Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kresentia Kania Wibowo

NPM : 230908273

LATAR BELAKANG

Melalui kasus yang dialami oleh Barbara Ehrenreich, sosiolog melihat bagaimana
seluruh kelompok dipengaruhi oleh ketidaksetaraan sosial yang memiliki pengaruh pada
interaksi antara manusia dengan institusi. Oleh sebab itu, sosiolog tidak mempermasalahkan
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan seseorang, melaikan apa yang dilakukan seseorang
sebagai bagian dari kelompok atau dalam interaksinya dengan yang lain, serta apa artinya hal
tersebut bagi individu dan masyarakat keseluruhan. Sosiologi melihat bagaimana orang lain
mempengaruhi perilaku kita, seperti pemerintah, agama, dan ekonomi mempengaruhi kita,
serta bagaimana kita sendiri mempengaruhi orang lain, kelompok, bahkan organisasi.

BAB 1: Memahami Sosiologi

Apakah Sosiologi?

Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku sosial dan kelompok manusia.
Sosiologi itu terfokus pada hubungan sosial; bagaimana hubungan tersebut mempengaruhi
perilaku orang-orang, serta bagaimana masyarakat berkembang dan berubah.

Imajinasi Sosiologis

Sosiolog ternama, C. Wright Mills, menggambarkan pemikiran kritis unik sosiologi


sebagai imajinasi sosiologis, yaitu kesadaran hubungan antara individu dengan masyarakat
luas, baik masa kini maupun masa lalu.

Imajinasi sosiologis memungkinkan kita untuk melampaui pengalaman dan


pengamatan personal dalam memahami isu (masalah yang dikedepankan untuk ditangani,
kabar yang belum terjamin kebenarannya) publik yang lebih luas. Sebagai contoh kasus
perceraian merupakan peristiwa yang berat bagi suami istri yang berpisah. Namun, C. Wright
Mills beradvokasi (suatu tindakan untuk melakukan pembelaan) dengan menggunakan
imajinasi sosiologis dan memandang perceraian tidak hanya sebagai persoalan individu, tetapi
juga sebagai isu kemasyarakatan.

Imajinasi sosiologis merupakan alat pemberdayaan. Alat ini memungkinkan kita untuk
melihat di luar Batasan pemahaman terhadap perilaku manusia, serta melihat dunia dan orang-
orangnya dengan cara baru dan melalui kaca mata yang lebih luas.
Sosiologi dan ilmu sosial

Ilmu ilmiah dibedakan menjadi ilmu alam dan ilmu sosial. Ilmu alam adalah ilmu yang
mempelajari fitur fisik dari alam serta cara mereka berinteraksi dan berubah. Sedangkan ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari fitur sosial dari manusia serta cara mereka berinteraksi
dan berubah.

Ilmu-ilmu sosial ini sama-sama terfokus pada perilaku sosial manusia, yang
membedakan adalah setiap ilmu sosial memiliki orientasinya sendiri. Antropologi biasanya
mempelajari budaya masyarakat pra-industrial (bentuk organisasi sosial, politik, dan budaya
pada masa sebelum revolusi industri) pada masa lalu sampai masa kini, termasuk asal
manusia. Sedangkan sosiolog mempelajari pengaruh yang dimiliki Masyarakat terhadap sikap
dan tingkah laku seseorang serta cara orang berinteraksi dan membentuk Masyarakat.

Sosiologi dan logika umum

Opini dan teori kita biasanya muncul dari logika umum. Meskipun seringkali akurat,
pengetahuan logika umum ini tidak daapat diandalkan karena bukan analisis fakta yang
sistematis. Pada suatu waktu tertentu, penemuan sosiolog serupa dengan logika umum karena
mereka berurusan dengan segi kehidupan sehari-hari. Perbedaannya adalah penemuan
tersebut telah diuji oleh peneliti

Apakah teori sosiologi?

Ketika ada seseorang yang melakukan bunuh diri maka kebanyakan orang akan berpikir
mengapa orang tersebut melakukan Tindakan bunuh diri. Namun, sosiolog akan berpikir
untuk mengidentifikasi kekuatan sosial yang secara sistematis menyebabkan seseorang
menghabisi nyawanya sendiri. Dalam sosiologi, teori adalah serangkaian pernyataan yang
berusaha menjelaskan permasalahan, aksi, atau perilaku.

Perkembangan sosiologi

Tokoh tokoh terkenal sosiologi seperti Durkheim, Weber, Karl Marx, dan lain lain
berperan penting dalam Sejarah perkembangan sosiologi. Mereka menyampaikan pola pikir
mereka yang berbeda dan pandangan mereka tentang sosiologi dari berbagai macam
perspektif.
Perspektif teoretis utama

Sosiologi memiliki tiga pandangan yang paling banyak digunakan oleh para sosiolog,
yakni perspektif fungsionalis, konflik, dan interaksionis. Ketiga pendekatan ini akan
menyediakan perkenalan secara Bersama-sama terhadap bidang ilmu sosiologi.

Perspektif fungsionalis adalah pandangan yang menekankan cara bagian masyarakat


terstrukturisasi (tersusun secara teratur) untuk mempertahankan stabilitasnya

Perspektif konflik adalah pandangan yang mengambil asumsi bahwa perilaku sosial
lebih baik dipahami dalam hal ketegangan antara kelompok terhadap kekuasaan atau alokasi
sumber daya, termasuk perumahan, uang, akses terhadap layanan, dan keterwakilan politik.

Berbeda dengan penganut fungsionalis dan konflik, penganut perspektif interaksionis


menggeneralisasi bentuk interaksi sehari-hari untuk menjelaskan masyarakat sebagai satu
kesatuan.

Sosiologi klinis dan terapan

Sosiolog awal seperti Jane Addams, W.E.B. DuBois, dan George Herbert Mead
beradvokasi secara kuat reformasi awal. Sosiologi terapan adalah penggunaan disiplin ilmu
sosiologi yang bertujuan secara spesifik untuk menghasilkan aplikasi praktis bagi perilaku
manusia dan organisasi. Satu contoh dari sosiologi terapan adalah meningkatnya ketertarikan
dalam memfasilitasi perkembangan ekonomi dan lingkungan tempat tinggal.

BAB 2: Penelitian Sosiologi

Apakah metode ilmiah?

Isu-isu dunia terus bermunculan sehingga menyebabkan berbagai macam pertanyaan


bagi banyak orang. Namun, sosiolog memiliki komitmen untuk menggunakan metode ilmiah
dalam mempelajari isu-isu tersebut dalam Masyarakat. Metode ilmiah sangat memainkan
peran penting dalam hidup kita karena metode ilmiah adalah serangkaian langkah yang
terorganisasi dan sistematis yang menjamin objektivitas maksimal dan konsistensi dalam
meneliti suatu permasalahan.
Sosiolog dan peneliti lainnya mengikuti lima langkah dasar metode ilmiah, yaitu
mendefinisikan masalah, meninjau literatur, membuat hipotesis, memilih desain penelitian
serta mengumpulkan dan menganalisis data, serta yang terakhir adalah membuat kesimpulan

Desain Penelitian Utama

Desain penelitian adalah rencana yang detail atau metode untuk memperoleh data
secara ilmiah. Pemilihan desain penelitian memerlukan kreativitas dan kecerdikan dari
peneliti. Desain penelitian umumnya digunakan sosiolog untuk menghasilkan data, termasuk
survei, observasi, eksperimen, dan sumber daya yang ada.

Etika Penelitian

Sosiolog harus mematuhi standar tertentu dalam melakukan penelitian yang disebut
sebagai kode etik. Kode etik tersebut mengedepankan beberapa prinsip dasar antara lain
menjaga objektivitas dan integritas dalam penelitian, menghormati privasi dan martabat
subjek penelitian, melindungi subjek dari hal-hal yang merugikan dirinya, menjaga
kerahasiaan, mencari persetujuan, mengakui kerja sama penelitian dan bantuan,
mengungkapkan sumber dana finansial.

DAFTAR PUSTAKA

Schaefer, Richard T. 2012. Sosiologi: sociology (h. 4-20, 33-46). Jakarta: Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai