Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DANI SAPUTRA. H

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020851811

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4203/Hukum Pidana

Kode/Nama UPBJJ : 18/ PALEMBANG

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN
1. Sebutkan kategori pidana dari Pasal 53 ayat (1) tersebut dan berikan (dua) contoh
mengenai sudah adanya niat, telah adanya permulaan pelaksanaan, dan bukan karena
kehendaknya sendiri.

 Pasal 53 Ayat (1) tersebut terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:


a. Niat untuk itu telah ternyata;
b. Adanya permulaan pelaksanaan;
c. Tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata disebabkan karena
kehendaknya sendiri;
 Mengenai percobaan melakukan tindak pidana dapat dilihat pengaturannya dalam
Pasal 53 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana:
1. Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dan
adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan
semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri.
2. Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal percobaan dikurangi
sepertiga.
3. Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumua hidup,
dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
4. Pidana tambahan bagi percobaan sama dengan kejahatan selesai.

 Contoh :

1. Contohnya, Si A ingin mencuri mobil milik si B yang berada di dalam pagar


rumah, untuk meloloskan niatnya Si A merusak gembok pintu pagar dan pintu
mobil. Pada saat Si A akan membawa mobil keluar pagar, tiba-tiba Si B
pulang bersama temannya dengan mengendarai mobil, Si A yang akan
membawa mobil curiannya tidak bisa keluar pagar karena terhalang dengan
mobil teman Si B. Dengan demikian tindak pidana pencurian yang dilakukan
oleh Si A tidak selesai dilaksanakan karena seketika itu Si B dan temannya
menangkap Si A. Bahwa katagori tindak pidana yang dilakukan oleh Si A
adalah percobaan pencurian sesuai Pasal 53 Ayat (1) Jo. Pasal 363 Ayat (1)
Angka 5. Mengapa Si A dapat dihukum sedangkan mobil belum dicuri
olehnya? Untuk menjerat Si A maka digunakan Pasal 53 Ayat (1) yang diikuti
dengan Pasal 363 Ayat (1) Angka 5 sebagai tindak pidana pokoknya.

2. Contoh lain, seorang pengedar Narkotika jenis shabu-shabu akan


mengedarkan shabu-shabu kepada seorang pemakai, ketika akan bertransaksi
tiba-tiba anggota Polisi menangkapnya, sehingga transaksi tidak terlaksana
dikarenakan tertangkap Polisi lebih duluh.
Dengan demikian, mencoba melakukan suatu tindak pidana dapat dihukum,
meskipun tindak pidana belum terlaksana secara sempurna, tetap itu dapat
dihukum.
2. Apa pendapat Saudara mengenai Pasal tersebut? Bagaimana pandangan Saudara
mengenai pembantuan dan penyertaan dalam tindak pidana?

 Bahwa orang “membantu melakukan” jika ia sengaja memberikan bantuan


tersebut, pada waktu atau sebelum (jadi tidak sesudahnya) kejahatan itu dilakukan.
Bila bantuan itu diberikan sesudah kejahatan itu dilakukan, maka orang tersebut
melakukan perbuatan “sekongkol” atau “tadah” melanggar Pasal 480 KUHP, atau
peristiwa pidana yang tersebut dalam Pasal 221 KUHP.
 Bahwa elemen “sengaja” harus ada, sehingga orang yang secara kebetulan dengan
tidak mengetahui telah memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan
untuk melakukan kejahatan itu tidak dihukum. “Niat” untuk melakukan kejahatan
itu harus timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau
keterangan itu. Jika niatnya itu timbul dari orang yang memberi bantuan sendiri,
maka orang itu bersalah berbuat “membujuk melakukan” (uitlokking).
 Oleh karena itu, untuk menentukan apakah Anda dapat dihukum atau tidak, harus
dilihat kembali perbuatan dalam pasal berapa yang dituduhkan kepada Anda. Jika
“turut serta” melakukan tindak pidana (Pasal 55 KUHP) maka harus terbukti
bahwa Anda turut melakukan perbuatan pelaksanaan tindak pidana penipuan.
 Jika Anda dituduh membantu melakukan tindak pidana (Pasal 56 KUHP), maka
harus dibuktikan ada unsur “sengaja” pada tindakan Anda untuk membantu
melakukan tindak pidana. Yang mana jika berdasarkan keterangan Anda bahwa
Anda tidak tahu apa-apa, yang dapat berarti Anda tidak tahu tindakan Anda telah
memberikan kesempatan kepada adik Anda untuk melakukan tindak pidana, maka
Anda tidak dapat dikatakan membantu melakukan tindak pidana.

3. Bagaimana pendapat Saudara? Apakah termasuk concursus realis? Berikan alasan dan
argumen Saudara.
 Ya, termasuk dalam concursus realis
 Tindak Pidana Pemalsuan Uang adalah suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan membuat dan menyimpan uang palsu, seolah-olah uang tersebut
benar atau asli adanya, padahal sesungguhnya bertentangan dengan yang
sebenarnya. Jadi secara umum Tindak Pidana pemalsuan uang adalah kegiatan
menirukan keaslian dari suatu nilai mata uang yang di dalamnya mengandung
ketidak benaran untuk diedarkan luas di masyarakat.
 Barangsiapa dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang
dikeluarkan oleh negara atau bank sebagai mata uang atau uang kertas yang tulen
atau tidak palsu, padahal ditiru atau dipalsu oleh sendirinya, atau waktu
diterimanya diketahui bahwa tidak tulen atau palsu, ataupun barangsiapa
menyimpan atau memasukkan ke Indonesia, mata uang dan uang kertas yang
demikian, dengan maksud mengedarkan sebagai uang tulen dan tidak palsu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun
 Pada dasarnya pemalsuan Uang Rupiah (pemalsuan dan pengedaran uang palsu)
lebih didasarkan pada kepentingan mendasar yaitu untuk memenuhi kebutuhan
hidup pelakunya, karena sebagian besar pelaku dihimpit kesulitan ekonomi dan
kasus-kasus yang terjadi di negara Indonesia adalah mempunyai tipikal yang sama
yaitu pelaku terdorong untuk melakukan kejahatan uang palsu karena jeratan segi
finansialnya.

Anda mungkin juga menyukai