Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
2022/2023
BAB I Materi
1. Suara Hati & Tuntutan Moral.
a Suara Hati
Suara hati adalah keputusan praktis akal budi yang membantu seseorang dalam
menjalankan atau membatalkan suatu tindakan. Sebab dimensi rasionalnya, suara hati mesti
tekun mencari tentang kebenaran. Ideal tertinggi dari setiap manusia adalah setia pada suara
hati yang benar karena hal tersebut sama dengan setia kepada Allah. Setiap orang memiliki
suara hati dan pastinya pengalaman mengenai suara hati dimana manusia bertarung dalam
hati ketika hendak mengambil keputusan. Hal ini sangat sering terjadi pada umat manusia.
Manusia dalam sikap dan tindakannya dituntut untuk menyelaraskan suara hatinya dengan
Tuhan. (Handayani, 2019)
Hasan Shadily, dkk (ed) menjelaskan suara hati sebagai pati terdalam dan tersuci bagi
manusia yang berseru kepadaNya untuk bercinta serta melakukan yang baik dan
mengelakkan yang jahat. Suara hati mengungkapkan hukum yang dipenuhi dalam cinta akan
Allah dan sesama manusia. suara hati memperlihatkan kepada kita sebuah pemahaman
bahwa di dalam diri setiap orang didapati pengetahuan akan kualitas moral yang meliputi
perasaan benar atau salah dalam melihat sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.Juga
adanya pengetahuan di dalam batin untuk membedakan tindakan yang benar dan salah
secara moral. Suara hati ada di dalam batin terdalam manusia yang mengungkapkan bahwa
di dalam hati manusia ada suara yang kecil yang mengarahkan manusia untuk melakukan
yang baik dan mengelakkan yang jahat.(Simanungkalit, 2020)
Suara hati dalam arti luas adalah sebagai keinsafan akan adanya kewajiban.
Suara hati dalam arti sempit adalah ebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret,
yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Hati nurani tampil sebagai hakim
yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
Dengan demikian cara kerja suara hati dapat ditinjau dari segi waktu: Hati nurani dapat
berperan sebelum tindakan dibuat. Biasanya hati nurani akan menyuruh bila itu perbuatan
baik dan akan melarang jika perbuatan buruk. Hati nurani dapat berperan pada saat tindakan
dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu
buruk atau jahat. Hati nurani dapat berperan sesudah tindakan dibuat. Hati nurani akan
memuji jika perbuatan kita baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah dan menyesal
jika perbuatan itu buruk atau jahat.Segi benar tidaknya: Hati nurani benar, jika hati kita
cocok dengan norma objektif. Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan
norma objektif.(katekis muda, 2020)
Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan
pedoman, yakni sebagai berikut: (a.) Kata hati (hati nurani) yang benar dan pasti, maka:
Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan; Perbuatan yang buruk harus dielakkan. (b.)
Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka: Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan.
(Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa hari Senin adalah hari puasa, maka ia harus
berpuasa, walaupun keliru). Perbuatan yang buruk harus dielakkan. (Misalnya, seorang
remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus harus
mengelakkannya, walaupun keliru). (c.) Kata hati yang tidak pasti: Seseorang dapat memilih
yang paling menguntungkan. Misalnya, hati nurani seseorang tidak merasa pasti apakah hari
ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang menguntungkan dia. Jika menyangkut
nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan. Misalnya, jika seseorang
tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak
cara itu, sebab menyangkut nyawa manusia.(katekis muda, 2020)
b Tuntutan Moral
Dalam posisi demikian, manusia dituntut oleh ciptaannya sendiri untuk sesegera mungkin
meningkatkan kapasitas dirinya jauh diatas kemampuan robot ciptaannya dan mencari cara
yang bijaksana dalam penggunaan kecerdasan buatan, jika tidak, manusia akan mengalami
nasib buruk dibawah robot cerdas ciptaannya sendiri.
Tuntutan moral adalah segala sesuatu tuntutan yang berhubungan dengan yang baik dan
yang buruk di tengah tengah masyarakat.
1. Malvin merupakan seorang komting di kelas A.Pada suatu hari ada perdebatan dikelas
tersebut sehingga memicu emosi Malvin.Perdebatan terjadi karena ingin mengambil
sebuah keputusan yang akan dilakukan bersama-sama dengan kelas A.Karena dalam
keadaan Emosi dan didesak oleh teman satu kelas akhirnya Malvin mengambil sebuah
keputusan yang salah yang mengakibatkan dia dan teman-temannya dapat
teguran.Bagaimana seharusnya sikap yang dilakukan oleh Malvin sebagai seorang
Komting.
BAB III Pembahasan
1. Dari kasus tersebut untuk memutuskan sebuah keputusan besar maupun kecil kita
tidak boleh gegabah dan tidak boleh dalam keadaan emosi.Kita harus memikirkan
dampak negative apa yang akan terjadi jika kita mengambil keputusan tersebut.Seperti
dalam kasus Malvin mengambil sebuah keputusan dalam keadaan dia sedang emosi
dan didesak,sehingga dia mengambil keputusan yang salah.Tindakan yang seharusnya
dilakukan adalah mengambil sikap tenang dan berpikir secara perlahan tentang
keputusan yang akan diambilnya.
Daftar Pustaka:
Ardenari, M. P. (2011). Plagiat merupakan tindakan tidak terpuji implementasi. Pengaruh
Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Antibiotika Di
Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta Tahun 2011, 18, 2–3.
Embuiru, H. 1979. (2011). Peranan Suara Hati Dalam Pengambilan Keputusan. AMANDUS
TENA LABEKETOY. https://amandustena.wordpress.com/2011/02/28/peranan-suara-hati-
dalam-pengambilan-keputusan/
Handayani, D. R. (2019). Suara Hati dan Moralitas Sebagai Seorang Kristiani. CM USD.
https://www.usd.ac.id/cm/suara-hati-dan-moralitas-sebagai-seorang-kristiani/#:~:text=Suara
hati adalah keputusan praktis,mesti tekun mencari tentang kebenaran
katekis muda. (2020). Suara Hati. Katekis Muda. https://katekese.com/a-suara-hati/
Simanungkalit, R. (2020). Berteologi Dengan Suara Hati (Suatu Pendekatan Pastoral Bagi
Pencandu Narkoba). Jurnal Christian Humaniora, 3(2), 113–120.
https://doi.org/10.46965/jch.v3i2.126