Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang sangat penting
bagi setiap umat manusia di dunia ini. Karena dengan ilmu-ilmu sosial
manusia dapat berinteraksi dengan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini
secara tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu-ilmu sosial secara tidak
sengaja dan tidak disadari.Sejak kita lahir kita sudah berada di tengah- tengah
keluarga, maka kita diajari untukberinteraksi terhadap sesama manusia dan
saling menghargai antara satu dan yang lain. Dengan ilmu sosial yang baik
dimiliki seseorang maka dapat meraih kesuksesan karna ia memiliki
keterampilan sosial dengan baik. Meskipun seseorang menguasai dengan baik
ilmu eksakta akan tetapi jika tidak memiliki keterampilan sosial yang baik
maka ilmunya tidakberarti apa-apa. Makalah ini membahas tentang IPS dan
ilmu- ilmu sosial serta hubungan diantaranya, semoga dengan makalah ini
dapat menambah wawasan penulis serta pembaca, aamiin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu pengetahuan dan sosiologi?
2. Apa saja objek kajian sosiologi ?
3. Apa yang dimaksud sosiologi sebagai ilmu?
4. Apa metode dalam sosiologi?
5. Apa saja manfaat ilmu sosiologi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu pengetahuan dan sosiologi
2. Untuk memahami macam-macam objek kajian sosiologi
3. Untuk memahami maksud dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
4. Untuk memahami metode-metode dalam sosiologi
5. Untuk memahami dan mengetahui manfaat ilmu sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Sosial, yang berarti teman, serta Logos yang berarti
ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari
kemasyarakatan. Objek utama sosiologi yaitu masyarakat. Ada beberapa tokoh
yang mengungkapkan definisi sosiologi,adapun penjelasannya sebagai
berikut:
Objek Sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.
Ada 2 macam Objek Sosiologi, yaitu:
1. Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses
hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu
sendiri.
2. ObjekFormal
Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk
sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah
hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia
di dalam masyarakat. Orientasi sosiologi di masyarakat meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Keluarga adalah soko guru dari kelompok masyarakat.
b. Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk
mengatur tingkah lakumanusia.
c. Kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial
yang ada di sekelilingnya, dan harus mampu menyesuaikan diri dengan
lembaga-lembaga tersebut.
d. Individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kecenderungan untuk
mengklasifi kasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat
kemakmuran,pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status
sosial lainnya.
e. Adanya komunikasi dengan kebudayaan dan masyarakat lain akan
menimbulkan perubahan-perubahan nilai budaya
C. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Pada awalnya, manusia menyatukan segala bidang pengetahuan
sebagai bagian dari filsafat alam. Kemudian filsafat alam berkembang
menjadi berbagai cabang ilmu, salah satunya ialah filsafat sosial. Filsafat
sosial membahas tentang etika yang perlu ada dan diiterapkan di dalam
masyarakat. Tokoh-tokohnya yaitu Plato (429–347 SM) dan Aristoteles
(384-322 SM). Plato membahas tentang unsur sosiologi dalam bernegara,
sedangkan Aristoteles membahas tentang etika sosial. Dalam
perkembangannya, sosiologi menjadi pengetahuan yang berbeda dengan
filsafat sosial. Sosiologi lebih mengutamakan pengetahuan tentang realitas
sosial di dalam masyarakat, dibandingkan dengan pengetahuan tentang
cara masyarakat dalam menerapkan etika.[5] Konsep sosiologi kemudian
dikembangkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jaques
Rousseau melalui pemikiran tentang kontak sosial. Konsep pemikiran
sosiologi ini belum dianggap sebagai ilmu hingga awal tahun 1800-an.[6]
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh Auguste Comte dalam
bukunya yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” yang diterbitkan
pada tahun 1838 M dan kemudian dipopulerkan oleh Herbert Spencer pada
tahun 1876 melalui penerbitan bukunya yang berjudul Principles of
Sociology.[7] Istilah sosiologi diperoleh dari dua kata dalam bahasa Latin
yaitu Socius dan Logos. Kata Socius berarti kawan, sedangkan kata Logos
berarti ilmu pengetahuan.
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam
masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Istilah sosiologi
pertama kali digunakan oleh Auguste Comte dan kemudian diperluas
menjadi suatu disiplin ilmiah oleh Émile Durkheim.[1] Perkembangan
sosiologi sebagai ilmu dibagi menjadi empat tahap, yaitu masa abad
pertengahan, masa abad renaisans, masa sosiologi sebagai ilmu tentang
masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dari keilmuan lain (abad
ke-18 M), dan masa sosiologi sebagai ilmu dengan metode ilmiah yang
mandiri (abad ke-19 M).[2] Sosiologi memiliki objek kajian yang jelas dan
dapat diselidiki melalui metode-metode ilmiah serta dapat disusun menjadi
suatu sistem yang masuk akal dan saling berhubungan. objek
kajian utama dalam sosiologi ialah struktur masyarakat, unsur sosial,
sosialisasi dan perubahan sosial.[3] Cabang-cabang ilmu sosiologi bersifat
gabungan antara ilmu tentang gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat
dengan ilmu-ilmu lainnya.
D. Metode dalam sosiologi
Dalam penelitian sosiologi, terdapat dua metode, yaitu metode kualitatif
dan kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif penelitian yang analisis datanya mengutamakan
tentang penjabaran data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data
hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain
yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya adalah, penelitian
tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang.Di samping itu juga
bisa mengkaji tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau
hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data
sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Pada dasarnya ada tiga unsur
utama dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai berikut:
1.Data, bisa berasal dari bermacam-macam sumber, biasanya dari
wawancara dan pengamatan.
2.Prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan
temuan atau teori. Prosedur ini mencakup teknik-teknik untuk memahami
data atau biasa disebut dengan coding (penandaan).
3.Laporan tertulis dan lisan. Laporan ini dapat dikemukakan dalam jurnal
ilmiah atau konferensi. Bentuknya bisa beragam, tergantung pada
khalayak dan aspek-aspek temuan atau teori yang disajikannya.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif penelitian yang analisis datanya mengutamakan
keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan
2menggunakan metode ini adalah survei dan eksperimen. Gejala yang
diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu
yang cenderung menggunakan uji statistik. Fungsinya, untuk menjawab
pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik. Selain itu juga
untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu memengaruhi
variabel yang lain. Masalah penting dalam penelitian kuantitatif adalah
kemampuan untuk melakukan generalisasi hasil penelitian, yaitu seberapa
jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi. Hal ini karena
secara tipikal penelitian kuantitatif selalu dikaitkan dengan proses yang
dinamakan induksi enumeratif. Induksi enumeratif adalah menarik
kesimpulan berdasarkan angka dan melakukan abstraksi berdasarkan
generalisasi
Jadi dalam penelitian sosiologi memiliki dua aspek metode yang sama
penting. Metode kualitatif dan metode kuantitatif. Apabila di dalam
penelitian membutuhkan adanya penjabaran data tanpa numeral, maka
digunakan metode kualitatif. Sedangkan penelitian yang membutuhkan
hasil kongkrit berupa angka, akan lebih mudah menggunakan metode
kuantitatif. Karena hasil penelitian dapat dilihat dengan jelas melalui tabel.
E. Manfaat ilmu sosiologi
2.Memecahkan masalah
Sosiologi sangat penting dalam pemecahan masalah sosial. Dunia saat ini
mengalami banyak masalah yang dapat diselesaikan melalui studi ilmiah
masyarakat. Tugas sosiologi untuk mempelajari masalah-masalah sosial melalui
metode penelitian ilmiah dan untuk menemukan solusi bagi masyarakat
Sosiologi memberi lebih banyak kejelasan pada sifat sosial manusia. Sosiologi
menggali jauh ke dalam sifat sosial manusia . Melalui sosiologi, dijelaskan
mengapa manusia adalah makhluk sosial, mengapa hidup dalam kelompok,
komunitas dan masyarakat. Juga mengamati hubungan antara individu dan
masyarakat, dampak masyarakat pada manusia dan hal-hal lain.
Rumah dan keluarga, sekolah dan pendidikan, gereja dan agama, negara dan
pemerintah, industri dan pekerjaan, komunitas dan asosiasi. Semua itu adalah
institusi yang melaluinya masyarakat dapat berfungsi.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
https://dosen sosiologi.com/makalah-sosiolhtogi
https://cdn-belajar.simpkb.id
https:www.kompasiana.com
https://id.m.wikipedia