Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL KE-2

Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Nama : Rielly Suci Ramadania

NIM : 049856493 / UPBJJ Jakarta

Soal 1 :

Peran utama prusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan


baik pada sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di
Indonesia meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan
modal kerja. Jelaskan bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi!

Jawab :

Pembiayaan investasi adalah salah satu bentuk pembiayaan yang diberikan oleh
perusahaan pembiayaan. Ketika menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi, perusahaan pembiayaan harus mematuhi berbagai prinsip dan prosedur
agar proses pembiayaan berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa langkah
yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi:
1. Identifikasi dan evaluasi proyek investasi: Perusahaan pembiayaan harus
melakukan identifikasi dan evaluasi proyek investasi yang diajukan oleh
peminjam. Ini melibatkan penilaian terhadap potensi keuntungan, risiko, dan
kelayakan proyek.
2. Penentuan jumlah pembiayaan: Setelah proyek investasi dievaluasi,
perusahaan pembiayaan perlu menentukan jumlah pembiayaan yang akan
diberikan. Hal ini didasarkan pada analisis keuangan proyek dan
kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman.
3. Penyusunan perjanjian pembiayaan: Setelah jumlah pembiayaan ditentukan,
perusahaan pembiayaan dan peminjam perlu menyusun perjanjian
pembiayaan yang mencakup ketentuan-ketentuan seperti suku bunga, jangka
waktu, dan jaminan yang diperlukan.
4. Pencairan pembiayaan: Setelah perjanjian pembiayaan disepakati,
perusahaan pembiayaan akan mencairkan dana kepada peminjam sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Dana ini akan digunakan untuk
membiayai proyek investasi.
5. Monitoring dan pengawasan: Selama masa pembiayaan, perusahaan
pembiayaan perlu melakukan monitoring dan pengawasan terhadap proyek
investasi yang sedang dibiayai. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
proyek berjalan sesuai rencana dan risiko dapat diminimalkan.
6. Pelaporan dan pembayaran: Peminjam harus memberikan laporan berkala
kepada perusahaan pembiayaan mengenai kemajuan proyek dan keuangan.
Selain itu, peminjam juga harus membayar angsuran atau bunga sesuai
dengan perjanjian pembiayaan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan pembiayaan dapat
menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi dengan baik. Hal ini akan
membantu memastikan bahwa pembiayaan investasi dilakukan dengan efisien dan
risiko dapat dikelola dengan baik

Soal 2 :
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha
(lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari leasing!
Jawab :

Leasing adalah sebuah metode pembiayaan yang melibatkan penyewaan atau


penggunaan barang modal, seperti peralatan atau kendaraan, selama jangka waktu
tertentu. Terdapat dua jenis leasing utama: finance lease (sewa guna usaha dengan
hak opsi) dan operating lease (sewa guna usaha tanpa hak opsi). Berikut adalah
kelebihan dan kelemahan dari metode leasing:
• Kelebihan Leasing:

1. Akses ke Barang Modal Tanpa Pembelian Langsung:


Leasing memungkinkan perusahaan atau individu untuk mengakses
barang modal tanpa harus membayar sejumlah besar uang muka atau
membelinya secara langsung. Ini dapat membantu mengurangi beban kas
awal.
2. Fleksibilitas:
Operating lease memberikan fleksibilitas yang lebih besar karena jangka
waktu lease biasanya lebih pendek, sehingga peralatan atau aset dapat
diperbarui dengan lebih mudah saat kontrak berakhir.
3. Manajemen Risiko:
Dalam finance lease, lessee (penyewa) sering memiliki opsi untuk
membeli aset setelah jangka waktu lease berakhir. Ini memungkinkan
lessee untuk menguji aset sebelum mengambil komitmen pembelian.
4. Penghindaran Penyusutan:
Dalam operating lease, penyewa tidak memiliki aset tersebut di neraca
perusahaan mereka, sehingga mereka tidak perlu memproses penyusutan
aset tersebut.
5. Pemeliharaan dan Layanan:
Lease dapat mencakup biaya pemeliharaan dan layanan, yang dapat
membantu dalam memastikan kinerja optimal aset selama jangka waktu
lease.

• Kelemahan Leasing:

1. Biaya Total Lebih Tinggi:


Jika dibandingkan dengan membeli aset secara langsung, biaya total
leasing dalam jangka panjang mungkin lebih tinggi karena pembayaran
sewa berkelanjutan.
2. Tidak Memiliki Aset:
Dalam operating lease, lessee tidak memiliki aset tersebut, yang berarti
mereka tidak memiliki ekuitas di dalamnya atau hak atas penjualan jika
aset tersebut ditingkatkan nilainya.
3. Kewajiban Pembayaran:
Lessee harus membayar sewa secara berkala, yang dapat menjadi beban
keuangan yang signifikan.
4. Keterbatasan dalam Modifikasi Aset:
Terutama dalam finance lease, aset mungkin sulit dimodifikasi atau
diperbarui karena lessee tidak memiliki kendali penuh atas aset tersebut.
5. Resiko Nilai Pasar:
Jika nilai pasar aset tersebut menurun selama jangka waktu lease, lessee
mungkin menghadapi risiko kehilangan ekuitas atau memiliki kewajiban
untuk membayar lebih jika mereka memutuskan untuk membeli aset
tersebut.

Keputusan untuk menggunakan leasing atau membeli secara langsung sangat


tergantung pada situasi keuangan, tujuan, dan kebutuhan perusahaan atau individu.
Kelebihan dan kelemahan leasing harus dievaluasi dengan cermat sebelum
mengambil keputusan, dan kadang-kadang leasing bisa menjadi solusi yang baik
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek atau proyek khusus.

Soal 3 :
Modal Ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha
pasangan atau debitur, baik secara konvensional maupun berprinsip syariah.
Jelaskan bagaimana menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura yang
konvensional dan yang berbasis syariah dan jelaskan mekanismenya!
Jawab :

Modal Ventura Konvensional


Modal Ventura konvensional adalah bentuk usaha pembiayaan yang dilakukan
oleh perusahaan modal ventura dengan menggunakan prinsip-prinsip
konvensional. Berikut adalah mekanisme yang umumnya diterapkan dalam
kegiatan usaha perusahaan modal ventura konvensional:
• Identifikasi Pasangan Usaha atau Debitur:
Perusahaan modal ventura melakukan identifikasi terhadap pasangan usaha
atau debitur yang membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan
usahanya.
• Evaluasi Usaha:
Perusahaan modal ventura melakukan evaluasi terhadap usaha pasangan
usaha atau debitur untuk menilai potensi keberhasilan dan risiko yang terkait
dengan usaha tersebut.
• Penyertaan Modal atau Pembiayaan:
Jika usaha pasangan usaha atau debitur dinilai memiliki potensi yang
baik, perusahaan modal ventura akan menyepakati jumlah modal yang akan
disertakan atau pembiayaan yang akan diberikan.
• Pembagian Keuntungan atau Bagi Hasil:
Perusahaan modal ventura dan pasangan usaha atau debitur akan
menyepakati pembagian keuntungan atau bagi hasil dari usaha yang didanai.

Modal Ventura Berbasis Syariah


Modal Ventura berbasis syariah adalah bentuk usaha pembiayaan yang dilakukan
oleh perusahaan modal ventura dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Berikut adalah mekanisme yang umumnya diterapkan dalam kegiatan usaha
perusahaan modal ventura berbasis syariah:

• Identifikasi Pasangan Usaha atau Debitur: Perusahaan modal ventura


berbasis syariah melakukan identifikasi terhadap pasangan usaha atau
debitur yang membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan usahanya.
• Evaluasi Usaha:
Perusahaan modal ventura berbasis syariah melakukan evaluasi terhadap
usaha pasangan usaha atau debitur untuk menilai potensi keberhasilan dan
risiko yang terkait dengan usaha tersebut, dengan memastikan bahwa usaha
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
• Pembiayaan Mudharabah atau Musyarakah:
Perusahaan modal ventura berbasis syariah akan memberikan pembiayaan
melalui prinsip mudharabah atau musyarakah sesuai dengan kesepakatan
yang telah disepakati bersama.
• Pembagian Keuntungan atau Bagi Hasil:
Perusahaan modal ventura dan pasangan usaha atau debitur akan
menyepakati pembagian keuntungan atau bagi hasil dari usaha yang didanai.
Soal 4
Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar
negeri. Jelaskan bagaimana menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang
dan apa manfaat yang dirasakan oleh klien dengan menggunakan jasa anjak
piutang!
Jawab :
Mekanisme Transaksi dalam Anjak Piutang
Anjak piutang adalah suatu mekanisme keuangan di mana perusahaan atau
individu menjual piutang dagang mereka kepada pihak ketiga, yang disebut faktor.
Faktor ini kemudian memberikan dana tunai kepada perusahaan atau individu
tersebut, dengan mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan piutang dari
pelanggan. Berikut adalah mekanisme transaksi dalam anjak piutang:
1. Pemilihan Faktor: Perusahaan atau individu yang ingin menggunakan jasa
anjak piutang harus memilih faktor yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Faktor ini akan mengevaluasi kelayakan piutang dan menawarkan persentase
tertentu dari nilai piutang sebagai dana tunai.
2. Penilaian Piutang: Faktor akan melakukan penilaian terhadap piutang yang
akan dijual. Mereka akan memeriksa kelayakan piutang, termasuk kualitas
pelanggan, riwayat pembayaran, dan risiko kredit. Berdasarkan penilaian ini,
faktor akan menentukan persentase dari nilai piutang yang akan diberikan
sebagai dana tunai.
3. Penjualan Piutang: Setelah penilaian selesai, perusahaan atau individu akan
menandatangani perjanjian dengan faktor untuk menjual piutang mereka.
Faktor akan memberikan dana tunai kepada perusahaan atau individu
tersebut, biasanya dalam waktu singkat setelah penandatanganan perjanjian.
4. Pengumpulan Piutang: Setelah penjualan piutang, faktor akan mengambil
tanggung jawab untuk mengumpulkan piutang dari pelanggan. Mereka akan
mengirimkan pemberitahuan kepada pelanggan dan mengelola proses
pembayaran. Dalam beberapa kasus, faktor juga dapat memberikan layanan
penagihan dan pemulihan piutang.
5. Pembayaran dan Biaya: Setelah faktor berhasil mengumpulkan piutang,
mereka akan mengirimkan sisa dana kepada perusahaan atau individu
setelah dikurangi biaya jasa faktor. Biaya ini biasanya terdiri dari biaya
administrasi, bunga, dan komisi.

Manfaat bagi Klien dalam Menggunakan Jasa Anjak Piutang


Klien dapat merasakan beberapa manfaat dengan menggunakan jasa anjak piutang,
antara lain:
1. Peningkatan Arus Kas: Dengan menjual piutang kepada faktor, klien dapat
segera mendapatkan dana tunai yang sebelumnya terikat dalam piutang. Hal
ini dapat membantu meningkatkan arus kas perusahaan atau individu, yang
dapat digunakan untuk membiayai operasional, investasi, atau membayar
utang.
2. Pengurangan Risiko Kredit: Dengan menggunakan jasa anjak piutang, klien
dapat mentransfer risiko kredit kepada faktor. Faktor akan melakukan
penilaian kredit terhadap pelanggan dan mengambil tanggung jawab untuk
mengumpulkan piutang. Ini membantu melindungi klien dari risiko
pembayaran yang gagal atau piutang macet.
3. Peningkatan Efisiensi Administrasi: Dengan mengalihkan tanggung jawab
pengumpulan piutang kepada faktor, klien dapat mengurangi beban
administrasi dan waktu yang diperlukan untuk mengelola piutang. Faktor
juga dapat memberikan layanan penagihan dan pemulihan piutang, yang
membantu meningkatkan efisiensi operasional klien.
4. Akses ke Sumber Dana Tambahan: Anjak piutang dapat menjadi sumber
dana tambahan bagi klien. Dengan menjual piutang, klien dapat memperoleh
dana tunai yang dapat digunakan untuk membiayai pertumbuhan bisnis,
memenuhi kebutuhan modal kerja, atau memanfaatkan peluang bisnis yang
ada.
5. Peningkatan Fokus pada Bisnis Inti: Dengan mengalihkan tanggung jawab
pengumpulan piutang kepada faktor, klien dapat lebih fokus pada kegiatan
inti bisnis mereka. Mereka dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang
dihabiskan untuk mengelola piutang, dan lebih focus

Soal 5 :
Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan
kekurangan dana. Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank!

Jawab :

Pokok-pokok Penilaian Kesehatan Bank


Penilaian kesehatan bank adalah proses untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja bank guna memastikan keberlanjutan operasionalnya serta melindungi
kepentingan para pemegang saham, nasabah, dan pihak terkait lainnya. Berikut ini
adalah beberapa pokok-pokok penilaian kesehatan bank:
1. Kapitalisasi: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap modal bank,
termasuk tingkat kecukupan modal dan kualitas modal. Bank yang memiliki
modal yang cukup dan berkualitas baik akan lebih mampu menanggung
risiko dan menghadapi situasi yang tidak terduga.
2. Kualitas Aset: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap kualitas portofolio
kredit dan aset bank lainnya. Bank yang memiliki kualitas aset yang baik
akan memiliki risiko kredit yang lebih rendah dan kemampuan untuk
menghasilkan pendapatan yang stabil.
3. Manajemen Risiko: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap kebijakan dan
praktik manajemen risiko bank. Bank yang memiliki manajemen risiko yang
baik akan mampu mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan
memantau risiko dengan efektif.
4. Pendapatan dan Profitabilitas: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap
pendapatan dan profitabilitas bank. Bank yang memiliki pendapatan yang
stabil dan profitabilitas yang baik akan lebih mampu memenuhi kewajiban
keuangan dan memberikan pengembalian yang memadai kepada pemegang
saham.
5. Liquidity: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap likuiditas bank, yaitu
kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo.
Bank yang memiliki likuiditas yang cukup akan lebih mampu menghadapi
situasi darurat dan menjaga kepercayaan nasabah.
6. Efisiensi Operasional: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap efisiensi
operasional bank, termasuk biaya operasional dan produktivitas. Bank yang
memiliki efisiensi operasional yang baik akan mampu menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
Dengan melakukan penilaian kesehatan bank berdasarkan pokok-pokok di atas,
regulator dan pihak terkait dapat memantau dan mengawasi kinerja bank serta
mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem perbankan.
Sumber referensi :
https://www.studocu.com/id/messages/question/4222100/bank-sebagai-lembaga-
intermediasi-antara-pihak-yang-kelebihan-dana-dan-kekurangan-dana-jelaskan
https://eprints.uny.ac.id/7911/3/BAB%202-09409131012.pdf

Anda mungkin juga menyukai