekatan Deduktif
Pendekatan Induktif

Dalam pendekatan deduktif, peneliti memulai dengan sebuah abstraksi,hubungan


logika antara konsep, kemudian bergerak kearah bukti empiriskonkrit.
Sedangkan dalam pendekatan induktif, dimulai dengan observasi, menyempurnakan
konsep, mengembangkan generalisasi empiris dan teori dibangun dari dasar.

Page
KLASIFIKASI TEORI

Dalam bukunya, Lawrence membagi teori kedalam tiga kelompok melalui


tingkat kenyataan sosial yakni:
Teori mikro, dilakukan dengan waktu, ruang dan jumlah anggotayang
sedikit.
Teori makro, berisi tentang pelaksanaaan kumpulan kumpulan yang lebih
luas. Menggunakan lebih banyak konsep yang abstrak.
Teori menengah, berusaha menghubungkan teori mikro dan makro atau
berjalan pada level perantara.
TUJUAN TEORI?

Tujuan utama dari sebuah teori


adalah untuk menjelaskan serta
menghubungkan suatu hal atau
suatu permasalahan.
KONSEP?
Konsep dalam penelitian sosial dapat bervariasi
dalam tingkat abstraksi, dari konkret hingga
sangat abstrak. Definisi konsep yang jelas
diperlukan dalam ilmu sosial untuk
menghubungkan teori dengan penelitian empiris.
Contoh konkret mudah diilustrasikan, sementara
konsep abstrak memerlukan definisi formal.
Penelitian sosial melibatkan definisi konsep
dengan tepat, dan konsep sosial bisa bersifat
konkret atau sangat abstrak, seperti etnisitas.
Pengelompokan konsep dalam cluster yang
saling terkait membentuk landasan teoretis yang
kuat. 02
BENTUK-BENTUK PENJELASAN

menciptakan gambaran model abstrak dari fenomena yang menjadi perhatian,


membantu dalam memahami konsep kompleks. Klasifikasi konsep adalah alat
penting untuk mengembangkan teori yang konsisten dan kuat.
Tipologi, seperti Tipe Birokrasi Ideal Max Weber, membantu memahami konsep
dalam konteks yang lebih luas. Penelitian sosial juga melibatkan definisi dan
klasifikasi konsep-konsep untuk analisis.
Konsep dalam penelitian sosial dapat memiliki tingkat cakupan yang berbeda,
dari sangat spesifik hingga sangat luas. Teori-teori sosial menjelaskan hubungan
antara konsep-konsep, dan proposisi serta hipotesis digunakan untuk pengujian
empiris.
BENTUK-BENTUK PENJELASAN

bersifat deduktif atau induktif, tergantung pada apakah teori formal


dibangun sebelum atau setelah pengumpulan data empiris.
Tingkat analisis dalam penelitian sosial dapat mencakup mikro (interaksi
individu), meso (organisasi dan komunitas), dan makro (proses dan
struktur sosial dalam skala besar). Pemilihan tingkat analisis tergantung
pada topik penelitian dan fenomena yang diteliti.
Dalam penelitian sosial, teori dan penelitian saling terkait, dengan teori
yang menyediakan dasar untuk hipotesis yang diuji melalui penelitian
empiris. Dengan pemahaman yang baik tentang teori dan analisis konsep,
peneliti dapat mengembangkan wawasan yang lebih dalam tentang
realitas sosial yang diteliti.
Teori Tingkat Mikro yang
Induktif
Teori Tingkat Mikro yang Induktif oleh Williams (2006) menggambarkan dan
menganalisis aturan yang mengatur toko mainan berdasarkan pengamatan
interaksi sehari-hari. Pengamatan tersebut menunjukkan perlakuan yang tidak
adil terhadap laki-laki, kulit putih, dan individu berpenghasilan tinggi,
memperkuat hierarki sosial. Terdapat perbedaan perlakuan terhadap calon
pembeli berdasarkan jenis kelamin dan warna kulit.

Yang menjadi fokus pada teori ini dibangun dan diuji oleh dua jenis teori: teori
substantif yang fokus pada konten sosial tertentu, dan teori formal yang
berfokus pada proses umum yang terjadi dalam berbagai bidang topik.
Bentuk-bentuk Penjelasan

Tujuan utama dari teori adalah memberikan penjelasan mengenai suatu


fenomena atau peristiwa. Penjelasan dapat memiliki dua arti, yaitu penjelasan
teoritis dan penjelasan biasa. Penjelasan teoritis berfokus pada argumen logis
yang menjelaskan mengapa sesuatu terjadi atau mengapa sesuatu memiliki
bentuk tertentu. Penjelasan biasa, di sisi lain, bertujuan membuat sesuatu
menjadi jelas dan dapat dimengerti oleh orang lain.

Sebelum membahas bentuk-bentuk penjelasan teoritis, perlu untuk membedakan


antara prediksi dan penjelasan. Prediksi adalah pernyataan mengenai sesuatu
yang akan terjadi, sedangkan penjelasan secara logis menghubungkan apa yang
terjadi dalam situasi tertentu dengan prinsip yang lebih abstrak atau dasar untuk
menjawab pertanyaan mengapa. Penjelasan yang baik juga memiliki kemampuan
untuk memprediksi.
Bentuk-bentuk Penjelasan
Dalam penjelasan teoritis, situasi yang spesifik digunakan sebagai contoh atau kasus
dari prinsip yang lebih umum. Meskipun lebih mudah untuk memprediksi daripada
menjelaskan, penjelasan memiliki kekuatan logis yang lebih kuat karena penjelasan
yang baik juga dapat memprediksi.

Contoh perjudian digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara penjelasan dan


prediksi. Penulis menyebutkan bahwa jika ia bisa memprediksi dengan tepat kartu atau
nomor berikutnya di kasino, itu akan sangat menakjubkan. Namun, penulis mengatakan
bahwa metodenya untuk membuat prediksi lebih menarik daripada kemampuannya
untuk memprediksi. Penulis memberikan contoh lain tentang bagaimana matahari terbit
setiap pagi dan teknik prediksi yang berbeda yang digunakan untuk menjelaskan
fenomena tersebut. Penulis menyimpulkan bahwa penjelasan yang lemah dapat
menghasilkan prediksi yang akurat tetapi penjelasan yang baik bergantung pada teori
yang dikembangkan dengan baik dan dikonfirmasi oleh pengamatan empiris. Penulis
juga mengutip fisikawan Steven Weinberg yang menyatakan bahwa penjelasan dalam
sains harus didukung oleh bukti empiris yang kuat.
3 Bentuk Teoritis
Penjelasan teoritis memiliki tiga bentuk: kausal, struktural, dan interpretatif. Penjelasan
kausal menjelaskan hubungan sebab-akibat antara konsep atau variabel. Sejauh ini,
ilmuwan sosial mencoba untuk lebih tepat dan akurat dalam membahas hubungan ini.
Beberapa filosof berpendapat bahwa kausalitas ada dalam realitas objektif dan dapat
ditemukan bukti tidak langsung, sementara yang lain berpendapat bahwa kausalitas
adalah konstruksi mental di dalam kepala kita. Meskipun masalah ini masih
diperdebatkan, banyak ilmuwan sosial tetap melakukan studi dan penelitian tentang
hubungan sebab-akibat.

1. Urutan temporal hanya merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk
kausalitas, tetapi tidak cukup untuk menyimpulkan hubungan sebab-akibat. Kesalahan
umum adalah mengasumsikan hubungan sebab-akibat hanya berdasarkan urutan
waktu.
2. Asosiasi adalah gagasan bahwa dua fenomena terjadi bersama-sama dengan cara
yang berpola atau tampak bertindak bersama. Asosiasi tidak sama dengan korelasi,
dan korelasi adalah ukuran statistik yang menunjukkan kekuatan asosiasi. Meskipun
ada hubungan, hal itu tidak berarti ada hubungan sebab-akibat yang sebenarnya
antara dua variabel. Memperhatikan kausalitas juga diperlukan.

3. Menghilangkan alternatif adalah langkah penting dalam penelitian. Secara eksperimental,


kita bisa membangun kontrol untuk mengisolasi variabel penyebab. Dalam penelitian non-
eksperimental, kita mengidentifikasi dan mengukur kemungkinan penyebab alternatif.

4. Mekanisme dalam hubungan sebab akibat adalah penting dalam menjelaskan kausalitas.
Kita tidak bisa hanya menyatakan bahwa dua variabel saling terkait, tetapi harus menjelaskan
mekanisme kausal di balik hubungan tersebut.

5. Peningkatan pengangguran dapat menyebabkan kekerasan terhadap anak meningkat.


Keadaan ini terjadi karena orang yang kehilangan pekerjaan dapat merasa kehilangan harga
diri dan mengalami stres, yang akhirnya dapat mengekspresikan kemarahan mereka dengan
tindakan kekerasan.
Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang umum dilakukan adalah membagi rantai kausal menjadi
beberapa bagian dan kemudian mengevaluasi setiap bagian dari rantai tersebut
terhadap data.

1. Diagram Hubungan Kausal adalah representasi visual yang digunakan untuk


menyajikan hubungan sebab akibat secara sederhana. Pada diagram tersebut, variabel-
variabel direpresentasikan dengan huruf, lingkaran, atau kotak, dengan penyebab
direpresentasikan sebagai X dan akibat sebagai Y. Panah digunakan untuk
menunjukkan arah kausalitas, dengan garis lurus mewakili hubungan sebab-akibat dan
garis lengkung dengan tanda panah di kedua ujungnya digunakan untuk menunjukkan
hubungan yang tidak menyiratkan arah tertentu.

2. Penjelasan struktural menjelaskan bagaimana faktor-faktor tertentu dapat


mempengaruhi satu sama lain dalam struktur yang lebih besar.
Hubungan Dalam Diagram
Dalam penjelasan struktural ini, beberapa hubungan diberikan dalam diagram.

1. Tingkat stres (finansial, sosial, emosional, dll.) berhubungan positif dengan


kemungkinan pasangan bercerai.
2. Tingkat stres juga berhubungan positif dengan frekuensi pertengkaran pasangan,
yang juga berhubungan dengan kemungkinan perceraian.
3. Jumlah sumber daya (keuangan, sosial, emosional, dll.) yang dimiliki pasangan
berhubungan negatif dengan kemungkinan perceraian.
4. Tingkat stres berhubungan negatif dengan kemungkinan pasangan memiliki anak
yang dapat menyesuaikan diri dengan baik secara emosional.
5. Tingkat stres dan jumlah sumber daya berhubungan negatif satu sama lain,
sedangkan jumlah pertengkaran berhubungan positif dengan kemungkinan perceraian.

Secara keseluruhan, pertengkaran dan perceraian juga berhubungan negatif dengan


kemungkinan pasangan memiliki anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik
secara emosional.
Menjelaskan Konflik Rasial
McVeigh (2004) juga menggunakan penjelasan
kausal untuk mengetahui mengapa organisasi
rasis kulit putih berhasil lebih baik di beberapa
daerah di Amerika Serikat daripada di daerah
lain. Dalam penelitian tersebut, McVeigh
mengukur kondisi ekonomi, keberhasilan
organisasi rasial, dan tingkat pendidikan
campuran kulit putih menurut wilayah yang
menjadi unit analisis penelitian.
Dalam hal ini, teori sekuensial tidak hanya mengidentifikasi tahapan atau langkah
dalam suatu proses, tetapi juga menjelaskan kecepatan gerakan di sepanjang
langkah, stagnasi pada suatu tahap, dan titik balik utama proses yang memicu
arah atau langkah yang berbeda. Teori sekuensial juga dapat menentukan
langkah-langkah penting versus opsional, atau bagaimana langkah sebelumnya
yang spesifik membatasi kemungkinan langkah berikutnya.
2. Teori Jaringan
Teori jaringan menjelaskan hubungan sosial dalam hal penempatan dalam
jaringan dengan mengacu pada posisi relasional dalam jaringan, ukuran dan
bentuknya, jenis dan keberadaan koneksi di antara posisi, tumpang tindih atau
kepadatan koneksi, sentralitas jaringan, atau aliran di antara posisi. Seorang ahli
teori jaringan menjelaskan dengan mengacu pada sebuah pola, seperangkat
aturan sintaksis, atau struktur. Sebagai contoh, sebuah
bahasa memiliki aturan sintaksis yang menyatakan bahwa X berjalan dengan
Y atau bahwa kalimat membutuhkan kata benda dan kata kerja. Untuk
menjelaskannya adalah dengan cara mengidentifikasi aturan sintaksis yang
mencakup suatu situasi.
3. Teori Fungsional

Teori fungsional adalah teori yang menggunakan penjelasan struktural yang


menekankan pada bagaimana suatu bagian bergantung satu sama lain dan
berfungsi untuk mempertahankan sistem keseluruhan, dengan bagian tertentu
melakukan peran pendukung yang saling melengkapi dan khusus secara
keseluruhan.
Interpretative Explanation

Suatu jenis teori penjelasan tentang mengapa peristiwa terjadi dan bagaimana
sesuatu yang diekspresikan dalam istilah yang dibangun secara sosial makna dan
pandangan dunia yang subjektif.
Jangkauan Teori
Kisaran pernyataan teoretis bervariasi. Di satu sisi, generalisasi empiris adalah
generalisasi yang sempit yang bergantung pada konsep-konsep konkret dan
cocok ke dalam teori substantif. Ini adalah deskripsi tingkat rendah tentang
hubungan yang dianggap beroperasi secara empiris. Di luar kasus atau
pengamatan tertentu, ini tidak terlalu menggeneralisasi. Teori jarak menengah
memiliki jangkauan teori yang lebih luas dan menggunakan konsep yang lebih
abstrak dalam teori substantif atau formal. Kerangka kerja teoretis, juga dikenal
sebagai sistem teoretis atau paradigma, adalah ekstrem yang bertentangan
dengan generalisasi empiris dan mencakup banyak teori formal dan substantif
yang mungkin berbagi gagasan dasar dan konsep umum.
Tingkatan Teori Kalmijn dalam
"Pergeseran Batas"
Kerangka kerja teoritis. Dalam fungsionalisme struktural, masyarakat manusia
menjadi lebih tradisional dan lebih modern sebagai hasil dari proses
industrialisasi dan urbanisasi. Lembaga-lembaga dan praktik sosial berevolusi
selama proses modernisasi.
Teori formal. Dalam teori sekularisasi, orang beralih dari ketergantungan pada
kepercayaan agama tradisional mereka dan komunitas lokal mereka selama
era modernisasi.
Teori substantif kelas menengah. Sebuah teori tentang pola perkawinan
campuran menyatakan bahwa orang dewasa muda di masyarakat modern
menghabiskan lebih sedikit waktu di lingkungan lokal yang kecil di mana
keluarga, agama, dan komunitas memiliki pengaruh yang kuat.
Generalisasi empiris. Dalam hal pernikahan dengan orang dengan keyakinan
dan afiliasi agama yang sama sekarang diganti dengan pernikahan dengan
orang dengan tingkat pendidikan yang sama.
Kerangka Teori Utama
Fungsionalisme Struktural
Konsep-konsep utama: Sistem, keseimbangan, disfungsi, pembagian kerja.
Asumsi-asumsi utama: Masyarakat adalah sistem yang terdiri dari komponen yang
saling bergantung yang berada dalam keseimbangan. Masyarakat telah
berkembang dari yang sederhana menjadi yang kompleks dengan bagian-bagian
yang sangat unik. Bagian-bagian masyarakat memiliki kebutuhan atau fungsi yang
berbeda, seperti yang dimiliki sistem sosial. Semua orang setuju dengan sistem
nilai yang kuat.
Teori Pertukaran (Juga Pilihan Rasional)
Konsep-konsep utama: Peluang, imbalan, persetujuan, keseimbangan, dan kredit
Asumsi-asumsi utama: Interaksi manusia adalah serupa dengan transaksi
ekonomi. Orang memberi dan menerima sumber daya (simbolis, persetujuan
sosial, atau materi) dan mencoba memaksimalkan imbalan mereka sambil
menghindari rasa sakit, biaya, dan rasa malu. Hubungan pertukaran cenderung
seimbang. Jika tidak seimbang, orang yang memiliki kredit dapat mendominasi
orang lain.
Interaksionisme Simbolik
Konsep-konsep utama: Diri sendiri, kelompok referensi, permainan peran, dan
persepsi.
Asumsi-asumsi utama: Orang bertindak berdasarkan persepsi mereka. Bagaimana
orang berpikir tentang diri mereka sendiri dan orang lain didasarkan pada interaksi
mereka.
Teori Konflik
Konsep-konsep utama: Kekuasaan, eksploitasi, perjuangan, ketidaksetaraan, dan
keterasingan.
Asumsi-asumsi utama: Dalam masyarakat, ada kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan yang bertentangan satu sama lain. Dalam hubungan manusia,
pemaksaan dan upaya untuk mendapatkan kekuasaan selalu ada. Mereka yang
berkuasa berusaha mempertahankan kekuasaan mereka dengan menyebarkan
mitos atau, jika perlu, menggunakan kekerasan.
Duo Dinamis
Teori membingkai cara kita menyelidiki dan memikirkan suatu topik. Teori
memberi kita konsep, asumsi dasar, arahan ke pertanyaan penting, dan saran
tentang cara memahami data. Teori juga membantu kita membuat hubungan,
melihat lebih jauh, dan memahami pentingnya temuan kita. Namun, kami
menggunakan teori dalam penelitian deskriptif untuk memperbaiki konsep,
mengevaluasi asumsi teori, dan menguji hipotesis secara tidak langsung. Teori
berkembang menjadi penjelasan yang lebih akurat dan menyeluruh tentang
bagaimana dunia sosial disusun dan berfungsi dalam dua cara. Teori membentuk
desain studi dan interpretasi hasilnya jika kita menggunakan pendekatan deduktif.
Terkadang, penelitian membandingkan prediksi dari dua atau lebih teori.
Bagian-bagian dan Aspek Teori
Sosial
Empat Bagian dari Teori Sosial: Lima Aspek Teori Sosial:
1. Asumsi 1. Arah teorisasi
2. Konsep 2. Tingkat analisis
3. Hubungan 3. Fokus teori
4. Unit analisis 4. Bentuk penjelasan
5. Jangkauan teorisasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai