Kamaruddin Hasan 2
BAHAN 1
Riset (penelitian) berarti “ to seacrch for, to find”. Dalam bahasa latin riset
berasal dari kata “re” yang artinya lagi dan “cercier” yang artinya mencari .
secara umum riset berarti “mencari informasi tentang sesuatu” (looking for
information about something). Bisa juga di artikan sebagai sebuah usaha
untuk menentukan suatu (anattempt to discover something).
1
Bahan Kuliah ini diambil dari berbagai sumber, terdapat dalam daftar pustaka
2
Dosen Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Unimal
tentang realitas
Riset merupakan proses penyelidikan secara hati-hati, sistematis dalam
mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang cermat guna
menetapkan suatu keputusan tetap. Menurut Henry Mannaheim, penelitian
dalam ilmu pengetahuan adalah “an inter subjective, accurate, systematic
analyis of deterinate of body empirical data, in order to discover recurring
relationship among phenomena” (Ruslan, 2003:4). Jadi, riset bertujuan untuk
menemukan hubungan di antara fenomena melalui analisis yang akurat dan
sistematik terhadap data empiris. Ilmu pengetahuan dengan demikian
bertujuan menjelaskan suatu fakta, dan memahami hubungan antar fakta.
1. Bersifat publik
Tergantung pada informasi yang tersedia secara bebas
Riset harus mengiformasikan metode risetnya kepada yang lain
Terbuka terhadap koreksi dan verifikasi
2. Objektif
Aturan-aturan eksplisit dan prosedur mengikat peneliti
Berhubungan dengan fakta-fakta dari pada interpretasi
3. Empirikal
Peneliti lebih memperhatikan pada dunia yang dapat diketahui
atau yang secara potensial yang dapat di ukur
Menolak metafisikal dan penjelasn-penjelasan yang nonsesikal
Konsep harus di definisikan secara jelas
Praming dan definisi operasional
4. Sistematik dan kumulatif
Review literatur ilmiah
Konsistensi
5. Prediktif
Memprediksi perilaku
Kemampuan memprediksi fenomena atau peristiwa
Selain itu sebagai ilmuwan ataupun praktisi komunikasi, kita dituntut selalu
mengembangkan khazanah ilmu kita melalui riset. Ilmu bersifat tentatif,
perlu pemikiran-pemikiran baru demi pengembangan untuk kemaslahatan
umat manusia. Semua itu pada dasarnya tidak lebih dari penyempurnaan
pemikiran sehari-hari. Karena itu ilmu bersifat tidak sempurna, bersifat
tentatif (dapat di debat). Albert Einsten, ilmuwan besar Fisika pernah
mengatakan, “otakku adalah laboratoriumku, karena itu di mana dan kapan
pun aku selalu menyatu dengannya, dan terus-menerus menyempurnakan
hasil-hasil pemikiranku”.
b. Manfaat praktis
c. Manfaat Sosial
Objek formal ilmu komunikasi adalah “segala produksi, proses, dan pengaruh
dari sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat
diuji dan digenerasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan
dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang dalam
konteks kehidupan manusia”.