Anda di halaman 1dari 15

HARRY YUDANTO MUIN

KELAS XII IPS II


BIDANG STUDI SOSIOLOGI

Pendekatan Dan Metode Penelitian Sosiologi

Dilihat dari segi pendekatan sosiologi menurut Drs. Kuswanto ada dua ciri khas, yaitu
bersifat komparatif dan bersifat holistik.

a. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang melihat manusia dengan pandangan yang luas,
tidak hanya masyarakat yang terisolasi atau hanya dalam tradisi sosial tertentu saja. Ciri-ciri
pendekatan
komparatif, antara lain:
 berusaha mengenali persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan sampai kepada
generalisasi;
 berusaha memberikan uraian keterangan ilmiah yang dapat diterima;
 membanding-bandingkan antarmasyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain,
termasuk tradisi satu dengan tradisi yang lain dalam seluruh ruang dan waktu; dan
 memberikan uraian tentang variasi bentuk-bentuk sosial dan mencatat asal-usul serta
perkembangan manusia dengan adat-istiadatnya, mencakup dimensi waktu.

b. Pendekatan Holistik
Pendekatan holistik, yaitu suatu pendekatan berdasarkan pendapat bahwa masyarakat itu
dapat diselidiki sebagai keseluruhan, sebagai unit-unit yang bersifat fungsional, atau sebagai
sistem-sistem tertentu. Sosiologi mencoba mencakup keseluruhan ruang lingkup dari segala
sesuatu yang berhubungan dengan kemanusiaan sampai kepada generalisasi-generalisasi.
Secara khusus pendekatan holistik dalam sosiologi mempunyai dua aspek primer sebagai
berikut.
1. Mencoba meninjau kebudayaan manusia sebagai jaringan tunggal yang saling
berkaitan, sebagai kesatuan yang teratur, dan sebagai keseluruhan yang berfungsi. Di
dalamnya semua bagian saling berhubungan sebagai komponen suatu sistem. Suatu
kejadian yang terjadi pada komponen yang satu akan berpengaruh pada struktur dan
kerja secara keseluruhan.
2. Mempelajari ciri-ciri biologis dan ciri-ciri sosial budaya dari spesiesspesies. Evolusi
fisik manusia dan evolusi budaya tidak dipandang tanpa berkait-kaitan untuk
mendapatkan pemahaman yang tepat.

2. Fungsi dan Tujuan Mempelajari Sosiologi


Ada empat fungsi mempelajari sosiologi, yaitu sebagai berikut.
 Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri
kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
 Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita di masyarakat, serta
dapat melihat budaya lain yang belum kita ketahui.
 Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pula norma, tradisi,
keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, dan memahami
perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi alasan untuk timbulnya konflik
di antara anggota masyarakat yang berbeda.
 Kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap,
kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks
dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat
terhadap setiap situasi sosial yang kita
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

 hadapi sehari-hari.

Tujuan peserta didik mempelajari sosiologi, yaitu sebagai berikut.


 Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur
sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, konflik, dan integrasi sosial.
 Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan masyarakat.
 Menumbuhkan sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.

3. Metode Penelitian Sosiologi


Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa pada dasarnya dalam metode penelitian sosiologi
terdapat dua jenis metode atau teknik yang dipergunakan dalam sosiologi.
a. Metode Kualitatif
Mengutamakan hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran
yang matematis, meskipun kejadiankejadian itu nyata ada di masyarakat. Yang termasuk
metode kualitatif sebagai berikut
 Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-
macam masyarakat dan bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan
persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku masyarakat pertanian Indonesia pada
masa lalu dan masa yang akan datang.
 Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa
dalam masa silam untuk merumuskan prinsipprinsip umum (secara makro).
 Metode studi kasus, yaitu metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu. Alat-alat yang
dipergunakan dalam studi kasus adalah: a) wawancara (interview), b) daftar
pertanyaan (questionnaire), dan c) participant observer technique, di mana pengamat
ikut dalam kehidupan masyarakat yang diamati.

b. Metode Kuantitatif
Mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang
diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam
metode ini adalah metode statistik di mana gejala-gejala masyarakat dianalisis.
Di samping metode-metode di atas, masih ada beberapa metode lain sebagai berikut.
 Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaankeadaan nyata di
dalam masyarakat.
 Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal
sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
 Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus.
 Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk
mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
 Metode fungsional, yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan
lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.

4. Perspektif Sosiologi dan Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Lain


Untuk mempelajari sesuatu di masyarakat sebaiknya dimulai dengan membuat asumsi
tentang sifat-sifat objek yang akan dipelajari. Asumsi ini disebut perspektif atau paradigma,
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

yaitu suatu cara memandang atau cara memahami gejala tertentu menurut keyakinan kita. Di
dalam sosiologi terdapat beberapa perspektif, yaitu sebagai berikut.

a. Perspektif Interaksionis
Memusatkan perhatian terhadap interaksi antara individu dengan kelompok, terutama dengan
menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat, dan kata-kata baik lisan maupun
tulisan.

b. Perspektif Evolusionis
Paradigma utama dalam sosiologi yang memusatkan perhatian pada pola perubahan dan
perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda untuk mengetahui urutan umum
yang ada.

c. Perspektif Fungsionalis
Melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisir
dan memiliki seperangkat aturan dan nilai kelompok atau lembaga yang melaksanakan tugas
tertentu secara terus-menerus sesuai dengan fungsinya yang dianut oleh sebagian besar
anggotanya. Masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang stabil dengan kecenderungan ke
arah keseimbangan, yaitu untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang.

d. Perspektif Konflik
Memandang adanya pertentangan antarkelas dan eksploitasi kelas di dalam masyarakat
sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah. Masyarakat terikat sebab ada
kekuatan dari kelompok kelas yang dominan. Kelompok ini menciptakan suatu konsensus
untuk melaksanakan nilai-nilai dan peraturan di masyarakat.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

Jenis-Jenis Penelitian Sosial


Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan dari berbagai cara dan sudut
pandang, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Pendekatan Analisis
Dilihat dari pendekatan analisisnya, kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian
dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualititatif.

1) Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif


Penelitian dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian-penelitian survei dan
eksperimen yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistik. Dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh signifikansi
perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antarvariabel yang diteliti. Pada umumnya,
penelitian dengan pendekatan ini merupakan penelitian dengan sampel besar.

2) Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif


Penelitian ini lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif,
serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan
menggunakan logika ilmiah. Penekanan penelitian ini adalah pada usaha menjawab
pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif. Biasanya penelitian
kualitatif merupakan penelitian sampel kecil.

b. Tujuan
Jenis penelitian dilihat dari tujuannya adalah penelitian dasar, terapan, eksploratif, verifikatif,
dan developmental.

1) Penelitian Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi, teori, atau dalil-dalil yang
berlaku umum.

2) Penelitian Terapan
Penelitian terapan diarahkan untuk kepentingan praktis di bidang kehidupan sehari-hari.

3) Penelitian Eksploratif
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan masalah-masalah dan gejala-gejala baru dari
suatu hal atau berusaha menemukan sesuatu yang sebelumnya belum ada (mendapatkan
pengetahuan baru).

4) Penelitian Verifikatif
Penelitian jenis ini bertujuan menguji kebenaran atau menguji hasil suatu penelitian yang
sudah dilakukan karena adanya data atau kesimpulan yang diragukan kebenarannya.

5) Penelitian Developmental
Penelitian ini bertujuan mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu teori
keilmuan.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

c. Kedalaman Analisisnya
Ditinjau dari kedalaman analisisnya, kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian
deskriptif dan penelitian inferensial.

1) Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dalam melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk
dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya,
sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

2) Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antarvariabel dengan pengujian hipotesis.
Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif. Dalam
penelitian jenis ini, kita dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam
pengambilan kesimpulan.

d. Karakteristik Masalah Berdasarkan Kategori Fungsional


Menurut Isaac dan Michael, dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori
fungsionalnya, penelitian dibedakan atas penelitian deskriptif, perkembangan, studi kasus,
kausal komparatif, dan eksperimental.

1) Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan
karakteristik populasi atau bidang tertentu. Selain itu juga berusaha meng-gambarkan situasi
atau kejadian, dan data yang dikumpulkan sematamata bersifat deskriptif, sehingga tidak
bermaksud mencari penjelasan ataupun menguji hipotesis.

2) Penelitian Pengembangan atau Penelitian Tindakan


Penelitian ini bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan atau perubahan,
sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Penelitian ini seringkali memanfaatkan
data-data kuantitatif dan kualitatif, tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Penelitian ini
banyak dilakukan di bidang pendidikan.
Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik pendidikan dan pengajaran, di mana
guru melaksanakannya berkaitan dengan masalah yang mereka hadapi dalam lingkungan
sekolah. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
praktis dan lokal, seperti masalah disiplin kelas atau efektivitas model pembelajaran.
Penelitian ini memiliki dua pendekatan, yaitu longitudinal dan cross-sectional.

a) Longitudinal adalah
sebuah studi dengan mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus-menerus.
Penelitian dengan pendekatan longitudinal ini memerlukan waktu yang lama dan rentang
yang panjang. Penelitian ini biasanya diterapkan pada responden yang sifatnya homogen, dan
sifat penelitiannya holistik.
Dengan begitu beberapa kelemahan muncul dalam penelitian ini, di antaranya memerlukan
dana yang cukup besar. Selain itu, dengan jarak waktu yang lama ini, maka perlu perhatian
yang terus-menerus dan ketelitian yang luar biasa untuk mengamati masing-masing
perkembangan sampel dari waktu ke waktu.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

Kelemahan lainnya adalah apabila dilakukan dengan jumlah sampel yang besar, maka waktu
yang dibutuhkan akan semakin panjang dan radius perhatian akan semakin luas pula. Namun
demikian, perlu kamu ketahui bahwa penelitian dengan pendekatan longitudinal ini juga
memiliki kelebihan. Apakah kelebihannya itu? Kelebihannya adalah apabila penelitian
dilakukan dalam sampel yang kecil dan terbatas pada satu komunitas saja, maka akan lebih
intensif dan hasilnya akan semakin tajam.

b) Cross-sectional adalah
sebuah studi yang melibatkan lebih banyak subjek, sehingga banyaknya faktor yang
memengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis menjadi lebih terbatas. Keunggulan
pendekatan ini jika dibandingkan dengan pendekatan longitudinal adalah waktunya lebih
pendek, jumlah responden bisa lebih besar karena heterogen, dan analisisnya lebih terbatas.
Namun kelemahannya adalah adanya perbedaan karakteristik masing-masing sampel akan
memengaruhi bias tidaknya suatu hasil penelitian.

3) Studi Kasus
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (in depth study) mengenai suatu unit sosial
sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan
lengkap. Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula
hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja.

4) Penelitian Kausal Komparatif


Melalui penelitian ini, hubungan sebab akibat akan dapat diselidiki lewat pengamatan
terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan melihat kembali data yang ada untuk
menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana. Pada hakikatnya
penelitian kausal komparatif adalah suatu penelitian, di mana data dikumpulkan setelah
semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih
variabel tergantung (dependent variable) dan menguji data dengan kembali menelusuri
waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.

5) Penelitian Eksperimental
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat di antara
variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam
kondisi perlakuan dan membandingkan akibat (hasil) dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENELITIAN SOSIAL SEDERHANA

1. Definisi Penelitian Sosial


Menurut ahli

1. Soerjono Soekanto, Penelitian merupakan suatu proses pengungkapan kebenaran


melalui kegiatan ilmiah berdasarkan penggunaan konsep dasar yang dikenal dengan
ilmu. 
2. Sutrisno Hadi, Penelitian adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk menemukan
sesuatu guna mengembangkan dan menguji kebenaran pengetahuan. 
3. Mohammad Ali, Penelitian merupakan cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan. Penyelidikan dilakukan untuk mencari bukti yang berhubungan dengan
masalah penelitian hingga diperoleh solusi. 
4. Burhan Bungin, Penelitian merupakan sistem ilmu pengetahuan yang memiliki
peranan penting dalam membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan. 
5. Yoseph dan Yoseph, Penelitian merupakan seni dan ilmu pengetahuan untuk mencari
jawaban atas suatu permasalahan. 
6. Fred N. Kerlinger, Penelitian merupakan proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan berdasarkan pada teori dan hipotesis
(jawaban sementara).

Secara Umum
Penelitian merupakan salah satu cara yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencari
informasi, ilmu pengetahuan baru, menguji teori yang sudah ada dengan menggunakan
metode ilmiah.

2. Karakteristik Penelitian sosial

1. Mempunyai tujuan penelitian


2. Mencakup data baru
3. Memerlukan manajemen waktu
4. Instrumen (suatu alat yg digunakan untuk mengumpulkan data)
5. Menghasilkan kesimpulan atau generalisasi
6. Proses pencarian data dilakukan secara objektif
7. Melakukan kontrol
8. Bersifat ilmiah atau empiris
9. Kegiatan yang terencana dan sistematis
10. Proses penelitian dilakukan secara berkelanjutan

3. Hubungan Pengetahuan dengan Penelitian Sosial Pengetahuan menjadi dasar dalam


melakukan penelitian sosial, dengan pengetahuan seseorang

4. dapat melakukan penelitian, sebaliknya penelitian dapat dilakukan untuk


mendapatkan pengetahuan baru. Adapun cara untuk mendapat pengetahuan sebagai
berikut :
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

 Modus otorita, cara mendapat pengetahuan dengan cara atau jalan kita bertanya atau
mendapatkan penjelasan dari orang yang dianggap lebih tau atau ahli dalam bidang
tersebut. 
 Pengalaman seseorang, bisa didapat melalui pengalaman pribadi atau belajar dari
pengalaman orang lain ketika melakukan interaksi dalam masyarakat. 
 Penalaran deduktif, didapat dari penalaran yang berasal dari hal-hal umum
(kesimpulan) ke hal-hal khusus (penjelasan).
 Penalaran induktif, didapat dari penalaran yang berasal dari hal-hal khusus ke hal-hal
umum.   

4. Jenis-Jenis Penelitian Sosial


a. Penelitian Menurut Tujuannya

1. Penelitian Murni/Pure Research/Basic/Dasar adalah penelitian yang mencari


informasi untuk menyusun suatu konsep atau teori.
2. Penelitian Terapan/Applied Research adalah penelitian yang digunakan untuk
memecahkan masalah didalam masyarakat. 
3. Penelitian Evaluasi/Evaliation Research adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan suatu program kerja. 

b. Pnelitian Menurut Cara Penekatannya / Metodenya


1. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang data serta pengolahan datanya berupa
angka Penelitian kuantitatif dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk :
a. Penelitian menurut kedalaman analisis_Penelitian Deskriptif, menjelaskan/
menggambarkan peneitian tersebut hanya mendeskribsikan variabel yang ada dalam
penelitian._ Penelitian Eksplanatoris, penelitian yang menjelaskan serta mencari
hubungan sebab akibat penelitian tersebut.
b. Penelitian menurut metode dan desain_ Penelitian tindakan kelas, penelitian yang
terjadi didalam kelas mencakup metode atau cara guru dalam mengajar yang tepat
untuk siswa-siswinya_ Penelitian eksperimental, penelitian dimana kita memberi
perlakuan khusus pada sesuatu yang akan diteliti._ Penelitia  expost-facto, penelitian
yang tidak memberikan perlakuan khusus pada objek yang diteliti. Ada dua jenis
yaitu: =>Penelitian korelasional, menjelaskan hubungan antar variabel.
=>Penelitian komparasi-kasual, menentukan hubungan sebab akibat dengan cara
membandingkan dua atau lebih kelompok.

2. Penelitian Kualitatif adalah : penelitian yang data serta pengolahannya berupa


kalimat.Penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi :
a. Studi Kasus, bertujuan untuk mempelajari secara mendalam mengenai suatu
fenomena yang menjadi perhatian peneliti, biasanya fenomena tsb sedang banyak
dibicarakan.
b. Etnografi, penelitian yang dilakukan pada satu suku bangsa / etnis.
c. Fenomenologi, meneliti fenomena yang ada didalam masyarakat, tapi penelitian
tidak dilakukan secara mendalam.
d. Grounded Theory, penelitian yang dilakukan seseorang melalui prosedur yang
sistematis.
e. Sudi Dokumen, penelitian dengan menggunakan literatur-literatur saja.
f. Biografi, penelitian yang meneliti salah seorang tertentu.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

g. Historis, penelitian yang dilakukan seseorang dengan meneliti kejadian masa lalu.
5. Fungsi Penelitian Sosial
 Cara untuk mendiskripsikan fenomena dalam masyarakat / deskriptif.
 Cara untuk meramalkan fenomena yang akan terjadi / prediktif.
 Cara untuk menguji kebenaran yang sudah ada / verifikasi.  
 Cara untuk mengembangkan teknologi.
 Cara untuk menjelaskan hubungan antar fenomena terutama hubungan sebab akbat,
dll.

6. Tujuan Penelitian Sosial


 Mendeskripsikan fenomena dalam masyarakat
 Menjelaskan hubungan antar fenomena
 Meramalkan fenomena yang akan terjadi

7. Manfaat Penelitian Sosial


 Menjadi salah satu cara menemukan kemungkinan terbaik untuk memecahkan
permasalahn sosial
 Dapat digunakan untuk menganalisis gejala sosial yang ada dalam lingkungan
masyarakat
 Untuk mencari sebab akibat suatu permasalahan yang muncul dalam masyarakat
 Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan program kerja
 Untuk memberikan sumbangan pemikiran agar hasil penelitian mampu mendorong
perubahan yang bersifat progres
 Untuk memprediksi kondisi yang belum terjadi berdasar fakta sosial yang sedang
dihadapi. 

B. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN

1. Definisi Topik
Topik adalah pokok permasalahan yang akan diteliti. Topik penelitian harus bisa dibuat
rumusan masalah, dapat diuji secara empiris.

2. Masalah dalam Topik Penelitian Sosial


Masalah yang dijadikan topik penelitian harus memenuhi 4 kriteria berikut :
 Masalah merefleksikan dua atau lebih variabel
 Dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan.
 Dapat diteliti dan diuji secara empiris
 Memberikan kontribusi terhadap teori yang ada dan bidang ilmu pengetahuan

Topik penelitian dapat ditemukan melalui beberapa cara yaitu :


 Pengalaman seseorang atau kelompok
 Laporan hasil penelitian lain
 Sumber pengetahuan lain

3. Kriteria Penentuan Topik dalam Penelitian Sosial


 Memiliki nilai tersendiri
 Rumusan masalah up to date, memiliki nama asli, dan menghindari duplikasi topik
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

 Kebenaran masalah dapat diuji secara empiris


 Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti
 Memiliki manfaat teoritis dan praktis

Menulis Laporan Penelitian


1. Langkah-langkah Penulisan Laporan
Pembahasan mengenai teknik dan strategi penulisan laporan dalam bagian ini mencangkup
langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.

Ada tiga kelompok tahap awal penulisan laporan, yaitu:

 Tahap pertama, menyusun materi data sehingga bahan-bahan itu dapat secepatnya
tersedia apabila diperlukan. Tugas ini hendaknya dapat diselesaikan selama
pemrosesan data berlangsung.
 Tahap kedua, penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan itu hendaknya
dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari data.
 Tahap ketiga, mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang
harus disusun. Jika indeks yang disusun terlalu banyak, maka penulis hendaknya
membuat ihtisarnya agar mudah diuji silangkan.

Membuat atau Penyusunan Laporan Penelitian Sosial.


Setelah pekerjaan tersebut selesai, barulah penulis siap menghadapi penulisan yang
sebenarnya. Penulisan yang sebenamya hendaknya mengikuti kerangka yang telah disusun
itu. Tahap penulisan ini perlu diserati penjajakan audit. Hal itu memungkinkan penulis untuk
melaporkan fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber yang dapat ditunjukkan dan
dengan demikian peneliti benar-benar yakin untuk membuat pertanyaan yang senantiasa
didukung oleh data.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

2. Teknik Penulisan Laporan


Dalam teknik penulisan laporan ini meliputi tiga hal, yaitu cara penulisan, gaya penulisan,
dan diakhiri dengan petunjuk umum penulisan.
3. Petunjuk Penulisan Laporan
Lincoln dan Cuba mengemukakan petunjuk penulisan laporan:

 Penelitian hendaknya dilakukan secara informal.


 Penulisan tidak bersifat penafsiran dan evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan
hal itu.
 Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak date yang dimasukan.
 Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga
kerahasiaan.
 Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit
 Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelessian laporan dan bertekad untuk
menyelesaikannya.

4. Penelaahan Hasil Penulisan


Penelaahan terhadap laporan penelitian yang telah ditulis merupakan pekerjaan yang
sebaiknya dilakukan mengingat dengan memperoleh umpan balik dari beberapa pihak,
terhadap laporan penelitian hasil karya penulisan dapat lebih disempurnakan.
5. Membuat Laporan Penelitian
Langkah terakhir dalam setiap kegiatan penelitian adalah pelaporan hasil penelitian yang
tidak dipublikasikan atau disebar-luaskan akan kurang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak memiliki nilai praktis yang tinggi. Oleh karena itu, setiap peneliti
mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan ilmiahnya menjadi suatu
bentuk laporan ilmiah tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Fungsi, Jenis, dan Bentuk Laporan Hasil Penelitian.
Penulisan laporan hasil penelitian ini berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan.
Laporan hasil penelitian itu dimanfaatkan untuk keperluan studi akademis. Di pihak lain,
penulisan laporan hasil penelitian dimanfaatkan juga untuk keperluan perkembangan ilmu
pengetahuan sebagai salah satu fungsi penelitian lainnya.
Dengan terdapat beberapa fungsi laporan yang dikemukakan di atas, fungsi laporan ada
bermacam-macam sesuai dengan keperluan penggunaan laporan penelitian itu sendiri.
Fungsi-fungsi penulisan laporan tersebut di atas sangat erat kaitannya dengan jenis dan
bentuk laporan itu sendiri. Jenis pertama ialah yang dilakukan oleh siswa untuk tugas akhir,
skripsi untuk mahasiswa S1 pada akhir tahun studinya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis.
Bersamaan dengan itu, mahasiswa tingkat studi S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis
maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model
tertentu yang ditetapkan oleh sekolah (lembaga) atau suatu perguruan tinggi.
Jenis dan bentuk kedua ialah publikasi ilmiah yang dilakukan oleh peneliti pada majalah
ilmiah seperti jurnal. Pada bentuk publikasi ilmiah terdapat aturan yang cukup longgar dan
penyusunan laporan hasil penelitian cukup luwes untuk menentukan sendiri gaya
penulisannya, misalnya dengan menyesuaikan pola penulisannya dengan target audience atau
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

pembacanya.

Jenis dan bentuk ketiga ialah laporan penelitian yang ditujukan kepada para pembuat
keputusan atau kebijaksanaan atau dinamakan bentuk eksekutif. Pada bentuk ini pembacanya
sekaligus akan menjadi pemakai hasil penelitian, sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan
para pemakai hasil penelitian tersebut menyita hampir seluruh kehidupan professionalnya.
Oleh karena itu, laporan bentuk ini harus disajikan secara singkat, namun tetap padat berisi,
tidak boleh dipenuh dengan jargon-jargon ”ilmiah” yang bagi mereka membosankan,
diusahakan agar tetap bersifat argumentatif dan persuatif.
Bentuk akhir ialah bentuk tulisan sebagai laporan hasil penelitian yang dipublikasikan kepada
masyarakat awam, yang demikian biasanya dimuat di koran sebagai artikel. Bentuk ini
menuntut cara penyajian tersendiri karena pembacanya terdiri atas orang-orang awam
sehingga penyajiannya hendaknya dilakukan secara ”ilmiah popular”.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

7. Kerangka Laporan Isi Laporan.


BAB I Pendahuluan
A. Permasalahan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian

BAB II Penelaahan Kepustakaan


A. Penemuan yang lalu
B. Teori yang mendasari
C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti
D. Hipotesis

BAB III Metodologi


A. Pemilihan subjek (populasi, sample dan teknik sampling)
B. Desain dan pendekatan penelitian
C. Pengumpulan data

BAB IV Pelaksanaan Penelitian


A. Validitas instrumen
B. Pengumpulan dan penyajian data
C. Analisis data
D. Hasil analisis

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Hasil penelitian
B. Pembahasan
C. Diskusi

BAB VI Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
B. Saran dan rekomendasi
Daftar Pustaka

Melakukan Presentasi Hasil Penelitian Sosial


Presentasi Hasil Penelitian Sosial - Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan
suatu upaya untuk mensosialisasikan temuan-temuan hasil kerja peneliti. Agar hasil-hasil
penelitian yang dilakukan dapat diketahui secara luas oleh masyarakat, maka selain peneliti
melaporkan dalam bentuk tulisan, juga dituntut untuk dikemukakan di depan umum melalui
kegiatan lokakarya, simposium, dan seminar.
Mempresentasikan hasil-hasil penelitian merupakan suatu upaya untuk mensosialisasikan
temuan-temuan hasil kerja peneliti. Misalnya seorang siswa ditugaskan oleh guru sosiologi
untuk meneliti tentang akibat perkawinan dini pada remaja. Maka setelah melakukan kegiatan
penelitian tersebut. Selain diminta melaporkan hasilnya dalam bentuk terbitan, juga akan
lebih baik bermanfaat kalau diminta untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitian tersebut.
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

Presentasi tersebut biasa dilakukan di sekolah, selain didihadiri oleh seluruh warga sekolah,
biasa juga dengan mengundang pihak-pihak terkait, tokoh masyarakat, orang tua, alim ulama,
komite sekolah, atau sekolah lain yang ada di sekitarnya. Suatu penelitian bertujuan untuk
memperoleh hal baru yang berguna bagi lingkungan masyarakat.
Hasil penelitian dapat dipresentasikan dengan cara berikut:

1. Seminar
2. Lokakarya
3. Diskusi
4. Panel
5. Simposium

RANGKUMAN
Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan masyarakat sekitar kita, banyak terdapat masalah-
masalah sosial. Masalah tersebut menarik untuk dijadikan bahan penelitian. Penelitian
merupakan usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis data yang dilaksanakan dengan jelas, teliti, sistematik, dan dapat dipertanggung
jawabkan. Penelitian sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian
merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang berawal dari adanya suatu permasalahan
yang hendak dicarikan jawabannya, sedangkan penelitian sosial adalah penelitian
berdasarkan masalah-masalah sosial yang ada dilingkungan masyarakat.
Langkah pertama dalam penelitian yang dilakukan adalah merumuskan latar belakang
masalah penelitian berdasarkan topik atau tema penelitian yang telah dipilih. Rumusan
masalah bertujuan agar dalam suatu penelitian terdapat sebuah rambu atas batasan, agar
penelitian tidak berbelit-belit sehingga penelitian yang dilakukan jelas arahannya.
Rancangan penelitian merupakan usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan
serta perlengkapan yang diperlukan. Rancangan penelitian meliputi penelitian, meliputi
penentuan masalah penelitian, tujuan penelitian, yaitu alasan mengapa dan untuk apa
penelitian, mengambil masalah tersebut.
Selain itu penelitian dikenal adanya metode penelitian yaitu metode yang akan digunakan
bersesuaian dengan masalah penelitian. Metode penelitian tes, angket, wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
Data merupakan bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, grafik, gambar, angka-
angka, tabel, dan lambanglambang yang menyatakan suatu pemikiran objek kondisi dan
situasi.

Langkah terakhir dari penelitian adalah penulisan laporan dan mempresentasikannya.


Laporan penelitian terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, uraian,
kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran.
Laporan tersebut kemudian dipresentasikan di depan umum yang memiliki kepentingan
terhadap masalah yang diteliti. Untuk memperoleh tanggapan-tanggapan dan menjadi bahan
atau ditemukannya sebuah solusi dari masalah tersebut. Tujuan mempresetasikan hasil
HARRY YUDANTO MUIN
KELAS XII IPS II
BIDANG STUDI SOSIOLOGI

penelitian untuk menguji apakah penelitian yang dibuat sahih atau tidak sehingga dapat
diketahui hasil penelitian tersebut diterima secara objektif atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai