NIM : 030916834
TUGAS 1
Dalam The Big Five Model personalitiy, ada beberapa model kepribadian, yaitu :
1. Openness to experience
Openness to experience merupakan dimensi kepribadian yang menggambarkan
perilaku seseorang yang cenderung terbuka, bisa menerima berbagai macam stimuli,
mempunyai keinginan yang luas, dan berani ambil risiko. Agar perilaku seperti ini
bisa menjadikan seseorang berhasil dalam menjalankan kegiatannya maka organisasi
atau perusahaan tempat mereka bekerja harus bisa menghilangkan hambatan-
hambatan yang mungkin mengganggu upaya mereka. Itulah sebabnya, seseorang
dengan tingkat openness to experience yang tinggi biasanya lebih suka mendirikan
usaha sendiri karena dengan usaha milik sendiri diyakini bahwa dirinya bisa berinovasi,
bisa mengambil risiko, dan mengurangi hambatan-hambatan yangmungkin akan ditemui jika
mereka bekerja pada perusahaan besar yang telah mapan.
2. Conscientiousness
Conscientiousness adalah dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana
seseorang bertanggung jawab, teguh, dapat dipercaya dan berorientasi pada hasil.
Seseorang dengan tingkat conscientiousness yang tinggi pertanda bahwa orang
tersebut sangat disiplin dalam menjalani hidupnya. Kedisiplinan ini didasari oleh
suatu keinginan agar kelak bisa menghasilkan sesuatu. Sebaliknya, seseorang
dengan tingkat conscientiousness yang rendah pertanda bahwa orang tersebut tidak
terarah dan tidak disiplin. Conscientiousness merupakan dimensi kepribadian yang cukup
penting untuk memprediksi kinerja seseorang. Dengan tingkat conscientiousness yang
tinggi, seseorang diyakini memiliki kinerja yang baik karena dalam upayanya untuk
menghasilkan sesuatu ia akan terus melakukan usaha tanpa mengenal lelah.
4. Agreebleness
Agreebleness adalah dimensi kepribadian yang menggambarkan apakah seseorang secara
natural perilakunya baik, cukup mudah berteman dengan orang lain (kooperatif) dan
percaya kepada orang lain. Jika seseorang secara umum sangat disukai orang lain, cenderung
memiliki tingkat kepedulian yang tinggi kepada orang lain dan berpengaruh terhadap orang
lain, pertanda bahwaorang tersebut memiliki tingkat agreebleness yang tinggi.
Sebaliknya, jika seseorang cenderung antagonis, tidak mudah percaya kepada orang
lain dan tidak simpatik pertanda bahwa orang tersebut tergolong sebagai orang yang
memiliki tingkat agreebleness yang rendah. Meski terkesan negatif, seseorang dengan
tingkat agreebleness yang rendah sesungguhnya cocok untuk pekerjaan-pekerjaan
yang membutuhkan kesan antagonis seperti penagih hutang (debt collector). Sedangkan
seseorang dengan tingkat agreebleness yang tinggi cocok untuk pekerjaan yang menuntut
kerja sama dengan orang lain karena orang seperti ini tergolong sebagai “team player” yang
baik.