Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 7 hi

Selamat siang bapak/ibu tutor


Mohon izin untuk menanggapi diskusi sesi 7 kali ini.

Hubungan industrial Pancasila (HIP) merupakan suatu sistem yang berdasarkan nilai-nilai sosial
budaya bangsa, namun demikian komponen-komponen hubungan industrial Pancasila (HIP)
pada dasarnya bersifat universal, agar HIP dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu adanya
upaya yang dilakukan oleh pengusaha, pekerja, maupun pemerintah. Salah satunya adalah perlu
adanya sarana utama dalam pelaksanaan HIP tersebut.

Pendapat saya mengenai sarana utama dalam pelaksanaan HIP adalah sebagai berikut

Terdapat beberapa sarana yang digunakan sebagai penunjang terlaksananya hubungan industrial
Pancasila, sarana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lembaga kerja sama bipatrit, adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dalam hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha
dan serikat pekerja atau serikat buruh yang sudah tercatat di instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan (UU No. 13 Tahun 2003)
Adanya LKS Bipartit di perusahaan, dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan
pekerja/buruh antara lain :
- Mempererat hubungan silaturahmi dan keakraban antara manajemen dengan
pekerja/buruh.
- Meningkatkan ketenangan kerja dan ketenangan usaha.
- Melahirkan inspirasi untuk inovasi.
- Meningkatkan kesejahteraan pekerja/ buruh.
- Mencegah terjadi dan berkembangnya masalah dalam hubungan industrial.
2. Lembaga kerja sama tripatrit, yaitu forum komunikasi, konsultasi, dan musyawarah tentang
masalah ketenagakerjaan yang anggotanya terdiri dari unsur organisasi, pengusaha, serikat
pekerja atau serikat buruh, dan pemerintah (UU No.13 Tahun 2003)
3. Perjanjian kerja bersama, yaitu hasil perundingan atau kesepakatan antara warga satu serikat
pekerja dan pengusaha, atau antarserikat pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung
jawb di bidang ketenagakerjaan dan pengusaha, atau beberapa atau seumpulan pengusaha yang
menyangkut syarat kerja, hak dan kewajiban pihak-pihak yang mengadakan kesepakatan
tersebut.
4. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Perselisihan hubungan industrial merupakan
perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dan karyawan atau pekerja atau serikat pekerja atau serikat buruh karena adanya
perselisihan dalam hak, kepentingan, pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan antarserikat
kerja atau serikat butuh dalam satu perusahaan.(UU No 13 Tahun 2003)
5. Peraturan perundangan mengenai ketenagakerjaan, merupakan peraturan perundangan yang
melindungi pihak yang lemah, menciptakan ketenangan kerja, dan memberi kepastian hak dan
kewajiban masing-masing pihak yang dijiwai oleh falsafah Hubungan Industrial Pancasila.
6. Peraturan pemerintah yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat
kerja dan tata tertib perusahaan dan merupakan tanggung jawab pengusaha.
7. Serikat pekerja/serikat buruh, yang memperjuangkan, membela, dan melindungi hak dan
kepenttingan karyawan/pekerja/bburuh, serta meningkatkan kesejahteraan
karyawan/pekerja/buruh dan keluarganya.
8. Organisasi pengusaha, merupakan organisasi para pengusaha yang berusaha memberikan
layanan dalam bidang sosial dan ekonomi dengan menciptakan kesatuan dalam melaksanakan
kebijakan perburuhan dan mengusahakan peningkatan produktivitas kerja.
9. Sosialisasi hubungan industrial Pancasila melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan baik
kepada karyawan, pengusaha, serikat pekerja, dan pemerintah.

Sumber referensi = EKMA4367 – Hubungan Industrial

Anda mungkin juga menyukai