Anda di halaman 1dari 9

RISET KOMUNIKASI

RANGKUMAN BAB 1
TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI
RACHMAT KRIYANTORO 2006
RISET ILMIAH
RISET SEHARI-HARI (EVERYDAY RESEARCH) RISET ILMIAH (SCIENTIFIC RESEARCH)

INTUISI BERDASARKAN TEORI
ANGGAPAN UMUM (COMMON SENSE) TERSTRUKTUR
TIDAK ADA ATURAN (CASUAL)
DILAKUKAN SETIAP SAAT
ADA ATURAN KETAT YANG SISTEMATIS
PILIH-PILIH (SELECTIVE) TERENCANA
KEBETULAN OBJEKTIVE TIDAK MEMIHAK
FOKUD PADA KEPUTUSAN PRIBADI PEMIKIRAN ILMIAH
FOKUS PADA PENGETAHUAN TENTANG
REALITAS
MENURUT Henry Mannaheim riset dalam ilmu pengetahuan adalah an inter-
subjective accurate, systematic analisis of determinate of body empiri-cal data, in
order to discover recurring relationship among phenomena
Jadi riset bertujuan menemukan hubngan diantara fenomena melalui analisis yang
akurat dan sistematik terhapat data empiris.
Karakteristik metode ilmiah
Menurut Wimmer & Dominick (2000:11-13)
1. Bersifat publik
2. Objektif
3. Empirikal
4. Sistematik dan kumulatif
5. Prediktif
Hasil riset adalah menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan karena riset
adalah operasional dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
secara ilmiah.
Riset memegang peran penting dalam praktek komunikasi proses komunikasi
ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif
mensyaratkan adanya pertukaran informasi (sharing of information) dan kesamaan
makna.
Komunikasi eektif menurut Tubbs dan Moss dalam Human Commnunication
Batasannya dalah :
1) Bila terjadi pengertian
2) Menimbulkan kesenangan
3) Pengaruh pada sikap
4) Hubungan yag semakin baik
5) Perubahan perilaku

jika terjadi khalayak yang tidak merasa mengerti akan apa yang dimaksud oleh komunikator maka terjadi
kegagalan proses komunikasi primer (primery breakdown in communication) jika terjadi hubungan yang
semakin rnggang maka terjadi kegagalan sekunder dalam proses komunikasi (secondary breakdown in
communication). Komunikasi efektif diartiakn dengan terjadinya kesamaan anatara kerangka berpikir
(frame of reference) dan bidang pengalaman (field of reference) anata komunikan dan komunikator. Maka
dilakukan persiapan seluruh komponen proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, saluran komunikasi,
komunikan, efek, umpan balik (feedback) bahkan gangguan (noise)yang mungkin terjadi.
Lasswel said Who says what in which channel to whon whit what effect

Secara garis besar manfaat riset dapat dikelompokkan :
1. Manfaat teoritis atau akademis
dapat dikembangkan keilmuan dlm mengkaji, menerapkan menjelaskan atau membentuk teori konsep
atau hipotesis. Seperti Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld (two step flow communication) atau Personal
Influences (pengaruh personal) yang menggangap pengaruh media terbatas dan sebaliknya khalayak aktif
mencari informasi. Teori ini sebagai kritis dari teori peluru yang disampaikan oleh Wilbur Schramm yang
mengganggap pengaruh media sangat kuat (khalayak dianggap pasif).

2. Manfaat Praktis
dalam hal ini riset menghasilkan rekomendasi mana yang dipertahankan atau
dihapuskan.
3. Manfaat Sosial
untuk mengubah struktur sosial (changing the world). Struktur yang tidak adil
terdapat dominasi. Riset ini beraliran critial studies seperti analisis framing dan analisi
wacana.
4. Manfaat Metodologis
riset ini diharapkan bermanfaat menghasilkan atau mengembangkan sebuah riset
metode riset yang baru. Misalnya periset menggunakana pendekatan kritis dalam
sebuah riset etnografi, shg studi etnografi tidak hanya bersifat deskriptif tetapi periset
juga memberikan moral jugement terhadap temuan-temuan data disebut critical
ethnography.


Urgensi riset kegiatan PR
Kasali mengenalkan formula RACE => research, Action Plan, Communication and
Evaluation.
Riset dalam kegiatan PR itu merupakan suatu rangkaian proses yang tak berkesudahan
(never ending process) atau continuing cycle.

Perekaman secara rutin dan
pengumpulan fakta-fakta untuk
perencanaan kegiatan
Menformula hipotesis, menguji
dan revisi
Melakukan pencarian fakta
tambahan tentang publik,
media dan pesan media
Monitoring segala aspek
perencanaan
Evaluasi apa yang telah dan
belum dilaksanakan
Dari kegiatan akan diketahui karakteristik khalayak diseusaikan dengan karakter produk, bagaimana
posisi produk ditengah persaingan dengan kompetitornya, bagaimana sikap khalayak terhadap
produk, media mana yang paling efektif dan efiesien dipilih sebagai media beriklan dan informasi
lainnya.









Ada juga metode riset yang berjalan mengunjungi karyawan dimasing-masing ruangan dikenal dengan
konsep Managing by Walking Around
Riset dalam periklanan dan media

research
Objective
starting
Budgeting
decisions
research
Creative strategy
& media planning
Campaign
evaluation
Ruang lingkup riset komunikasi
Komunikasi disebut ilmu karena mempunyai unsur yang harus ada didalam ilmu :
1. Ruang lingkup/objek : ada objek yang dijadikan kajian/telaah. Disini ilmu komunikasi mengkaji
proses pertukaran pesan antar manusia.
2. Teori-teori : penjelasan yang logis dan empiris tentang objek yang dikaji
3. Metodologi riset : aturan-aturan dalam mengkaji objek
4. Kritik : ilmu bersifat tentatif artinya kebenaran ilmu atau mutlak. Bisa didebat.
5. Aplikasi : kajian-kajian ilmiah dan teoritis dapat diaplikasikan dalam praktek nyata di
kehidupan.

Objek ilmu ada 2 :
Objek material (subject matter) dan objek formal (focus of interest)
Objek formal ilmu komunikasi : Segala produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dan
lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan
tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari
sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia. Pada dasarnya objek
formalnya adalah fenomena komunikasi (prose pertukaran tanda dan lambang dalam
kehidupan manusia/ pertukaran pesan) karena pesan yang merupakan seperangkat tanda
dan lambang yang disusun sehingga mengandung makna (informasi) bagi orang lain. Intinya
adalah ruang lingkup komunikasi berkaitan dengan produksi serta proses pertukaran pesan
dan terhadap kehidupan manusia.
Komponen komunikasi
Dapat dijelaskan secara empiris oleh Lasswell yaitu Who says what in which channel to whon whit what
effect jadi ruang lingkup komunikasi adalah
1. Studi komunikar (WHO) yaitu studi mengenai komunikator sebagai individu maupun individu
maupun instansi.
2. Studi pesan (says what) yaitu studi mengenai isi pesan, analisis teks, semiotik, pesan verbal maupun
nonverbal, copy-testing untuk iklan atau analisi program
3. Studi media (in which channel) yaitu studi mengenai medianya (salurannya).
4. Study khalayak (to whom) yaitu mengenai khalayak atau komunikan.
5. Studi efek (with what effect) yaitu studi mengenai efek terpaan pesan.

Studi tersebut dapat diterapkan dalam semua tingkatan atau konteks komunikasi, seperti komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, kom org atau massa.

individu kolektivitas

media massa

individu kolektivitas

muncul : kom antarpersonal, org, massa, bntuk lain,

Anda mungkin juga menyukai