Anda di halaman 1dari 25

Metodologi Analisis Sosial

(ANSOS)
Disampaikan oleh:
Sultan Akbar P, S.H.,M.H.,CLA
Biodata

Nama : Sultan Akbar P, S.H.,M.H.,CLA.,


Contact Person : 082243804769
Profesi : - Advokat/Pengacara
- Legal Auditor
Alamat Kantor :
- Jl. Danau Batur Raya No.08 Taman Griya, Jimbaran, Bali
- Jl. Batu Tulis Raya No.32. Lantai 3 Jakarta Pusat
- Jl. Dr. Soetomo, Bausasran DN III/978 Yogyakarta
Media Sosial : Instagram @s.a.pahlevi
Pendidikan : - S1 Ilmu Hukum, Universitas Islam Indonesia
- S2 Magister Hukum Litigasi, Universitas Gadjah Mada
- Certified Legal Audit Jimly School Of Law & Goverment
Riwayat Organisasi : - DPM FH UII 2013-2014 - Kanit PSDK HMI FH UII 2011-2012
- Blacklist Auto Club Yogyakarta - Sekjend Somase FH UII
- Kabid Advokasi HMI Cabang Yogyakarta 2014-2015
Motto : “Apapun Yang Terjadi Dan Tidak Sampai Membunuhmu Maka Hal Tersebut Akan Selalu Menguatkanmu”
Pertanyaan Refleksi

• Siapa “kita” ?

• Mengapa kita harus “bertindak” ?

• Bagaimana arah tindakan yang


akan dijalankan ?
Pengertian Analisis Sosial
Meneliti dan menilai, situasi dan kondisi masyarakat dengan
memfokuskan perhatian pada hubungan-hubungan antar kekuatan
kelompok-kelompok yang ada (social relationship), baik hubungan
ekonomi, politik, ideologi budaya, pendidikan dan ilmu pengetahun,
gender dan lingkungan hidup (Ahmad Mahmudi, 1998).
Pengertian
• Usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang
sebuah situasi sosial dengan menggali hubungan-
hubungan historis dan strukturalnya. (Holland dan
Henriot, 1991)
• Alat untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap
tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural,
kultural, dan historis, sehingga memungkinkan untuk
menangkap dan memahami realitas yang sedang
dihadapi justru menunjukkan ikatan konseptual yang
rumit dan debatable (Timur Mahardika, 2000)
Ruang Lingkup
• Masalah-Masalah Sosial
• Sistem Sosial
• Lembaga atau Organisasi Sosial
• Kebijakan Publik
Mengapa perlu ansos?
• Memahami posisi kelompok masyarakat tertentu dalam hubungan-
hubungan sosial.
• Memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh kelompok-kelompok
masyarakat oleh mereka sendiri.
• Membangun kesadaran baru untuk melakukan perubahan-perubahan
terhadap situasi dan kondisi mereka
• Dasar untuk merumuskan rencana tindakan (action plan) yang perlu
dilakukan untuk melakukan perubahan-perubahan.
• Mengetahui hubungan antara realitas sosial dimasa lalu dengan
dimasa kini (Pendekatan Materialisme Dialektika Histori)
Tujuan Ansos
• Analisis Sosial bertujuan untuk membongkar fenomena sosial yang
dirasakan “bermasalah”.
• Untuk apa persoalan tersebut dibongkar? Tentu saja agar dapat
diambil tindakan atau respon serta solusi yang tepat terhadap
persoalan yang dimaksud.
Prinsip ANSOS
1. Nalar—Logis:
Analisis sosial [dapat] tampak/hadir sebagai asumsi dan fakta sekaligus. Walaupun
tidak “bebas nilai”, ansos dapat memungkinkan kita menggugat prasangka/asumsi-
asumsi kita sendiri, dan memunculkan suatu horizon atau perspektif pemikiran baru
terhadap satu pokok persoalan yang sedang dihadapi.
Sehingga, analisis sosial [mutlak perlu] “membumi” dalam “memandang”
masyarakat yang terus berubah dan semakin kompleks dengan berbagai dinamika
persoalan-nya. Sebab itu, ansos jelas terbuka bagi beragam cakrawala pemikiran/
perspektif baru. Menggunakan ansos berarti memasuki medan “konflik”.
2. Sistematis:

a. Analisis sosial berdayaguna membongkar konteks struktur-struktur yang berbeda pada setiap rentang

waktu; ia selalu berhadapan dengan pergeseran nilai, pandangan dan kondisi komunitas/masyarakat yang

dinamis.

b. Sebab itu, pendekatan ansos bisa membuka cakralawa “sejarah”, menyingkap kekusutan masalah-masalah

se-zaman yang “sedang” dihadapi.

c. Analisis Sosial menekankan pentingnya saling “pengertian” tentang bagaimana suatu “pokok soal” terjadi

dan berlaku di masyarakat, bagaimana asumsi-asumsi, pandangan dan sikap [struktur/aktor sosial]

menghadapi “keterkaitan” [satu dengan yang lain]; dan, bagaimana persoalan itu “membentuk” pola pikir

anggota [individu/kolektif] komunitas/masyarakat pada satu ruang atau relasi sosial.


3. Transformatif:

a. Analisis Sosial berorientasi kepada “penggalian” nilai-nilai sosial-budaya suatu

masyarakat; dengan orientasi itu, ansos menyingkap “apa adanya” situasi~kondisi yang

menghambat dan mendorong penguatan dan pemberdayaan masyarakat “setempat”.

Sebab itu, ansos “membumi”, artinya: analisis sosial bukan kegiatan kelompok terbatas,

“elitis” dan monopoli “kalangan akademisi”.

b. Ansos dapat menciptakan kesadaran dan menguatkan parti-sipasi menjadi gerakan

sosial suatu komunitas/masyarakat, Ansos bukan “pekerjaan” di dalam kelas,

“laboratorium” atau lingkungan kampus yang serba “ketat dan kaku”; mengguna-kan

ansos berarti “membuka diri” terhadap gejolak persoalan di masyarakat.


Lima Dimensi ANSOS
1. Dimensi Ekonomi; disini kita dapat menggambarkan bagaimana
kenyataan ekonomis dari situasi yang di dalamnya masyarakat
menemukan dirinya.
2. Dimensi politik; berkaitan dengan penggunaan kekuasaan di dalam
masyarakat, siapa yang menentukan undang-undang dan
melaksanakannya dan demi keuntungan siapa.
3. Dimensi sosial; kelompok-kelompok sosial, realitas kelas-kelas,
masyarakat, keluarga, perskeolahan, dll.
Lima Dimensi Ansos
4. Dimensi budaya; berkaitan dengan sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat; misalnya mengapa mereka bertindak begitu
(kebiasaan).
5. Dimensi Religius; Berkaitan dengan institusi agama, Simbol-simbol,
slogan, mithos, utopi.
Empat Paradigma Ilmu Sosial

Tujuan
PERUBAHAN

Humanis Strukturalis
Pendekatan Pendekatan
SUBYEKTIF OBYEKTIF

Fenomenologis Fungsional

Tujuan
PENGATURAN
Paradigma Fungsionalis
1. Pandangannya berakar kuat pada sosiologi keteraturan dengan
pendekatan obyektivis.
2. Memusatkan perhatian pada kemapanan, ketertiban sosial,
kesepakatan, keterpaduan sosial, empiris.
3. Rasionalitas diutamakan dalam menjelaskan peristiwa sosial,
beorientasi pragmatis.
4. Mendasarkan pada filsafat rekayasa sosial untuk dasar bagi
perubahan sosial
Paradigma Fenomenologis
1. Pada dasarnya menganut sosiologi keteraturan, tetapi mereka
menggunakan pendekatan subyektif dalam analisis sosialnya.
2. Mereka ingin lihat kenyataan sosial seperti apa adanya.
3. Kenyataan sosial dibentuk oleh kesadaran dan tindakan seseorang.
4. Anggapan dasar masih tetap didasarkan pada pandangan manusia serba
tertib, terpadu dan rapat, kemapanan, kesetiakawanan, dan
kesepakatan.
Paradigma Humanis Radikal
1. Para penganutnya berminat mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari
pandangan subyektivis.
2. Pendekatannya sama dengan kaum interpretatif (nominalis, anti-positivis,
volunteris, dan ideografis) tetapi cenderung menekankan perlunya
menghilangkan atau mengatasi berbagai pembatasan tatanan sosial yang ada.
3. Kesadaran manusia telah dikuasai atau dibelenggu oleh suprastruktur ideologis
yang ada di luar dirinya.
4. Agenda utama: memahami kesulitan manusia dalam membebaskan dirinya dari
semua bentuk tatanan sosial yg. menghambat perkembangan manusia sebagai
manusia.
5. Penganutnya mengecam kemapanan habis-habisan.
Paradigma Strukturalis Radikal

1. Penganutnya memperjuangkan sosiologi perubahan radikal tetapi dari sudut


pandang obyektivitas.
2. Pendekatan ilmiahnya memiliki beberapa persamaan dengan kaum fungsionalis
namun memiliki tujuan akhir yg saling berlawanan.
3. Analisisnya lebih menekankan pd pertentangan struktural, bentuk-bentuk
penguasaan dan pemerosotan harkat kemanusiaan.
4. Hal yg penting adl. hubungan-hubungan struktural yang yang terdapat dlm
kenyataan sosial.
Tujuan

PERUBAHAN PENGATURAN
Berorientasi pada kondisi Situasi sosial konflik harus diatur,
Yang lebih adil Dikontrol agar menjadi harmoni
kembali

Pendekatan

SUBYEKTIF OBYEKTIF
Realitas sosial ada bila ada dalam Realitas sosial ada dan diluar
Kesadaran manusia Kesadaran manusia
Langkah Menganalisa
1. SEJARAH
Manakah garis utama dari sejarah situasi ini?
• Manakah periode utama yang merupakan perkembangan situasi ini?
• Pola-pola gerak perkembangan mana yang dapatdiamati?
• Manakah penentu utama dalam perkembangan situasi ini?
• Apakah kita dapat menamai peristiwa-peristiwa besar yang telah mempengaruhi
perjalanan sejarah situasi ini? Seperti misalnya peristiwa peristiwa nasional,
tindakan-tindakan yang diambil pemerintah, dan lain-lain
2. STRUKTUR
Manakah struktur utama yang mempengaruhi situasi ini?
• Berbagai struktur membentuk situasi dengan bermacam-macam cara. Itulah
lembaga-lembaga, proses-proses dan pola-pola yang merupakan faktor-faktor
penentu wujud realitas sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedang lainnya
tersembunyi, tetapi semuanya saling berkait.Struktur disini bisa berwujud
struktur ekonomi, sosial, politik maupun kebudayaan
3. NILAI-NILAI KUNCI
Manakah nilai-nilai kunci yang bekerja dalam struktur tersebut?
• Dalam hal ini berbicara mengenai nilai-nilai sebagai cita-cita yang menggerak
kanmasyarakat, ideologi-ideologi dan norma-norma moral yang menuntun,
aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan yang ada dalam masyarakat, nilai-nilai
sosial yang dapat diterima dan telah diterima. Tentu saja semua itu berkaitan
dengan struktur-struktur budaya.
• Nilai-nilai apa yang sungguh hidup?
• Siapakah yang pertama-tama membawa nilai-nilai itu, orang, lembaga atau yang
lain?
4. TANGGAPAN
Bagaimana tanggapan berbagai pihak atas situasi ini?
• Dalam tahap ini dipetakan tanggapan dan respon apa saja yang telah
muncul/dimunculkan oleh pihak-pihak terkait
5. ARAHAN MASA DEPAN
Bagaimanakah arah masa depan dari situasi ini?
Bisa meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Kecenderungan (trend) terpenting yang terungkap dalam situasi sekarang ini?
• Apakah kita dapat meramalkan kemungkinan-kemungkinan atas dasar keadaan
yang berlangsung dewasa ini?
• Jika masa depan segala hal berlangsung seperti sekarang, situasi seperti apakah
yang akan terjadi dalam 5 tahun kedepan? (tergantung jangka waktu yang mau
dilihat!)
• Manakah sumber-sumber harapan yang ada sekarang bagi masa depan?
Cheers

Anda mungkin juga menyukai