Anda di halaman 1dari 5

Nama : Firvi Zahra Salsabila

NIM : 1208010073

Kelas : Administrasi Publik / 4B

UTS Dasar-Dasar Perpajakan

2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pajak final, bagaimana mekanisme


pelaporannya oleh individu dan badan yang menerima ?

Pajak final atau PPh final merupakan pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar
pengenaan pajak tertentu atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun
berjalan. Pembayaran, pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Final yang
dipotong pihak lain maupun yang disetor sendiri bukan merupakan pembayaran dimuka atas
PPh terutang akan tetapi merupakan pelunasan PPh terutang atas penghasilan tersebut,
sehingga wajib pajak dianggap telah melakukan pelunasan kewajiban pajaknya. Pajak
penghasilan (PPh) Final menggunakan sistem pemungutan with holding system dimana
sistem pemungutan pajaknya memberikan wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong
atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan surat setoran pajak atau sarana
administrasi lain yang disamakan dengan surat setoran pajak atas nama orang pribadi atau
badan yang menerima pembayaran atau yang melakukan tukar menukar. Artinya penyetoran
Pajak Penghasilan yang dipungut dilakukan dengan menggunakan surat setoran pajak atas
nama orang pribadi atau badan yang menerima pembayaran atau yang melakukan
tukarmenukar, bukan atas nama bendahara pemerintah atau pejabat pemungut. Penyetoran
Pajak Penghasilan melalui bank/pos persepsi dilakukan sebelum pembayaran kepada orang
pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan dilakukan

Penyetoran Pajak Final

a) Orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan wajib
menyetor sendiri pajak penghasilan yang terutang
b) Bendahara pemerintah atau pejabat wajib menyetor pajak penghasilan yang telah
dipungut (dipotong) ke bank/pos persepsi
c) Penyetoran dilakukan dengan menggunakan surat setor pajak atau sarana administrasi
lainnya
d) Penyetoran dilakukan atas nama orang pribadi atau badan yang menerima
pembayaran atau melakukan tukar menukar, bukan atas nama bendahara pemerintah
atau pejabat pemungut
e) Penyetoran dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pembayaran diterima
oleh bendahara penerimaan KPKNL.

Referensi :

Veby, S. (2014). Mekanisme Perhitungan Pemotongan Penyetoran dan Pelaporan Pajak


Penghasilan (PPH) Final Pasal, 4 Ayat (2) Atas Jasa Konstruksi Pada PT> PLN (Persero)
Wilayah Sumbar (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Rachmano, A. D. Prosedur Penghitungan Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan


Final Pasal 4 Ayat (2) Atas Badan Usaha Jasa Pendidikan Dan Pelatihan CV. XXX.

3. Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka


pemungutan pajak harus memenuhi beberapa syarat. Sebutkan dan jelaskan syarat-
syarat tersebut!

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan
pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)


Sesuai dengan tujuan hukum, yaknin mencapai keadilan undang-undang pelaksanaan
pemungutan harus adil. Adil menurut undang-undang adalah mengenakan pajak
secara umum dan merata. Serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Sedang adil dalam pelaksaannya adalah dengan memberikan hak bagi wajib pajak
untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding
kepada majlis pertimbangan pajak.
b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)
Di Indonesia pajak diatur oleh UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan
jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya.
c. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun
perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
d. Pemungutan pajak harus efisien
Sesuai fungsi budgeter, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih
rendah dari hasil pemungutnya.
e. Sistem pemungutan harus sederhana
Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-
undang perpajakan yang baru

Referensi : Saparudin, M. (2019). PENGARUH PAJAK PENGHASILAN (PPh) TERHADAP


KEUNTUNGAN CV. METTA OFFSET CILEGON (Doctoral dissertation, UIN SMH
BANTEN).

SOAL HITUNGAN

5. Nino bekerja pada perusahaan PT XYZ pada tahun 2020 dengan memperoleh gaji sebulan
Rp 8.000.000,- dan memperoleh tunjangan kinerja setiap bulannya sebesar Rp 800.000, di
bulan februari dan maret Nino memperoleh uang lembur sebesar Rp250.000,- setiap bulannya
dan di bulan September Nino memperoleh uang lembur lagi sebesar Rp 300.000,-. Setiap
bulannya Nino membayar iuran pensiun sebesar Rp. 150.000,-. Dan iuran Kesehatan sebesar
Rp 100.000,- Dengan status Nino sudah menikah memiliki 4 anak. Bagaimana perhitungan
PPh Pasal 21 dan berapa penghasilan neto Nino dalam setahun?

 Penghasilan bruto

Gaji Rp 8.000.000

Tunjangan Kinerja Rp 800.000

Uang lembur Rp 250.000 x 2 + Rp.300.000 = Rp.800.000

Total : Rp 9.600.000,-

 Pengurang

Iuran Pensiun Rp 150.000

Iuran Kesehatan Rp 100.000

Biaya Jabatan (5% x jumlah total bruto) Rp 480.000

Total Rp 730.000
Penghasilan Netto Rp 8.870.000

8.870.000 x 12 = Rp 106.440.000

PTKP K/3 Rp 72.000.000

106.440.000 – 72.000.000 = Rp 34.440.000

Pph dalam setahun

5% x 34.440.000 = Rp 1.722.000

Pph dalam sebulan

Rp 1.770.000/12 = Rp 143.500

6. Selain membuka praktek di rumahnya, seorang Dokter bernama Ryandra (K/1) memiliki
bisnis perdagangan handphone. Diketahui penghasilan brutonya sebagai seorang dokter
selama tahun 2020 adalah sebesar Rp150.000.000 dan dari bisnis penjualan handphone dalam
setahun sebesar Rp45.000.000. Untuk sewa Ruko dalam menjalankan usahanya Dr. Ryandra
harus membayar biaya sewa toko Rp 45.000.000/tahun, iuran keamanan Rp 200.000/bulan
dan iuran kebersihan Rp 100.000/bulan. Hitunglah

a. besarnya pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan Dr. Ryandra yang akan
dilaporkan dalam SPT !

b. besarnya pajak yang masih harus dibayar dalam setahun!

• Penghasilan bruto

Gaji dokter + bisnis = Rp150.000.000 + Rp45.000.000 = Rp195.000.000

• Pengurang

Sewa ruko Rp 45.000.000

Iuran Keamanan Rp 200.000 x 12 = Rp2.400.000

Iuran Kebersihan Rp 100.000 x 12 = Rp1.200.000

Biaya Jabatan (5% x jumlah total bruto ) :

Rp195.000.000 x 5% = Rp9.750.000

Total Rp 58.350.000
- Penghasilan Netto Rp195.000.000 – Rp58.350.000 = Rp136.650.000

- PTKP (K/1) = Rp63.000.000

Rp136.650.000 – Rp63.000.000 = Rp73.650.000

- Tarif Pph

5% x 60.000.000 = Rp3.000.000

15% x 13.650.000 = Rp 2.047.500

- Total Pph terhutang setahun = Rp5.047.500

Anda mungkin juga menyukai