Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER : 2020/21.2

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK :EKMA 4367/Hubungan Industrial
Tugas :2
Penulis Soal/Institusi : FaridahIriani, SE.,M.M
Penelaah Soal//Institusi :Andre SuadiSimbolon, S.Pd., M.M

No Soal Skor
1. Jelaskan proses kesepakatankerjabersamadanmanajemensebagaikegiatanpolitik. 30
2. Sebutkandanjelaskanperanlembaga- lembagadalamhubungan industrial
30
nasionaldalamkesempatankerjabersama.
3. Sebutkandanjelaskanempattipenegosiasi. 40
Skor Total 100
*) coret yang tidakperlu

Jawaban
1. Proses perjanjian kerja bersama karyawan dan manajemen dipandang sebagai suatu
kegiatan politik paling tidak pada tiga cara. Meskipun demikian tidak ada upaya yg akan
dilakukan untuk memformalkan konten politik dari suatu teori. Menurut Perry dan Angel
[1986] ketiga cara tersebut adalah sbb;
a.       Politik tradisional yg berfokus pada pengaruh alokasi sumberdaya langka seperti siapa
yg mendapatkan,apa yg diperoleh serta kapan dan dimana memperolehya. Perjanjian
kerjasama sepertinkekuatan personal lainnya yg memiliki implikasi pada alokasi sumber daya
yang langka.
b.       Meskipun dibatasi pada teori organisasi dan perilaku organisasional terdapat parallel yg
dekat antara teori politik dan teori organisasi,perjanjian kerja bersama merupakan fenomena
dalam organisasi yg berkonotasi politik.
c.       Fenomena tentang bargaining dipandang sebagai manifestasi politik dalam organisasi.
Politik dan organisasi merupakan pengelolaan pengaruh untuk mendapatkan sangsi.

2. Serikat pekerja/serikat buruh : organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja/buruh
baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak
dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.

a. Lembaga kerja sama Bipartit

forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat
pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan atau unsur pekerja/buruh. Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima
puluh) orang pekerja/buruh atau lebih wajib membentuk lembaga kerja sama bipartit.

b. Lembaga kerja sama tripartit

forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang


anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh dan
pemerintah.

Lembaga Kerja sama Tripartit terdiri dari:

1. Lembaga Kerja sama Tripartit Nasional, Provinsi dan Kabupataen/Kota; dan

2. Lembaga Kerja sama Tripartit Sektoral Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

c. . Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat diselesaikan melalui perundingan bipartit,


Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian dilakukan melalui mekanisme
mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan konsiliasi gagal, maka perselisihan hubungan
industrial dapat dimintakan untuk diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industri

d.Penetapan Unit Perjanjian Bersama

Perjanjian kerja bersama : perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat
pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa
pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban
kedua belah pihak. -

Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan pada dasarnya mencakup ketentuan sebelum


bekerja, selama bekerja dan sesudah bekerja. Peraturan selama bekerja mencakup ketentuan
jam kerja dan istirahat, pengupahan, perlindungan, penyelesaian perselisihan industrial dan
lain-lain.

e. Menetapkan Unit Perjanjian Kerja Sama Di Sektor Publik

Sama halnya dengan pekerja, para pengusaha juga mempunyai hak dan kebebasan untuk
membentuk atau menjadi anggota organisasi atau asosiasi pengusaha. Asosiasi pengusaha
sebagai organisasi atau perhimpunan wakil pimpinan perusahaan-perusahaan merupakan
mitra kerja serikat pekerja dan Pemerintah dalam penanganan masalah-masalah
ketenagakerjaan dan hubungan industrial. Asosiasi pengusaha dapat dibentuk menurut sektor
industri atau jenis usaha, mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat kabupaten, propinsi
hingga tingkat pusat atau tingkat nasional.

3.Ada 4 tipe negosiasi, yaitu;


a. Pendekatan kooperasi dalam penyelesaian masalah disebut dengan soft bargaining untuk
berbagi hasil.

b. Pendekatan konfliktual dalam penyelesaian masalah yang diaebut hard bargaining untuk
berbagi hasil.

c. Pendekatan campuran, atau pendekatan kooperatif yang mempengaruhi konflik.


Pendekatan tersebut merupakan pendekatan kooperatif dalam penyelesaian masalah dan hard
bargaining untuk berbagi hasil.

d. Pendekatan campuran yaitu konflik yg mempengaruhi kooperatif. Pendekatan tersebut


merupakan pendekatan konfliktual untuk penyelesaian masalah dan merupakan soft
bargaining untuk berbagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai