Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MATERI SOCIAL STUDIES


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendalaman Materi IPS di SD
Dosen Pengampu : Drs. H. D. Wahyudin, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Juliana Nurhikmah


NIM : 2109750
Kelas : 6B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS DAERAH PURWAKARTA
2023
A. SOAL
1. Definisi operasional di IPS (Sosial Studies)!
2. Apa yang dimaksud rasional di IPS (Sosial Studies)?
3. Apa yang dimaksud tujuan di IPS (Sosial Studies)?
4. Apa yang dimaksud landasan teori di IPS (Sosial Studies)?
5. Contoh-contoh teori di IPS!
6. Sebutkan dan jelaskan konsep-konsep sosial studies!
7. Konsep-konsep dasar sosial studies!
8. Konsep-konsep sosial studies secara umum!

B. JAWABAN
1. Dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS), definisi operasional memegang peranan penting
dalam penelitian dan pembelajaran. Istilah ini merujuk pada upaya memberikan batasan
atau pengertian konsep yang spesifik, jelas, dan dapat diukur, sehingga dapat digunakan
dengan konsisten dalam suatu kajian atau aktivitas belajar. Berikut beberapa ciri utama
definisi operasional dalam IPS :
a. Spesifik : Batasan yang diberikan jelas dan tidak rancu, menghindari penggunaan
istilah abstrak atau samar-samar.
b. Jelas : Definisi dapat dipahami dengan mudah oleh siapa saja yang membacanya,
tidak tergantung pada interpretasi individual.
c. Dapat Diukur : Konsep didefinisikan dengan cara yang memungkinkan
pengukuran atau pengamatan secara objektif.
d. Kontekstual : Definisi disesuaikan dengan konteks penelitian atau pembelajaran
tertentu.
Adapun contoh Definisi Operasional dalam IPS, misalnya kemiskinan. Kemiskinan
adalah "Warga dengan pendapatan per kapita di bawah Rp. 500.000 per bulan, tinggal di
rumah tidak layak huni, serta kesulitan mengakses kebutuhan dasar seperti pendidikan
dan kesehatan." Dengan menggunakan definisi opersional dapat meningkatkan ketepatan
dan keakuratan penelitian atau pembelajaran, mempermudah komunikasi dan kolaborasi
antar peneliti atau pengajar, memastikan objektivitas pengukuran dan penilaian dan
membantu siswa memahami konsep secara mendalam.
Pembuatan definisi operasional harus memperhatikan bidang kajian spesifik dalam IPS,
tujuan penelitian atau pembelajaran, serta ketersediaan data atau metode pengukuran.
Definisi operasional dapat bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan perkembangan
pengetahuan atau konteks tertentu.
2. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), rasional mengacu pada kemampuan untuk
berpikir logis, kritis, dan sistematis dalam memahami dan menganalisis berbagai
fenomena sosial. Hal ini melibatkan beberapa aspek penting, yaitu:
a. Kemampuan Bernalar : Mampu menggunakan penalaran deduktif dan induktif
untuk menarik kesimpulan yang valid dari data dan informasi.
b. Keterampilan Berpikir Kritis : Mampu mengajukan pertanyaan yang tepat dan
mendalam tentang berbagai isu sosial.
c. Pemahaman Sistem Sosial : Mampu memahami bagaimana berbagai komponen
dalam masyarakat saling terkait dan memengaruhi satu sama lain.
Adapun contoh penerapan rasional di IPS, misalnya menganalisis data statistik tentang
tingkat kemiskinan di suatu wilayah dan merumuskan kesimpulan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Dengan belajar rasional di IPS bermanfaat untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengambil keputusan yang rasional dan bertanggung jawab.
Rasional merupakan aspek penting dalam mempelajari IPS. Dengan mengembangkan
kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis, siswa dapat memahami dunia sosial
dengan lebih baik, menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab, dan
mengambil keputusan yang rasional dan bertanggung jawab.
3. Tujuan di Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara umum bisa dilihat dari dua sudut, yaitu
tujuan secara umum dan secara khusus. Secara umum, tujuan IPS adalah menyiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat
yang demokratis. Ini mencakup pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dan konstruktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Secara khusus, tujuan IPS bisa berbeda-beda tergantung pada jenjang pendidikan,
bidang kajian yang dipelajari, dan kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya, Di sekolah
dasar, fokus IPS mungkin pada pengembangan kesadaran sosial dan pembiasaan perilaku
yang baik. Di sekolah menengah pertama, IPS mungkin fokus pada pengetahuan dasar
tentang sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Di sekolah menengah atas, IPS
mungkin fokus pada kajian yang lebih mendalam tentang berbagai masalah sosial,
politik, dan ekonomi.
Secara keseluruhan, tujuan IPS adalah mempersiapkan peserta didik menjadi individu
yang cerdas, kritis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
Mereka diharapkan dapat menjadi warga negara yang aktif dan produktif dalam
membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan demokratis.
4. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), landasan teori merujuk pada kerangka kerja
konseptual yang digunakan untuk memahami fenomena sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Landasan teori dalam IPS memberikan dasar bagi peneliti, guru, dan praktisi
untuk menganalisis dan menginterpretasikan berbagai aspek kehidupan manusia dan
hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Beberapa contoh landasan teori yang penting
dalam IPS meliputi :
a. Teori Sosiologi : Teori-teori seperti fungsionalisme, konflik, simbolisme, dan
interaksionisme simbolik digunakan untuk memahami struktur sosial, perubahan
sosial, dan interaksi antarindividu dalam masyarakat.
b. Teori Politik : Teori-teori politik seperti liberalisme, realisme, marxisme, dan
feminisme digunakan untuk menganalisis dinamika kekuasaan, institusi politik,
kebijakan publik, dan perubahan politik dalam masyarakat.
c. Teori Ekonomi : Landasan teori ekonomi, seperti kapitalisme, sosialisme,
ekonomi perilaku, dan ekonomi institusional, membantu dalam memahami
produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam masyarakat.
d. Teori Antropologi : Teori-teori seperti strukturalisme, fungsionalisme,
interpretivisme, dan konstruktivisme membantu dalam memahami keberagaman
budaya, sistem nilai, dan praktik sosial dalam masyarakat.
e. Teori Geografi : Landasan teori geografi, termasuk teori lokasi, teori wilayah, dan
teori interaksi manusia-dengan-lingkungan, membantu dalam memahami pola
spasial, proses sosial-ekonomi, dan interaksi antara manusia dan lingkungannya.
f. Teori Historis : Teori-teori seperti materialisme historis, pascakolonialisme, dan
sejarah budaya membantu dalam memahami perubahan sejarah, konflik, dan
dinamika peradaban manusia.
Dengan menggunakan landasan teori ini, para ahli IPS dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena sosial dan memformulasikan
solusi yang lebih efektif terhadap tantangan sosial, politik, ekonomi, dan budaya
yang dihadapi oleh masyarakat.
5. Terdapat beragam teori yang digunakan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk
memahami berbagai aspek kehidupan manusia dan dinamika sosial. Berikut adalah
beberapa contoh teori yang penting dalam berbagai sub-disiplin IPS :
a. Teori Fungsionalisme (Sosiologi) : Teori ini mengajukan bahwa setiap bagian
dari masyarakat memiliki fungsi tersendiri yang berkontribusi terhadap stabilitas
keseluruhan sistem sosial.
b. Teori Rasionalitas Terbatas (Ekonomi) : Teori ini menyatakan bahwa individu
sering membuat keputusan ekonomi yang tidak selalu rasional karena
keterbatasan informasi, waktu, dan sumber daya mental.
c. Teori Sistem Dunia (Sejarah dan Ekonomi) : Teori ini menyajikan pandangan
tentang hubungan antara negara-negara dalam konteks sistem global yang
kompleks.
d. Teori Strukturalisme (Antropologi) : Teori ini menekankan pentingnya struktur
sosial dan budaya dalam membentuk pola-pola perilaku manusia.
e. Teori Politik Identitas (Ilmu Politik) : Teori ini fokus pada bagaimana identitas
kelompok seperti ras, etnisitas, agama, atau gender mempengaruhi politik dan
interaksi politik.
Ini hanya beberapa contoh teori yang digunakan dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial. Setiap disiplin dalam IPS memiliki beragam teori yang digunakan untuk
menjelaskan dan memahami fenomena sosial yang berbeda-beda.
6. Berikut adalah beberapa konsep yang penting dalam studi Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) beserta penjelasannya :
a. Keragaman Budaya : Konsep ini mencakup keberagaman dalam nilai-nilai,
kepercayaan, praktik, dan institusi di antara berbagai kelompok manusia di
seluruh dunia.
b. Keadilan Sosial : Keadilan sosial merujuk pada distribusi yang adil dari
kekayaan, kesempatan, dan hak-hak di dalam masyarakat.
c. Keterlibatan Warga : Konsep ini menekankan pentingnya partisipasi aktif
individu dan kelompok dalam proses politik, ekonomi, dan sosial masyarakat.
d. Keberlanjutan : Keberlanjutan merujuk pada upaya untuk memenuhi kebutuhan
manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
e. Hak Asasi Manusia : Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada semua
individu secara alami dan universal, tanpa memandang ras, agama, gender, atau
status sosial.
f. Demokrasi : Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik
dipegang oleh rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang
dipilih.
g. Interdependensi Global : Interdependensi global merujuk pada ketergantungan
ekonomi, politik, sosial, dan budaya antara negara-negara di seluruh dunia.
h. Perubahan Sosial : Konsep ini mencakup transformasi dalam struktur, nilai, dan
institusi masyarakat dari waktu ke waktu.
Konsep-konsep ini membentuk dasar untuk memahami berbagai aspek
kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat manusia, serta
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam
menciptakan masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan demokratis.
7. Terdapat beberapa konsep dasar yang menjadi fokus utama dalam studi Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Berikut adalah beberapa konsep dasar yang penting dalam
bidang ini:
a. Identitas : Konsep ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana individu dan
kelompok mengidentifikasi diri mereka sendiri dalam konteks sosial, budaya,
politik, dan ekonomi.
b. Keragaman : Keragaman merujuk pada variasi dan perbedaan yang ada dalam
masyarakat, baik dalam hal budaya, agama, bahasa, kepercayaan, maupun latar
belakang sosial dan ekonomi.
c. Interaksi Sosial : Konsep ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana individu
dan kelompok berinteraksi satu sama lain dalam masyarakat. Interaksi sosial
mencakup komunikasi verbal dan non-verbal, pembentukan hubungan, konflik,
kerjasama, dan pembentukan identitas sosial.
d. Kekuasaan dan Kekuatan : Kekuasaan merujuk pada kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku, pendapat, dan keputusan orang lain, sementara kekuatan
merujuk pada kontrol atas sumber daya dan akses terhadap keuntungan.
e. Keadilan : Keadilan melibatkan distribusi yang adil dari sumber daya, hak, dan
kesempatan dalam masyarakat. Konsep ini mencakup upaya untuk mengatasi
ketimpangan dan diskriminasi dalam masyarakat.
f. Globalisasi : Globalisasi merujuk pada integrasi ekonomi, politik, sosial, dan
budaya antara negara-negara di seluruh dunia.
g. Keberlanjutan : Keberlanjutan melibatkan upaya untuk memenuhi kebutuhan
manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
h. Pertentangan dan Resolusi Konflik : Konsep ini melibatkan pemahaman tentang
adanya konflik dan ketegangan dalam masyarakat, serta upaya untuk menemukan
solusi yang damai dan berkelanjutan.
Konsep-konsep dasar ini membentuk dasar pemahaman tentang dinamika
sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat manusia, serta
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam
menciptakan masyarakat yang lebih adil, berkelanjutan, dan demokratis.
8. Secara umum, Social Studies mengacu pada kajian interdisipliner tentang masyarakat
dan budaya manusia, serta hubungan antara individu, kelompok, dan struktur sosial.
Konsep-konsep yang sering ditekankan dalam Social Studies termasuk :
a. Kewarganegaraan : Memahami hak, tanggung jawab, dan peran dalam masyarakat
dan pemerintahan.
b. Budaya : Studi tentang nilai, norma, kepercayaan, bahasa, dan praktik yang
membentuk identitas budaya sebuah kelompok atau masyarakat.
c. Sejarah : Penelitian tentang peristiwa masa lalu, perkembangan budaya, politik, dan
sosial, serta dampaknya terhadap dunia saat ini.
d. Geografi : Pemahaman tentang lokasi, lingkungan fisik, distribusi populasi, dan
interaksi manusia dengan lingkungan mereka.
e. Ekonomi : Analisis tentang produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya dan
barang, serta dampaknya terhadap individu dan masyarakat.
f. Sosiologi : Kajian tentang struktur sosial, interaksi antarindividu dan kelompok, serta
fenomena sosial seperti stratifikasi, ras, gender, dan kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai