Anda di halaman 1dari 2

1.

Stres yang dialami Rina tampaknya berasal dari kedua tingkat, yaitu tingkat individual dan
organisasi. Di tingkat individual, Rina merasa tidak puas dengan pekerjaan barunya karena tidak
sesuai dengan latar belakangnya sebagai jurnalis. Ia juga merasa jenuh dan tidak termotivasi,
menunjukkan bahwa tugas-tugas yang diberikan kepadanya mungkin tidak sesuai dengan minat
atau keterampilannya. Selain itu, beban kerja yang berat dan tekanan emosional yang ia hadapi
(seperti menangis) juga mengindikasikan adanya stres yang bersumber dari faktor-faktor
pribadi. Semua faktor ini, baik yang bersumber dari individu maupun organisasi, berkontribusi
pada situasi stres yang Rina alami.

Kemudian pada tingkat organisasi, penempatan Rina dalam posisi yang tidak sesuai dengan latar
belakang dan minatnya menggambarkan adanya hambatan dalam proses penempatan
karyawan di perusahaan tersebut. Terlebih lagi, adanya beban kerja yang berat dan tekanan di
lingkungan kerja juga dapat diidentifikasi sebagai faktor-faktor stres yang bersumber dari
organisasi.

Sehingga, stres yang dirasakan Rina adalah hasil dari perpaduan antara faktor stres di tingkat
individu dan organisasional. Perusahaan perlu mengenali dan mengatasi kedua jenis stres ini
agar dapat menjaga kesejahteraan karyawan mereka.

2. Stres berawal dari tekanan eksternal yang berlebihan yang diterima oleh seseorang. Banyak
orang sudah mengalami stres di tempat kerja. Agar kondisi fisik dan mental kita tetap sehat dan
terhindar dari stres, diperlukan langkah-langkah berikut :
o Hindari mendengarkan komentar negatif dari orang lain yang dapat membuat kita
merasa tertekan.
o Luangkan waktu untuk diri sendiri, termasuk berlibur, berolahraga, atau beristirahat,
karena hal ini sangat penting.
o Kelola stres dengan cara yang efektif dan optimal dengan melakukan manajemen stres
yang tepat.

Kemudian, bagi perusahaan penting untuk tidak meremehkan hal ini karena produktivitas karyawan
merupakan faktor yang krusial dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi yang sebaiknya perusahaan
terapkan untuk mengatasi situasi ini adalah:

1. Manajemen Stress Organisasional: Pihak manajemen bertanggung jawab mengelola


organisasi untuk mengurangi stres karyawan.
2. Budaya dan Iklim Kerja: Membangun budaya dan iklim kerja yang mendukung
produktivitas dengan mengubah struktur dan proses organisasi untuk memberi
karyawan kesejahteraan dan kenyamanan.
3. Kualitas Kehidupan Kerja (QWL): Menciptakan program, kebijakan, dan desain
organisasi yang meningkatkan kesejahteraan karyawan secara fisik, mental, dan
ekonomi.
4. Klarifikasi Peran Karyawan: Menetapkan peran dan tugas karyawan dengan jelas sesuai
posisi masing-masing.
5. Perencanaan Karir dan Konseling: Menyediakan jenjang karir yang jelas dan konseling
kepada karyawan untuk mengurangi stres terkait ketidakpastian karir.
6. Motivasi Karyawan: Memotivasi karyawan untuk bekerja secara optimal, mengurangi
stres, dan menjaga semangat dalam bekerja.

Sumoer refersni : BMP EKMA4158/ MODUL 3 HAL 3.37-3.50

Anda mungkin juga menyukai