Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam

Vol. … No. .. Tahun …….


EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI


¹Muhammad Juli, ²Nama Penulis
Institut Agama Islam Negeri Gajah Putih Takengon,
I
2
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
¹fachrur_rizha@yahoo.co.id, ²ammustafa8@gmail.com

Abstract: Communication Study has several special characteristics that set it apart from
other types of research. Communication Study involves a variety of disciplines, such as
psychology, sociology, anthropology, and political science. Therefore, Communication Study
often uses a multidisciplinary approach to understand complex communication phenomena.
This study can use a qualitative approach, which focuses on an in-depth understanding of
subjective experience and meaning in the context of communication, as well as a
quantitative approach, which uses statistical methods to measure variables and identify
patterns or relationships between variables. Communication Study often involves media
analysis, both traditional media and new media. This study also often focuses on the
influence of the mass media on attitudes, behavior, and views of society and involves an
analysis of social influences on communication. It includes studies of persuasion, group
influence, social exchange theory, and power dynamics in communication. This study also
focuses on communication between individuals, both in an interpersonal context between
two individuals and interpersonally within a group or organization.
Keywords: Characteristics, Communication Study.

Abstrak: Penelitian dalam ilmu komunikasi memiliki beberapa karakteristik khusus


yang membedakannya dari jenis penelitian lain. Penelitian Ilmu komunikasi
melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti psikologi, sosiologi, antropologi, dan ilmu
politik. Oleh karena itu, penelitian dalam ilmu komunikasi sering kali menggunakan
pendekatan multidisiplin untuk memahami fenomena komunikasi yang kompleks.
Penelitian ini dapat menggunakan pendekatan kualitatif, yang fokus pada
pemahaman mendalam tentang pengalaman dan makna subjektif dalam konteks
komunikasi, serta pendekatan kuantitatif, yang menggunakan metode statistik untuk
mengukur variabel dan mengidentifikasi pola atau hubungan antara variabel. Ilmu
komunikasi sering kali melibatkan analisis media, baik media tradisional maupun
media baru. Penelitian ini juga sering kali berfokus pada pengaruh media massa
terhadap sikap, perilaku, dan pandangan masyarakat dan melibatkan analisis
pengaruh sosial dalam komunikasi. Ini mencakup studi tentang persuasi, pengaruh
kelompok, teori pertukaran sosial, dan dinamika kekuasaan dalam komunikasi.
Penelitian ini juga berfokus pada komunikasi antara individu-individu, baik dalam
konteks interpersonal antara dua individu maupun antarpribadi dalam kelompok atau
organisasi.
Kata kunci:Karakteristik, Penelitian Ilmu Komunikasi

1
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

A. Pendahuluan
Komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan melalui
saluran dari sumber ke penerima malalui saluran dalam hal gangguan dan
interferensi. Ada juga yang menyempurnakan definisi ini, komunikasi adalah
proses penyampaian pesan yang bertujuan untuk memahami makna perubahan
tertentu. Komunikasi sebagai proses dan tindakan merupakan konsep dari kata
“berkomunikasi” atau communicate” juga berasal dari kata common yang artinya
membaggi, mempertukarkan, mengirimkan, mengalihkan, berbicara, isyarat,
menulis, mendayagunakan, menghubungkan (to share, exchange, send along,
transmit, talk, gestue, write, put in use, relate).1
Ilmu Komunikasi adalah rumpun ilmu sosial, mempunyai paradigma
penelitian yang hampir sama dengan ilmu-ilmu sosial lain. Penelitian komunikasi
hanya mempunyai ciri tersendiri pada beberapa teori yang digunakan, yang
sebahagian juga dikembangkan dari teori ilmu-ilmu sosial yang berbatasan dengan
Ilmu Komunikasi. Ciri khas penelitian komunikasi lain terletak pada contoh
penerapan yang disesuaikan dengan ruang lingkup Ilmu Komunikasi. Karena itu
metodologi penelitian komunikasi juga sesuai digunakan untuk penelitian ilmu-
ilmu sosial lain; seperti pendidikan, antropologi, sosiologi, ekonomi, psikologi dan
sebagainya.2 dalam Ilmu Komunikasi teori peluru ajaib atau lazim disebut dengan
istilah bullet theory, yang memandang bahwa media massa mempunyai kekuatan
yang besar untuk mempengaruhi khalayak, ternyata dalam berbagai penelitian yang
dilakukan di Amerika Serikat pada belakangan ini tidak terbukti lagi. Namun di
beberapa negara berkembang seperti Indonesia, sebahagian masih terbukti benar.
Karena sebahagian hasil penelitian yang menggunakan teori peluru ajaib sebagai
landasan teoritis dalam penelitiannya, tidak sejalan dengan pandangan teori
tersebut, maka posisi teori peluru ajaib menjadi lemah. Apabila setiap hasil
penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh media massa kepada khalayak, tidak
lagi menunjukkan adanya pengaruh yang kuat, maka pandangan teori tersebut akan
ditolak.3
Penelitian ilmu komunikasi adalah suatu upaya ilmiah untuk memahami dan
menganalisis berbagai aspek komunikasi manusia. Penelitian ilmu komunikasi
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang topik penelitian, memperkenalkan
konteks teoritis, dan menggarisbawahi pentingnya penelitian tersebut. Beberapa
karakteristik yang umumnya ada dalam pendahuluan penelitian ilmu komunikasi
adalah dengan menentukan masalah penelitian. Proses penelitian harus dimulai dari
permasalahan yang bersifat sangat umum, kemudian dilanjutkan dengan
permasalahan khusus. Permasalahan umum merupakan masalah yang jawabnya
masih sangat umum dan umumnya tidak terukur. Masalah sumberdaya manusia

1
Shofwatul Umami, "Komunikasi Nonverbal Dalam Menanamkan Pendidikan Agama Islam Kepada Anak Tunawicara di SLBN Jenangan", Relasi: Jurnal

Penelitian Komunikasi, Vol. 03No. 01(2023), hal. 11


2
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hal. v
3
Ibid, hal. 8

2
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

yang rendah misalnya dapat digolongkan dalam kelompok ini. Bahasa lain dari
masalah umum ini adalah topik penelitian.4 deskripsi topik penelitian yang dimulai
dengan deskripsi yang jelas dan ringkas tentang topik penelitian yang akan diteliti.
Peneliti perlu menjelaskan mengapa topik tersebut penting dan relevan dalam
konteks ilmu komunikasi.
Disamping itu, Penelitian Ilmu Komunikasi menggunakan latar belakang
yang melibatkan pemahaman tentang pentingnya komunikasi dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Ilmu komunikasi mempelajari proses, teknik, dan efek
komunikasi antara individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat secara umum.
Beberapa latar belakang penting dalam penelitian ilmu komunikasi dapat berupa
perkembangan teknologi komunikasi seperti internet, media sosial, dan telepon
seluler telah mengubah cara manusia berkomunikasi. Penelitian dalam ilmu
komunikasi membantu memahami dampak teknologi ini pada interaksi manusia,
hubungan sosial, dan perubahan budaya.
Setelah masalah penelitian ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah
menentukan rumusan masalah penelitian. Menentukan rumusan masalah penelitian,
teori yang dipakai dan metode yang dipergunakan untuk menjawab masalah
penelitian.5 Rumusan masalah dalam penelitian ilmu komunikasi bergantung pada
topik atau area spesifik yang ingin diteliti. Rumusan masalah dapat digunakan
sebagai titik awal dalam merancang penelitian ilmu komunikasi, namun penting
untuk mengadaptasinya sesuai dengan topik penelitian yang spesifik dan tujuan
yang ingin dicapai.

B. Konseptual / Teori
a) Karakteristik Penelitian
Penelitian adalah proses sistematis yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan baru atau mendalami pengetahuan yang sudah
ada. Penelitian adalah sebuah mekanisme sistematik yang didesain untuk
menghasilkan suatu pengetahuan/alat/metoda. Dalam pengertian yang
lain disebut bahwa penelitian adalah Suatu usaha yang sistematis dan
terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.6 Karakteristik penelitian mengacu pada beberapa elemen yang
penting dalam desain dan pelaksanaan penelitian yang mencakup tujuan
yang jelas dan spesifik. Tujuan ini harus menjelaskan apa yang ingin
dicapai dengan melakukan penelitian tersebut. Kemudian, Penelitian
harus menggunakan metode yang sistematis dan terstruktur. Metode
penelitian mencakup prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan
data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
Disamping itu, Penelitian sering melibatkan penggunaan sampel
yang merupakan subset dari populasi yang lebih besar. Sampel yang
terpilih merupakan sumber data yang akan diolah secara statistik dan
4
Sekaran dalam Ahmad Fauzi dkk, Metodologi Penelitian, (Banyumas: CV. Pena Persada, 2022), hal. 45
5
Eriyanto, “Metode Penelitian Komunikasi”, SKOM4436/MODUL 1, hal. 55
6
Yuliana Rakhmawati, Metode Penelitian Komunikasi, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara (PMN), 2019), hal. 27

3
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

harus mampu memberikan gambaran untuk sebuah populasi. Jadi sampel


merupakan cerminan tingkahlaku populasi. Apabila pengambilan
sampelnya tidak benar, maka sampel tersebut tidak akan mampu
memberikan atau mewakili populasi.7 Pemilihan sampel harus dilakukan
dengan hati-hati dan harus mewakili populasi yang ingin diteliti.
Penelitian juga harus memiliki teknik pengumpulan data yang merupakan
informasi yang dikumpulkan selama penelitian. Pengumpulan data dapat
dilakukan melalui berbagai metode, seperti survei, wawancara, observasi,
atau eksperimen. Kemudian, metode analisis data dengan menggunakan
analisis yang sesuai. Analisis data bertujuan untuk menemukan pola,
hubungan, atau perbedaan yang relevan dalam data. Penelitian juga
menampilkan hasil yang dapat diinterpretasikan. Hasil penelitian harus
dapat menjawab pertanyaan penelitian dan mendukung atau menolak
hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian harus disajikan secara jelas dan
akurat. Penelitian yang berkualitas tinggi juga harus dipublikasikan
dalam jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya untuk berbagi pengetahuan
dengan komunitas ilmiah.
Karakteristik penelitian juga mencakup keandalan dan validitas yang
tinggi. Keandalan mengacu pada konsistensi dan ketepatan hasil
penelitian, sedangkan validitas mengacu pada ketepatan dalam
pengukuran atau penilaian yang dilakukan dalam penelitian. Disamping
itu, dalam penulisan penelitian juga harus mematuhi prinsip-prinsip etika
penelitian. Hal ini melibatkan melindungi hak dan kesejahteraan peserta
penelitian, menjaga kerahasiaan data, serta menghindari plagiarisme dan
manipulasi data. Karakteristik penelitian ini berlaku untuk penelitian
dalam berbagai disiplin ilmu, meskipun terdapat variasi dalam
pendekatan dan metode yang digunakan tergantung pada bidang studi
spesifik salah satunya adalah penelitian Ilmu Komunikasi.

b) Ilmu Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial dan saling ketergantungan,
manusia tidak dapat hidup sendiri mereka saling membutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Komunikasi merupakan upaya yang
sistematis merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap.8 Untuk itu dibutuhkan
komunikasi untuk memperlancar segala aktivitas manusia. Dalam
pergaulan sehari-hari kita sering mendengar atau membaca beberapa
kalimat yang didalamnya terdapat kata komunikasi dengan makna yang
berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh:

a) Saya belajar tentang komunikasi.


b) Tulisan anda kurang komunikatif.

7
Almasdi Syahza, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: UR Press, 2021), hal. 45
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 10

4
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

c) Antara dosen dengan mahasiswa terdapat jurang komunikasi.


d) Hal itu telah saya komunikasikan kepada anaknya.
e) Baru saja ia berkomunikasi dengan mahasiswanya.
f) Ia mampu berkomunikasi, karena itu banyak temannya.

Dari keenam kalimat itu, dapat dilihat bahwa ada berbagai makna
komunikasi, kalimat pertama, komunikasi berarti disiplin ilmu atau
bidang kajian, dan pada kalimat kedua komunikasi (komunikatif)
bermakna dimengerti atau dipahami. Pada kalimat ketiga, orang
mengartikan komunikasi sebagai hubungan, dan pada hakikat keempat
komunikasi dimaksudkan sebagai pesan atau penyampaian pada kalimat
kelima komunikasi selain bermakna hubungan juga menunjukkan
komunikasi sebagai peristiwa. Akhirnya dalam kalimat terakhir,
komunikasi selain berarti keterampilan juga berarti proses.9
Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan komunikasi adalah
persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia
yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama. Dengan
seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia
pada umumnya untuk membantunya berinteraksi dengan sesama, karena
manusia tercipta sebagai mahluk sosial. Komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep
diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian,
terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat komunikasi yang bersifat
menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang lain. 10
Ilmu komunikasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang
proses komunikasi antara individu, kelompok, atau masyarakat dalam
berbagai konteks dan bentuknya. Ilmu komunikasi melibatkan studi
tentang bagaimana pesan dikodekan, dikirim, diterima, dan
diinterpretasikan oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi. Menurut
Stuart, akar kata dari komunikasi berasal dari kata Communico (berbagi).
Kemudian berkembang ke dalam bahasa latin, communis ( membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih).11 Ilmu komunikasi melibatkan berbagai aspek seperti teori
komunikasi, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, komunikasi
organisasi, komunikasi lintas budaya, komunikasi politik, dan
komunikasi digital. Bidang ini juga mencakup studi tentang media massa,
peran media sosial, propaganda, persepsi publik, efek media, strategi
komunikasi, dan banyak lagi.
Tujuan utama ilmu komunikasi adalah untuk memahami bagaimana
komunikasi berfungsi, bagaimana pesan dikonstruksi dan dipahami, serta
bagaimana komunikasi dapat memengaruhi individu dan masyarakat.
Melalui penelitian dan analisis, ilmu komunikasi berusaha
9
Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2018), hal. 1
10
William Gorden dalam Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2018), hal. 6-7
11
Nurudin. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2017) hal. 8.

5
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika


komunikasi dan memberikan wawasan tentang cara-cara untuk
meningkatkan komunikasi yang efektif dan efisien. Beberapa pakar
komunikasi berbeda pendapat mengenai kedudukan komunikasi, apakah
komunikasi itu merupakan sebuah ilmu (science) atau hanya studi
(studies). Ada yang menyebut bahwa komunikasi lebih sebagai studi.
Komunikasi selalu melibatkan ilmu lain dan tidak dapat berdiri sendiri.
Ada pula yang berpendapat bahwa Ilmu Komunikasi hanyalah studi
(communication studies), sebab hanya meminjam teori dan metode ilmu
lain.12
Ilmuwan yang menyebut komunikasi sebagai ilmu sosial merujuk
pada dalil bahwa bidang studi komunikasi berbasis teori (The field of
study is theory based), bidang studi komunikasi berbasis riset (The field
of study is grounded in quantitave or empirical analysis) dan bidang studi
komunikasi punya tradisi diakui (The field of study has a recognized
tradition). Kenyataan ini merujuk pada beberapa cabang ilmu komunikasi
yang hampir selalu bersanding dengan bidang ilmu lain. Misalnya
Sosiologi Komunikasi, Psikologi Komunikasi, Komunikasi Politik,
Komunikasi Organisasi dan lain sebagainya. 13 Ilmu komunikasi memiliki
aplikasi luas di berbagai bidang, termasuk media, periklanan, hubungan
masyarakat, politik, manajemen organisasi, pendidikan, dan banyak lagi.
Para ahli komunikasi dapat bekerja sebagai konsultan komunikasi,
peneliti, pengajar, manajer media sosial, jurnalis, editor, atau profesional
dalam industri yang berhubungan dengan komunikasi.

c) Karakteristik Penelitian Ilmu Komunikasi


Penelitian dalam ilmu komunikasi memiliki berbagai karakteristik
yang membedakannya dari disiplin ilmu lainnya. Karakteristik umum
penelitian ilmu komunikasi adalah adanya pendekatan interdisipliner.
Istilah interdisipliner menurut Louis d'Hainaut bukanlah istilah ilmiah
yang memiliki definisi yang unik dan diterima secara universal. 14
Pendekatan indisipliner dalam penelitian komunikasi mengintegrasikan
konsep dan metode dari berbagai bidang, termasuk sosiologi, psikologi,
antropologi, ilmu politik, dan studi budaya. Pendekatan ini membantu
memahami dan menganalisis komunikasi dalam konteks yang lebih luas.
Definisi lain dari pendekatan interdisipliner adalah pendekatan dalam
memecahkan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut
pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu.
Sehingga interdisipliner menunjukkan adanya interaksi intensif antar satu
atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun tidak,

12
Fahrudin Yusuf, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta:Pustaka Ilmu, 2021), hal. 9-10
13
Ibid, hal. 10
14
Louis d'Hainaut dalam Agus Zaenul dkk, Model Pendekatan Multi-Inter-Transdisipliner Dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum KKNI, (Tulungagung:

Akademia Pustaka, 2020), hal. 14

6
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

melalui program pengajaran dan penelitian, dengan tujuan melakukan


integrasi konsep, metode, dan analisis.15
Penelitian ilmu komunikasi fokus pada studi tentang proses
komunikasi manusia, baik secara verbal maupun nonverbal. Ini mencakup
analisis komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi
massa, komunikasi organisasi, dan komunikasi lintas budaya. Penelitian
dalam ilmu komunikasi dapat memiliki berbagai tujuan, termasuk
memahami dinamika komunikasi dalam konteks sosial, mengidentifikasi
pengaruh media massa terhadap opini publik, menjelajahi efektivitas
strategi komunikasi dalam organisasi, atau menganalisis representasi
media terhadap kelompok tertentu. Disamping itu, Penelitian ilmu
komunikasi menggunakan berbagai metode penelitian, termasuk survei,
wawancara, observasi partisipatif, analisis konten, eksperimen, dan
analisis statistik. Pemilihan metode penelitian tergantung pada pertanyaan
penelitian, desain penelitian, dan sifat data yang dikumpulkan.
Kemudian analisis dalam penelitian ini dapat menggunakan
menggunakan pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif. Menurut
Williams, penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian lainnya dalam
beberapa hal. Dalam hubungan ini, Williams menyebutkan dalam tiga hal
pokok yaitu (1) pandangan-pandangan dasar (axioms) tentang sifat
realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, posibilitas penarikan
generalisasi, posibilitas dalam membangun jalinan hubungan kausal, serta
peranan nilai dalam penelitian. (2) karakteristik pendekatan penelitian
kualitatif itu sendiri, dan (3) proses yang diikuti untuk melaksanakan
penelitian kualitatif.16 Analisis kualitatif berfokus pada pemahaman
mendalam tentang makna dan konteks komunikasi. Pendekatan kualitatif
diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan,
tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu,
kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan
konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif,
dan holistic.17
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang mengkaji
suatu permasalahan melalui suatu fenomena serta melihat kemungkinan
antara kaitan serta hubungan antarvariabel dalam suatu permasalahan yang
ditetapkan menggunakan angka-angka sebagai data kemudian di analisis.18
Analisis kuantitatif berfokus pada pengukuran dan analisis data
berdasarkan angka dan statistik. Dalam lingkup yang lebih sempit,
penelitian kuantitatif diartikan sebagai penelitian yang banyak
menggunakan angka, mulai dari proses pengumpulan data, analisis data
dan penampilan data Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
menekankan analisis pada data numerik (angka) yang kemudian dianalisis
15
Ibid, hal. 15
16
Williams dalam Hardani dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), hal. 16.
17
Frederik Wengku dkk, "Pola Komunikasi Jarak Jauh Antara Orang Tua Dan Anak Yang Kuliah di Luar Daerah", Jurnal Acta Diurna Komunikasi, Vol. 5
Nomor 1, 2023, hal. 2
18
Praditha Ramadhanty, "Pengaruh Social Media Marketing Content Instagram", Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 3, No.2, July, 2020. hal. 7

7
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

dengan metode statistik yang sesuai. Biasanya, penelitian kuantitatif


digunakan dalam penelitian inferensial untuk menguji hipotesis. Hasil uji
statistik dapat menyajikan signifikansi hubungan yang dicari. Sehingga,
arah hubungan yang diperoleh bergantung pada hipotesis dan hasil uji
statistik, bukan logika ilmiah.19
Penelitian ilmu komunikasi sering kali didasarkan pada teori-teori
komunikasi yang ada. Teori-teori ini membantu peneliti membangun
kerangka kerja untuk memahami dan menjelaskan fenomena komunikasi
yang diamati. Penelitian ini memiliki implikasi praktis yang dapat
digunakan untuk memperbaiki komunikasi dalam berbagai konteks, seperti
hubungan pribadi, komunikasi bisnis, dan pengembangan kebijakan
publik. Namun, penting untuk dicatat bahwa karakteristik penelitian ilmu
komunikasi dapat bervariasi tergantung pada pendekatan dan fokus
penelitian yang digunakan oleh peneliti.

C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ilmu komunikasi, terdapat berbagai metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan
memahami fenomena komunikasi. Beberapa metode penelitian yang umum
digunakan dalam ilmu komunikasi adalah metode survei yang melibatkan
pengumpulan data dari responden yang mewakili populasi yang diteliti.
penelitian survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan
fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok
atau suatu individu.20 Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau
wawancara terstruktur. Data yang diperoleh dari survei dapat dianalisis secara
statistik untuk mengidentifikasi pola komunikasi, sikap, pendapat, atau
perilaku komunikatif.
Penelitian Ilmu Komunikasi juga menggunakan metode observasi.
Metode observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku
komunikasi dalam konteks tertentu. Menurut Winarmo, Observasi sebagai
metode pengumpulan data dapat mencapai hasil yang baik apabila observasi
tersebut dilaksanakan berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada. Petunjuk
yang bersifat umum yang mendasari setiap pelaksanaan observasi.21
Observasi dapat dilakukan dengan cara mengamati interaksi langsung secara

19
Ibid, hal. 235-236
20
Leny Nofianti dan Qomariah, Metode Penelitian Survey, (Pekanbaru: UIN Suska, 2017), hal. 14
21
Winarno Surachmad dalam Hardani dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), hal. 127.

8
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

partisipatif atau non-partisipatif. Pengamatan dapat dicatat dalam bentuk


catatan lapangan, observasi video, atau observasi melalui alat-alat teknologi
seperti kamera pengintai.
Selain metode survei, penelitian ilmu komunikasi juga menggunakan
metode studi kasus digunakan untuk mempelajari secara mendalam suatu
fenomena komunikasi dalam konteks yang spesifik. Peneliti menganalisis
secara terperinci kasus yang dipilih untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi atau menerangkan fenomena komunikasi yang sedang diteliti.
Kemudian penelitian ini juga dapat menggunakan metode eksperimen yang
melibatkan manipulasi variabel tertentu untuk menguji hubungan sebab-
akibat dalam konteks komunikasi. Peserta eksperimen secara acak
ditempatkan dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, di mana
kelompok perlakuan dikenakan perlakuan tertentu. Hasilnya dianalisis untuk
mengamati efek dari perlakuan tersebut terhadap variabel yang diamati.
Selain metode yang disebutkan diatas, penelitian Ilmu Komunikasi
menggunakan metode analisis konten melibatkan pemelajaran sistematis dan
objektif tentang isi komunikasi yang ada dalam berbagai bentuk media,
termasuk teks, gambar, atau video. Wawancara merupakan salah satu metode
pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui percakapan yang
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. 22
Metode wawancara melibatkan interaksi langsung antara
peneliti dan responden untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang
pengalaman, sikap, atau persepsi terkait komunikasi. Wawancara dapat
bersifat terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tergantung pada
tingkat kebebasan yang diberikan kepada responden untuk memberikan
jawaban.
Dalam penelitian Ilmu Komunikasi juga dapat menggunakan metode
analisis jaringan sosial mempelajari pola hubungan antara individu atau
kelompok dalam suatu jaringan komunikasi. Melalui analisis jaringan sosial,
peneliti dapat mengidentifikasi posisi, kekuatan, atau hubungan antara
individu atau kelompok dalam jaringan komunikasi yang diteliti. Setiap
22
Eko Murdiyanto, Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN Veteran, 2020), hal. 59

9
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

metode penelitian memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu. Pemilihan


metode penelitian tergantung pada pertanyaan penelitian, sumber data yang
tersedia, aksesibilitas responden, dan sumberdaya yang tersedia untuk
penelitian. Beberapa penelitian ilmu komunikasi juga menggunakan
kombinasi metode untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif
tentang fenomena komunikasi yang diteliti.
Didalam penelitian hal yang tidak kalah penting adalah sumber data.
Penulis dapat menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data
primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber aslinya
untuk tujuan penelitian tertentu. Contoh sumber data primer meliputi survei,
wawancara, observasi langsung, eksperimen, dan pengumpulan data dari
instrumen pengukuran khusus. Menurut Sugiyono, sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 23
Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain untuk tujuan selain penelitian Anda. Sumber data sekunder
termasuk buku, jurnal ilmiah, laporan pemerintah, basis data, arsip elektronik,
dan sumber informasi lain yang telah ada sebelumnya.

D. Hasil dan Pembahasan


Hasil Penelitian
Dalam penelitian komunikasi, setelah peneliti melakukan langkah-
langkah penelitian seperti yang disebutkan diatas, peneliti kemudian
menampilkan hasil data penelitian. Data yang dikumpulkan apakah melalui
survei (mendapatkan data primer), atau data sekunder si peneliti mentabulasi
data sesuai dengan kebutuhan yang ditargetkan pada tujuan penelitian. Dari
data dan informasi tersebut baru si peneliti membahas dan menganalisi
informasi dan mendeskripsikan sesuai dengan kemampuan nalar si peneliti.24
Hasil penelitian mengacu pada hasil yang diperoleh setelah melakukan proses
penelitian. Penelitian adalah kegiatan sistematis yang dilakukan untuk
memperoleh pengetahuan baru, memvalidasi pengetahuan yang sudah ada,
atau menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Hasil penelitian dapat
berupa temuan, data, informasi, atau kesimpulan yang diperoleh dari analisis
dan interpretasi data yang telah dikumpulkan selama proses penelitian.
Hasil temuan penelitian dengan jelas dan sistematis dengan
menggunakan grafik, tabel, atau visualisasi data lainnya untuk membantu
mempresentasikan temuan secara visual. Menjelaskan temuan secara naratif
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 308
24
Almasdi Syahza, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: UR Press, 2021), hal. 93

10
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

dan hubungannya dengan pertanyaan penelitian dan kerangka teoritis yang


digunakan. Hasil penelitian komunikasi merujuk pada temuan atau
kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan dalam bidang
komunikasi. Penelitian komunikasi bertujuan untuk memahami,
menganalisis, dan menjelaskan berbagai aspek komunikasi antara individu,
kelompok, atau organisasi. Berikut contoh tabel hasil penelitian komunikasi:

Table 1
ANOVA Analysis of Variance

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 135.220 2 67.610 4.950 .015b

Residual 341.459 25 13.658

Total 476.679 27

a. Dependent Variable: Perkembangan Emosional Siswa


b. Predictors: (Constant), Komunikasi Interpersonal Guru, Siswa

Pembahasan
Pembahasan penelitian mengacu pada proses analisis dan interpretasi
data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Ini melibatkan menguraikan
temuan penelitian, membandingkannya dengan literatur yang relevan, dan
menyajikan pemahaman dan interpretasi yang mendalam tentang topik
penelitian. Pembahasan hasil penelitian komunikasi biasanya dengan
memberikan ringkasan singkat hasil penelitian, yang mencakup temuan-
temuan utama yang diperoleh dari analisis data. Pembahasan dilanjutkan
dengan menjelaskan sejauh mana hasil penelitian tersebut mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Apakah temuan-temuan tersebut
mendukung atau menolak hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian yang
diajukan. Kemudian, melibatkan analisis rinci terhadap temuan-temuan yang
diperoleh dari penelitian. Data yang telah dikumpulkan dijelaskan secara
terperinci, dan argumen diberikan untuk mendukung atau menjelaskan
temuan tersebut. Di sini, penulis juga dapat membandingkan temuan-temuan
dengan penelitian terdahulu atau teori yang relevan untuk melihat kesesuaian
atau perbedaan hasil.
Setiap penelitian memiliki keterbatasan, dan bagian pembahasan ini
digunakan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan keterbatasan-keterbatasan
penelitian tersebut. Ini mencakup hal-hal seperti metode penelitian yang
mungkin tidak sempurna, sampel yang mungkin tidak mewakili populasi
secara menyeluruh, atau faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi validitas

11
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

hasil penelitian. Bagian terakhir dari pembahasan adalah memberikan


rekomendasi untuk penelitian lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan
temuan-temuan penelitian. Ini dapat mencakup saran-saran untuk mengatasi
keterbatasan-keterbatasan penelitian, atau mengidentifikasi area penelitian
yang belum dijelajahi yang relevan dengan topik penelitian.

E. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ialah penemuan-penemuan dari hasil
interpretasi dan pembahasan. Penemuan-penemuan dari interpretasi dan
pembahasan itu harus merupakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai masalah, atau sebagai bukti dari penerimaan terhadap
hipotesis yang diajukan. Pernyataan-pernyataan dalam kesimpulan
dirumuskan dalam kalimat yang tegas dan padat tersusun dari kata-kata yang
baik dan pasti sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan tafsiran-tafsiran
yang berbeda (apa yang ditafsirkan si peneliti harus sama dengan yang
ditafsirkan orang lain). Pernyataan-pernyataan tersusun sesuai dengan
susunan dalam identifikasi masalah atau dengan susunan hipotesis.25
Kesimpulan penelitian komunikasi adalah hasil akhir dari sebuah
penelitian yang dilakukan di bidang komunikasi. Ini adalah pernyataan yang
dibuat berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dalam
penelitian tersebut. Kesimpulan penelitian komunikasi bertujuan untuk
memberikan ringkasan dari temuan-temuan utama yang ditemukan dalam
penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Kesimpulan
penelitian komunikasi harus didasarkan pada bukti empiris yang kuat dan
analisis yang cermat. Dalam menarik kesimpulan, peneliti harus merujuk
pada temuan-temuan yang relevan dan signifikan yang telah ditemukan
selama penelitian. Hal ini dapat meliputi hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti, temuan yang mendukung atau menolak hipotesis penelitian, atau
pola-pola yang muncul dari analisis data. Kesimpulan penelitian komunikasi
juga harus bersifat obyektif dan tidak terpengaruh oleh pendapat atau
preferensi peneliti. Ini berarti bahwa peneliti harus menyajikan kesimpulan
berdasarkan bukti yang ada, bahkan jika kesimpulan tersebut tidak sesuai
dengan harapan atau harapan peneliti.

25
Ibid, hal. 97-98

12
Jurnal Peurawi:Media Kajian Komunikasi Islam
Vol. 3 No. 1 Tahun 2020
EISSN: 2598-6031 - ISSN: 2598-6023

Kesimpulan penelitian komunikasi penting karena memberikan


gambaran yang jelas dan ringkas tentang temuan penelitian. Hal ini
memungkinkan pembaca atau pihak yang berkepentingan lainnya untuk
memahami hasil penelitian dan mengambil kesimpulan yang didasarkan pada
bukti yang ada. Kesimpulan penelitian komunikasi juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk membuat rekomendasi atau implikasi praktis dalam
bidang komunikasi yang diteliti.Kesimpulan dan implikasi penelitian
dicirikan: (a) Kesimpulan penelitian yang disarikan hendaknya merupakan
kesimpulan final yang sudah disinkronkam atau diselaraskan dengan setiap
rumusan problematika penelitian. Problematika hendaknya dijajarkan dengan
setiap rumusan kesimpulan nomor demi nomor sehingga diperoleh sajian
tanya jawab yang serasi, dan (b) Saran dan implikasi hasil penelitian yaitu
halhal yang diajukan oleh peneliti kepada berbagai pihak dengan harapan
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.26

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Eriyanto, “Metode Penelitian Komunikasi”, SKOM4436/MODUL 1
Fauzi, Ahmad dkk. 2022. Metodologi Penelitian. Banyumas: CV. Pena Persada.
Frederik Wengku dkk, "Pola Komunikasi Jarak Jauh Antara Orang Tua Dan Anak
Yang Kuliah di Luar Daerah", Jurnal Acta Diurna Komunikasi, Vol. 5 Nomor
1, 2023.
Hardani dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta:
26
Ibid, hal. 98

13
JUDUL ARTIKREL
Nama Penulis

Pustaka Ilmu.
Karyaningsih, Ponco Dewi. 2018. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Samudra
Biru.
Kholil, Syukur. 2016. Metodologi Penelitian Komunikasi. Medan: Perdana
Publishing.
Murdiyanto, Eko. 2020. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat UPN Veteran.
Nofianti, Leny dan Qomariah. 2017. Metode Penelitian Survey. Pekanbaru: UIN
Suska.
Nurudin. 2017. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Praditha Ramadhanty, "Pengaruh Social Media Marketing Content Instagram",
Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 3, No.2, July, 2020.
Rakhmawati, Yuliana. 2019. Metode Penelitian Komunikasi. Surabaya: CV. Putra
Media Nusantara (PMN).
Shofwatul Umami, "Komunikasi Nonverbal Dalam Menanamkan Pendidikan
Agama Islam Kepada Anak Tunawicara di SLBN Jenangan", Relasi: Jurnal
Penelitian Komunikasi, Vol. 03No. 01(2023).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Syahza, Almasdi. 2021. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: UR Press.
Yusuf, Fahrudin. 2021. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Zaenul, Agus dkk. 2020. Model Pendekatan Multi-Inter-Transdisipliner Dalam
Pembelajaran Berbasis Kurikulum KKNI. Tulungagung: Akademia Pustaka.

14

Anda mungkin juga menyukai