Anda di halaman 1dari 6

Nama : Vina Aulia Nafisyah

NIM : 1900313

Kelas : Pendidikan Geografi 5B

Metode Penelitian Pendidikan Geografi

Unsur-Unsur Penelitian

1. Konsep

Singarimbun dan Effendi (1987: 33) mendefinisikan konsep sebagai istilah


dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan dapat menyederhanakan
pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian
(events) yang berkaitan satu dengan lainnya. Istilah tersebut digunakan untuk
mewakili realitas yang kompleks.

Konsep adalah abstraksi mengenai suatu feno- mena atau peristiwa yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakterisktik kejadian,
keadaan, kelompok, atau individu tertentu. Peranan konsep sangat penting
dalam penelitian karena dia menghubungkan dunia teori dan dunia observasi,
antara abstraksi dan realitas, baik realitas konkrit maupun abstrak.

Mudahnya, konsep adalah sebuah kata yang melambangkan suatu gagasan


tentang adanya suatu fenomena.

Dalam penelitian dikenal dua jenis konsep, yaitu pertama konsep-konsep yang
jelas hubungannya dengan fakta atau realitas yang mereka wakili, dan kedua
ialah konsep-konsep yang lebih abstrak atau tidak jelas hubungannya dengan
fakta atau realitas.
Fungsi Konsep:

a. Sebagai Sarana Komunikasi, sebagai abstraksi dari ide atau gagasan


tentang suatu fenomena yang dapat dikomunikasikan. Dalam hal ini
konsep adalah lambang atau simbol dari fenomena, jadi bukan fenomena
itu sendiri. Oleh karena itu, apabila konsep dipahami secara sama oleh
berbagai pihak, maka memungkinkan terjadinya komunikasi antara
berbagai pihak itu.
b. Memperkenalkan suatu sudut pandang. Dalam hal ini konsep
memberitahukan cara mengamamati fenomena empirik, sehingga dunia
persepstual dibuat menjadi teratur dan utuh. Konsep memungkinkan
peneliti melakukan interaksi dg lingkungan, yaitu dg cara mendefinisikan
tentang suatu pengertian dan menggunakannya dalam pengamatan.
Dengan semikian, konsep sekaligus membatasi penegertian tertentu dari
pengertian lain yang tidak dimaksudkan.
c. Konsep berfungsi sebagai sarana untuk mengorganisasi gagasan, persepsi
dan simbol; yaitu dalam bentuk klasifikasi dan generalisasi. Dengan
konsep peneliti melakukan kategorisasi, strukturisasi, penataan dan
generalisasi terhadap fenomena yang dialami atau diamatinya.
d. Konsep sebagai bahan dasar pembentuk teori. Konsep merupakan unsur
paling penting dalam teori, karena konsep menentukan bentuk dan isi
teori. Perlu diketahui bahwa teori selalu berbentuk pernyataan (proposisi),
dan proposisi itu selalu berupa uraian yang menjelaskan hubungan antar
konsep.

2. Proposisi
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 36) dalam penelitian sosial biasanya
dikenal dua tipe proposisi, yakni aksioma atau postulat dan teorem. Aksioma
atau postulat ialah proposisi yang kebenarannya tidak dipertanyakan lagi oleh
peneliti, sehingga tidak perlu diuji dalam penelitian. Misalnya, “perilaku
manusia selalu terikat dengan norma sosial” ialah contoh sebuah proposisi
yang kebenarannya tidak dipertanyakan. Sedangkan teorem ialah proposisi
yang dideduksikan dari aksioma. Sebagai contoh “perilaku seseorang
dipengaruhi oleh niatnya untuk melakukan perilaku tersebut”.
Proposisi alias pernyataan alias keputusan. Proposisi adalah pernyataan
tentang sifat suatu realita yang dapat dibuktikan kebenarannya. Proposisi yang
belum jelas atau diragukan kebenarannya disebut proposisi hipotetik.
Proposisi dibangun berdasarkan pertalian antar konsep. Dengan demikian,
orang baru dapat menyusun proposisi apabila ia telah memiliki seperangkat
konsep yang akan dirangkaikan dalam suatu hubungan yang sistematis dan
logis.
Fungsi Proposisi:
a. Untuk menyatakan tentang keadaan atau keberadaan sesuatu hal atau
menyatakan hasil pemikiran tentang sesuatu.
b. Proposisi sebagai bahan dasar (balok) dalam menyusun bangunan teori
atau hipotesis.
c. Proposisi harus dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.
d. Kalimat perintah dan kalimat tanya itu bukan proposisi, karena hubungan
subyek dengan predikat belum atau tidak diketahui.

3. Variabel
Variabel adalah konsep yang di dalamnya terkandung makna adanya nilai atau
atribut yang bervariasi.Agar konsep dapat diteliti secara empiris ia harus
dirumuskan secara operasional dengan mengubahnya menjadi variabel.
Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu konsep yang memiliki
variasi nilai. Misalnya, konsep badan. Untuk menjadi variabel ... yang dapat
diukur ialah tinggi, berat, dan bentuknya.
Jenis-Jenis Variabel:
a. Berdasarkan Bentuk:
1. Variabel deskrit, hanya sebagai pembeda tidak memiliki rangkaian
nilai. (Contoh: Agama:Islam, Kristen, Hindu, Budha)
2. Variabel bersambungan, memiliki rangkaian/tingkatan nilai. (contoh:
tingkay pendidikan: SD, SMP, SMA,PT)
b. Berdasarkan Tingkat Pengukuran:
1. Nominal = tidak bertingkat, hanya berbeda
2. Ordinal = bertingkat secara kualitas, tetapi jarak nilai tidak
diketahui
3. Interval = berjarak nilai, tetapi tidak didasarkan nol mutlak
4. Rasio = berjarak nilai yang ditentukan berdasar nol mutlak
(kuanlitas yang sebenarnya)
c. Berdasarkan Fungsi Teoritik
1. Variabel Terikat (dependeny variable)
2. Variabel Bebas (independent variable)
3. Variabel Antara (intervening variable)
4. Variabel Kendali/kontrol
5. Variabel Anteseden

4. Teori
Unsur penelitian yang paling besar peranannya ialah teori, karena dengan
unsur ini penelitian mencoba menerangkan fenomena sosial atau alam yang
menjadi pusat perhatiannya agar lebih mudah dipahami masyarakat awam.
Teori diartikan sebagai serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep.
Teori adalah pernyataan yang menjelaskan hubungan antar konsep secara
logis dan sistematik. Di dalam teori selalu terdiri generalisasi-generalisasi, dan
setiap generalisasi selalu mengandung konsep-konsep. Teori adalah
pernyataan yang menjelaskan generalisasi itu. Generalisasi merupakan
abstraksi dari fakta empirik yang semula berupa kejadian atau kasus tunggal
dan kemudian digeneralisasi.
Prinsip dalam Teori:
a. Bersifat parsimoni, yaitu kemampuan menjelaskan sebanyak mungkin
dengan sesedikit mungkin kata.
b. Daya ekplanasi, yaitu kemampuan menjelaskan perilaku dengan sesedikit
mungkin anomali (ketidakjelasan). Teori yang kuat daya eksplanasinya
adalah teori yang paling sedikit anomalinya dan yang paling banyak
memiliki kandungan empirik yang terbukti.

Fungsi Teori

Teori merupakan bentuk penjelasan paling umum yang memberitahu kita


mengapa sesuatu itu terjadi (eksplanasi) dan kapan sesuatu dapat diduga akan
terjadi (prediksi).

5. Hipotesis
Suatu pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih secara
operasional yang siap diuji secara empiris. Menurut Yunus (2010: 241) kata
hipotesis berasal dari dua kata, yakni “hipo” dan “tesis”. Hipo artinya bersifat
meragukan, sedangkan tesis berarti kebenaran. Maka secara harfiah, hipotesis
artinya ialah “suatu kebenaran yang masih bersifat meragukan”. Kebenaran
yang dimaksudkan dapat dibedakan atas dua hal, yaitu kebenaran secara
teoretik, penalaran bersifat konseptual, dan kebenaran secara faktual.
Misalnya, pernyataan “pekerja yang lebih rajin akan memperoleh pendapatan
lebih banyak daripada pekerja yang malas”, merupakan sebuah hipotesis.
Secara teoretik hal tersebut benar bahwa orang yang lebih rajin bekerja akan
memperoleh pendapatan yang lebih besar daripada mereka yang malas. Tetapi
pernyataan tersebut masih perlu diuji, yang hasilnya bisa terbukti benar atau
sebaliknya.
Cara Menyusun Hipotesis
 Hipotesis dirumuskan secara deduktif berdasarkan Teori dan asumsi-
asumsi
 Hipotesis memuat variabel terikat dan variabel bebas (dan variabel
lainnya)
 Hipotesis disusun dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan),
singkat, jelas.
 Hipotesis dapat disusun dalam bentuk kalimat aktif maupun pasif.

6. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjabaran prsedur pengujian untuk memberikan
kriteria bagi penerapan suatu konsep secara empirik. Dengan kata lain,
definisi operasional merupakan konkritisasi (mengkonkritkan) suatu konsep
atau kebalikan dari konseptualisasi. Dengan demikian, definisi operasional
merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur.

Daftar Pustaka
Rahardjo, Mudjia. Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel dan Hipotesis dalam
Penelitian. Repository.uin-malang.ac.id/2410
Edison. Unsur-unsur penelitian

Anda mungkin juga menyukai