CHAPTER REPORT
OLEH : SUTEJA
Membuat Disain
1. Menentukan Fokus Pendekatan
Fokus awal pendekatan (problem, evaluasi, pilihan kebijakan) ditampilkan dalam
statemen disain yang orsinil. Tetapi, perlu diantisipasi bahwa fokus awal itu
suatu saat akan berubah.
Aktivitas penelitian akan menjumpai masalah ketidak sesuaian antara kenyataan di
lapangan dengan apa yang terimajinasikan di dalam pikiran sang peneliti.
Karenanya, penilaian dapat saja berubah dan menyesuaikan diri dengan kondisi
setempat atau prediksi anggota tim (atau agen informasi). Adalah sesuatu yang
essensial bahwa, sang peneliti mengikuti berbagai perubahan dan memberikan catatan
bermakna mengapa perubahan itu terjadi. Beberapa teknik di bawah ini diharapkan
dapat membantu sang peneliti menentukan fokus. Pertama, peneliti memantapkan
jadwal monitoring secara reguler yang dapat mengungkap setiap peristiwa. Kedua,
sang peneliti mengolah berbagai laporan yang masuk dari para informan. Ketiga,
peneliti melakukan cek terhadap fokus yang dilakukan secara bersamaan selama dan
di akhir masa penelitian. Perubahan-perubahan itu dapat saja didokumentasikan
menjadi bagian dari laporan akhir.
2. Menentukan Paradigma yang Pas untuk Fokus
Berbagai isu penelitian biasanya dialamatkan kepada statemen disain awal. Peneliti
dapat menilai fokus (problem, evaluasi, pilihan kebijakan) di dalam berbagai term
dari hubungan aksioma-aksioma pendekatan naturalistik.
3. Menentukan Paradigma yang Pas untuk Memlih Teori yang Substantif
Kaum naturalis tidak dapat menemukan penilaian berbagai masalah sebab mereka,
dalam hal penempatan data atau penerapan teori, termasuk tipikal ground theory.
Mereka cukup menyimpan kemungkinan ini didalam pikiran yang dipersiapkan untuk
menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi.
4. Menentukan Lokasi dan Pelaku Pengumpulan Data
Essensi langkah ini, dalam membuat disain, adalah sampling. Hal ini tentu saja
menjadi sangat esensial karena fokus pendekatan ini dapat digambarkan untuk
sementara. Sehingga memiliki pengertian yang benar tentang tempat yang sesuai bagi
sample.
Perhatian pertama adalah, peneliti mengidentifkasikan beberapa tipe lokasi yang
sangat mungkin untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan fokus. Ada dua
tipikal sumber informasi yang dapat membantu dalam hal identifikasi ini yaitu:
literatur yang tersedia dan pengalaman, dan tenaga ahli yang berpengalaman. Perlu
diingat bahwa literatur itu sangat penting karena dapat melefleksikan pendekatan
secara konvensional. Mereka para ahli yang berpengalaman dapat memberikan
pandangan-pandangan tradisional; Kaum naturalis seyogyanya dapat menghindarkan
diri dari terjerat oleh pemikiran tentang term-term konvensional yang sama.
5. Menentukan Fase-fase Pendekatan
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa pendekatan naturalistik dapat dibagi
menjadi tiga fase yaitu: (1) orientasi dan ikhtisar, (2)
eksplorasi/peninjauan/penjelajahan yang terfokus (focused exploration), dan (3)
cek anggota dan penutup (member checks and closure).
Tujuan ketiga fase itu adalah, pertama, melalui perjanjian pendekatan-pendekatan
yang panjang dan terbuka, diharapkan memberikan pemahaman yang memadai tentang
konteks dan situasi yang sama, dan untuk mendapatkan keutamaan. Kedua, melalui
observasi dan pendekatan yang lebih terfokus, diharapkan dapat memberikan
informasi mendalam tentang elemen-elemen utama. Ketiga, menyediakan peluang yang
cukup untuk mengukuhkan (verifikasi) tempat secara keseluruhan dan memperlakukan
elemen-elemen khusus secara istimewa.
6. Mendayagunakan Instrumen Manusia
Statemen awal disain penelitian mempertimbangkan kualifikasi instrumen manusia.
7. Mengumpulkan dan Merekam Data
Tidak seperti pendekatan-pendekatan konvensional pada umumnya, pendekatan
naturalistik adalah lebih aktif dan responsive, dan lebih berhati-hati dalam
pengumpulan data.
8. Menganalisa Data
9. Planning Logistics
Planning Logistics adalah salah satu elemen yang terkait dengan akurasi data. Ia
berhubungan dengan masalah persiapan, perbekalan, ketenagaan, transportasi, dan
tindakan penelitian.
10. Merancang Kepercayaan (Trustworthnnes)
Pendekatan naturalistik bekerja sebagai paradigma yang memberikan pengukuran
terhadap kenyataan di lapangan. Kenyataan di lapangan berfungsi sebagai penilai
kepercayaan; dengan cara mengujinya secara langsung.
Membangun Kepercayaan
1. Jurnal Lapangan
Hal-hal yang dimuat dalam jurnal adalah : aktivitas harian setiap anggota tim,
individualitas setiap anggota tim, dan metodologi yang dipergunakan oleh tim
secara keseluruhan.
2. Penguatan Pengamaman (Safeguard)
Bagi (Guba, 1978) pengamanan ini bisa capai dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Penyimpangan muncul oleh karena reaksi responden dan kesempatan yang cukup
bagi peneliti dalam menguji harapan dan konsepsinya. ( Guba, 1978).
c. Penyimpangan menyebabkan keterlibatan peneliti dan responden (Lincoln &
Guba, 1981)
c. Penyimpangan timbul dari peneliti atau responden ( Guba, 1978: 62)
d. Penyimpangan timbul dari teknik pengumpulan data yang diterapkan.
Problematika Impelementasi
1. Mengelola Penyimpangan Kontrak
Hampir seluruh peneliti musti terkait dengan persoalan siapa atau pihak (funding)
yang bersedia dan siap membantu pendanaan penelitiannya. Salah satu kesulitan yang
sering dijumpai para peneliti adalah ketidakjelasan infomasi mengenai pihak-pihak
yang sebenarnya konsen membantu aktivitas penelitian dalam pendanaan.
2. Problematika Disain
Persoaloan-persoalan yang secara khusus dijumpai dalam disain penelitan pendekatan
naturalistik adalah masalah implementasi. Pertama, peneliti dituntut benar-benar
percaya diri dengan independensinya sebagai peneliti. Oleh karenanya, peneliti
harus mempersiapkan diri untuk dapat menghadapi realitas hidup yang dijumpai di
lapangan. Kepercayaan diri dan kesiapan terkait dengan masalah pengambilan
keputusan ketika melakukan pengelolaan data yang telah diperoleh terutama dari
hasil sampling. Kedua, karena disain merupakan masalah yang emergent, maka
peneliti dituntut mempersiapkan diri (secara kejiwaan) untuk dapat menerima adanya
control-loss dalam hal manajemen waktu.
3. Mengatasi Permasalahan (yang Muncul) di Lapangan
Keseulitan yang, secara tipikal, banyak menimpa kaum naturalis adalah justru
masalah yang muncul di lapangan. Antara lain, membangun dan memelihara
kepercayaan, permasalahan-permasalahan yang sifatnya logis, pengumpulan dan
analisis awal data, dan masalah interaksi personal.