NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi
Tugas Tutorial 2
Hukum Pajak
Soal 1
Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada Wajip Pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya (Pasal 1 ayat 6 UU No 16
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan).
1
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 4.18-4.22.
Soal 2
Menurut pendapat saya, pedagang atau pengusaha kecil tersebut tidak harus
ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Pengusaha yang wajib
ditetapkan sebagai PKP hanya pengusaha yang telah memenuhi persyaratan
objektif dan persyaratan subjektif dalam pengukuhan PKP.
Syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha orang pribadi dan badan untuk
dapat dikukuhkan sebagai PKP yaitu:
o Memiliki pendapatan bruto (omzet) dalam 1 tahun buku mencapai Rp4,8
miliar. Tidak termasuk pengusaha yang pendapatan brutonya kurang
dari Rp4,8 miliar kecuali pengusaha tersebut memilih untuk dikukuhkan
menjadi PKP.
o Melewati proses survey yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP) tempat pendaftaran.
o Melengkapi dokumen dan syarat pengajuan atau pengukuhan PKP.
Syarat pengajuan PKP ada dua macam, yaitu syarat objektif dan syarat
subjektif.
o Syarat Subjektif
Dokumen-dokumen yang wajib dilampirkan untuk pengajuan PKP yaitu:
Denah lokasi kegiatan usaha
Foto tempat kegiatan usaha
Daftar aset perusahaan secara terperinci
Laporan keuangan satu bulan terakhir
o Syarat Objektif
Dokumen-dokumen yang wajib dilampirkan untuk pengajuan PKP yaitu:
Fotokopi KTP Direktur atau Pemilik Usaha
Fotokopi NPWP perusahaan
Fotokopi NPWPD dan TDP
Fotokopi SITU dan SIUP
2
Fotokopi akta pendirian perusahaan
Surat kuasa bermaterai jika pengurusan pengajuan PKP dilimpahkan
ke orang lain
Mengisi formulir pengajuan PKP
Referensi:
Online Pajak. 2017. "Pengukuhan PKP: Cara & Syarat Pengajuan PKP".
diakses 23
November 2021, https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/
pengukuhan-pkp-cara-syarat-pengajuan-pkp
Soal 3
a) Perhitungan jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT
BTK atas keputusan hasil keberatan adalah sebagai berikut.
Dalam pasal 25 ayat 9 UU KUP disebutkan bahwa dalam hal keberatan Wajib
Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.
3
= Rp80.000.000 + Rp25.000.000
= Rp105.000.000
Jadi, jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar berdasarkan
keputusan keberatan adalah Rp105.000.000 (jika berdasarkan KUP) atau
Rp95.000.000 (berdasarkan UU No 7 Tahun 2021).
b) Perhitungan jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT
BTK atas keputusan hasil banding adalah sebagai berikut.
Dalam pasal 27 ayat 5(d) KUP disebutkan bahwa dalam hal permohonan
banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak
berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah
dibayar sebelum mengajukan keberatan.
4
dikabulkan sebagian diubah dari 100% menjadi 60%. Sehingga perhitungannya
adalah sebagai berikut.
Jadi, jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar berdasarkan
keputusan banding adalah Rp100.000.000 (jika berdasarkan KUP) atau
Rp86.000.000 (berdasarkan UU No 7 Tahun 2021).
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 5.9-5.10.