Nama : Ahmad Farid Bandang

NIM : A031191169

Sistem Administrasi Perpajakan

1. Pengadilan pajak dilakukan bila WP ingin mengajukan banding atas hasil Surat Kepurusan
Keberatan sebelumnya atau mengajukan banding atas keputusan yang dapat diajukan
banding. Selain banding, dapat pula WP mengajukan gugatan atas pelaksanaan penagihan
paksa atau keputusan yang dapat diajukan gugatan.

2. Gugatan tidak menunda atau menghalangi pelaksanaan penagihan pajak.

3. Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut pelaksanaan penagihan pajak
ditunda selama pemeriksaan sengketa pajak sedang berjalan, sampai ada putusan pengadilan
pajak.

4. a) Jika setelah diperiksa jumlah pajak yang dibayar lebih dari Rp100.000.000.
Misalnya utang pajaknya Rp100.000.000 dan WP membayar Rp150.000.000, maka akan
terbit SKP Lebih Bayar sebesar Rp50.000.000.

b) Jika setelah diperiksa jumlah pajak yang dibayar kurang dari Rp100.000.000.
Misalnya utang pajaknya Rp100.000.000 dan kredit pajaknya Rp50.000.000, maka akan
terbit SKP Kurang Bayar sebesar Rp50.000.000.

c) Jika setelah diperiksa jumlah pajak yang dibayar Rp100.000.000.

Contohnya pajak terutangnya Rp150.000.000.

DJP akan melakukan pemeriksaan dan menerbitkan SKPLB jika pajak yang dibayar lebih
dari Rp150.000.000.

5. a) Jika setelah diperiksa jumlah pajak yang dibayar kurang dari Rp100.000.000.
Misalnya utang pajaknya Rp100.000.000 dan WP membayar Rp150.000.000, maka akan
terbit SKP Lebih Bayar sebesar Rp50.000.000.

b) Jika setelah diperiksa jumlah pajak yang dibayar Rp100.000.000.

6. Pemeriksaan deng an acara cepat dilakukan terhadap :

- Sengketa Pajak tertentu.

- Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81
ayat (2).tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat
(1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak.

- Sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan

Pajak.

- Pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66 ayat {1) dilakukan tanpa Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan dan tanpa
Surat Bantahan.

7. Pemeriksaan yang dilakukan dengan acara biasa dengan proses pemeriksaan normal yang
seharusnya dilalui oleh setiap gugatan yang diajukan (tidak diterapkan proses secara khusus).
Persidangan acara biasa dilakukan ketika hal-hal yang mengakibatkan persidangan dengan
acara cepat tidak terjadi.