Anda di halaman 1dari 1

Peningkatan Gaji Karyawan

Pasca reformasi, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik dalam konteks eksternal
relasi buruh dengan pemerintah dan pengusaha. Maupun problem internal seputar mutu SDM
hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja. Rekson Silaban dari Konfederasi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan buruh sekarang ini
tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki kebebasan berserikat
dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial - perburuhan juga didapati
meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi pemicu utama konflik.

Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. Indofood (Mie Instan), terdapat beberapa
konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok
kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji
karyawan. Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada
General Manager PT. Indofood. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer
untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing
tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan
negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi diperusahaan mie
instan tersebut.

Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan tentang
permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat
upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah
perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan
belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan beberapa aspek
yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Produksi di
perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak HRD menyatakan bahwa
kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah
yang menjadi ahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak.

Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut.
Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun
memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun
kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap
menerima kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah
disahkan kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan
kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan baik
serta bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.

Anda mungkin juga menyukai