NIM : 1208010073
Pajak final atau PPh final merupakan pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar
pengenaan pajak tertentu atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun
berjalan. Pembayaran, pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Final yang
dipotong pihak lain maupun yang disetor sendiri bukan merupakan pembayaran dimuka atas
PPh terutang akan tetapi merupakan pelunasan PPh terutang atas penghasilan tersebut,
sehingga wajib pajak dianggap telah melakukan pelunasan kewajiban pajaknya. Pajak
penghasilan (PPh) Final menggunakan sistem pemungutan with holding system dimana
sistem pemungutan pajaknya memberikan wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong
atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
Penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan surat setoran pajak atau sarana
administrasi lain yang disamakan dengan surat setoran pajak atas nama orang pribadi atau
badan yang menerima pembayaran atau yang melakukan tukar menukar. Artinya penyetoran
Pajak Penghasilan yang dipungut dilakukan dengan menggunakan surat setoran pajak atas
nama orang pribadi atau badan yang menerima pembayaran atau yang melakukan
tukarmenukar, bukan atas nama bendahara pemerintah atau pejabat pemungut. Penyetoran
Pajak Penghasilan melalui bank/pos persepsi dilakukan sebelum pembayaran kepada orang
pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan dilakukan
a) Orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan wajib
menyetor sendiri pajak penghasilan yang terutang
b) Bendahara pemerintah atau pejabat wajib menyetor pajak penghasilan yang telah
dipungut (dipotong) ke bank/pos persepsi
c) Penyetoran dilakukan dengan menggunakan surat setor pajak atau sarana administrasi
lainnya
d) Penyetoran dilakukan atas nama orang pribadi atau badan yang menerima
pembayaran atau melakukan tukar menukar, bukan atas nama bendahara pemerintah
atau pejabat pemungut
e) Penyetoran dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pembayaran diterima
oleh bendahara penerimaan KPKNL.
Referensi :
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan
pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :
SOAL HITUNGAN
5. Nino bekerja pada perusahaan PT XYZ pada tahun 2020 dengan memperoleh gaji sebulan
Rp 8.000.000,- dan memperoleh tunjangan kinerja setiap bulannya sebesar Rp 800.000, di
bulan februari dan maret Nino memperoleh uang lembur sebesar Rp250.000,- setiap bulannya
dan di bulan September Nino memperoleh uang lembur lagi sebesar Rp 300.000,-. Setiap
bulannya Nino membayar iuran pensiun sebesar Rp. 150.000,-. Dan iuran Kesehatan sebesar
Rp 100.000,- Dengan status Nino sudah menikah memiliki 4 anak. Bagaimana perhitungan
PPh Pasal 21 dan berapa penghasilan neto Nino dalam setahun?
Penghasilan bruto
Gaji Rp 8.000.000
Total : Rp 9.600.000,-
Pengurang
Total Rp 730.000
Penghasilan Netto Rp 8.870.000
8.870.000 x 12 = Rp 106.440.000
5% x 34.440.000 = Rp 1.722.000
Rp 1.770.000/12 = Rp 143.500
6. Selain membuka praktek di rumahnya, seorang Dokter bernama Ryandra (K/1) memiliki
bisnis perdagangan handphone. Diketahui penghasilan brutonya sebagai seorang dokter
selama tahun 2020 adalah sebesar Rp150.000.000 dan dari bisnis penjualan handphone dalam
setahun sebesar Rp45.000.000. Untuk sewa Ruko dalam menjalankan usahanya Dr. Ryandra
harus membayar biaya sewa toko Rp 45.000.000/tahun, iuran keamanan Rp 200.000/bulan
dan iuran kebersihan Rp 100.000/bulan. Hitunglah
a. besarnya pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan Dr. Ryandra yang akan
dilaporkan dalam SPT !
• Penghasilan bruto
• Pengurang
Rp195.000.000 x 5% = Rp9.750.000
Total Rp 58.350.000
- Penghasilan Netto Rp195.000.000 – Rp58.350.000 = Rp136.650.000
- Tarif Pph
5% x 60.000.000 = Rp3.000.000