Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

TUTORIAL ONLINE EKMA4158

PT. MNO perusahaan gula untuk bahan baku industri, melihat para pesasing sudah
implementasi dan sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000 (standar
internasional yang didalamnya membahas tentang sistem Manajemen Keamanan
Pangan). Dalam memilih supplier, Industri saat ini lebih memprioritaskan supplier yang
memiliki sertifikat ISO 22000.

Langkah untuk memperoleh sertifikasi, perusahaan harus implementasi standar tersebut


dan diaudit oleh lembaga sertifikasi yang berhak mensertifikasi ISO 22000. Untuk
mencapai hal tersebut, PT. MNO menunjuk Anto manajer produksi sebagai kepala proyek
implementasi sistem manajemen keamanan pangan.

Dalam proyek tersebut, Anto membentuk kelompok dengan memilih perwakilan dari
bagian Quality Assurance, gudang dan bagian lainnya. Setiap anggota kelompok
mendapatkan tugas untuk merencanakan dan implementasi ISO 22000 di areanya. Tugas
Anto memastikan implementasi ISO 22000 sudah dilaksanakan oleh setiap departemen
dan berkomunikasi dengan lembaga sertifikasi.

Dari fenomena di atas menurut Saudara :

1) Tipe kelompok apa yang dibentuk PT.MNO untuk proyek ISO 22000
2) Alasan apa setiap departemen mau mengirimkan perwakilan di kelompok tersebut
3) Apa karakter penting yang mempengaruhi kinerja kelompok proyek ISO 22000

Jawaban :
1. Berdasarkan informasi yang diberikan, PT. MNO membentuk kelompok kerja untuk
proyek implementasi ISO 22000. Tipe kelompok yang dibentuk dapat dikategorikan
sebagai kelompok kerja lintas departemen atau multidisiplin.
Kelompok ini terdiri dari perwakilan dari berbagai bagian dalam perusahaan, seperti
Quality Assurance, gudang, dan bagian lainnya. Setiap anggota kelompok memiliki tugas
khusus untuk merencanakan dan mengimplementasikan ISO 22000 di area tanggung jawab
mereka masing-masing.
Pembahasan
Pendekatan ini menunjukkan bahwa PT. MNO menyadari pentingnya keterlibatan dan
kerjasama antara berbagai departemen dalam implementasi sistem manajemen keamanan
pangan. Dengan membentuk kelompok kerja multidisiplin, perusahaan dapat memastikan
bahwa semua aspek yang relevan dengan ISO 22000 diperhitungkan dan diterapkan
dengan baik di setiap departemen.
Pemilihan perwakilan dari setiap departemen juga memungkinkan adanya representasi
yang merata dan memastikan bahwa kepentingan dan perspektif dari masing-masing
bagian diperhatikan. Sehingga, tipe kelompok yang dibentuk dapat dikategorikan sebagai
kelompok kerja lintas departemen atau multidisiplin.
2. Alasan apa setiap departemen mau mengirimkan perwakilan di kelompok tersebut

 Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan cara mengurangi biaya yang harus
ditanggung negara tersebut dalam menghasilkan produk kebutuhan bagi rakyatnya
karena keterbatasan negara tersebut.
 Untuk meningkatkan efisiensi terkait dengan pengurangan biaya.
 Adanya masalah-masalah yang mengancam keamanan bersama.
 Mengurangi kerugian negatif akibat tindakan-tindakan individual negara yang
berdampak pada negara lain.

3. Standar Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000, yang dikembangkan oleh
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), menjelaskan kriteria spesifik dan
persyaratan dasar untuk sistem manajemen keamanan pangan untuk semua bisnis dalam
rantai makanan. Standar ini menetapkan kewajiban bisnis makanan untuk mengendalikan
bahaya keamanan pangan dan pekerjaan yang perlu mereka lakukan untuk memastikan
bahwa bahan makanan dapat diandalkan untuk dikonsumsi.

Standar ISO 22000 dapat diterapkan untuk semua bisnis yang beroperasi di industri
makanan dan pakan, terlepas dari ukuran bisnisnya. Standar ini dirancang dalam struktur
yang sama dengan standar sistem manajemen lainnya, seperti standar sistem Manajemen
Mutu ISO 9001. Oleh karena itu, dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem
manajemen lain yang dipasang di perusahaan, atau dapat digunakan sendiri.

Standar Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 adalah standar system
manajemen yang membantu bisnis meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dalam
hal keamanan pangan. Dengan standar ini, bisnis memperoleh kemampuan untuk secara
konsisten menyediakan produk dan layanan yang terkait dengan bahan makanan yang
dapat diandalkan dan memenuhi persyaratan hukum. Ini juga menerapkan manajemen
risiko canggih dalam proses keamanan pangan dalam organisasi.

Selain itu, bisnis dan pemasok makanan telah membuktikan bahwa bahan makanan
mematuhi Codex Alimentarius (naskah makanan) yang dikeluarkan oleh PBB untuk
pemerintah, yang mencakup aturan keamanan pangan. Kodeks ini mencakup banyak
standar keamanan pangan, yang diformulasikan untuk melindungi kesehatan orang dalam
perdagangan pangan. Bahan makanan yang ditawarkan kepada konsumen harus aman dan
berkualitas baik. Penting juga bahwa bahan makanan tidak membawa organisme penyebab
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai