3 PERILAKU ORGANISASI
Rina adalah seorang yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis. Ia melamar disebuah
perusahaan, tetapi rina ditempat pada posisi yang tidak sesuai dengan latar belakangnya. Kondisi
ini membuat rina mengalami stress terhadap pekerjaannya. Rina sangat tidak menyukai pekerjaan
barunya, ia merasa muak dan bosan, belum lagi beban pekerjaan barunya sangatlah banyak,
ditambah adanya tekanan-tekanan pada pekerjaannya yang sering kali membuat ia menangis.
Akhirnya situasi tersebut berefek pada kesehatannya.
Kadang, Jika Rina mengeluh, tidak selamanya kolega atau atasan memahami kondisinya. Ada
yang justru berpendapat, “Ah, masa baru segini saja kamu sudah keletihan? Nanti masih lebih
banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan, lho,” atau “Kalau kamu menyerah sekarang,
bisa-bisa kamu kena damprat atau malah gagal dapat promosi kenaikan jabatan”.
Masalah mental sering kali dilimpahkan kepada individu saja untuk diselesaikan. Ada
perusahaan-perusahaan yang lepas tangan dan tidak ingin mengevaluasi budaya kerja di kantor
setelah terdapat karyawan yang dilaporkan stres sehingga ia tidak lagi produktif sebagaimana
mulanya. Pengabaian pihak kantor terhadap kondisi mental karyawan juga bisa mendatangkan
ketidakadilan baginya.
Menurut Saudara, Strategi seperti apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan untuk mengatasi
situasi tersebut? Jelaskan!
JAWABAN:
Stress bermula dari tekanan lingkungan eksternal yang berlebihan terhadap diri seseorang. Stress
ketika kerja banyak orang yang sudah merasakan.
Agar kondisi fisik dan psikis kita sehat dan terhindar dari stress, perlu melakukan:
Bagi perusahaan, sebaiknya tidak menyepelekan terhadap hal ini karena produktivitas karyawan
diperusahaan sangat penting bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi yang
sebaiknya dilakukan perusahaan untuk mengatasi situasi tsb adalah: