Anda di halaman 1dari 68

MID SOSIOLOGI

1. Apa yang anda ketahui tentang sosiologi dan apakah


dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan? Siapa saja tokoh
sosiologi dan mengapa sosiologi penting anda pelajari? Coba
jelaskan perkembangan sosiologi dengan perkembangan
tekonologi saat ini !

Apa yang anda ketahui tentang sosiologi ?

Sosiologi adalah ilmu yang berkenaan dengan kehidupan


bermasyarakat. Dengan kata lain, ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan manusia dalam masyarakat. orang sering menyebut ilmu
masyarakat.

Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang


objeknya adalah masyarakat yang memiliki cirri-ciri
utama antara lain:
o Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu
pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
pernyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat
spekulatif .
o Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan
tersebut
selalu berusaha menyusun abstraktif dari hasil-hasil
observasi. Abstraksif tersebut merupakan kerangka
unsure-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan
untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat
sehingga menjadi teori.
o Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa
teori-teori
sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada
dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus
teori-teori yang lama.
o Sosiplogi bersifat non etis, yakni yang
dipersoalkan bukanlah
buruk baik fakta tertentu, tetapi tujuannya untuk
menjelaskan fakta tersebut secara teoritis.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan


proses sosial,termasuk di dalamnya perubahan-perubahan sosial.
Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan yang
kategoris, murni, abstrak, berusaha memberi pengertian-pengertian
umum, rasional dan empiris, serta bersifat umum.

Apakah dikategorikan sebagai ilmu


pengetahuan?

Apakah sosiologi benar-benar merupakan suatu ilmu


pengetahuan? Sejak mulakala, para pelopor sosiologi
menganggapnya demikian tetapi apakah anggapan tadi benar?
persoalan tersebut mungkin dapat diselesaikan dengan terlebih
dahulu berusaha merumuskan apakah yang dimaksudkan
dengan ilmu pengetahuan. Secara pendek dapatlah dikatakan
bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang
tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan
kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Unsur-
unsur (elemen) yang merupakan bagian-bagian yang tergabung
dalam satu kebulatan adalah :
 Pengetahuan (knowledge);
 Tersusun secara sistematis;
 Menggunakan pemikiran;
 Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau
umum (objektif).
Secara umum terdapat 4 kelompok ilmu pengetahuan
diantaranya : ilmu matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
tentang perilaku, dan ilmu pengetahuan kerohanian.
Sebagai kesimpulan Sosiologi bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengethauan
kerohanian. Bukan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan
Ilmu Kerohanian. Perbedaan Sosiologi dengan ilmu diatas
adalah pada isinya, Sosiologi berisi tentang kemasyarakatan,
berbeda dengan biologi tentang tumbuhan, astronomi
tentang ruang angkasa, dan tentu berbeda dengan ilmu
lainnya. Jadi sosiologi merupakan suatu ilmu sosial

Siapa saja tokoh sosiologi ?


1. Auguste Comte (1798-1857)
2. Herbet Spencer (1820-1903

3. Emile Durkheim (1859-1917)

4. Karl Marx (1818-1883)

5. Max Weber (1846-1920)

6. Georg Simmel (1859-1919)

7. Ferdinand Tonnies (1855-1936)

8. Herbert Marcuse (1898-1979)

9. Leopold Von Wiese (1876-1949)

10. Antonio Gramsci (1891-1937)

11. George Herbert Mead (1863-1931)

12. Lester Frank Ward (1841-1913)

13. Vilfredo Pareto (1848-1923)

Mengapa sosiologi penting anda pelajari?


Karena Sosiologi berusaha untuk memperdalam pemahaman
kita tentang hubungan manusia dengan mengungkap kebenaran baru
tentang mereka. Ini membantu dalam menghilangkan ketidaktahuan
tentang hubungan manusia. Hal ini relevan dimanapun hubungan
manusia sedang berjalan. Apapun bidang yang ditekankan pada
pemahaman akan perilaku dan hubungan manusia. 'Sosiologi
memungkinkan kita memahami dunia tempat kita tinggal tapi juga
untuk memahami diri sendiri, karena kita adalah produk dari dunia itu.
Sosiologi juga memiliki berbagai macam peran di masyakarat seperti
kunsultan kebijakan , sebagai teknisi, guru atau pendidik, dan ahli
riset.

Perkembangan sosiologi dengan


perkembangan tekonologi saat ini !
Teknologi membawa perkembangan dalam masyarakat dan
ditunjukan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam aspek
politik, ekonomi, sosial serta budaya. Dalam ranah sosial, teknologi
membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat,
organisasi/perusahaan hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya
berkomunikasi secara langsung selalu digunakan oleh masyarakat
dalam menyampaikan informasi. Kini tanpa bertatap muka langsung,
masyarakat bisa saling bertukar informasi, orang tua juga bisa
mengontrol keberadaan anaknya ketika saling berjauhan dengan
menggunakan handphone ataupun melalui video message. Celakanya
kemudahan dalam berteknlogi membawa hubungan sosial yang
tadinya rekat menjadi berjarak karena penemuan teknologi.
Masyarakat seolah tidak mengindahkan nilai-nilai sosial sebelumnya
karena dianggap tidak efisien dengan tingkat mobilitas masyarakat
saat ini yang tinggi. Teknologi juga memunculkan ketimpangan dalam
masyarakat dimana kepemilikan alat-alat elektronik kemudian
menggolongakan masyarakat tertentu kedalam kelompok sosial
bawah, menengah atau atas.
2. Mengapa proses sosial penting dipelajari dan apa esensi dari
proses-proses sosial dari sosiologi? Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi terjadimya proses sosial dan sebutkan bentuk-
bentuk sosial? Mengapa selalu terjadi konflik di dalam proses
sosial, coba cari kasus konflik yang ada di Indonesia!

Mengapa proses sosial penting dipelajari ?


Ini dikarenakan Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari
hubungan yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang
berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika
aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka
proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita
harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak
dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan
selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk
dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial
merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak
adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling
berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu
bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu
dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk
proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–
kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi.

Apa esensi dari proses-proses sosial dari


sosiologi ?
 Kompetisi
Kompetisi merupakan proses sosial dimana individu atau
kelompok berlomba-lomba untuk memperebutkan sumber daya yang
jumlahnya terbatas. Perebutan sumber daya bisa dilakukan secara fair
atau tidak. Di masyarakat, kita bisa melihat bagaimana kompetisi
diatur sesehat mungkin. Namun selalu ada saja cara-cara tidak fair
yang digunakan demi meraih tujuan.
Sebagai contoh, seseorang ikut seleksi masuk universitas
ternama dengan menggunakan jasa calo. Cara ini jelas tidak fair.
Tujuan menghalalkan segala cara adalah dalil sesat kompetisi. Banyak
sekali keberadaan institusi sosial di sekitar kita yang didesain agar
orang yang hidup di dalamnya berkompetisi. Bahkan mungkin
institusi sosial tidak bisa hidup tanpa kompetisi.
Sebagai contoh, sekolah tempat kita belajar. Setiap pagi kita
harus sudah datang sebelum jam masuk. Kalau tidak, kita akan
mendapat teguran. Jika teguran itu kita dapat berulang-ulang, bisa-bisa
nilai jeblok sehingga tidak naik kelas. Teman sekelas kita sudah mau
lulus, kita masih berteman dengan adek kelas. Datang ke sekolah itu
sendiri sudah berupa kompetisi.
 Konflik
Konflik merupakan proses sosial dimana untuk mendapatkan
sumber daya atau keuntungan, satu pihak harus menjegal pihak lain
dengan menggunakan ancaman dan kekerasan. Konflik adalah bagian
dari dinamika sosial. Masyarakat yang sedang berkonflik tensinya
naik, sistem sosial tidak stabil dan hawanya panas.
Sebagai contoh, pemain nomor punggung 10 disliding oleh bek
lawan hingga bek itu dikartu merah wasit. Padahal slidingnya nggak
kena atau dengan kata lain, no 10 melakukan diving atau pura-pura
jatuh. Kiper yang menyaksikan adegan itu dari dekat langsung
mendorong pemain nomor 10 karena tidak fair. Akhirnya aksi saling
dorong terjadi, aksi saling pukul terjadi antar pemain. Sepak bola jadi
taekwondo.
Ilustrasi di atas bisa terjadi dalam konteks lain. Misalnya di
masyarakat, seorang ketua RT mendapat mandat dari kelurahan untuk
membagi beras jatah khusus bagi warganya yang miskin. Tiba-tiba
banyak warga jadi miskin agar dapat beras jatah. Beras yang
jumlahnya sedikit habis oleh masyarakat yang mendadak miskin.
Warga yang benar-benar miskin tidak uman. Akhirnya ketua RT
diancam, kaca rumahnya pecah dilepar batu oleh orang tak dikenal.
 Akomodasi
Akomodasi bisa dipahami sebagai bentuk penyelesaian konflik
yang terjadi di masayarakat. Bentuk penyelesaian konflik banyak
macamnya. Pada prinsipnya, hubungan sosial yang berpotensi konflik
coba diredam. Proses meredam potensi konflik agar normal kembali
disebut akomodasi.
Sebagai contoh, seorang guru dan seorang murid berdebat
tentang definisi suatu istilah. Guru yakin pendapatnya benar. Murid
yang mendapatkan ilmu dari Google juga yakin pendapatnya benar.
Debat memanas karena keduanya sama-sama ngeyel. Akhirnya murid
lain mengangkat tangan menjadi penengah. Akhirnya kedua pihak
mengakui bahwa definisi istilah yang diperdebatkan hanya benar
dalam konsteks tertentu. Bijak sekali.
Sikap memediasi atau menjadi penengah merupakan bentuk
akomodasi. Mediasi merupakan salah satu contoh proses sosial yang
cukup sering kita lihat. Akomodasi sering muncul karena merupakan
upaya meredam konflik. Tanpa akomodasi, masyarakat mudah kacau.

 Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial dimana individu atau
masyarakat dengan karakteristik kultural yang berbeda satu sama lain
bertemu, berinteraksi, hidup berdampingan sehingga terjadi
penyelarasan atau peleburan budaya. Hasilnya, terciptalah
karakteristik budaya baru yang merupakan penyelarasan karakteristik
budaya yang berbeda.
Proses asimilasi juga jamak terjadi di masyarakat sebab
diferensiasi sosial adalah kenyataan yang ada dimana-mana. Setiap
individu unik, setiap masyarakat juga unik. Perbedaan karakteristik
budaya merupakan keniscayaan dalam kehidupan sosial.
Contoh asimilasi yang terjadi di masyarakat misalnya,
mahasiswa yang berasal dari daerah ngapak studi di negara berbahasa
Inggris. Proses asimilasi terjadi ketika ia berbicara dengan bahasa
Inggris yang medok atau ngapak. Asimilasi tersebut terjadi pada
individu. Pada masyarakat, misalnya, orang Jawa yang jadi fasih
berbahasa Sunda setelah kuliah di Nangor.

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi


terjadimya proses sosial ?
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga
dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-
kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula
di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi
benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak
apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tidak
akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang
langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap
sistem interaksinya.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada
berbagai faktor :
1. Imitasi
Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong
seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
2. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian
diterima oleh pihak lain.
3. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena
kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
4. Proses simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik
pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan
yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah
keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama
dengannya.

Mengapa selalu terjadi konflik di dalam proses


sosial ?

Terjadi Konflik didalam proses sosial di suatu masyarakat tidak


terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor penyebabanya, diantaranya
adalah:

1. Adanya perbedaan pendapat antar individu dan kelompok yang

menimbulkan gesekan dan perselisihan.

2. Adanya perbedaan latar belakang dan nilai moral individu atau

kelompok masyarakat.
3. Adanya perbedaan kepentingan, baik individu maupun
kelompok masyarakat dimana masing-masing berupaya untuk
mencapai tujuan sehingga menimbulkan perselisihan.

4. Adanya perubahan nilai-nilai yang terdapat di dalam suatu

masyarakat.

Kasus konflik yang ada di Indonesia!


Konflik Antar Agama di Ambon (1999)

 Sejarah Perang Ambon

Latar belakang dan cara pandang yang berbeda, kesalahpahaman


sering muncul dan menjadi akar dari sebuah konflik yang ada. Salah
satu konflik yang muncul di Indonesia akibat kesalahpahaman ini
adalah konflik Ambon yang dikenal sebagai konflik berdarah dengan
menewaskan hampir 5000 nyawa dan berlangsung dari tahun 1999.
Seluruh pertikaian tentunya ada penyebabnya seperti sejarah perang
Aceh dan sejarah perang bosnia dan serbia. Artikel ini akan
membahas penyebab dari tragedi Sejarah Perang Ambon, yaitu
sebagai berikut:

 Konflik Lokal

Awal dari perang Ambon ini bermula dengan permasalahan yang


cukup sederhana, dimana salah satu pemuda Muslim dari keturunan
Bugis ingin meminta uang kepada pemuda Kristen dari Mardika.
Pemuda keturunan Bugis tersebut sudah dikenal sebagai preman di
kawasan tersebut dan pemuda Mardika bekerja sebagai supir angkot.
Ketika sudah berkali-kali dimintai uang dan pemuda Mardika tidak
mau memberi, keduanya pun bersulut amarah hingga berakhir dengan
pertikaian adu pukul. Hal ini berujung hingga pemuda mardika
membawa parang untuk membunuh.

 Perang Antar Desa

Preman tersebut yang berhasil kabur kemudian berkata kepada


warganya bahwa ia akan dibunuh oleh orang Kristen. Tanpa berpikir
panjang, lantas warga marah atas kejadian tersebut dan mulai
menyerang desa Mardika dengan parang, tombak, dan senjata tajam
lainnya. Tidak hanya itu, ratusan rumah di desa Mardika pun dibakar
beserta Gereja Silale. Atas terbakarnya Gereja Silale, warga dari
kampung-kampung sekitar Mardika marah dan ikut menyerang
kembali warga Muslim. Akibat konflik SARA ini, banyak warga
terluka, ratusan rumah hancur, fasilitas umum, hingga gereja setempat.
Konflik ini juga merambat ke beberapa daerah hingga pada akhirnya,
kota Ambon menjadi porak poranda. Hal ini menyebabkan perpecahan
antara daerah kawasan Muslim dengan kawasan Kristen. Simak juga 
sejarah perang Ain Jalut.

 Pemilu

Pada Juli 1999, suasana di Ambon sudah mulai tenang dan membaik.
Tetapi hal ini tidak bertahan lama karena adanya ketegangan pemilu di
daerah Poka dan meluas ke bagian Ambon lainnya. Masyarakat juga
semakin waspada akan situasi dan akhirnya menyiapkan senjata untuk
melindungi diri seperti parang. Di Ambon, hanya tersisa satu desa
yang masyarakatnya masih tetap berbaur, yaitu desa Wayame.
 Kerusuhan Setelah Kunjungan Presiden

Konflik kemudian bermula lagi di Pulau Seram dan Pulau Buru,


dimana pada saat itu warga telah sigap dan siaga. Setelah kunjungan
Presiden dan Wakil Presiden ke Ambon, kerusuhan memuncak dan
memanas di beberapa wilayah di Ambon. Konflik ini berakhir dengan
hilangnya banyak nyawa dan ratusan yang terluka. Hingga Januari
2000, kerugian atas kerusuhan ini bahkan tidak terhitung lagi. Simak
juga sejarah perang Balkan.

 Adanya Gerakan Jihad

Ketika kondisi di kota Ambon mereda dan telah dilakukan rekonsiliasi


di berbagai tempat, tetapi konflik bukannya mereda, malah muncul
gerakan-gerakan Jihad yang berpusat di Yogyakarta, Jakarta, dan
Bogor. Hal ini meresahkan masyarakat Ambon, terutama kaum non-
Muslim. Isu-isu tentang ancaman Jihad mulai bermunculan dan
penolakan kedatangan Jihad juga muncul dari masyarakat Muslim di
Ambon. Penolakan tersebut memanaskan kembali keadaan Ambon
yang sempat mereda. Konflik pun terpicu kembali setelah wakil
presiden berkunjung ke Ambon dalam acara SBJ. Acara ini juga
dihadiri oleh kelompok Milisia Batumerah yang beragama Islam dan
juga kelompok Kudamati yang beragama Kristen. Hal ini
menyebabkan kerusuhan mulai merebak dan berkepanjangan.

 Front Kedaulatan Maluku

Pada saat krisis di Ambon, pemerintah akhirnya melepaskan tangan


karena sudah tidak sanggup lagi menangani konflik yang terus
berkelanjutan. Kejadian ini membuat bangkitnya Front kedaulatan
Maluku yang merupakan pewaris dari Republik Maluku Selatan
(RMS). Pemerintah menganggap bahwa adanya kelompok tersebut
justru memperkeruh suasana di Ambon. RMS dibentuk pada tahun
1950 dan kelompok tersebut berusaha mengadvokasi kaum separatis
dati negara yang didominasi Muslim. Dimana kemudian, RMS
dianggap sebagai gerakan Kristen yang memperburuk konflik
dinamika agama. Simak juga sejarah perang Afganistan.

 Adanya Unsur Lain

Konflik yang terjadi karena kesalahpahaman ini kemudian


dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab demi
kepentingan kelompok tertentu. Ada faktor lain yang menjadi
penyebab konflik ini seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dilansir
bahwa dulunya, Ambon merupakan daerah dengan Kristen sebagai
agama mayoritas. Isu SARA yang menjadi akar permasalahan konflik
ini terjadi berulang kali yang berujung pada Ambon yang porak
poranda dan berdampak pada kemiskinan dan kesengsaraan bagi
warga Ambon.

Isu SARA ini berperan bagai pemicu untuk mengadu dombakan dua
kelompok besar dan menciptakan kerusuhan yang berlangsung lama.
Jika ditinjau kembali, awal dari permasalahan ini hanyal
kesalahpahaman antara preman dan supir angkot dan berkahir pada
perpecahan antara kedua kubu yang merebut banyak korban jiwa.

 Keadaan Pasca Konflik Ambon


Pada saat perdamaian terjadi yang ditandai dengan penyerahan
sejumlah senjata api dam bom rakitan antar dua desa pada tahun 2016.
Penyerahan senjata tersebut menjadi peristiwa bersejarah kedua desa
dan menjadi akhir dari pertikaian di Ambon. 

3. Mengapa di dalam sosiologi sangat penting dipelajari interaksi


sosial? Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial dan apa
saja yang menjadi pendorong dan penghambat interaksi sosial?
Apa yang disebutkan dengan manusia sebagai makhluk sosial?
Mengapa didalam masyarakat sering terjadi kasus bunuh diri?

Mengapa di dalam sosiologi sangat penting


dipelajari interaksi sosial?
Hal ini disebabkan interaksi sosial merupakan faktor penting
dalam kehidupan sosial suatu individu , manusia sebagai makhluk
sosial harus selalu melakukan interaksi sosial dengan orang lain, baik
itu pada saat ingin meminta bantuan ataukah butuh pertolongan

Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial ?


Interaksi sosial sebagai suatu hal yang mutlak dilakukan oleh
setiap manusia memiliki syarat tertentu agar dapat dikatakan sebagai
suatu interaksi sosial. Syarat tersebut lah yang berpengaruh terhadap
proses terjadinya interaksi sosial dalam kehidupan manusia. Suatu
proses terjadinya interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi
dua syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu kotak sosial dan adanya
komunikasi.

 Kontak Sosial atau Sosial Contact

Proses terjadinya interaksi sosial yang pertama didasarkan pada


adanya kontak sosial atau yang disebut juga dengan sosial contact.
Kontak sosial sendiri berasal dari bahasa latin
yaitu Con atau Cum yang berarti bersama-sama, serta dari kata tango
atau tangere yang berarti menyentuh. Jadi, kontak sosial diartikan
sebagai suatu kegiatan “bersama-sama menyentuh” secara fisik.
Walaupun begitu, hubungan fisik tidak menjadi suatu syarat mutlak
terjadinya suatu kontak sosial. Kontak sosial didalam suatu interaksi
sosial dapat berlangsung dalam tiga macam bentuk, yaitu:

Kontak sosial yang terjadi antara orang-perorangan atau antar


individu.

a. Kontak sosial antar individu merupakan suatu kontak sosial


yang terjadi diantara dua individu secara langsung dan
bersifat timbal balik, selain itu kontak sosial antar individu
juga dapat mempengaruhi satu sama lain dalam upaya
mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Kontak sosial yang terjadi antara orang-perorangan dengan


suatu kelompok manusia atau juga antar individu dengan
kelompok sosial.

c. Kontak sosial antara individu dengan kelompok merupakan


suatu interaksi sosial yang terjadi antara individu dengan
kelompok sosial tertentu maupun sebaliknya antara
kelompok sosial tertentu dengan seorang individu. Dimana
interaksi sosial yang terjadi tersebut baik individu maupun
kelompok sosial yang bersangkutan pasti memiliki tujuan
masing-masing yang ingin dicapai melalui hubungan yang
dibangun.

d. Kontak sosial yang terjadi antara suatu kelompok manusia


dengan kelompok manusia lainnya atau antar kelompok
sosial.

Kontak sosial antar kelompok sosial merupakan suatu interaksi sosial


yang berlangsung antara satu kelompok dengan kelompok lainnya,
dimana interaksi sosial yang terjadi tersebut akan saling
mempengaruhi secara timbal balik satu sama lain dengan suatu tujuan
tertentu didalamnya.

 Komunikasi atau Communication

Proses terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah melalui


suatu komunikasi atau juga disebut sebagai communication. Dimana
komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari satu
pihak ke pihak yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan dan
pengertian bersama. Dalam berlangsungnya suatu komunikasi,
manusia dapat menyampaikan pesan nya melalui 3 cara, yaitu:

a. Percakapan – artinya komunikasi yang berlangsung melalui


suatu cara bahasa percakapan, baik secara bertatap muka
langsung maupun melalui alat bantu komunikasi.

b. Tertulis – artinya bahwa komunikasi yang berlangsung


melalui cara bahasa tertulis, bisa berupa surat dan lain
sebagainya.

c. Isyarat – artinya bahwa komunikasi juga dapat berlangsung


melalui suatu cara bahasa isyarat, dapat berupa gestur tubuh
dan lain sebagainya.

Selain melalui cara-cara tersebut, suatu komunikasi dalam proses


terjadinya interaksi sosial juga memiliki beberapa syarat tertentu.
Syarat terjadinya suatu komunikasi, diantaranya adalah:

1) Terdapat seorang pengirim atau yang biasa disebut sender.

2) Terdapat seorang penerima atau receiver.

3) Terdapat pesan yang disampaikan atau informasi yang


dikomunikasikan.

4) Terdapat umpan balik atau feedback yang diberikan.

Apa saja yang menjadi pendorong dan


penghambat interaksi sosial?
 Faktor-faktor pendorong interaksi sosial, yaitu:
1. IMITASI
Tindakan meniru perbuatan atau perilaku orang lain.
Tindakan meniru ini apabila seorang individu pernah melihat,
mendengar orang yang ada disekelilingnya. Di dalam hidup
keseharian, imitasi terjadi pertama kali dalam proses sosialisasi
keluarga. Proses imitasi dapat terus berkembang sampai ke
lingkungan tetangga, teman sepermainan hingga lingkungan
masyarakat lainnya.Proses imitasi bisa berlangsung positif jika
mampu mendorong seseorang atau sekelompok individu untuk
mematuhi nilai dan norma-norma yang berlaku.
2. SUGESTI
Rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan
seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang
yang diberikan Sugesti menuruti atau melaksanakan apa
disampaikan pada dirinya tanpa sadar. Tindakan yang dilakukan
biasanya berhasil jika dilakukan oleh orang yang berwibawa
atau bersifat otoriter, contoh : seorang pemimpin partai politik
yang meriakkan yel-yelnya maka pendukungnya akan
meneriakkan yel-yelnya tersebut. Sugesti bisa bersifat massal,
contohnya iklan : radio, televisi dan surat kabar. Misalnya iklan
obat batuk, seseorang seolah-olah menderita batuk segera
membeli obat batuk kemudian sembuh. Setelah melihat iklan
tersebut banyak orang yang sugesti dengan obat tersebut.
3. IDENTIFIKASI.
Identifikasi merupakan upaya yang dilakukan seseorang
untuk menjadi sama (identik) dengan orang-orang yang
ditirunya. contoh : Pengagum berat bintang film sering
berpenampilan seperti idolanya.
4. SIMPATI
Tindakan seseorang yang dilakukan karena perasaan
tertarik kepada orang lain yang didasari oleh perasaan kasih
sayang. Proses simpati dapat berkembang jika berada dalam
keadaan saling pengertian, contoh : mengucapkan selamat
terhadap seseorang yang berhasil meraih prestasi.
5. EMPATI
Merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi
psikis atau kejiwaan atau fisik seseorang. misal : teman
dekatmu mengalami kecelakaan, maka perasaan empati akan
timbul.
 Faktor yang menghambat terjadinya interaksi sosial
yaitu :
a. Persaingan, yaitu usaha untuk menjatuhkan orang lain
b. Konflik, yaitu suatu pertikaian yang membuat pertentangan
atara dua belah pihak atau lebih
c. Stereotip, yaitu kecurigaan atau prasangka terhadap orang
lain
d. Apatis, yaitu rasa tidak peduli akan suatu hal
e. Anti Sosial, yaitu sikap yang berusaha menjauh pada
kelompok sosial tertentu
f. Individualisme, yaitu suatu paham yang mengedepankan
kepentingan pribadi diatas kepentingan apapun.

Apa yang disebutkan dengan manusia sebagai


makhluk sosial ?
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri.
ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan
bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan
harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya
sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain untuk membentuk
kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan
hidup. Dalam hal ini manusia sebagai individu memasuki kehidupan
bersama dengan inidividu lainnya.
Benarkan manusia sebagai makhul sosial? sejak manusia
dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama
dalm hal kebutuhan makan dan minum. Pada usia bayi ia sudah
menjalin hubungan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk
gerakan, senyuman, dan kata -kata. Pada usia 4 tahun ia mulai
berhubungan dengan teman – teman sebaya dan melakukan kontak
sosial. Pada usia – usia selanjutntya ia terikat dengan norma- norma
pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas. Manusia hidup
dalam lingkungan sosialnya.
Berdasarkan proses diatas,manusia lahir dengan keterbatasan
dan secara naluriah manusia membutuhkan hidup dengan manusia
lainnya. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu
masyarakat terkecil yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanua
pergaulan antar anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga
merupakan kebutuhan manusia. Esensinya manusia memerlukan
orang lain atau hidup dalam kelompoknya.
jadi menurut kodratnta manusia dimana pun pada zaman apa
pun selalu hidup bersama,hidup berkelompok.  Dalam sejarah
perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang hidup
menyendiri terpisah dari kelompok manusia lainnya. Hidup
menyendiri terlepas dari pergaulan masyarakat hanya mungkin terjadi
dalam dongen belaka (seperti Tarzan) namun dalam kenyataannya hal
itu tidak mungkin terjadi. Sejak dulu pada diri manusia terdapat hasrat
untuk berkumpul dengan sesamanya dalam satu kelompok hasrat
untuk bermasyarakat.

Mengapa didalam masyarakat sering terjadi


kasus bunuh diri ?
Jika dilihat dari sudut pandang sosiologis, fenomena
bunuh diri itu kronologi pertamanya pasti individu yang
bersangkutan memiliki problema sosial. Misalnya saja konflik
atau kesalahpahaman dengan keluarga, peer group, teman
kerja, pacar, atau malah dengan bank atau debt collector.

Lalu, masih dalam konteks sosial budaya, fenomena


bunuh diri bisa juga disebabkan oleh aspek budaya. Seperti
yang terjadi di Gunung Kidul, dimana ada kepercayaan pulung
gantung; yaitu kepercayaan bahwa jika pada satu saat di sana
terjadi angin besar dan suara burung bersahut-sahutan pasti itu
pertanda ada yang bunuh diri.

pandangan atau kepercayaan semacam itu lantas bisa


mensugesti orang-orang yang sedang memiliki masalah. Saat
melihat tanda-tanda seperti itu, mereka berpikir ‘wah sudah
waktunya saya dipanggil’, sehingga dia nekat bunuh diri
karena dipicu adat yang berkembang.

Aspek-aspek sosial tadi, jika tidak teratasi, akan


menimbulkan gangguan psikis. Sebab, gangguan psikologi itu
tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi bawaan sejak lahir,
tetapi ada juga yang dipengaruhi oleh faktor sosial budaya.
jika kondisi gangguan psikis tersebut tidak bisa diatasi,
individu yang bersangkutan bisa mengalami gangguan psikis
seperti perut kembung, migrain, demam, tukak hati, sariawan,
gangguan peredaran darah, dan sebagainya.

Jika sakit fisik tersebut berkelanjutan dan tak kunjung


sembuh, tidak menutup kemungkinan orang yang
bersangkutan akan terdorong untuk mengakhiri hidupnya.

Secara garis besar, dari perspektif sosiologis, aksi


bunuh diri dilakukan oleh orang-orang yang terkucil atau
terlepas dari interaksi sosial. Mungkin karena keluargany
atidak peka melihat ada anggotanya yang gelisah, sering
merenung, atau mengurung diri. Akibatnya, dia menjadi
terkucil karena tidak bisa meminta pendapat orang lain atau
berdiskusi untuk mencari solusi. Akhirnya, mereka cenderung
memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidup.

Adapun faktor umum terjadinya bunuh diri sebagai


berikut.

1) Gangguan mental

Salah satu penyebab terjadinya aksi bunuh diri yang paling sering
adalah gangguan mental. Gangguan mental yang dimaksud itu seperti
stress, kebingungan, tekanan dari berbagai faktor, serta kekhawatiran
tentang harga diri merupakan masalah yang paling sering memicu aksi
bunuh diri tersebut. Dilansir dari livestrong menurut American
Academy of Child and Adolescent Psychiatry seseorang yang
cederung akan melakukan aksi bunuh diri terutama remaja dan dewasa
memiliki masa lalu yang buruk. Entah itu perceraian orangtua,
mengalami pelecehan seksual serta dikucilkan dari lingkungan sekitar.
Ini adalah hal yang sangat meresahkan dan mengintensifkan perasaan
yang tidak pasti seperti kegelisahan yang berkepanjangan.

2) Depresi

Depresi adalah hal yang paling utama yang hadir di masa remaja dan
dewasa. Biasanya si pelaku merasa sangat putus asa, dan tidak
berharga di bidang apapun. Menurut Kids and Health depresi bisa
sangat berbahaya bagi remaja yang mengalami kekerasan dirumah,
disekolah, serta merasa terisolasi dari teman sebayanya. Sekitar 75
persen orang yang melakukan aksi bunuh diri menderita depresi yang
berkepanjangan.

3) Bulying

Bullying memiliki efek mendalam pada bagi si korban dalam cara


berpikir dan perasaan mereka. Akhirnya orang yang di bullying
tersebut merasa sangat tertekan, tidak berharga, serta tidak berdaya
untuk mengubah situasi mereka. Sangat disayangkan banyak
kasus bullying sama sekali tidak di pedulikan oleh lingkungan sekitar
sehingga si korban merasa tak tahan dan memilih bunuh diri sebagai
satu-satunya jalan untuk melepaskan rasa sakit yang mereka alami.
4) Kecanduan Narkotika

Orang yang kecanduan obat-oabatan terlarang atau penyalahgunaan


narkoba serta alkohol secara konsisten cenderung mengalami depresi.
Banyak orang yang mengonsumsi narkotika untuk menghindari
perasaan depresinya dan keputusasaan dalam situasi hidup mereka.
Dengan mengonsumsi obat-oabatan haram tersebut mungkin memberi
sedikit kelegaan dalam jangka pendek dari rasa sakit yang mereka
rasakan. Namun, dalam jangka panjang penggunaan narkoba
cenderung merubah pola pikir mereka sehingga timbulah pikiran-
pikiran negatif untuk melakukan aksi bunuh diri.

5) Masalah Keuangan

Orang yang berusaha keras dalam hal keuangan terkadang tidak


membuahkan hasil atau tidak sesuai ekspektasi yang mereka
harapkan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya hutang dan cicilan yang
harus dibayarkan. Tekanan secara financial bisa sangat mempengaruhi
kesehatan mental seseorang. Banyak kasus bahkan miliarder yang
melakukan aksi bunuh diri karena mereka mengalami kebangkrutan.
Demikian hal nya dengan pengangguran, sulitnya mencari lapangan
pekerjaan serta bahan pokok yang semakin mahal menjadi faktor
terbesar terjadinya aksi bunuh diri yang diakibatkan masalah yang
sulit terpecahkan dalam hal keuangan.

6) Masalah Asmara
Banyak orang yang berjuang demi membahagiakan pasangannya
namun tidak ada timbal balik dari pasangannya tersebutini juga
menjadi salah satu faktor terjadinya aksi bunuh diri. Merasa tidak
dihargai, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, serta mengalami
perpisahan yang menyakitkan. Semua ini tentunya mengakibatkan
rasa sedih dan depresi sehingga seseorang lebih memilih untuk
mengakhiri hidupnya daripada rasa sakit hatinya tidak terobati.

4. Didalam sosiologi dipelajari kelompok-kelompok sosial,


jelaskan terjadinya kelompok sosial dan faktor-faktor yang
memengaruhi langgeng dan tidak langgengnya kelompok sosial
tersebut? Mengapa ada kelompok sosial inti dan kelompok
sosial sekunder? Apakah perbedaan antara kelompok sosial
diperkotaan dan di pedesaaan? Mengapa sering terjadi konflik
didalam kelompok sosial antara kelompok sosial? Sebutkan
contoh kasus!

Jelaskan terjadinya kelompok sosial ?


Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan
himpunan atau kesatuan- kesatuan manusia yang hidup
bersama. Untuk itu diperlukan beberapa syarat suatu
perkumpulan dinamakan kelompok sosial, antara lain ;

1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok


bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
bersangkutan;
2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu
dengan anggota yang lainnya;
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga
hubungan antar-mereka bertambah erat, yang dapat
merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, dan lain-lain. Tentunya faktor
mempunyai musuh bersama misalnya, dapat pula
menjadi faktor pengikat/pemersatu;
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku;
5. Bersistem dan berproses.

Dua faktor utama yang umumnya membuat kita memilih


atau membentuk kelompok sosial tersebut adalah kedekatan dan
kesamaan.
1. Kedekatan
Kedekatan geografis berpengaruh besar terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok. Semakin dekat
jarak geografis antara dua atau lebih orang, semakin mungkin
mereka untuk saling berbicara dan berinteraksi. Jadi, kedekatan
fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan
bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
Kedekatan tersebut bisa kita lihat ketika ada seseorang yang
merantau ke suatu daerah dan bertemu dengan orang yang
statusnya sama sebagai perantau dan berasa dari daerah yang
sama. Secara tidak sadar, orang tersebut merasa ada ikatan batin
meskipun pada awalnya belum saling mengenal ketika masih di
daerah asal.
2. Kesamaan
Selain kedekatan fisik dan geografis, pembentukan
kelompok sosial juga tergantung pada kesamaan di antara
anggota-anggotanya. Pada umumnya, orang memang lebih
nyaman berinteraksi dengan orang yang memiliki kesamaan
dengan dirinya. Kesamaan di sini meliputi kesamaan latar
belakang, minat, kepercayaan, nilai, usia, atau karakter-karakter
personal lain. Macam-macam kesamaan tersebut juga bisa
dikategorikan menjadi tiga aspek berikut:
a. Kesamaan Kepentingan
Adanya kesamaan kepentingan membuat kelompok sosial
ini memiliki pehamaman yang sama akan tujuan bersama dan
mau bekerja sama demi mencapai kepentingan dan tujuan
tersebut. Hal ini terlihat pada kelompok belajar di sebuah kel
as atau bimbel yang  para anggotanya sama-sama
memiliki kepentingan untuk lulus atau mendapat nilai tertentu.
b. Kesamaan Keturunan
Kelompok sosial yang terbentuk dengan persamaan
keturunan, akan memiliki tujuan yang sama yakni menyambung
tali persaudaraan. Dampak positifnya, masing-masing
anggotanya secara tidak langsung memiliki komitmen untuk
tetap aktif terlibat dalam kelompok sosial ini untuk menjaga
agar tali persaudaraan tidak terputus.
c. Kesamaan Nasib
Adanya persamaan nasib atau pekerjaan, maka dapat
terbentuk kelompok sosial yang mewadahi yang bertujuan
meningkatkan taraf hidup amaupun kinerja anggotanya.
Contohnya, perkumpulan informal mitra ojek online yang saat
ini sedang marak di berbagai kota. Adanya perkumpulan ini
didasari oleh kesamaan nasib dan profesi para anggotanya
sebagai sesama mitra ojek online yang membutuhkan wadah
untuk saling berbagi cerita dan informasi terbaru terkait
penumpang dan kebijakan perusahaan.
Sebagai kesimpulan proses terjadinya kelompok
sosial secara umum adalah adanya interaksi sosial antara
individu dengan individu lain yang selanjutnya akan terjadi
sebuah kelompok. Kemudian kelompok tersebut juga
berinteraksi dengan kelompok lainnya, sehingga terjadi nya
kelompok sosial.

Faktor-faktor yang memengaruhi langgeng dan


tidak langgengnya kelompok sosial ?
Adapun faktor memengaruhi langgengnya kelompok sosial
yaitu :
 Selalu toleransi sesama anggota kelompok
 Menjaga silaturahmi
 Menghargai pendapat orang lain
 Aktif dalam kegiatan kelompok
 Selalu berinteraksi didalam kelompok
 Memiliki kegiatan bersama
 Memiliki kepetingan yang sama
Faktor-faktor yang memengaruhi tidak langgengnya kelompok
sosial yaitu :
 Tidak adanya toloransi di kelompok
 Tidak adanya aturan aturan dalam kelompok
 Mementingkan kepentingan individu
 Menghindari kegiatan kegiatan dalam kelompok
 Selalu mengharapkan hasil tanpa berkontibusi

Mengapa ada kelompok sosial inti dan


kelompok sosial sekunder?
 Kelompok primer atau face to face group merupakan
kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya
saling mengenal serta ada kerja sama yang erat. Contohnya
keluarga, kelompok sepermainan dan lain-lain. Salah satu sifat
utama hubungan primer adalah kesamaan tujuan dari individu-
individu yang tergabung di dalam kelompok tadi.
 Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari
banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan
pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contohnya
hubungan kontrak jual beli.
Jadi sebagai kesimpulan adanya kelompok sosial primer atau inti
dengan kelompok sosial sekunder ialah disebabkan karena tidak
semua kelompok sosial didalamnya terdapat anggota mengenal
pribadi, ada kelompok yang hanya berlangsung sebentar saja adapula
bertahan lama itulah namanya kelompok sosial primer sedangkan
kelompok sosial sekunder tidak terlalu mengenal pribadi anggotanya
dan berlangsung singkat.

Apakah perbedaan antara kelompok sosial


diperkotaan dan di pedesaaan?
Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Perkotaan


Warga memiliki hubungan yang erat Jumlah penduduknya tidak tentu
Sistem kehidupan biasanya Bersifat individualistis
berkelompok atas dasar
kekeluargaan
Pekerjaan lebih bervariasi, lebih
Umumnya hidup dari pertanian tegas batasannya dan lebih sulit
mencari pekerjaan
Perubahan sosial terjadi secara
Golongan orang tua memegang
cepat, menimbulkan konflik antara
peranan penting
golongan muda dan golonga tua
Dari sudut pemerintahan, hubungan Interaksi lebih disebabkan faktor
antara penguasa dan rakyat bersifat kepentingan daripada faktor pribadi
informal
Perhatian lebih pada penggunaan
Perhatian masyarakat lebih pada
kebutuhan hidup yang berkaitan
keperluan utama kehidupan
dengan masalah prestie
Kehidupan keagamaan lebih kental Kehidupan keagamaan lebih longgar
Banyak migran yang berasal dari
daerah dan berakibat negatif di kota,
Banyak berurbanisasi ke kota karena
yaitu pengangguran, naiknya
ada faktor yang menarik dari kota
kriminalitas, persoalan rumah, dan
lain-lain.

Mengapa sering terjadi konflik didalam


kelompok sosial antara kelompok sosial ?
Terjadinya konflik didalam kelompok sosial atau kelompok
dengan kelompok sosial biasanya terjadi karena berbagai macam hal
contohnya didalam kelompok sosial terjadi konflik karena perbedaan
pendapat antar anggota kelompok adapun konfil yang terjadi antar
kelompok dapat terjadi karena adanya persaingan antar kelompok ,
baik itu persaingan ras , budaya , ekonomi dan lain sebagainya.

Contoh kasus!
1. Konflik Suku di Sampit
Konflik yang paling feomenal dalam masyarakat Indonesia salah
satunya dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat, dengan Ibu Kota
Pontianak. Kalbar menjadi salah satu wilayah yang pernah mengelami
konflik, konflik ini sendiri dilakukan oleh Suku Madura (Pendatang)
dan Suku Dayak (Suku Asli Kalimantan).

2. Konflik di Lampung
Konflik sosial yang lainnya, juga pernah terjadi di Provinsi Lampung.
Lampung sebagi Provinsi paling ujung dari Pulau Sumatra ini pernah
mengalami konflik sosial yang terjadi, antara lain antara Suku
Lampung dan Suku Bali. Latar belakang munculnya konflik sosial di
Lampung ini ialah adanya kesenjangan sosial terutama dalam
ekonomi, antara masyarakat asli dan masyarakat pendatang.

5. Didalam sosiologi dikenal ada lapisan-lsapisan dalam


masyarakat, apa yang mendasari terbentuknya lapisan (strata)
sosial dan bagaimana pengaruh kedudukan dan peranan
terhadap stratifikasi sosial? Mengapa didalam masyarakat
sering terjadi perebutan kekuasaaan dibidang politik maupun
ekonomi dan bagaimana pengaruhnya dengan stratifikasi sosial!

Apa yang mendasari terbentuknya lapisan


(strata) sosial?

Perbedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang


merupakan bagian dari sistem sosial setiap masyarakat. Untuk
meneliti terjadinya proses lapisan dalam masyarakat, pokok-pokoknya
adalah :

a. Sistem lapisan berpokok pada sistem pertentangan dalam


masyarakat. Sistem demikian hanya mempunyai arti khusus bagi
masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi objek penyelidikan.

b. Sistem lapisan dapat dinalisis


c. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya
penghasilan, kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju kejahatan).

d. Sistem pertanggaan yang diciptakan oleh para warga masyarakat


(prestise dan Penghargaan)

e. Kriteria sistem pertanggaan dapat berdasarkan kualitas pribadi,


keanggotaan kelompok kerabatan tertentu, milik, wewenang atau
kekuasaan.

f. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah-laku hidup, cara


berpakaian,

perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi, dsb.

g. Mudah sukarnya bertukar kedudukan.

h. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang


menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.

i. Pola-pola interaksi (struktur klik, keanggotaan organisasi,


perkawinan dan

sebagainya).

ii. Kesamaan atau ketidaksamaan sistem kepercayaan, dikap dan nilai-


nilai.

iii. Aktivitas sebagai organ kolektif

Bagaimana pengaruh kedudukan dan peranan


terhadap stratifikasi sosial?
1.Kedudukan (status)
Kedudukan diartikan sebagai tempat/posisi seseorang dalam
kelompok sosial, dankedudukan sosial diartikan sebagai tempat
seseorang secara umum dalam masyarakatsehubungan dengan
prestise, hak-hak, dan kewajiban-kewajibannya. Masyarakat pada
umumnyamengembangkan dua macam kedudukan,
yaitu Ascribe Status dan Achieve Status yang kemudian dibedakan
lagisatu macam kedudukan yang disebut Assigned Status.
a. Ascribe Status
Yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan ters
ebut diperoleh karena kelahiran.Umumnya ada pada masyarakat
lapisan tertutup, misalnya masyarakat Feudal. Namun,ada juga pada
masyarakat lapisan terbuka (misalnya : kedudukan lelaki sebagai
suamidalam keluarga). 
b. Achieve Status
adalah kedudukan yang dicapai dengan usaha-usaha yang
disengaja.Kedudukan ini tidak diperoleh berdasarkan kelahiran. Akan
tetapi, bersifat terbuka bagisiapa saja tergantung kemampuan masing-
masing mengejar serta mencapai tujuannya.
c. Assigned Status
merupakan kedudukan yang diberikan kelompok atau golongan
yanglebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah
memperjuangkan sesuatu untukmemenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat.
 
2.Peranan
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila
seseorang melaksanakanhak dan kewajibannya sesuai kedudukannya,
dia menjalankan peranannya. Peranan adalah suatu perilaku yang
diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang menduduki status
tertentu. Peranandan kedudukan tidak dapat dipisahkan karena
keduanya saling bergantung. Setiap orangmemiliki peranan yang
bermacam-macam sesuai pola pergaulan hidupnya. Peranan
pentingkarena mengatur perilaku seseorang. Seperangkat harapan-
harapan yang dikenakan padaindividu yang menempati kedudukan
sosial tertentu.Peranan ditentukan oleh norma-norma di dalam
masyarakat seperti profesi sebagai doktertidak boleh mementingkan
diri sendiri, tidak boleh mengiklankan diri dan tidak boleh
menolak pasien. Suatu peranan paling sedikit mencakup 3 hal sebagai
berikut:
 
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau tempat seseorangdalam masyarakat.
2) Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat
dilakukan oleh individu dalammasyarakat sebagai
organisasi3.
3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang
penting bagi struktur sosial.
 
Model Peranan :
a. Prescribed Role
 (peranan yang dianjurkan)/PR yaitu peranan yang
diharapkanmasyarakat atau orang lain. 
 
b.  Enacted Role
 (peranan yang dijalankan)/ER yaitu peranan yang nyata atau keadaan
yangsesungguhnya. Ketidakselarasan antara PR dan ER sering terjadi
akibat kurangnya pengertian, kesengajaan, dan ketidakmampuan
individu.c.
 
c.  Role Distance
 (Kesenjangan Peranan) yaitu menjalankan peranan secara
emosional, pelaksanaan peranan sering disertai ketegangan atau tekan
an psikologis yang terus berlangsung. Seperti, peranan wanita yaitu
ibu rumah tangga, pekerja, dan kuliah.Ketegangan terjadi akibat
ketidakselarasan antara kewajiban dan tujuan peran itu
sendiri.Misalnya, manager Rumah Sakit ingin meningkatkan mutu
pelayanan tetapi menghadapimasalah dalam kenaikan harga.
Kegagalan peranan terjadi apabila setiap individu
dalammasyarakat mempunyai banyak peranan sekaligus kemungkinan
adanya saling bertentangan.Kegagalan peranan adalah suatu yang
wajar. Konflik peranan terjadi bila individu memilikikeanggotaan
ganda dan dituntut untuk melakukan peranan lebih dari satu sering
menimbulkanketidakserasian. Apabila seseorang dengan status
tertentu di kelompok yang satu, mengambil peranan lebih tinggi
terhadap orang yang sama dalam kelompok lain
Dengan mengetahui apa yang dimaksud dengan peran dan kedudukan
maka dapat kita simpulkan peran dan kedudukan sangatlah
mempengaruhi stratifikasi sosial, diamana stratifikasi sosial itu
didalamnya terdapat sebuah lapisan masyarakat yang di kuasai oleh
orang yang memiliki kedudukan dan peran dalam mengatur sebuah
masyarakat atau kelompok, berubahnya suatu kedudukan maka akan
mengubah pula stratifikasi sosial.

Mengapa didalam masyarakat sering terjadi


perebutan kekuasaaan dibidang politik maupun
ekonomi dan bagaimana pengaruhnya dengan
stratifikasi sosial!
Tentu saja perebutan kekuasaan dibidang politik dan ekonomi
selalu dilakukan hal ini disebabkan keinginan manusia untuk
mendominasi, dimaan manusia ingin memiliki kekuasaan untuk
mengontrol sistem masyarakat agar mereka mudah mendapatkan yang
ingin dimikili begitupun di bidang ekonomi semakin tinggi kekuasaan
biasanya akan sekain tinggi pula pendapatan atau uang ia kumpulkan
akan banyak. Dengan adanya perebutan kekuasaan maka akan terjadi
persaingan dan pada akhirnya yang akan menanglah yang akan
membuat suatu aturan masyarakat yang dapat mempengaruhi
stratifikasi sosial atau lapisan sosial didalam masyarakat , hal ini
bergantung dari bagaimana pemegang keuasaan mengatur stratifikasi
sosial dalam masyarakat dan bagaimana ia membuat suatu kebijakan
kebijakan untuk masyarakat
6. Didalam sosiologi dikenal konsep mobilitas sosial apa yang
dimaksud dengan mobilitas tersebut dan mengapa mobilitas
tersebut selalu ada dimasyarakat? Jelaskan prinsip umum dari
gerakan sosial. Mengapa banyak masyarakat desa itu berpindah
ke kota untuk mencari kehidupan dan mengapa anak-anak dan
perempuan dijadikan sebagai kelompok yang selalu berada
dalam proses mobilitas sosial!

Apa yang dimaksud dengan mobilitas ?


Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi status sosial
seseorang atau sekelompok orang di dalam suatu struktur sosial
masyarakat.

Pendapat lain mengatakan, mobilitas sosial adalah suatu


bentuk dinamika dalam struktur sosial dimana terjadi
pergerakan dan perubahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari satu lapisan ke lapisan lainnya di dalam masyarakat.

Terdapat tiga hal pokok terkait social mobility, diantaranya:

1. Perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah.


2. Dialami oleh manusia, baik secara individu maupun
berkelompok.
3. Terjadi dampak sosial terhadap kelas sosial yang diperoleh

individu atau kelompok.


Agar lebih memahami apa itu mobilitas sosial, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Paul B. Horton

Menurut Paul B. Horton, pengertian mobilitas sosial adalah suatu


gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya
atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.

2. Kimball Young dan Raymond W. Mack

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial


adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial
mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dengan kelompoknya.

3. Robert M. Z. Lawang

Menurut Robert M. Z. Lawang, mobilitas sosial adalah


perpindahan posisi sosial seseorang atau sekelompok orang dari
suatu lapisan ke lapisan sosial lain atau dari dimensi satu ke
dimensi lain.
4. Michael S. Bassis

Menurut Michael S. Bassis, pengertian mobilitas sosial adalah


perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan sosial ekonomi
yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.

5. H. Edward Ransford

Menurut H. Edward Ransford, mobilitas sosial adalah perpindahan


ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hierarki.

Mobilitas mempunyai arti yang bermacam-macam, pertama,


mobilitas fisik(mobilitas geografis) yaitu perpindahan tempat tinggal
(menetap/sementara) dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kedua,
mobilitas sosial yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya.Mobilitas sosial ini terdiri dari dua tipe, yaitu
mobilitas sosial horisontal dan vertikal. Mobilitas sosial horisontal
diartikan sebagai gerak perpindahandari suatu status lain tanpa
perubahan kedudukan. Jadi dalam mobilitas sosial horisontal ini,tidak
terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.Sedangkan
mobilitas sosial vertikal yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu
status sosial ke status sosial lainnya, yang tidak sederajat.Mobilitas
sosial vertikal ini jika dilihat dari arah nya, maka dapat dirinci atas
dua jenis, yaitu gerak perpindahan status sosial yang naik (social
dimbing) dan gerak perpindahan status yang menurun (social
sinking).Konsep mobilitas tersebut dalam prakteknya akan saling
berkaitan satu sama lain, dan sulit untuk menentukan mana sebagai
akibat dan penyebabnya. Sebagai contoh untuk terjadinya perubahan
status sosial, seseorang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya
karena ketiadaan lapangan kerja, atau sebaliknya mobilitas sosial
seringkali mengakibatkan adanya mobilitas geografi yang disertai
dengan segala kerugian yang menyakitkan, yakni lenyapnya ikatan
sosial yang sudah demikian lama terjalin. Demikian halnya mobilitas
geografis akan mempengaruhi terhadap mobilitas sosial yang dimbing
maupun
sinking, bahkan sekaligus mempengaruhi mobilitas mental atau psikis 
dari individu maupun masyarakat

Mengapa mobilitas tersebut selalu ada


dimasyarakat?
Seperti yang kita ketahui bahwa mobilitas merupakan
garak dalam struktual sosial, dimana didalam masyarakat
individu atau kelompok jarang sekali menetap disuatu tempat.
Hal ini menyebabkan terjadi mobilitas baik itu mobilitas
horizontal atau mobilitas vertikal. Masyarakat yang
mengiginkan kehidupan yang baik biasanya akan melakukan
mobilitas horizontal.

Prinsip umum dari gerakan sosial


Social mobility dapat terjadi secara berkesinambungan.
Berikut ini adalah beberapa karakteristiknya:
 Gerak sosial melibatkan individu atau sekelompok orang
dalam masyarakat.
 Perpindahan sosial dapat dilakukan secara individual, namun
seringkali melibatkan banyak pihak. Misalnya perkembangan
suatu negara secara umum yang mempengaruhi taraf hidup
banyak warganya.
 Struktur sosial suatu masyarakat akan mempengaruhi sulit
tidaknya individu atau sekelompok orang untuk melakukan
social mobility.
 Perpindahan sosial dapat menimbulkan ketegangan dan
kecemasan bagi individu atau sekelompok orang yang akan
kehilangan hak-hak yang dimiliki ketika terjadi penurunan
status.
 Mobilitas sosial ditandai dengan terjadinya perubahan
struktur sosial yang seringkali mempengaruhi hubungan
antar individu dan kelompok.

Mengapa banyak masyarakat desa itu


berpindah ke kota untuk mencari kehidupan?
Hal ini diakibatkan akan kekurangan yang ada didesa
dan kelebihan dikota yang tidak biasanya ada di desa. Kita
katakanlah faktor penarik dari kota yang mengakibatkan
masyarakat desa berpindah ke kota sebagai berikut :
a. Penduduk desa kebanyakan mempunyai anggapan bahwa
di kota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan (uang).
Karena sirkulasi uang di kota jauh lebih cepat, lebih besar
dan lebih banyak, maka secara relatif lebih mudah
mendapatkan uang daripada di desa.
b. Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan
industri dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena lebih
mudahnya didapatkan izin dan terutama kredit bank.
c. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
d. Pendidikan (terutama pendidikan lanjutan) lebih banyak di
kota dan dengan sendirinya mudah didapat.
e. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan lebih
tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala
macam orang dan dari segala lapisan.

Adapun Sebab-sebab pendorong orang desa meninggalkan


tempat tinggalnya secara umum adalah sebagai berikut:

a. Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang.


b. Penduduk desa, terutama kaum muda-mudi merasa
tertekan oleh adat istiadat yang mengakibatkan cara hidup
yang monoton. Untuk mengembgkan pertumbuhan jiwa,
banyak yang pergi ke kota.
c. Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah
pengetahuan. Oleh sebab itu, banyak oranyang ingin maju
meninggalkan desa.
d. Rekreasi yang merupakan salah satu faktor penting di
bidang spritual kurang sekali dan kalau juga ada,
perkembangan sangat lambat.
e. Bagi penduduk desa yang mempunyai keahlian lain selain
bertani seperti misalnya kerajinan tangan, tentu
mengingini pasaran yang lebih luas bagi hasil
produksinya. Ini tidak mugkin didapatkan di desa.

Mengapa anak-anak dan perempuan dijadikan


sebagai kelompok yang selalu berada dalam
proses mobilitas sosial ?
Karena anak anak itu adalah harapan sebagai pelanjut generasi yang
nantinya akan menjadi agent of change sedangkan perempuan hari ini
bukan lagi sebagai sosok stagnan tapi mampu menjadi pemicu dan
pelaku perubahan sosial di masyarakat

7. Mengapa kebudayaan menjadi isu penting dalam memepelajari


sosiologi, apa keterkaitan antara kebudayaan masyarakat?
Apakah mungkin masyarakat kebudayaan itu tidak menyatu?
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan bagaimana
kebudayaan itu tercipta dan apa pengaruh kebudayaan dalam
kehidupan bermasyarakat? Jelaskan perbedaan non-fisik dan
fisik. Mengapa masyarakat tanah toraja masih memegang teguh
kebudayaan kematian seperti kebudayaan rambusolo?

Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?


Kebudayaan seringkali kita kaitkan dengan seni dalam
kehidupan sehari-hari. Kata budaya sendiri berasal dari
kata “buddhayah” yang berasal dari bahasa sansekerta
dan merupakan bentuk jamak kata “budhi” yang berarti
budhi atau akal. Kebudayaan sendiri seringkali diartikan
sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau
akal. Kebudayaan sendiri menurut definisi para ahli, Selo
Soemardjan & Soelaeman Soemardi mendefinisikan
kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta
dari masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau untuk
kebudayaan jasmani yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya
dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. (Soerjono
Soekanto, 1990).

Pendapat lainnya dari antropolog E.B Tylor


mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah komplek yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. (Soerjono Soekanto: 1990).
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah mencakup
semua yang didapatkan, dipelajari bahkan diciptakan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan meliputi ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, perwujudan kebudayaan
adalah yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, seni yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

Menurut Suhandi (1987:33-36) kebudayaan memiliki


ciri-ciri umum yakni:

a. Kebudayaan dipelajari suatu kebudayaan dapat


diperoleh dari suatu proses belajar

b. Kebudayaan sendiri telah ada sejak awal manusia


muncul, yang kemudian dikembangkan dan diteruskan
kepada generasi-generasi selanjutnya.

c. Kebudayaan hidup dalam masyarakat sebagai unsur


yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan

d. Kebudayaan bersifat dinamis, dapat dikembangkan dan


berubah

Menurut para antropologi kebudayaan memiliki


beberapa elemen-elemen yaitu:

a. Kebudayaan material, mengacu pada ciptaan


masyarakat yang konkret. Contohnya adalah temuan
yang dihasilkan oleh para arkelogi

b. Kebudayaan non material, adalah sebuah ciptaan yang


bersifat abstrak yang diwariskan ke generasi
selanjutnya. Contoh: lagu lagu tradisional, tarian-tarian
tradisional

c. Lembaga sosial, dalam hal ini lembaga sosial


memberikan peran yang besar dalam berhubungan dan
berkomunikasi dalam masyarkat. Contoh: di desa
beberapa daerah wanita tidak perlu sekolah tinggi,
namun berbanding terbalik dengan di kota-kota besar
seorang wanita wajar memempuh pendidikan tinggi
bahkan menjadi wanita karier.

d. Sistem kepercayaan, sistem ini akan mempengaruhi


dalam kebiasaaan, xbagaimana memandang hidup dan
kehidupan hingga bagaimana mereka berkomunikasi.
Dalam hal ini manusia memiliki kecerdasan dalam
berfikir bahwa diatas kekuatan dirinya masih terdapat
kekuatan yang maha besar yang dapat mengubah-ubah
kehidupannya. Oleh karenanya, manusia takut dan
lahirlah kepercayaan.

e. Estetika, dalam hal ini secara umum setelah manusia


dapat memenuhi kebutuhan fisiknya, manusia akan
senantiasa mencari pemuas untuk kebutuhan psikisnya.
Seorang manusia membutuhkan pandangan mata yang
indah serta suara yang merdu untuk memenuhi
kebutuhan psikisnya.

f. Bahasa, bahasa manusia awalnya berwujud sebuah


kode dan disempurnakan dalam bentuk lisan, yang pada
akhirnya menjadi bahasa tulisan.

Bagaimana kebudayaan itu tercipta ?


Kebudayaan tercipta karena kebiasaan yang berkembang dan
diterima oleh masyarakat serta berpengaruh pada tatanan kehidupan
masyarakat tersebut. Kebudayaan dapat tercipta juga karena pengaruh
manusia dan pola pikir yang mengakibatkan sebuah kebudayaan baru
melekat pada diri manusia.

Faktor yang menyebabkan kebudayaan dapat berkembang dengan


cepat karena masyarakat terbuka, menerima kebudayaan tersebut
dengan baik dan mampu menyelaraskan kebudayaan dengan
kebiasaan masyarakat. Kebudayaan yang berkembang dengan baik
menjadikan patokan bagi masyarakat dalam melaksanakan kebiasaan
atau adat istiadat.

Faktor yang menyebabkan kebudayaan berkembang dengan lambat


karena adanya hambatan atau filter dari masyarakat yang kurang bisa
menerima kebudayaan tersebut, bisa disebabkan oleh banyak hal.
Kebudayaan yang lambat perkembangannya didominasi karena tidak
bisa menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat dan cenderung
berbeda dengan adat istiadat masyarakat.

Apakah mungkin masyarakat kebudayaan itu


tidak menyatu?
Jawabannya tidak ,masyarakat dengan dekbudayaan itu memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain. Dimana Terdapat hubungan timbal
balik antara kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana
ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan sejarah. Masyarakat
itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan
corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan merupakan
suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat. Tidak
mungkin keduanya dipisahkan.

Mengapa kebudayaan menjadi isu penting dalam


memepelajari sosiologi, apa keterkaitan antara
kebudayaan masyarakat ?
Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan kajian yang
dipelajari dalam sosiologi, kebudayaan selalu berhubungan dengan
masyarakat dan sosiologi objek kajianya masyarakat, hal ini
membuktikan jika kebudayaan dan sosiologi memiliki keterkaitan.
Menurut saya kebudayaan ini menjadi isu penting disebabkan
pembahasan kebudayaan sangat erat dengan perilaku suatu individu
dalam kebudayaan itu dan banyak hal menarik dari kebudayaan yang
bisa dikaji dalam sosiologi.

Apa pengaruh kebudayaan dalam kehidupan


bermasyarakat?

1. Budaya mempengaruhi perilaku manusia dalam


berinteraksi dengan manusia lainnya. Kebiasaan –
kebiasaan manusia dalam berinteraksi dengan orang lain
telah merubah perilaku manusia ketika bersosialisasi.
Saat ini kita telah hidup di jaman yang serba canggih.
Semua aspek di kehidupan ini telah disentuh oleh
tehnologi, salah satunya adalah aspek komunikasi
dengan hand phone sebagai produknya. Hal ini membuat
manusia terbisa menggunakan hand phone untuk
berkomunikasi, sehingga terbentuklah budaya media
sosial. Manusia kini lebih memilih  bersosialisai melalui
media – media sosial seperti facebook, twitter, My
Space, dan lain – lain. Akibatnya, mereka menjadi pasif
terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Budaya mempengaruhi manusia mengambil keputusan
dalam perilaku konsumsi. Berkembangnya industri
akibat tehnologi membuat perusahaan memproduksi
barang – barangnya secara massal dan relative murah.
Hal ini juga turut mempengaruhi perubahan kebudayaan
manusia yang pada awalnya merupakan masyarakat
agraris secara bertahap berubah menjadi masyarakat
perkotaan. Akibatnya, terciptalah tata nilai baru dan
pola hidup yang baru akibat dari budaya manusia yang
telah menjadi masyarakat perkotaan. Hal ini
menyebabkan kebutuhan hidup mereka menjadi
semakin banyak, sehingga membuat mereka terus
menerus membeli produk untuk memuaskan kebutuhan
budaya baru tersebut. Pada akhirnya terbentuklah
masayarakat konsumtif, yaitu masyarakt yang selalu
mengkonsumsi barang maupun jasa.   
3. Budaya mempengaruhi tatanan kehidupan
bermasyarakat. Tehnologi yang semakin berkembang
ini mempengaruhi tatanan hidup manusia. Manusia
terbiasa menggunkan tehnologi - tehnologi canggih
yang telah diciptakan. Akibatnya, budaya manusia yang
dahulunya hidup dengan sederhana, kini berubah
menjadi sangat canggih. Perubahan budaya ini
menciptakan masyarakat modern, yaitu masyarakat
yang hidup dengan dikelilingi oleh tekhnologi –
teknologi canggih. 

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa budaya


mempengaruhi kehidupan manusia, dalam bersosialisasi,
menciptakan masayarakat konsumtif, dan masyarakat modern. Oleh
karena itu, budaya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Karena budaya akan selalu berkembang, maka perilaku manusia akan
berkembang pula.

Jelaskan perbedaan non-fisik dan fisik

 Kebudayaan fisik yaitu seluruh hasil fisik  karya manusia


dalam masyarakat yang Sifatnya sangat konkrit berupa
benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat.

 Kebudayaan non fisik adalah kebudayaan yang Sifatnya


abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam
alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini
banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita
komputer, dan sebagainya.

Mengapa masyarakat tanah toraja masih memegang


teguh kebudayaan kematian seperti kebudayaan
rambusolo?
Hal ini disebabkan karena Masyarakat Toraja menganggap
orang yang meninggal adalah orang yang sakit ataupun lemah.
Sehingga, orang yang meninggal diperlakukan layaknya orang yang
masih hidup, seperti diberi makan dan minuman, diajak berbicara, dan
dibaringkan di tempat tidur. Masyarakat Toraja menganggap orang
yang benar-benar meninggal adalah orang-orang yang kematiannya
diupacarakan. Upacara kematian yang sering diadakan di Tana Toraja
disebut Rambu Solo. Rambu Solo diadakan  untuk menghormati yang
meninggal dan mengantarkan arwahnya menuju alam roh. Masyarakat
Tana Toraja percaya bahwa roh orang yang meninggal akan menuju
ke Puya, tempat keabadian para leluhur di sebuah tempat
peristirahatan. Masyarakat percaya Puya, yang terletak di bagian
selatan tempat manusia tinggal adalah tempat peristirahatan dan
keabadian para leluhur.
Masyarakat Tana Toraja percaya, bahwa arwah orang yang
meninggal akan menjadi setengah dewa. Oleh sebab itu, prosesi
Rambu Solo dianggap sangat penting oleh masyarakat Tana Toraja,
karena prosesi Rambu Solo yang sempurna akan menentukan posisi
arwah orang yang meninggal, apakah sebagai bombo (arwah
gentayangan), to-membali puang (arwah yang mencapai tingkat
dewa), atau deata (arwah yang menjadi dewa pelindung). Prosesi
Rambu Solo juga diadakan sebagai bentuk pengabdian dan
penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

8. Jelaskan pengertian sosialisasi dan mengapa sosialisasi menjadi


isu penting dalam sosiologi? Bagaimana bentuk-bentuk
sosialisasi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi sosialisasi
dan mengapa dalam sosialisasi selalu terjadi masalah?mengapa
setiap pembangunan pasar maupun yang lainnya sering terjadi
resistensi atau penolakan dalam masyarakat. Buatkan contoh
kasus!

pengertian sosialisasi?
Sosialisasi merupakan suatu proses interaksi yang
dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian
seseorang. Proses sosialisasi dapat terjadi dengan
beberapa tahapan yang dilewati untuk dapat
menyesuaikan diri dengan linkungan sosialisasinya.
Sosialisasi pada mulanya terjadi dilingkunga kecil seperti
keluarga yang seiring dengan berjalannya waktu, proses
tersebut semakin luas dan matang. Proses sosialisasi dapat
terjadi karena ada pengkondisian sosial yang
menyebabkan terjadinya proses sosialisasi sehingga
seseorang dapat memahami pola perilaku yang menjadi
kebiasan di suatu lingkungan sosial yang disebut dengan
masyarakat.

Berikut definisi sosialisasi menurut para ahli:

1. Soerjono Soekanto

Sosialisasi merupakan sebuah proses interaksi dimana


seseorang dapat belajar membentuk sikap agar dapat
bertingkah laku seperti kebiasaan masyarakat pada
umumnya.

2. Koentaraningrat

Sosialisasi merupakan segala proses yang dialami


seseorang dari ia dilahirkan hingga dewasa dan dapat
menyesuaikan dirinya dengan masyarakat lainnya.

3. Robert M.Z Lawang

Sosialisasi merupakan proses dalam mempelajari


suatu norma sosial agar seseorang dapat melibatkan
dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Ritcher JR

Sosialisasi merupakan proses yang dilakukan


seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan yang dilakukan untuk dapat berperan di
masyarakat.

5. Bruce J. Cohen

Sosialisasi merupakan suatu proses mempelajari nilai


kehidupan di dalam masyarakat agar dapat
membentuk kepribadian yang sesuai dengan norma
masyarakat.

Proses sosialisasi di masyarakat dapat dimaknai


bahwa suatu proses yang harus dijalani oleh setiap diri
individu dalam masyarakat, untuk mempelajari norma
sosial dan nilai kehidupan serta mendapatkan ketrampilan
agar dapat melibatkan dirinya dan berperan dalam
kehidupan bermasyarakat. Selain itu proses sosialisasi
dimaksudkan sebagai proses yang dapat membentuk
kepribadian seseorang yang sesuai dengan norma
masyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dan
bertingkah laku seperti kebiasaan masyarakat pada
umumnya.

Mengapa sosialisasi menjadi isu penting dalam


sosiologi?
Sosiologi yang kajiannya adalah masyarakat , dimana masyarakat
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri oleh karena
itu ia harus bersosialisasi melakukan interaksi sosial dengan orang
lain. Hal ini menjadi isu penting dalam sosiologi karena berhubungan
dengan objek kajian sosiologi yaitu masyarakat

Bagaimana bentuk-bentuk sosialisasi?


Proses sosialisasi mengantarkan kita pada bentuk-bentuk sosialisasi
yang ada dalam kehidupan manusia di dalam masyarakat.Bentuk-
bentuk sosialisasi yang ada itu antara lain adalah sosialisasi setelah
masa kanak-kanak (socialization after chilhood), pendidikan
sepanjang hidup (life long education), dan pendidikan
berkesinambungan (continuing education). Selain itu, dalam
kehidupan manusia juga dikenal dengan adanya beberapa bentuk
sosialisasi, diantaranya adalah :

1. Sosialisasi primer

merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil,


dimana ia menjadi anggota masyarakat.

2. Sosialisasi sekunder

merupakan proses setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan


individu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari dunia
objektif masyarakat. Ada beberapa macam sosialisasi sekunder, antara
lain :

a. Desosialisasi dan resosialisasi

Merupakan proses sosialisasi dimana seorang individu mengalami


pencabutan diri yang dimilikinya, yang kemudian seseorang tersebut
diberi suatu diri yang baru. Hal ini erat kaitannya dengan :

   Institusi total (total institutions).

Goffman mengatakan bahwa institusi total merupakan suatu tempat


tinggal dan bekerja yang di dalamnya sejumlah individu dalam situasi
sama, terputus dari masyarakat yang lebih luas untuk suatu jangka
waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung dan
diatur secara formal. Contoh yang dapat dilihat dalam kehidupan
sehari-hari adalah rumah sakit jiwa (RSJ), lembaga pemasyarakatan
(LP) dan sekolah kemiliteran. Setiap individu yang masuk ke dalam
lembaga-lembaga tersebut akan mengalami pencabutan diri dari yang
dimilikinya dan akan mendapat diri yang baru. Namun perbedaannya
adalah apabila di masuk RSJ dan LP itu bukan berdasar pada kerelaan
dan apabila keluar akan tetap mendapat stigma dari masyarakat atau
lingkungannya. Sedangkan di sekolah kemiliteran (AKMIL, AAU,
AAL, AKPOL), individu yang masuk kesana adalah berdasar faktor
kerelaan dan menjalani pembinaan profesi untuk tujuan khusus, dan
apabila keluar maka akan memiliki kebanggaan tersendiri sebagai
mantan warga dari lembaga pendidikan tersebut.

   Cuci otak (brainwashing).

Proses sosialisasi model ini biasanya menggunakan praktek


penekanan baik fisik dan psikologis, yang kemudian pada akhirnya
individu ini menaati segala perintah yang ditujukan kepadanya.
Teknik yang digunakan dapat berupa teknik pengendalian terhadap
pemikiran dan tindakan seperti isolasi, ancaman, siksaan, pembatasan
tidur atau makanan para tahanan yang diarahkan untuk membuat
pengakuan palsu, mengkritik diri mereka sendiri dan ikut serta dalam
kegiatan propaganda musuh. Hal ini bisa dialami oleh para tahanan
perang dan anggota dari kelompok teroris.

b.Sosialisasi antisipatoris (anticipatory socialization)

merupakan suatu bentuk sosialisasi sekunder yang mempersiapkan


seseorang untuk peran baru. Contoh yang ada dalam kehidupan
bermasyarakat antara lain adalah menjelang saat kita beralih
pendidikan menuju jenjang yang lebih tinggi (dari SMA ke Perguruan
Tinggi), saat sekolah menuju dunia kerja, saat dunia kerja menuju ke
kehidupan pensiun, atau dari seorang bujangan menjadi istri atau
suami. Saat-saat itu adalah saat kita harus mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya dalam menyongsong peranan baru. Namun apabila
kita tidak jadi melakukan peran yang sudah kita persiapkan tersebut
maka mau tidak mau kita harus kembali ke peranan yang sebelumnya.

Di sisi lain kita juga harus melihat pola-pola sosialisasi yang ada
dalam masyarakat. Menurut Jaeger, terdapat dua macam pola
sosialisasi yang ada yaitu :

a. Sosialisasi represif.

Sosialisasi tipe ini mengedepankan pada penggunaan hukuman


terhadap  kesalahan. Ciri lain yaitu penekanan pada penggunaan
materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan anak
pada orang tua, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah,
nonverbal dan berisi perintah, penekanan titik berat sosialisasi pada
orang tua dan keinginan orang tua, dan  peran keluarga adalah
sebagai significant other.

b.Sosialisasi partisipatoris.

Merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan di kala


berperilaku baik, hukuman dan imbalan bersifat simbolis, anak diberi
kebebasan, penekanan diletakkan pada interaksi, komunikasi bersifat
lisan, anak menjadi pusat sosialisasi, keperluan anak dianggap
penting, dan keluarga menjadi generalized others.

Pola sosialisasi lain yang dikemukakan oleh Elizabeth Hurlock adalah


sebagai berikut :

1. Otoriter.

Tingkah laku anak diatur secara kaku dan tidak ada kebebasan berbuat
kecuali hal-hal yang sudah ditetapkan oleh peraturan. Orang tua tidak
mendorong anaknya untuk mengambil keputusan sendiri tetapi
menentukan apa yang harus dilakukan oleh anaknya. Setiap
pelanggaran dikenakan hukuman. Hampir tidak pernah atau bahkan
tidak pernah sama sekali anak diberikan pujian atau tanda-tanda
membenarkan tingkah laku anak dalam melakukan sesuatu. Dengan
demikian anak tidak memperoleh kesempatan untuk mengemdalikan
perbuatannya.

2. Demokratis.

Orang tua menggunakan diskusi, penjelasan dan alasan-alasan


yangemembantu anak agar mengerti mengapa ia diminta mematuhi
suatu aturan. Orang tua menekankan aspek pendidikan bukan
hukuman. Hukuman tidak pernah kasar dan hanya diberikan apabila si
anak dengan sengaja menolak perbuatan yang harusnya dia lakukan.
Apabila anak melakukan perbuatan yang memang seharusnya ia
lakukan mak diberikan pujian. Orang tua yang demokratis adalah
orang tua yang berusaha menumbuhkan kontrol dari dalam anak
sendiri.

3. Permisif.
Orang tua bersikap membiarkan atau mengizinkan setiap tingkah laku
anak.Pola ini ditandai dengan sikap orang tua yang membiarkan
anaknya mencari dan menemukan sendiri tata cara yang memberikan
batasan dari tingkah lakunya. Pada saat terjadi hal yang berlebihan
barulah orang tua bertindak, sehingga pengawasan bersifat longgar.

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi


sosialisasi?
Sosialisasi ddipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut faktor yang
mempengaruhi sosialisasi diantaranya:

1. Faktor intrinsik
Foktor intrinsik merupakan faktor bawaan yang dimiliki oleh
diri individu itu sendiri. Faktor interinsik mempengaruhi seseorang
dalam melakukan interaksi dan mempeljari nilai, norma serta
keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan.
Faktor interinsik misalnya:

a. Sifat dasar
Sifat dasar merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang,
seperti watak, karakter, emosi dasar. Sifat ini dipengaruhi oleh
pewarisan dari salah satu orang tua atau kombinasi dari keduanya.
Namun sifat ini dapat berkembang semakin matang dan semakin
baik apabila seseorang mendapatkan pengalaman sosialisasi yang
baik dari lingkungannya.
b. Motivasi
Motivasi merupakan alasan mengapa seseorang bertindak dan
melakukan sesuatu. Motivasi ini merupakan sumber yang
memberikan seseorang kekuatan dan semangat agar dapat
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.

2. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor pendukung yang ada diluar
diri individu. Faktor ini tidak dimiliki individu dalam dirinya, namun
mempengaruhi individu dalam melakukan sesuatu dan mempengaruhi
individu dalam sosialisasinya. Faktor-faktor ekstrinsik misalnya:

a. Perbedaan
Setiap orang memiliki ciri-ciri fisik, karakter, sifat serta
kebiasaan yang berbea-beda. Hal ini dapat mempengaruhi seseorang
dalam bersosialisasi, biasanya orang akan melakukna interaksi
dengan orang yang hampir memiliki kesamaan dengan dirinya,
walaupun ada juga yang meyukai tantangan dengan bertemu orang
asing.

b. Lingkungan
Lingkungan yang ada disekitar juga dapat
mempengaruhi seseorang dalam bersosialisasi. Saat
seseorang tumbuh di lingkungan dengan masyarakat dan
aturan yang baik, maka ia akan tumbuh dengan baik dan dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki dengan baik pula.

Mengapa dalam sosialisasi selalu terjadi


masalah?
Sosialisasi terjadi masalah karena penerimaan sosialisasi
biasanaya tidak baik, akibat sosialisasi yang tidak baik diterima begitu
saja banyak masalah yang muncul seperti yang sekarang terjadi
mengenai kenakalan remaja. Sosialisasi ini merupakan pembentuk
karakter atau kepribadian seseorang semakin buruk lingkukan
sosialisasinya makin buruk biasanya karekter seseorang begitupun
sebaliknya baik lingkungan sosialisainya baik pula kerakternya.

Mengapa setiap pembangunan pasar maupun yang


lainnya sering terjadi resistensi atau penolakan
dalam masyarakat?
 Penolakan pembangunan pasar disebabkan karena
kepemilikan lahan. Dimana pedagang atau masyarakat
setempat memiliki lahan di lokasi pembangunan pasar
baru sehingga terjadi penolakan pembangunan,
pembangunan pasar dapat merugikan pedagang jika
ditempati melakukan pembangunan
 Penolakan pembangunan pasar baru atau modern
disebabkan karena jarak atau lokasi pembangunan
pasar modern berdekatan dengan pasar lama atau
tradisional sehingga dapat merugikan para pedagang
yang memiliki tokoh di pasar tradisonal. Passar modern
ini dapat menarik para konsumen yang ingin berbelanja
di pasar tradisional sehingga sangat merugikan para
pedagang yang berdagang di sana.
 Penolakan pembangunan pasar disebabkan penolakan
kehadiran investor yang ingin meningkatkan
pembanguna pasar atau ingin melakukan pembanguna
pasar, kehadiran investor ini dapat merugikan serta
memberatkan pedagang dan kehadiran investor ini
hanya akan menjadikan para pedagang menjadi
penonton dan para investor duduk dengan santai
menerima keuntungan

Contoh kasus!

1. Warga Menolak, Pembangunan Pasar Labukkang Tetap


Jalan

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM- Rencana Pemerintah Kota


Parepare mengembangan bangunan Pasar Labukkang di Kecamatan
Ujung, mendapat penolakan dari warga perdagang setempat.
Pedagang yang juga sebagian sebagai pemilik lahan di pasar tersebut
bersikukuh tidak akan bergeser dari tempat mereka berjualan saat ini.
Siti Amina, Rabu (8/7/2015) salah seorang pedagang mengatakan,
pemerintah harus berhati-hati dalam rencana pembangunan pasar
tersebut. Seluruh pedagang masing-masing memiliki lahan di lokasi
yang luasnya kurang dari satu hektar tersebut.

"Utamanya soal kepemilikan lahan. Harus ada perjanjian hitam di atas


putih. Jangan sampai kami pedagang yang sudah lama dirugikan,"
ujarnya.

Kepala Pasar Labukkang Abd Hamid mengatakan hingga kini belum


ada kesepakatan yang diambil antara pemerintah dan pedagang terkait
rencana pembangunan pasar itu.

"Saya juga tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penolakan


pedagang karena memang hingga kini belum ada kejelasan soal
kepemilikan nantinya. Karena sebagian lahan dipasar ini memang
milik warga," jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota HM Taufan Pawe mengatakan, pemerintah


telah memberi dua opsi untuk warga setempat terkait rencana
pembangunan pasar yang dianggarkan sebesar Rp 10 miliar tersebut.
Pilihan tersebut yakni pembebasan lahan tapi ditolak warga dan
keduam pasar kita bangun dua lantai.

"Kita serahkan lantai dasar untuk pedagang pemilik lahan dan lantai
dua untuk pedagang umum. Awalnya warga menyetujui,tetapi
belakangan kembali terjadi penolakan," ujarnya.

Taufan menambahkan, meski mendapat penolakan warga pemilik


lahan, revitalisasi akan tetap dilakukan.
"Meski dapat penolakan kita tetap bangun dengan memanfaatkan
lahan milik pemkot seluas 1.600 meter di lokasi itu,"jelasnya. (*)

2. Pedagang Demo, Tolak Pembangunan Pasar Baru Square


Bandung
BANDUNG, KOMPAS.com — Sebanyak 31 orang pedagang dan
pemilik kios di pusat perdagangan busana grosir dan eceran Pasar
Baru Trade Center melakukan aksi demonstrasi, Jumat (7/6/2013).
Aksi tersebut adalah bentuk penolakan terhadap rencana
pembangunan pusat perbelanjaan bernama Pasar Baru Square.
Menurut Koordinator aksi sekaligus salah satu pedagang, Iwan
Suherman, rencana pembangunan pusat perbelanjaan baru yaitu Pasar
Baru Square yang rencananya dibangun di depan Pasar Baru Trade
Center sebenarnya telah melanggar ketentuan Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2007 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Nomor 420/MPP/Kep/10/1997 dan Peraturan Daerah
Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa tidak
dibenarkan terdapat dua pasar dalam radius 500 meter. "Tujuan kita
melakukan aksi ini adalah penolakan pembangunan Pasar Baru
Square. Peraturannya sudah ada, dan tidak boleh ada pasar sejenis,"
kata Iwan saat ditemui di sela aksi. Selain itu, penamaan pusat
perbelanjaan anyar dengan menggunakan nama "Pasar Baru" dinilai
akan merugikan 4.500 pemilik toko dan kios di Pasar Baru Trade
Center. Pasar Baru Trade Center sendiri telah berdiri sejak tahun 1906
dan telah mengalami lima kali pemugaran. "Nama Pasar Baru ini
cuma satu, yaitu di Jalan Otto Iskandardinata nomor 70. Kalau tetap
pakai nama 'Pasar Baru', jelas merugikan para pedagang karena akan
menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Kalau orang luar yang
tidak tahu, maka mereka akan datang ke sana (Pasar Baru Square).
Padahal seharusnya datang ke kita," jelas Iwan. Kalaupun tetap
dibangun, lanjut Iwan, pusat perbelanjaan tersebut tidak boleh
menggunakan nama Pasar Baru yang dikatakannya sudah tenar di
beberapa negara Asia Tenggara sebagai pusat fashion murah dan
berkualitas. "Minimal bicara dulu dengan himpunan pedagang. Jangan
main bikin nama sendiri. Aksi kami ini ingin menyampaikan agar
tidak menjadi saru," serunya.

Anda mungkin juga menyukai