Anda di halaman 1dari 9

Nama: Maharani

NIM:

Jurusan: Manajemen

Tugas 3 Komunikasi Bisnis

1. Sebuah perusahaan ingin melakukan negosiasi dengan mitra bisnis baru. Sebelum negosiasi
dilakukan, perusahaan tersebut melakukan lobi terlebih dahulu. Apa saja langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam proses lobi bisnis dan bagaimana hubungan lobi dengan negosiasi?

2. Sebuah perusahaan ingin melakukan negosiasi dengan pemasoknya terkait harga dan kualitas
produk. Bagaimana perusahaan tersebut dapat mempersiapkan diri untuk negosiasi tersebut
berdasarkan prinsip-prinsip komunikasi bisnis?

3. Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan efisiensi operasional


perusahaan?

4. Bagaimana penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bisnis dapat memenuhi interaksi
sosial dalam perusahaan?

Jawab:

1. Proses lobi bisnis adalah langkah strategis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi


keputusan atau pandangan mitra bisnis atau pemangku kepentingan lainnya.

Tujuan dari lobi bisnis adalah membangun hubungan yang kuat, mendapatkan dukungan, dan


menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk negosiasi yang akan datang.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses lobi bisnis yaitu:

- Identifikasi Tujuan dan Kepentingan

Perusahaan perlu mengidentifikasi tujuan dan kepentingan yang ingin dicapai melalui lobi bisnis.
Misalnya, mempengaruhi kebijakan atau regulasi yang berdampak pada industri mereka atau
memperoleh dukungan untuk proyek bisnis tertentu. Pemahaman yang jelas tentang tujuan dan
kepentingan akan membantu dalam perencanaan dan strategi lobi.

- Identifikasi Pemangku Kepentingan

Tentukan pemangku kepentingan yang relevan dalam konteks negosiasi tersebut. Identifikasi
mereka yang memiliki pengaruh dan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan yang diinginkan.

- Penelitian dan Analisis

Lakukan penelitian mendalam tentang pemangku kepentingan yang dituju, termasuk perusahaan,
individu, kebijakan, dan posisi mereka. Pahami kepentingan, nilai, dan tujuan mereka sehingga Anda
dapat mengembangkan pendekatan yang efektif.

- Analisis Pihak-pihak yang Terlibat

Perusahaan harus melakukan analisis menyeluruh terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tujuan lobi bisnis. Ini meliputi mengidentifikasi
pengambil keputusan, pemangku kepentingan, kelompok kepentingan, dan hubungan antara
mereka. Analisis ini membantu dalam menentukan siapa yang harus didekati dan bagaimana
pendekatan yang efektif dapat dilakukan.

- Membangun Hubungan

Mulailah membangun hubungan dengan pemangku kepentingan melalui pertemuan, komunikasi


reguler, dan kegiatan kolaboratif. Ciptakan saluran komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan
untuk membangun kepercayaan dan pemahaman bersama.

- Rencana Komunikasi dan Strategi

Perusahaan perlu merencanakan komunikasi yang efektif untuk menjelaskan tujuan mereka kepada
pihak-pihak yang relevan. Ini melibatkan pengembangan pesan yang kuat dan alasan yang
meyakinkan untuk mendukung tujuan lobi. Strategi komunikasi harus disesuaikan dengan
karakteristik pihak yang dituju dan harus mempertimbangkan pendekatan yang paling efektif untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

- Aliansi dan Koalisi

Identifikasi kesamaan kepentingan dengan pemangku kepentingan lain dan bentuk aliansi atau
koalisi untuk memperkuat posisi dan pengaruh Anda. Bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki
kepentingan serupa dapat meningkatkan kekuatan lobi Anda.

- Memperhatikan Etika

Selalu berpegang pada praktik etika dalam menjalankan proses lobi. Pastikan bahwa semua tindakan
dan komunikasi Anda berada dalam batas hukum dan etika yang berlaku.

- Pelaksanaan Lobi

Pelaksanaan lobi melibatkan menjalin hubungan dengan pihak yang relevan, seperti pembuat
kebijakan, anggota parlemen, atau pemimpin opini. Perusahaan dapat menggunakan berbagai
metode, seperti pertemuan langsung, partisipasi dalam kelompok kepentingan, penyusunan laporan
kebijakan, atau kampanye publik, untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.

- Memantau dan Mengukur Hasil

Penting untuk memantau dan mengukur hasil dari upaya lobi yang dilakukan.

Perusahaan perlu mengevaluasi dampak lobi terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan dan
memperbaiki strategi jika diperlukan. Memantau hasil juga membantu dalam merencanakan
langkah-langkah selanjutnya, termasuk tahap negosiasi yang akan datang.

Hubungan Lobi dengan Negosiasi:

Hubungan lobi dan negosiasi sangatlah terkait dengan erat. Proses lobi bisnis mempersiapkan
panggung untuk negosiasi dengan menciptakan hubungan yang baik, membangun kepercayaan, dan
mempengaruhi pemangku kepentingan yang terlibat. Proses lobi bisnis juga dapat mempersiapkan
landasan yang kuat untuk tahap negosiasi dengan mitra bisnis baru.

Melalui lobi bisnis, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pihak yang
relevan, mempengaruhi kebijakan atau regulasi yang berdampak pada bisnis mereka, dan
menciptakan pemahaman bersama tentang tujuan dan kepentingan. Hal ini dapat membantu
menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan untuk mencapai kesepakatan dalam
negosiasi bisnis.

Lobi bisnis dapat membantu dalam beberapa aspek negosiasi, antara lain:

Meningkatkan Kesadaran

Lobi bisnis dapat membantu meningkatkan kesadaran mitra bisnis tentang kepentingan dan
kebutuhan perusahaan Anda. Ini membuka pintu bagi mereka untuk lebih terbuka dalam negosiasi
dan mempertimbangkan penawaran Anda dengan serius.

Membangun Kepercayaan

Melalui proses lobi, Anda dapat membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan mitra
bisnis. Kepercayaan yang terjalin ini dapat membantu dalam memperlancar negosiasi dan mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan.

Pengaruh dan Argumentasi yang Lebih Kuat

Melalui lobi, Anda dapat mempersiapkan argumen yang kuat dan meyakinkan untuk digunakan
dalam negosiasi. Anda dapat mengumpulkan data, informasi, dan dukungan yang diperlukan untuk
mendukung posisi dan tuntutan Anda.

Dengan melakukan lobi sebelumnya, Anda dapat lebih memahami kepentingan dan posisi mitra
bisnis atau pemangku kepentingan lainnya. Informasi ini sangat berharga dalam menentukan
strategi dan pendekatan yang tepat dalam negosiasi.

Dalam rangka mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, penting untuk menggabungkan
strategi lobi bisnis yang efektif dengan keterampilan negosiasi yang baik.

Lobi dapat membantu mempersiapkan dan membuka jalan bagi negosiasi yang sukses dengan
menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan mempengaruhi pandangan dan keputusan
mitra bisnis Anda.

2. Perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk negosiasi dengan pemasok terkait harga dan kualitas
produk dengan menjaga komunikasi yang solid, fokus pada keuntungan jangka panjang,
memanfaatkan data dari pelanggan supplier, membangun hubungan yang baik, memahami
perspektif supplier, melakukan riset dan menentukan budget yang sesuai, membandingkan layanan
dari beberapa supplier, dan menunjukkan keinginan yang kuat dalam negosiasi.

Untuk mempersiapkan diri dalam negosiasi dengan pemasok terkait harga dan kualitas produk,
perusahaan dapat menerapkan prinsip-prinsip komunikasi bisnis yang efektif. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pengetahuan tentang Pemasok

Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang pemasok atau penyedia bahan dasar.
Pengetahuan tentang pemasok ini sudah termasuk sejarah, reputasi, kualitas produk, dan harga yang
mereka tetapkan. Dengan memiliki pengetahuan yang memadai terhadap pemasok, perusahaan
dapat menyiapkan argumen dan yang bagus dalam negosiasi. Memahami informasi tentang
pemasok juga akan berpengaruh terhadap strategi perusahaan kedepannya.
2. Penelitian yang Mendalam

Perusahaan harus melakukan penelitian yang komprehensif tentang pemasok, termasuk harga
pasar, kualitas produk yang ditawarkan, reputasi pemasok, dan informasi terkait lainnya. Hal ini akan
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang posisi pemasok dan membantu perusahaan dalam
merencanakan strategi negosiasi yang efektif.

3. Memperjelas Tujuan dan Kepentingan

Dalam melakukan negosiasi tentunya ada tujuan dan kepentingan yang ingin dipenuhi oleh
perusahaan dari pihak pemasok. Jadi sangat penting untuk memperjelas tujuan ini dengan cara
menentukan prioritas dan batas-batas negosiasi.

4. Menetapkan Tujuan yang Jelas

Perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas untuk negosiasi tersebut. Tujuan ini haruslah
realistis, spesifik, dan terukur. Misalnya, menargetkan penurunan harga sebesar 10% atau
peningkatan kualitas produk dalam beberapa aspek tertentu.

5. Komunikasi Terbuka dan Jelas

Selama negosiasi, perusahaan harus berkomunikasi dengan jelas dan terbuka, gunakan bahasa yang
sopan juga. Penting untuk mengungkapkan kebutuhan dan keinginan dengan tegas sambil
mendengarkan argumen pemasok dengan seksama.

6. Mempersiapkan Argumen dan Data Pendukung

Perusahaan harus menyiapkan argumen yang kuat dan data pendukung yang mendukung tuntutan
atau proposisi mereka. Ini dapat berupa data tentang harga pasar, analisis kompetitor, kebutuhan
spesifik perusahaan, atau informasi lain yang relevan. Persiapan yang baik akan memperkuat posisi
perusahaan dalam negosiasi.

7. Pemahaman atas Nilai Tawar

Sebuah perusahaan perlu memahami nilai tawar mereka saat melakukan negosiasi dengan pihak
pemasok. Dengan pemahaman ini maka perusahaan mampu mengidentifikasi cara yang efektif
untuk melakukan kompromi dan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

8. Menentukan Batas dan Alternatif

Perusahaan harus menentukan batas-batas yang dapat diterima dalam negosiasi, baik dalam hal
harga maupun kualitas produk. Selain itu, perusahaan juga harus mempersiapkan alternatif jika
negosiasi tidak mencapai kesepakatan yang diinginkan. Alternatif ini dapat mencakup mencari
pemasok lain, mengevaluasi kembali kebutuhan perusahaan, atau mencari solusi lain yang
memenuhi persyaratan.

9. Mendengarkan dengan Aktif

Selama negosiasi, perusahaan harus mendengarkan dengan aktif terhadap argumen dan penawaran
dari pemasok. Menggali lebih dalam untuk memahami perspektif pemasok dan mencari peluang
untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

10. Kerjasama dan Win-Win Solution


Pendekatan yang bersifat win-win solution atau saling menguntungkan adalah pilihan yang sangat
bagus untuk melakukan negosiasi. Pastikan untuk memberi keuntungan yang sama-sama
menguntungkan (atau terlihat sama-sama menguntungkan). Penyampaian yang dilakukan dengan
meyakinkan sangat diperlukan di sini. Oleh karena itu, poin pertama tadi memang sangat penting
dilakukan agar perusahaan tau apa yang sedang dibutuhkan pemasok.

11. Fleksibilitas dan Kemampuan untuk Beradaptasi:

Poin selanjutnya adalah kemampuan beradaptasi terhadap segala situasi yang mungkin terjadi
dalam negosiasi. Mungkin saja dalam negosiasi nantinya akan ada kondisi-kondisi tak terduga.
Perusahaan harus bersikap fleksibel dan kreatif dalam mencari solusi yang saling menguntungkan.
Membuka diri untuk mempertimbangkan opsi-opsi baru atau mengubah pendekatan strategis jika
diperlukan. Fleksibilitas ini dapat membantu mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi kedua
belah pihak.

12. Evaluasi dan Pembelajaran

Selanjutnya yang paling penting adalah melakukan evaluasi dan memetik pembelajaran dari
negosiasi yang telah dilalui. Poin-poin yang diperoleh dari hasil evaluasi tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan negosiasi selanjutnya.

13. Mempertahankan Hubungan yang Baik

Penting bagi perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok, terlepas dari hasil
negosiasi. Mengedepankan kerjasama, saling menghormati, dan berkomunikasi secara terbuka akan
membantu dalam membangun hubungan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan dimasa
depan.

Dengan mempersiapkan diri sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi bisnis di atas, perusahaan
akan memiliki landasan yang kuat dalam negosiasi dengan pemasoknya, sehingga dapat mencapai
hasil yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

3. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan integrasi dari berbagai teknologi yang tadinya
terpisah seperti teknologi komputer, teknologi telekomunikasi dan teknologi media. Integrasi dari
teknologi- teknologi itu melahirkan kekuatan baru teknologi informasi dan komunikasi sehingga kita
mengenal apa yang dinamakan internet dengan berbagai fasilitasnya seperti fasilitas e-commerce, e-
banking, e-shopping dan pembelajaran jarak jauh (e-learning).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan
efisiensi operasional perusahaan. Berikut beberapa cara TIK dapat membantu:

1. Otomatisasi Proses Bisnis

Penerapan TIK memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi banyak tugas dan proses yang
sebelumnya dilakukan secara manual. Dengan menggunakan perangkat lunak dan sistem otomatis,
tugas-tugas rutin dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan akurat. Misalnya, penggunaan
perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dapat mengintegrasikan berbagai fungsi
perusahaan, seperti manajemen persediaan, keuangan, sumber daya manusia, dan produksi. Hal ini
mengurangi kebutuhan akan pemprosesan manual, menghilangkan kesalahan manusia, dan
meningkatkan kecepatan serta akurasi proses operasional. Automatisasi proses bisnis juga dapat
diterapkan dalam manajemen persediaan, pengelolaan pelanggan, dan berbagai aspek operasional
lainnya.

2. Kolaborasi Tim yang Efisien

TIK memungkinkan tim dalam perusahaan untuk berkolaborasi secara efisien, terlepas dari lokasi
geografis mereka. Alat komunikasi dan kolaborasi seperti email, pesan instan, konferensi video, dan
platform kolaborasi online memungkinkan karyawan untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan
bekerja sama dalam proyek secara real-time. Hal ini mengurangi keterlambatan dan kebingungan
dalam komunikasi, sehingga tim dapat bekerja lebih efisien.

3. Manajemen Data yang Efektif

TIK membantu perusahaan dalam mengelola dan menganalisis data secara efektif. Dengan
menggunakan basis data dan perangkat lunak analitik, perusahaan dapat mengumpulkan,
menyimpan, dan menganalisis data operasional untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Contohnya adalah menggunakan sistem manajemen basis data untuk mengelola data pelanggan,
penjualan, atau persediaan. Analisis data juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi
pola dan tren, serta memprediksi kebutuhan operasional di masa depan.

4. Pengoptimalan Rantai Pasokan

TIK dapat membantu perusahaan mengoptimalkan rantai pasokan mereka. Dengan menggunakan
perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning/ERP) dan
sistem manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management/SCM), perusahaan dapat memantau
dan mengelola persediaan dengan lebih efektif, mengoptimalkan proses pengiriman dan distribusi,
serta mempercepat waktu siklus produksi. Ini mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi
keseluruhan rantai pasokan.

6. Layanan Pelanggan yang Lebih Baik

TIK memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dan lebih
responsif. Dengan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship
Management/CRM), perusahaan dapat melacak dan mengelola interaksi dengan pelanggan,
memahami preferensi dan kebutuhan mereka, serta memberikan dukungan pelanggan yang lebih
efektif. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan
mereka.

7. Pengendalian dan Pemantauan yang Meningkat

TIK memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengendalian dan pemantauan yang lebih efektif
terhadap proses operasional mereka. Contohnya adalah penggunaan sistem pengendalian otomatis
untuk memantau dan mengontrol produksi, kualitas, dan keamanan di pabrik. Sistem ini dapat
memberikan notifikasi otomatis jika terjadi masalah atau peringatan dini terhadap potensi
kerusakan atau kegagalan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan
dalam meningkatkan efisiensi operasional mereka. Dari automatisasi proses bisnis hingga kolaborasi
tim yang efektif, pengelolaan data yang efisien, peningkatan layanan pelanggan, dan pengelolaan
rantai pasok yang efisien, TIK memainkan peran kunci dalam memacu kemajuan dan keberhasilan
perusahaan dalam era digital ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka, mengurangi biaya,
meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan daya saing di pasar. Namun, penting juga bagi
perusahaan untuk memiliki perencanaan strategis yang tepat, kebijakan keamanan informasi yang
kuat, dan investasi yang tepat dalam infrastruktur TIK untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh
karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus memantau perkembangan teknologi dan
memanfaatkannya dengan bijak untuk mencapai efisiensi operasional yang optimal.

4. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bisnis dapat memiliki dampak yang


signifikan pada interaksi sosial di dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa cara di mana
TIK bisnis dapat mempengaruhi interaksi sosial dalam perusahaan:

1. Komunikasi Jadi Lebih Efisien

Kegiatan komunikasi jadi hal penting di sebuah perusahaan agar setiap orang bisa menyampaikan


aspirasi dan berkontribusi dalam pekerjaan.
Hadirnya teknologi informasi dan komunikas memungkinkan terwujudnya komunikasi yang jauh
lebih efisien tanpa membuang waktu, tenaga, bahkan biaya. TIK bisnis seperti email, pesan instan,
dan video konferensi memungkinkan karyawan berkomunikasi secara langsung tanpa harus berada
di tempat yang sama. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada pertemuan tatap muka dan
memungkinkan karyawan untuk berkomunikasi secara efisien tanpa membuang waktu dan biaya
dalam perjalanan.

2. Kolaborasi Tim Yang Lebih Baik

Berbagai teknologi informasi dan komunikasi yang telah dikembangkan memungkinkan setiap orang


di perusahaan untuk bekerja secara kolaboratif. Alat kolaborasi seperti sistem manajemen konten,
platform kolaborasi online, dan pengeditan dokumen bersama memfasilitasi kolaborasi yang lebih
efektif dan mengurangi hambatan komunikasi. Dengan sistem seperti ini maka pekerjaan yang
dilakukan bisa selesai dengan lebih mudah.

3. Fleksibilitas Kerja

TIK bisnis memungkinkan karyawan untuk bekerja secara fleksibel, termasuk bekerja dari jarak jauh
atau di luar jam kerja konvensional. Ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keseimbangan
kehidupan kerja pribadi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan interaksi sosial di antara
karyawan. Dengan hal ini teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan pekerjaan untuk
dilakukan dengan lebih fleksibel, contohnya adalah penerapan Work From Home yang kini menjadi
tren tersendiri.

4. Peningkatan Kolaborasi Antar Departemen

Masih berkaitan dengan komunikasi yang lebih efisien, teknologi yang kian berkembang juga


memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antar departemen. Orang-orang di departemen berbeda
dapat berbagi informasi dan saling bekerja sama. Melalui platform kolaborasi, tim dari departemen
yang berbeda dapat bekerja sama dalam proyek, berbagi pengetahuan, dan mengintegrasikan upaya
mereka. Hal ini dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara departemen, membantu
memecahkan masalah dengan lebih efisien, dan memperkuat hubungan antar individu.

5. Peningkatan Akses Informasi


Manfaat lainnya sudah pasti peningkatan akses ke informasi-informasi yang dulu sulit diperoleh. Hal
itu tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi seperti internet bahkan AI.
TIK bisnis memungkinkan akses mudah dan cepat ke informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas-tugas kerja. Karyawan dapat dengan mudah mencari informasi, berbagi file, dan mendapatkan
akses ke basis data yang relevan. Hal ini membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan
mempercepat aliran informasi di dalam perusahaan.

6. Pengembangan Budaya Perusahaan Terhubung

Poin berikutnya masih berkaitan dengan peningkatan kolaborasi antar departemen yang dibahas
sebelumnya. Dengan departemen yang saling terhubung maka orang-orang
dari perusahaan berbeda pun pada akhirnya bisa saling berbagi melalui forum online juga. TIK bisnis
dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan dan memperkuat budaya perusahaan. Melalui
platform internal, seperti intranet atau forum online, karyawan dapat berbagi cerita, pengalaman,
dan nilai-nilai perusahaan. Hal ini membantu membangun rasa identitas kolektif dan meningkatkan
keterlibatan karyawan dalam budaya perusahaan yang terhubung.

7. Peningkatan Partisipasi Karyawan

Teknologi informasi dan komunikasi memang berperan penting dalam perkembangan perusahaan.


Salah satunya adalah partisipasi setiap orang yang bisa semakin ditingkatkan karena adanya
kolaborasi yang diwujudkan lewat berbagai platform. Melalui TIK bisnis, karyawan dapat secara aktif
terlibat dalam kegiatan perusahaan, berpartisipasi dalam diskusi, memberikan masukan, dan
berkontribusi pada pengambilan keputusan.

8. Mengurangi Hambatan Hierarki

TIK bisnis dapat membantu mengurangi hambatan hierarki


dalam komunikasi dan interaksi sosial di perusahaan. Dengan adanya alat komunikasi digital,
karyawan dapat berkomunikasi secara langsung dengan atasan atau rekan kerja di tingkat yang lebih
tinggi dalam struktur organisasi. Hal ini memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih cepat dan
memberikan kesempatan bagi ide-ide dari semua level untuk didengar dan dipertimbangkan. Karena
karyawan bisa berkontribusi aktif dan komunikasi yang lebih mudah maka hambatan hierarki pun
perlahan bisa berkurang. Rasa canggung untuk menyampaikan aspirasi bisa diatasi dengan
pemanfaatan teknologi komunikasi.

Sumber:

EKMA4159 KOMUNIKASI BISNIS

https://temanggung.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-2616736245/langkah-langkah-yang-perlu-
dilakukan-dalam-proses-lobi-bisnis-dan-bagaimana-hubungan-lobi-dengan-negosiasi?page=5

https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808910184/apa-saja-langkah-langkah-yang-perlu-
dilakukan-dalam-proses-lobi-bisnis-simak-penjelasan-berikut-ini?page=3

https://temanggung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-2616713091/bagaimana-perusahaan-
tersebut-dapat-mempersiapkan-diri-untuk-negosiasi-tersebut-berdasarkan-prinsip-prinsip?page=2
https://teknologitrending.com/baca-152-Bagaimana-Teknologi-Informasi-Dan-Komunikasi-Bisa-
Meningkatkan-Efisiensi-Operasional-Perusahaan

https://www.sabanusa.com/1001490/bagaimana-teknologi-informasi-dan-komunikasi-bisa-
meningkatkan-efisiensi-operasional-perusahaan.html

https://temanggung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-2616731373/bagaimana-penggunaan-
teknologi-informasi-dan-komunikasi-bisnis-dapat-mempengaruhi-interaksi-sosial?page=3

https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808967683/jawaban-bagaimana-penggunaan-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-bisnis-dapat-mempengaruhi-interaksi-sosial?page=2

Anda mungkin juga menyukai