Anda di halaman 1dari 14

S

SO
I. RUANG LINGKUP
SOSIOLOGI
Delivered by:
Burhan Amin
burhan_amin@yahoo.com

UNIVERSITAS GUNADARMA
1
”Subhanaaka laa ’ilma lanaa illaa maa
’allamtanaa innaka antal ’aliimul hakiim”
[Q.S Al Baqarah : Ayat 32]

Artinya : ”Mahasuci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami


selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”.

Alhamdulillah

UNIVERSITAS GUNADARMA
BUKU ACUAN
Soerjono Soekanto (1982), Sosiologi Suatu
Pengantar, Penerbit PT. RajaGrafindo,
Jakarta.

Miriam Budiardja, Prof. (2004)


Dasar-Dasar Ilmu Politik, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Teuku May Rudyt, Drs, SH, MA, MIR. (1993)


Pengantar Ilmu Politik
Penerbit PT. Eresco, Bandung

Lagiman, Drs, MSi. (1999)


Diktat Sosiologi dan Politik
3
1. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
Istilah sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte, seorang ahli
filsafat dari Perancis, yang berasal dari bahasa berlainan, yaitu:
Socius yang berasal dari bahasa Latin berarti kawan dan Logos
berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara.
Sosiologi berarti berbicara mengenai masayarakat.
Beberapa definisi (batasan makna) sosiologi dari berbagai pendapat :
a. Peter L. Berger: Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara
masyarakat dan individu
b. Pitirim Sorokin menyatakan: Sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari:
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-
gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga
dengan moral; hukum dengan ekonomi, gerak maysarakat dengan
politik dan sebagainya;
2. Hubungan timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala
non-sosial. Misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya;
3. Ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial. 4
c. J.A.A Van Dorn dan C.J Lamners: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil;
d. Roucek dan Warren berpendapat: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok;
e. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mengemukakan: sosiologi
atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Kesimpulan dapat ditarik dari berberapa pendapat tersebut bahwa


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari atau membicarakan tentang
masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosial, struktur sosial, dan
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

2. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL


 Sosiologi masuk dalam kategori rumpun-rumpun ilmu sosial, ini
dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu sosial pada umumnya
membicarakan kehidupan sosial manusia, masyarakat atau kehidupan
bersama;
 Sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat; 5
 Masyarakat yang dibahas dalam ilmu-ilmu sosial lain selain sosiologi
adalah segi-segi khusus dari masyarakat misalnya: ilmu ekonomi berusaha
memecahkan persoalan yang timbul karena tidak memadainya persediaan
pangan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk (ekonomi mempelajari
segi ekonominya, sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan
secara keseluruhan);
 Ilmu Politik juga mempelajari segi khusus yakni kehidupan masyarakat
yang menyangkut soal kekuasaan, sedangkan sosiologi memusatkan
perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha
untuk mendapatkan pola-pola umumnya (dalam sosiologi usaha
mendapatkan kekuasaan sebagai satu bentuk persaingan ataupun
terjadinya konflik).

Beberapa contoh perbandingan tersebut di atas, kembali ditegaskan bahwa


sosiologi termasuk dalam lingkup ilmu-ilmu sosial yang membahas masyarakat
dari berbagai segi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Begitupula sosiologi
yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungan-hubungan
antara individu-individu di dalam masyarakat tersebut.

6
3. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Untuk mengetahui secara pasti Sosiologi dapat dikategorikan sebagai suatu
ilmu pengetahuan adalah tidak terlampau sulit.
Peter R. Seen, merumuskan ilmu pengetahuan sebagai suatu sistem yang
menghasilkan kebenaran dan seperti sistem-sistem lainnya ilmu
pengetahuan mempunyai komponen-komponen yang berhubungan antara
satu dengan lainnya. Komponen utama dari sistem ilmu adalah: (1)
Perumusan masalah, (2) Pengamatan atau deskripsi, (3) Penjelasan
serta (4) Ramalan dan kontrol.
Soerjono Soekanto, menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
knowledge yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol atau diperiksa
dengan kritis oleh setiap orang yang mengetahuinya.
Unsur-unsur yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu
kebulatan tersebut adalah:
 Pengetahuan (knowledge)
 Tersusun secara sistematis
 Menggunakan pemikiran
 Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
7
3. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN con’t……..

Rumusan ilmu pengetahuan tersebut di atas mempunyai tekanan berbeda,


pertama dan kedua lebih menekankan pada prosesnya, sedangkan
rumusan yang ketiga lebih menekankan pada hasilnya, serta pada
dasarnya ilmu pengetahuan mencakup dua aspek tersebut.
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa ilmu itu meliputi:

1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Metode untuk memperoleh pengetahuan,
3. Disusun secara sistematis.

Atau dengan lain perkataan, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh


dengan menggunakan metode ilmiah dan disusun secara sistematis.

Kriteria agar suatu ilmu dapat diklasifikasikan sebagai ilmu pengetahuan


harus memenuhi empat sifat, yaitu :

a. Sosiologi Bersifat Empiris, dimaksudkan sosiologi itu didasarkan pada


pengamatan (dengan pancaindera manusia) dan penalaran yang
berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
8
b. Sosiologi Bersifat Teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu
berusaha untuk menyusun abstraksi (kerangka unsur-unsur yang
tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan
sebab akibat, hingga menjadi teori) dari hasil-hasil observasi;
c. Sosiologi Bersifat Kumulatif, ini berarti teori-teori sosiologi dibentuk
atas dasar teori-teori yng sudah ada dalam arti memperbaiki,
memperluas, serta meperhalus teori yang lama, hingga menjadi baik
atau dapat mencapai sempurna;
d. Sosiologi Bersifat Non-etis, ini berarti sosiologi dalam usahanya
menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali
tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi
moral atau tidak (hanya menjelaskan perilaku sosialnya atau dengan
kata lain menjelaskan fakta tersebut secara analitis).

4. OBYEK SOSIOLOGI
Obyek dari sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat. Sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama
yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, kesopanan
sosial dengan cita-cita yang semuanya adalah kesatuan dari proses-
proses fisik, moral dan intelektual. 9
Menurut Auguste Comte: setiap aspek kehidupan manusia dalam kelompok
merupakan obyek dari sosiologi;
Mac Iver dan Page mengemukakan bahwa, masyarakat ialah suatu sistem
dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang serta kerjasama antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-
kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan
masyarakat selalu berubah;
Menurut Ralph Linton: masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
jelas.

Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama, maka
masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu :
1. Manusia hidup bersama, secara teoritis jumlah manusia hidup bersama itu
ada dua orang, dalam ilmu sosial khususnya sosiologi tidak ada ukuran
yang mutlak menentukan jumlah manusia yang harus ada;
2. Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama;
3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu
kesatuan. 10
Masyarakat sebagai obyek dari sosiologi, pada dasarnya pembahasannya
hanya mencakup pada tiga aspek, yaitu :
a. Struktur Sosial;
b. Proses Sosial;
c. Perubahan-perubahan Sosial.

5. METODE YANG DIGUNAKAN SOSIOLOGI


Pada dasarnya dalam sosiologi terdapat dua macam metode, yaitu :
1. Metode Kualitatif, sukar dapat diukur dengan menggunakan ang-angka,
metode ini mencakup pula metode historis (analisis peristiwa-peristiwa
dalam masa silam) dan metode komparatif, perbandingan antara
bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk
memperoleh perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya
bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku
masyarakat pada masa silam.
2. Metode Kuantitatif, mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan
angka-angka, sehingga gejala-gejala di ukur dengan menggunakan skala,
indeks, tabel dan formula-formula yang kesemuanya menggunakan ilmu
pasti atau matematik. 11
3. Metode Induktif, mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-
kaidah yang berlaku secara umum;
4. Metode Deduktif, pendekatannya bermula dari kaidah-kaidah yang berlaku secara
umum yang kemudian dipelajari pada keadaan khusus;
5. Metode Fungsionalisme, bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga
kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat, bahwa unsur-unsur yang
membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi.

6. R I N G K A S A N
1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosial, struktur sosial, yang
meliputi perubahan-perubahan sosial;
2. Sosiologi sebagai ilmu sosial dikarenakan pusat perhatiannya pada segi masyarakat
yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya;
3. Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan yang kategoris,
murni, abstrak dan berusaha memberi pengertian-pengertian umum, rasional dan
empiris serta bersifat umum;
4. Untuk mempelajari masyarakat sebagai obyek dari sosiologi, maka sosiologi
mempergunakan beberapa cara kerja atau metode-metode yang juga dipergunakan
oleh ilmu-ilmu yang lain, yaitu :
Metode Kualitatif; Metode Kuantitatif; Metode Induktif; Metode Deduktif dan
12
Metode Fungsionalisme.
DISCLAIMER

Berangkat dari niat menyampaikan ilmu, dapatlah kiranya timbul


suatu harapan agar diktat – tulisan – rangkum materi – re-organizing
paper yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membutuhkannya.
Siapa pun dipersilahkan untuk mengambilnya, mengutipnya,
memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Silahkan
memperbanyak, mencetak, meng-copy-nya dengan bebas guna
kelancaran transfer ilmu pengetahuan. Dan apabila dimanfaatkan
untuk sesuatu yang bersifat komersial, ada baiknya dapat
mengabarkan terlebih dahulu, sekedar pemberitahuan, atas
kehormatan yang diberikan tersebut.

Muhammad Burhan Amin, S.Sos., MMSI.


burhan_amin@yahoo.com

13
Thank You

14

Anda mungkin juga menyukai