Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PERILAKU ORGANISASI

Nama : I KADEK DWI ASTIKA

Nomer Induk Mahasiswa / NIM : 041872471

Tanggal Lahir : 30 MEI 2000

Email : kadekdwi305@gmail.com

Kode / Nama Mata kuliah : EKMA4158 / PERILAKU ORGANISASI

Kode / Nama Upbjj : 80 / UPBJJ-UT MAKASSAR

Nama Tutor : Ermy Wijaya, SE, MM

Tahun : 2022
Soal :

Pasca ditetapkannya Omnibus law, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik
dalam konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah dan pengusaha. Maupun problem
internal seputar mutu SDM hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja.
Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan
buruh sekarang ini tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki
kebebasan berserikat dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial -
perburuhan juga didapati meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi
pemicu utama konflik.

Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. ABC, terdapat beberapa konflik antara
serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan
demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. Dan
kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General
Manager PT. ABC. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk
membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing
tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan
negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. ABC
tersebut.

Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan
tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi
oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari
2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak
perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan
beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam
perusahaan. Produksi di perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak
HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya
produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan
dikabulkan atau tidak.

Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut. Setelah
pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan
untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan
gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima
kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan
kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan
kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan
baik serta bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.
Dari kasus ini :

1. Jelaskan jenis-jenis negosiasi yang saudara ketahui?

2. jenis negosiasi apa yang digunakan PT. ABC untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!

Jawaban :

1. Negosiasi sering di defenisiskan sebagai proses pengambilan keputusan dengan cara saling
menerima dan memberi (take-and-give) antara pihak-pihak yang saling bergantung . tetapi
masing-masing pihak memiliki preferensi yang berbeda. Inti dari negosiasi adalah tarik ulur atau
tawar menawar menuju sebuah kesepakatan.

Secara tradisisonal, ada dua tipe negosiasi yaitu tipe distributif dan integratif. Tipe pertama
adalah distributif adalah mekanisme pengambilan keputusan dalam negosiasi yang tujuannya
untuk memenangkan tawar menawar. Dalam hal ini salah satu pihak berusaha untuk
memenangkan tawar menawar tanpa memperdulikan apakah pihak lawan merasa menang atau
kalah. Oleh karena itu, tidak jarang negosiator bersikukuh pada pendirian awal ( sebelum
negosiasi ) dan bergeming mengenai alternative penyelesain. Akibatnya proses negosiasi tidak
bertele-tele dan salh satu pihak di paksa untuk kalah ( win lose ) atau jika pihak lain juga
bersikukuh pada pendiriannya bukan tidak mungkin terjadi situasi dimana keduanya kalah
( lose-lose) atau tidak terjadi kesepakatan.

Tipe ke dua adalah integratif. Pada tipe inii negosiator berusaha secara optimal untuk mencapai
kesepakatan . untuk itu tidak jarang kedua belah pihak mau untuk berkolaborasi untuk mencapai
kesepakatan yang sesungguhnya bukan kesepakatan semu, seperti pada tipe distributif. Untuk
mencapai tujuan dimana kedua belah pihak merasa menang ( win-win) maka seorang negosiator
dituntut untuk memiliki dan menggunakan skill sebagai berikut :

a) Bisa menetapkan tujuan yang tidak biasa


b) Memisahkan orang dari persoalan
c) Fokus pada pokok persoalan bukan pada posisi masing- masing
d) Menemukan opsi pilihan untuk keuntungan bersama
e) Menggunakan criteria yang obyektif
Perbedaan antara tipe negosiasi integratif dan tipe distributif

INTEGRATIF DISTRIBUTIF
Kemungkinan berhasil Win-win atau sama sama Win-lose atau lose-lose
menang
Pentingnya meneruskan Tinggi Rendah
hubungan dengan partner
Tujuan Berkolaborasi dan Pemenang mengambil
menghasilkan banyak pilihan keuntungan
atau solusi
Iklim bernegosiasi Terbuka, komunikatif, kreatif, Berusaha menang dengan
dan mau melakukan segala cara dan tidak
perubahan keberatan melakukan walk-out
Waktu yang di butuhkan Memerlukan waktu yang Waktu yang sedikit
cukup banyak
Dimensi waktu Sekarang dan mendatang Sementara saja

2. Jenis negosiasi apa yang digunakan PT. ABC untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!

Jawaban :

Di lihat dari kasus pada perselisihan PT.ABC menggunakan jenis negosiasi integratif
yakni jenis negosiasi yang melakuan pengintegrasian atau bernegosiasi dengan tujuan untuk
mendapatkan jalan terbaik agar kedua belah pihak merasa win-win atau mendapatkan solusi yang
tidak merugikan pihak manapun. Negosiasi ini di lakukan dengan berkolaborasi dengan terbuka,
komunikatif,kreatif, dan mau melakukan perubahan. Dimana bisa kita lihat pada kasus PT.ABC
yang berusaha untuk melakukan pertemuan dengan wakil dari pihak buruh dengan GM ( general
manager) dan para manajer dari PT.ABC untuk memperjelas alasan karyawan melakukan
mogok kerja dan tuntutan yang di inginkan karyawan. Dalam Aksi mogok kerja dan demonstrasi
karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan
menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah
perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena
masih mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan
yang ada di dalam perusahaan. Setelah mengetahui apa yang menjadi alasan dan tuntutan para
buruh atau karyawan ini pihak manajer PT.ABC berusaha untuk mengambil alternatif
penyelesaian yakni dengan mempertimbangkan keadaan perusahaan dan mengambil keputusan
untuk berusaha memenuhi tuntutan buruh tetapi dengan tetap tidak membuat kerugian pada
perusahaan. Dimana dalam hal ini adalah perusahaan menyetujuai untuk menaikkan gaji dari 2
juta menjadi 2,8 juta dari tuntutan yang di inginkan adalah 3 juta. Dengan solusi ini pihak
karyawan menerima keputusan perusahaan, karena di anggap mampu memenuhi kebutuhan
karyawan dan juga kegiatan oprasional perusahaan tetap dapat berjalan sehingga tidak ada pihak
yang di rugikan atau win-win solution.

Anda mungkin juga menyukai