Anda di halaman 1dari 2

1.

Sebutkan dan jelaskan ketentuan umum transaksi Repo dengan Bank


Indonesia!

Repurchase Agreement (Repo) adalah satu produk investasi yang ditransaksikan


di Pasar Modal Indonesia. Transaksi Repo adalah perjanjian antara dua belah pihak,
dimana pihak pertama atau seller menjual efek kepada pihak kedua atau buyer
dengan janji akan membeli kembali efek tersebut pada waktu yang telah disepakati.
Dalam financial perspective, transaksi Repo merupakan pinjaman dana dengan
menggunakan agunan sejumlah efek tertentu yang telah disepakati.

Di Indonesia jenis transaksi repo dikenal 2 macam yaitu:


1. Classic Repo
Dalam transaksi ini, kepemilikan terhadap surat berharga tidak berubah.
Sehingga peminjam tetap menjadi pemilik dari surat berharga yang
bersangkutan, sedangkan si pemberi pinjaman tidak dapat menggunakan
surat berharga yang dimaksud selain daipada menyimpannya sebagai
jaminan oleh karena ia bukanlah pemilik daripada surat berharga tersebut.
Apabila dalam masa transaksi Repo ada pembayaran kupon, maka hak
penerimaan kupon tersebut akan diberikan kepada si peminjam selaku
pemilik dari surat berharga dimaksud.

2. Sell/Buy Back Repo


Transaksi Repo ini dilakukan dengan dasar perpindahan kepemilikan surat
berharga. Dengan demikian dalam hal si peminjam telah menjual surat
berharga kepada si pemberi pinjaman untuk kemudian dibeli kembali olehnya
pada suatu waktu tertentu, maka kepemilikan surat berharga telah beralih
kepada pemberi pinjaman pada saat transaksi penjualan surat berharga.
Apabila selama transaksi Repo berlangsung terdapat pembayaran kupon atas
surat berharga maka, hak atas penerimaan kupon tersebut diberikan kepada
si pemberi pinjaman selaku pemilik dari surat berharga.

Ada 3 (tiga) macam jatuh tempo Transaksi Repo:


1. Overnight Rep, merupakan salah satu jenis Transaksi Repo dimana jatuh
tempo dalam satu hari.

2. Term Repo, merupakan salah satu jenis Transaksi Repo dimana jatuh tempo
dalam kurun waktu tertentu.

3. Open Repo, merupakan salah satu jenis transaksi repo yang tidak ditentukan
jatuh temponya.

BI secara khusus mengatur ketentuan mengenai transaksi Repo dalam Surat


Edaran Bank Indonesia No.10/2/DPM Tentang Repurchase agreement dengan
Bank Indonesia di Pasar sekunder. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa
ketentuan umum transaksi Repo dengan BI adalah sebagai berikut :

1. Transaksi Repo dengan BI diperuntukkan bagi bank umum yang melakukan


kegiatan usaha secara konvensional.
2. Surat berharga yang dapat direpokan adalah surat berharga yang diterbitkan
oleh BI, pemerintah dan atau lebaga lainnya, yag ditatausahakan dalam Bank
Indonesia – scripless securities settlement system. Yang termasuk dalam
surat berharga ini adalah SBI dan SUN.

3. Transaksi surat berharga secara repo adalah transaksi penjualan bersyarat


surat berharga oleh bank kepada BI dengan kewajiban pembelian Kembali
sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati.

4. Bank Indonesia menerapkan hair cut sebagai factor pengurangan harga Surat
Berharga. Hair cut adalah marjin yang ditetapkan BI sebagai factor pengurang
harga surat berharga.

Sumber :

1. BMP EKSI4205
2. http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-05/S57246-Aljefri%20Febrizarli
3. https://economy.okezone.com/read/2019/04/12/278/2042406/fasilitas-
transaksi-repo-di-pasar-modal-indonesia

Anda mungkin juga menyukai