Anda di halaman 1dari 6

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-2

HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL 1
Pada saat mengurus berbagai hal terkait perpajakan, NPWP merupakan suatu hal penting yang
harus dimiliki oleh wajib pajak. Deskripsikan secara jelas pengertian dan fungsi NPWP serta
bagaimana alur cara memperoleh NPWP!
Jawab
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.

NPWP diberikan kepada Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaralan subjektif dan objektif
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
Alur cara memperoleh NPWP
SOAL 2
Para pedagang atau pengusaha kecil seringkali dikaitkan dengan istilah Pengusaha Kena Pajak
atau biasa disingkat dengan PKP. Contohnya pedagang atau pengusaha kecil yang menjual baju,
sepatu, jam, hijab dan mukena, dan lain-lainnya. Menurut Anda apakah setiap pedagang atau
pengusaha kecil tersebut harus ditetapkan sebagai PKP dan bagaimana syarat pengukuhan PKP?
Jelaskan!
Jawab
Menurut saya, para pengusaha kecil tidak perlu menjadi PKP karena berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor PMK-197/PMK.03/2013 tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak
Pertambahan Nilai, Batasan (threshold) PKP menjadi Rp4,8 miliar yang sebelumnya adalah Rp600
juta. Tetapi pengusaha kecilpun jika ingin menjadi PKP dengan alasan tertentu semisal menjadi
Rekanan Bendahara Pemerintah yang wajib memungut PPN atau sering bertransaksi dengan PKP
lainnya tetap diperbolehkan mendaftar oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dengan menjadi PKP, maka
Pajak Masukan yang diterima bisa dikreditkan jika melakukan transaksi dengan sesama PKP.
SOAL 3
PT BTK berencana untuk mengajukan keberatan untuk SKPKB. SKPKB hasil pemeriksaan adalah

Rp100.000.000,00. Pada closing conference, PT BTK bersedia membayar Rp30.000.000,00 untuk SKPKB

walaupun tidak terdapat lampiran perhitungan Pemeriksa atas SKPKB. Pada tanggal 19 Januari 2020, PT

BTK mengajukan keberatan. Beberapa bulan kemudian, hasil Keberatan untuk SKPKB menunjukkan

bahwa pengajuan keberatan diterima sebagian oleh Hakim, sehingga jumlah pada SKPKB turun menjadi

Rp80.000.000,00. Namun, PT BTK tetap tidak terima karena menurut perhitungan PT BTK, PT BTK

seharusnya hanya membayar Rp30.000.000,00. Oleh karena itu, PT BTK kembali mengajukan banding.

Hasil Putusan Banding menunjukan bahwa PT BJT dikabulkan kembali sebagian sehingga pajak yang

seharusnya dibayar kembali sebesar Rp65.000.000,00.

a. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil

keberatan?

Berdasarkan Pasal 18 ayat (1) PMK 9/2013 sttd PMK 202/2015, dalam hal pengajuan keberatan

wajib pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa

denda sebesar 50% dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan
pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

25 ayat (9) Undang-Undang KUP. Berikut bunyi pasal tersebut.

“Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan”

Selain itu, sesuai dengan Pasal 18 ayat (2) PMK 9/2013 s.t.t.d. PMK 202/2015, sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% juga dikenakan terhadap wajib pajak dalam hal
keputusan keberatan atas pengajuan keberatan wajib pajak menambah jumlah pajak yang
masih harus dibayar.

Perhitungan :

Jumlah pajak terutang sesuai surat keputusan keberatan Rp. 80.000.000

Pajak yang sudah dibayar oleh wajib pajak Rp. (30.000.000)

Jumlah pokok terutang Rp. 50.000.000

Sanksi administrasi (50% x jumlah pokok terutang) Rp. 25.000.000

Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp. 75.000.000

b. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil

banding?

Berdasarkan pasal 27 ayat 5(d) UU KUP,

”Dalam hal permohonan banding Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, jumlah pajak berdasarkan

Putusan Banding dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan harus

dilunasi paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding, dan penagihan dengan Surat

Paksa akan dilaksanakan apabila Wajib Pajak tidak melunasi utang pajak tersebut. Di samping itu, Wajib

Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) sebagaimana

dimaksud pada ayat ini.”


Perhitungan :

Jumlah pajak terutang sesuai hasil putusan banding Rp. 65.000.000

Pajak yang sudah dibayar oleh wajib pajak Rp. (30.000.000)

Jumlah pokok terutang Rp. 35.000.000

Sanksi administrasi (100% x jumlah pokok terutang) Rp. 35.000.000

Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp. 70.000.000

c. Jelasakan apa syarat untuk pengajuan banding yang anda ketahui ?

Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan
Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.
SYARAT PENGAJUAN BANDING
1. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak
atas Surat Keputusan Keberatan.
2. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas
paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan
salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
3. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.

PIHAK YANG MENGAJUKAN BANDING


1. Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli, warisnya, seorang pengurus, atau kuasa
hukumnya.
2. Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal dunia, Banding dapat
dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam
hal pemohon Banding pailit.
3. Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh
pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai