Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 3

Bapak Siddiq adalah seorang karyawan di PT Karunia yang berkedudukan di


Bandung, mulai bekerja pada 1 Januari 2020 dan belum menikah. Gaji bersih yang
diterimanya sebesar Rp 7.500.000,00 per bulan. Berdasarkan Kartu Tanda
Penduduk dan tempat tinggal sehari-harinya, Bapak Siddiq bertempat tinggal di
Tangerang Selatan, Banten. Berikan Pendapat, Kapan Bapak Siddiq wajib
mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP? Berikan alasan anda dengan dilengkapi
dasar hukum dalam undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)

JAWABAN:

1. Kapan Bapak Siddiq wajib mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP?


Berikan alasan anda dengan dilengkapi dasar hukum dalam undang-undang
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)!

Menurut pendapat saya, Bapak Siddiq sebaiknya segera mendaftarkan diri


untuk dapat memiliki NPWP di Kantor Pelayanan Pajak (KPP), bisa di
daerah Tangerang Selatan atau Bandung.

Karena Pak Siddiq berpenghasilan Rp. 7.500.000, maka wajib membayar


pajak penghasilan dan pelaporan SPT pajak tahunan. Batas pelaporan SPT
Pajak Tahunan untuk WP orang pribadi adalah setiap 31 Maret setiap
tahunnya.

Hal ini berdasarkan KUP pada:

1. KUP Pasal 2 Ayat 1

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan


objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak. ***)

2. Menurut ketentuan pasal 1 angka 6 UU KUP 1983 sebagaimana telah


diubah, terakhir dengan Undang- Undang No 9 tahun 2009 pengertian
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada
Wajib Pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu,
kepada setiap WP hanya diberikan satu.

3. KUP Pasal 3

Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan: ***) a. tempat pendaftaran


dan/atau tempat pelaporan usaha selain yang ditetapkan pada ayat (1) dan
ayat (2); dan/atau b. tempat pendaftaran pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha dilakukan, bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha
tertentu.

4. Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib


Pajak (NPWP) paling lambat 1 (satu) bulan setelah saat usaha, atau
pekerjaan bebas mulai dilakukan. Sesuai dengan adanya peraturan dari
Direktur Jenderal Pajak Nomor: Per-20/PJ/2013 bahwa yang wajib
mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak.

5. Batas pelaporan SPT Pajak Tahunan untuk WP orang pribadi adalah 31


Maret setiap tahunnya. Sedangkan bagi WP Badan adalah setiap 30
April. Bagi Anda yang memiliki penghasilan di bawah nilai PTKP, tidak
perlu membayar kewajiban pajak penghasilan, namun tetap melaporkan
SPT Pajak Tahunan.

6. Nilai PTKP yang berlaku hingga sekarang ini adalah angka Rp 54 juta
atau untuk wajib pajak yang memiliki penghasilan Rp 4,5 juta per bulan,
tentu memiliki nilai lebih rendah. Ketentuan tersebut tertuang dalam
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/ PMK.010/ 2016 yang
diterbitkan tanggal 27 Juni 2016 dan menjadi dasar ketentuan gaji
minimun kena pajak 2020.

7. Kebijakan pemerintah menaikkan Penghasilan Tidak Kena


Pajak disahkan dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
101/PMK.010/2016 tanggal 27 Juni 2016. Berikut adalah nilai
Penghasilan Tidak Kena Pajak yang berlaku saat ini:

 Wajib Pajak: Rp 54.000.000

 Jika penghasilan karyawan dalam satu tahun pajak tidak lebih dari
Penghasilan Tidak Kena Pajak, artinya tidak akan ada PPh Pasal 21 yang
harus dibayar karyawan tersebut.
 Perusahaan tidak akan mengenakan atau memotong penghasilan
karyawannya. Meskipun tidak ada PPh 21 yang dipotong atas
penghasilan karyawan dalam satu tahun yang tidak melebihi PTKP, Anda
sebagai pemberi kerja dan pemotong pajak tetap harus menerbitkan Bukti
Potong 1721 A1/ A2.
 Batas pelaporan SPT Pajak Tahunan untuk wajib pajak orang pribadi
adalah setiap tanggal 31 Maret. Sedangkan bagi Wajib Pajak Badan
adalah setiap tanggal 30 April. Bagi Anda yang memiliki penghasilan di
bawah nilai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tidak perlu
membayar kewajiban pajak penghasilan, namun tetap melaporkan SPT
Tahunan.

Anda mungkin juga menyukai