Stres?
• Distress
Distress aalah stress buruk atau negatif stress, terjadi
ketika ada terlalu banyak tekanan dan ketika tidak ada
yang dilakukan untuk menghilangkan, mengurangi,
atau menetralkan efek nya. Contoh nya wawancara
pekerjaan, tidak ada control saat bekerja.
• Neuroticism
Cemas, depresi dan kurang harapan. Mereka cenderung
memahami peristiwa sebagai stress dan lebih bereaksi
Macam-macam Stres
• Gender, Etnis, dan Ras
Penelitian saat ini mengatakan bahwa wanita mungkin mengalami
stress tertentu lebih sering daripada laki-laki (misalnya pelecehan
seksual, konflik), sedangkan laki-laki dan wanita bereaksi berbeda
terhadap bebrapa jenis stress. Anggota kelompok minoritas
memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibanding nonminoritas.
Perbedaan ras dan etnis sebagian besar memperhatikan reaksi fisik
terhadap stress.
• Stress Sensitization
Stress yang kita alami sepanjang hidup akan mempengaruhi
bagaimana kita akan menangani stress di masa depan. Jika kita
terbiasa menjadi gelisah karena stress yang kita alami sebelumnya,
kita lebih mungkin bereaksi seperti itu dimasa depan. Hal ini
memiliki implikasi terhadap kesehatan. Desensitization terjadi
melalui pembelajaran perilaku baru dan bekerja melalui perasaan
kita tentang stress masa lalu.
Sumber Stres
• Personal Stressors
Personal stressors adalah sumber stress yang berasal
dari hal-hal yang berasal dari luar pekerjaan, seperti:
faktor keluarga dan hubungan intim, pernikahan,
perceraian, isu kesehatan, permasalahan keuangan,
dan membesarkan anak.
• Occupational Stressors
Occupational Stressors adalah sumber tekanan yang
berasal dari pekerjaan seseorang, terkait dengan
pengalaman seseorang pada saat dibandingkan
dengan orang lain, dan faktor lain yang diakibatkan
oleh pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang. Dan
dapat menyebabkan konflik peran, ketidakjelasan
peran, dan peran yang berlebihan.
Sumber Stres
• Organizational Stressors
Banyak karakteristik dari sebuah organisasi yang
dapat menyebabkan tekanan tertentu pada beberapa
orang. Karakteristik tersebut seperti misalnya:
kecocokan antara individu dengan organisasinya,
aturan dan tata tertib suatu organisasi, hubungan
dengan atasan, penerapan politik praktis dala
organisasi dan perubahan pada organisasi.
• Konsekunsi Organisasional
Tingkat stress yang tinggi dapat mengurangi kinerja
pada tugas-tugas karyawan yang berdampak pada
penurunan prestasi kerja, keadaan burnout atau
kondisi kelelahan seorang professional, menurunkan
Cara Mengatasi Stres
b. Screening Karyawan
Metode lain untuk mengurangi kekerasan yang
dilakukan karyawan dan mantan karyawan adalah
dengan menggunakan tes psikologi, pemeriksaan
refrensi, dan pemeriksaan latar belakang untuk
menyaring pelamar yang berpotensial melakukan
kekerasan. Seperti Tes MMPI yang dapat memprediksi
Cara Mengurangi Kekerasan di
tempat kerja
c. Pengelolaan Kesadaran
Kebanyakan ahli tentang kekerasan di tempat kerja percaya bahwa
karyawan yang “gila” dan menembak orang memberikan indikasi
bahwa mereka akan melakukan Kekerasan di masa depan, indikasi
tersebut termasuk ancaman, tindakan kekerasan. Cavanaugh
(2001) sehingga jika sudah melakukan hal tersebut maka “nol
toleransi” artinya satu tindakan dan karyawan dihentikan (dipecat).
Turner dan Gelles (2003) menunjukkan bahwa karyawan yang
perilakunya membuat orang lain merasa takut harus diskrining
untuk potensi kekerasan. Dari wawancara ini dan pertemuan,
Turder dan rekan-rekannya menempatkan karyawan ke dalam satu
dari lima kategori resiko:
1. Potensi kekerasan tinggi, memenuhi syarat untuk
penangkapan atau rawat inap
2. Potensi kekerasan tinggi, tidak memenuhi syarat untuk
penangkapan atau rawat inap
3. Tak cukup bukti untuk potensi kekerasan, tapi bukti yang
cukup untuk hukuman yang disengaja gangguan emosi pada
rekan kerja
Kesimpulan
1. Stres dibagi menjadi 2 yakni eustress dan distress. Eustress merupakan
stress yang baik yang mampu membuat seseorang menjadi lebih baik.
Sedangkan distress merupakan stress yang berdampak buruk terhadap
seseorang, stress ini memberikan tekanan kepada seseorang namun
orang tersebut tidak mampu menyelesaikan tekanan tersebut sehingga
membuat turunnya performa.
2. Sumber stress sendiri berasal dari banyak hal, utamanya adalah dari
personal stressor dan dari occupational stressors. Personal stressor ini
berasal dari hal-hal diluar pekerjaan seperti masalah keluaga, masalah
hubungan intim, perceraian. Sedangkan occupational itu merupakan
stress yang berasal dari pekerjaan. Dalam occupational stressor ini
terdapat organizational stressors, stressors in the physical work
environtment dan ada pula other sources of stress yang terdiri dari
minor frustation, forecasting, dan residual stress.