Anda di halaman 1dari 6

Pedoman penskoran tugas 2 Prilaku Organisasi

1. Menjelaskan jenis stressor (50)


2. Memberikan ilustrasi stressor di perusahaan (50)
*Jawaban Mahasiswa boleh berbeda selama maksud dan tujuannya sama dengan disertai sumber
rujukan atau tinjauan teoritis yang jelas.

Soal Tugas 2
Stres kerja karyawan pada perusahaan X merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki perusahaan, sehingga perlu diketahui
faktor-faktor penting yang menjadi penyebab stres kerja karyawan dan gejala-gejala stres yang
dialami karyawan. Faktor penyebab stres kerja di PT. X diantaranya yang mencakup tuntutan
tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan
organisasi, dan tahap hidup organisasi. Gejala stres merupakan hasil/keluaran dari stres yang
dialami seseorang. Gejala stres kerja karyawan mencakup gejala fisiologis, psikologis, dan
perilaku.
Selama ini PT. X sudah mengupayakan penanggulangan stres kerja yang dialami oleh
karyawannya, diantaranya meningkatkan kesejahteraan karyawan yang tidak hanya terpusat pada
kesejahteraan finansial, tetapi juga kesejahteraan nonfinansial. Manajemen dapat membantu
karyawan dalam menanggulangi stres kerja yang dialami dengan memberikan tantangan kerja
yang proporsional kepada karyawan, meningkatkan perhatian pada kehidupan beragama
karyawan, membantu karyawan untuk menjalani hidup yang lebih sehat, mengembangkan
program rekreasi bersama guna memulihkan kondisi fisik dan mental karyawan yang
kemungkinan menurun akibat pekerjaan. Selain itu, manajemen PT. X hendaknya tidak hanya
mempertimbangkan beban kerja, kompetensi, evaluasi jabatan, dan sistem grading dalam
menentukan imbal jasa kepada karyawan, kebutuhan karyawan ditengah tuntutan hidup yang
semakin meningkat sebaiknya dipertimbangkan, namun manajemen tetap memerhatikan
kesinambungan kinerja perusahaan.

Dari kasus ini, Saudara diminta:

1) Jelaskan jenis Stressor yang terjadi pada perusahaan X?


2) Jelaskan stressor di perusahaan Anda, kemudian jelaskan cara-cara mengatasi stres yang
dilakukan oleh pimpinan di perusahaan tempat Anda bekerja. Cantumkan nama
perusahaan dan bidang perkejaannya. Jika Saudara belum bekerja, ilustrasikan bahwa
Anda adalah pergawai dari suatu perusahaan.
Jawab:
1. Jelaskan jenis Stressor yang terjadi pada perusahaan X?
Sebelumnya yang dimaksud dengan stressor adalah semua faktor lingkungan yang berada di
luar diri seseorang yang berdampak pada timbulnya stres. Atau seperti dikatakan “Greenberg and
Baron” stressor adalah semua bentuk tuntutan baik psikologis yang dihadapi seseorang dalam
menjalani kehidupannya. Stressor dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu level
individu, kelompok organisasi dan faktor di luar organisasi. Seseorang yang berhadapan
dengan salah satu atau keempat faktor ini akan mempersepsi dan menilai apakah faktor-faktor
tersebut betul-betul menekankan dirinya atau tidak. Seseorang stressor tentunya dipengaruhi oleh
latar belakang individu masing-masing. Selanjutnya jika menurut dirinya stressor benar-benar
menekan dirinya maka orang bersangkutan akan meresponnya dengan berbagai strategi untuk
mengatasi stress. Berhasil atau tidaknya mengatasi stress tersebut berpengaruh terhadap aspek-
aspek psikologis atau sikap bersangkutan perilaku aspek kognitif dan aspek fisiknya.
Stres bisa menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk yang bersifat :
a. Fisiologis, seperti perubahan yang terjadi dalam metabolisme seseorang, gangguan pada
cara bekerja jantung, pusing, dan gangguan pernafasan.
b. Psikologis, seperti ketegangan, mudah tersinggung, bersikap menunda pekerjaan,
kebosanan, dan ketidakpuasan dengan pekerjaannya.
c. Keperilakuan, seperti menurunnya produktivitas, tingkat kemangkiran yang tinggi,
mencari pelarian dengan merokok lebih banyak dari biasanya, dan keinginan pindah
kerja.
Dari penjelasan perusahaan “x” di atas stressor dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
1. Level individual, stressor yang berasal dari level individual adalah semua faktor
lingkungan yang terkait langsung dengan pekerjaan seseorang. Contoh seperti perusahaan
x adalah, banyak ditemui tuntukan pekerjaan yang tidak seimbang dengan kapabilitas
seseorang, terlalu banyak pekerjaan (work overload) atau sebaliknya karyawan tidak tahu
apa yang harus dikerjakan karena perintah yang berbeda-beda, pekerjaan menimbulkan
(role conflict) tuntukan pekerjaan yang berbeda-beda pada saat bersamaan sering cekcok
dengan teman kerja atau atasan. Situasi seperti ini biasanya terjadi ketika sebuah
organisasi melakukan perombakan besar-besaran dalam rangka melakukan efisiensi
apakah perombakan tersebut dalam bentuk rekstruksasi, reorganisasi, reengineering
dowsizing, rightsizing atau resizing. Demikian juga ketika sebuah organisasi dimerger
atau diakuisisi organisasi lain atau perusahaan negara yang diprivatisasi biasanya akan
menyebabkan tidak adanya kepastian bahwa seseorang akan dipekerjakan. Akibatnya,
tidak jarang seorang karyawan mengalami stres karena tidak ada jaminan dirinya tetap
dipekerjakan. Bahkan karyawan yang tidak diberhentikan sekalipun tidak terhindarkan
untuk tidak mengalami stress utamanya karena work overload.
2. Level kelompok, dinamika kelompok dan perilaku manajerial merupakan bentuk stressor
yang berumber pada kelompok. Contoh pada perusahaan x hubungan interpersonal yang
tidak harmonis antara atasan dan bawahan merupakan salah satu sebab timbulnya stres
dikalangan bawahan.
3. Level organisasi stressor yang bersumber pada level organisasional boleh jadi tidak
hanya menyebabkan stres pada satu atau dua orang karyawan, tetapi tidak tertutup
kemungkinan melibatkan sebagian besar karyawan. 4 sumber stress dari kebijakan dan
strategi organisasi struktur dan desain organisasi proses organisasi dan kondisi
lingkungan kerja. Contoh pada perusahaan x market culture misalnya adalah tipikal
budaya organisasi yang menuntut karyawan bekerja keras memiliki kemampuan bersaing
baik secara internal maupun eksternal dan memiliki target kinerja yang tinggi. Dengan
tuntutan seperti ini hampir pasti sesama karyawan pun harus saling bersaing sehingga
tidak bisa dipungkiri jika kehidupan organisasi juga sangat menegangkan. Sederhananya,
market culture meruppakan karakteristik budaya organisasi yang sangat potensial
menjadi stressor.
4. Level di luar organisasi (extra organizational), terakhir stressor yang berada di luar
organisasi adalah semua faktor yang terkait dengan kehidupan seseorang namun tidak
terkait secara langsung dengan kehidupan organisasi, tetapi sangat potensial
menimbulkan stress. Contoh pada perusahaan x penyebabnya mahalnya biaya hidup
kemacetan lalu lintas, lebih-lebih lagi jika karyawan tersebut adalah perempuan seorang
wanita. Disamping harus menghadapi kompleksitas hidup karyawan wanita juga sering
menghadapi dilema antara tuntutan karir dengan harmoni kehidupan keluarga itu
merupakan dua situasi yang sangat berlawanan yang kadang sulit dipadukan. Situasi
seperti ini sangat potensial menimbulkan stres. Atau seseorang dengan status ekonomi
yang rendah daripada mereka dengan status ekonomi yang lebih baik. Status sosial
ekonomi yang rendah biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat pendapatan pendidikan
dan kedudukan didalam organisas. Kelompok ini juga sangat rentan terhadap stres.
Jenis penilaian pada perusahaan x tersebut yaitu, jenis penilaian kedua secondary appraisal
yaitu penilaian lanjutan setalah dilakukan penilaian tahap pertama. Meskipun demikian
secondary appraisal tidak akan dilakukan jika pada tahap awal stressor dianggap tidak relevan
atau positif. Dengan kata lain secondary appraisal dilakukan penilaian terhadap berbagai
kemungkinan yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat stres. Yang pertama akan dilakukan
adalah mengevaluasi ketersediaan perangkat-perangkat yang sekiranya bisa membantu seseorang
mengatasi stres berdasarkan pilihan perangkat tersebut dan tindakan yang akan dilakukan
merupakan dasar pemilihan strategi mengatasi stres (coping strategy). Berney dan Selye (Dewi,
2012:107) mengungkapkan ada empat jenis stres:
1. Eustres (good stres) Merupakan stress yang menimbulkan stimulus dan kegairahan,
sehingga memiliki efek yang bermanfaat bagi individu yang mengalaminya. Contohnya
Seperti: tantangan yang muncul dari tanggung jawab yang meningkat, tekanan waktu,
dan tugas berkualitas tinggi.
2. Distress Merupakan stres yang memunculkan efek yang membahayakan bagi individu
yang mengalaminya seperti: tuntutan yang tidak menyenangkan atau berlebihan yang
menguras energi individu sehingga membuatnya menjadi lebih mudah jatuh sakit.
3. Hyperstress Yaitu stress yang berdampak luar biasa bagi yang mengalaminya. Meskipun
dapat bersifat positif atau negatif tetapi stress ini tetapsaja membuat individu terbatasi
kemampuan adaptasinya. Contoh adalah stres akibat serangan teroris.
4. Hypostress Merupakan stress yang muncul karena kurangnya stimulasi. Contohnya, stres
karena bosan atau karena pekerjaan yang rutin.
Itu semua adalah jenis-jenis stres yang disebabkan oleh perusahaan x. adapun strategi yang
dapat mengatasi stres yaitu dengan stress (coping Strategy ) adalah bentuk perilaku dan/atau
pengetahuan seseorang yang bisa digunakan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan stres.
Secara umum strategi mengatasi stres bisa dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
1. Strategi pengendalian stress (control strategy) yaitu upaya yang dilakukan secara
langsung untuk mengantisipasi atau mengatasi persoalan stress.
2. Strategy menghindari stress (escape strategy yaitu menghindari atau mengabaikan
masalah yang menimbulkan stress.
3. Strategy mengelola gejala stress (symptom management strategy yaitu upaya mengatasi
stress dengan cara melakukan ralaksi, meditasi atau olahraga.
4. Maka ke tiga strategi tersebut bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi situasi tersebut

.
SOAL KE 2 Jelaskan stressor di perusahaan Anda, kemudian jelaskan cara-cara
mengatasi stres yang dilakukan oleh pimpinan di perusahaan tempat Anda bekerja.
Saya bekerja di perusahaan PT JAYA ARKONIN jabatan saya di perusahaan tersebut sebagai
kepala biro keuangan, tugas dari jabatan adalah mengatur semua siklus keuangan perusahaan
tersebut seperti mulai arus siklus uang pengeluaran dan pemasukan perusahaan harus tercatat
rapih dan realitis, gaji pegawai karyawan,pajak sewa barang perusahaan,dan lain-lain. Stress
yang dirasakan oleh saya saat bekerja di perusahaan tersebut diantaranya stress pikiran bisa
berhari-hari saya rasakan, sebagai contoh salah satunya adalah permintaan bos yang tidak ada
waktu jedanya yang menyebabkan saya harus lembur sampai beberapa hari, selain itu terkadang
banyak laporan keuangan yang kurang jelas dari pegawai yang bisa menyebabkan tidak sesuai
dengan pengeluaran kantor dan harus mencari-cari data yang valid dan itu tidaklah mudah butuh
waktu berhari-hari untuk mendapatkan data yang valid akibat teledornya karyawan membuat
laporan ke saya. Efek dari stress manajemen di kantor yang dialami oleh saya adalah saat pulang
kantor dan tiba dirumah saya terkadang sering capek, suka mendadak emosi, kesehatan menurun,
dan yang lebih parah lagi saat saya terlalu sering lembur tidak adanya libur (minggu tetap
masuk) yaitu kurangnya bertemu keluarga sahabat-sahabat dekat dan membuat saya terkadang
merasa tidak enak kepada keluarga,namun karena ini adalah pekerjaan saya, saya harus bisa
menghandle itu semua.
Adapaun cara-cara mengatasi stres antara lain yaitu :
1. Teknik menenangkan pikiran
Tujuan teknik-teknik penenangan pikiran ialah untuk mengurangi kegiatan pikiran, yaitu proses
berpikir dalam bentuk merencana, mengingat, berkhayal, menalar yang secara bersinabung kita
lakukan dalam keadaan bangun, dalam keadaan sadar. Jika berhasil mengurangi kegiatan pikiran,
rasa cemas dan khawatir akan berkurang, kegiatan umum untuk beraksi akan berkurang,
sehingga pikiran menjadi tenang, stress berkurang.
2. Mediasi dapat dianggap sebagai teknik, dapat pula dianggap sebagai suatu keadaan
pikiran (mind), keadaan mental. Berbagai teknik,seperti yoga, berzikir, relaksasi
progresif, dapat menuju tercapainya keadaan mental tersebut Konsentrasi merupakan
aspek utama dari teknik-teknik mediasi.
3. Pelatihan Relaksasi Autogenik Relaksasi autogenic setelah relaksasi yang ‘ditimbulkan
sendiri’ (auto-genesis= ditimbulkan sendiri teknik ini berguna pada gambaran-gambaran
berperasaan tertentu yang kemudian terkait kuat dalam ingatan,sehingga timbulnya
kenangan tentang peristiwa akan menimbulkan pula penghayatan dari gambaran perasaan
yang sama.
4. Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari latihan-latihan
sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen system saraf yang mengendalikan
aktifitas otot.
5. Teknik Penerangan Melalui Aktifitas Fisik Tujuan utama penggunaan teknik penenangan
melalui aktifitas fisik ialah untuk menghamburkan atau untuk menggunakan sampai habis
hasil-hasil stress yang diproduksi oleh ketakutan dan ancaman, atau yang mengubah
system hormone dan saraf kita ke dalam sikap mempertahankan. Manfaat yang kedua
dari aktifitas fisik aktivitas fisik ialah bahwa ia menurunkan reaktifitas kita terhadap
stress di masa mendatang dengan cara mengkondisikan relaksasi. Aktifitas yang sesuai
dalam hal ini ialah latian keseluruhan badan, seperti berenang, lari, menari, bersepeda,
atau olah raga lain selama kurang lebih satu jam.
Kesimpulannya, berdasarkan dari contoh kasus problem stress manajemen di tempat kerja saya,
bahwa saya dapat menyimpulkan beberapa tekanan kerja yang berat menyebabkan stress bagi
seseorang, lembur sampai berhari-hari juga faktor timbulnya stress yang membuat fisik
kesehatan menurun. Oleh karena itu pimpinan perusahaan harus lebih memperhatikan situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh karyawan-karyawannya. Stres yang saya alami di atas bisa di atasa
dengan, Teknik menenangkan pikiran, teknik medasi, pelatihan relaksasi autogenic, pelatihan
relaksasi neoumuscular & teknik penerangan melalui aktifitas fisik atau dengan cara manajemen
stres secara organisasional yaitu membangun budaya dan iklim kerja yang kondusif, membangun
quality of work life, mengurangi konflik dan memperjelas peran karyawan dalam organisasi, dan
membuat perencanaan karir dan memberi konseling. Diharapkan cara-cara tersebut dapat
mengurangi stres yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Sumber Referensi :
- BMP/EKMA4158/hal.3.47-3.64
- https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/F013/20190627091334-STRESS-KERJA.pdf
- http://eprints.stainkudus.ac.id/170/5/file%205.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/113519-ID-stres-dan-konflik-dalam-organisasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai