Learning Outcomes
◦ Memahami pengertian stress dan efeknya
◦ Pengukuran Stress
◦ Penelitian terkait
Pengertian
◦ Stress (bahasa latin “Stricus”/keras) adalah reaksi fisik dan
mental terhadap suatu perubahan dilingkungannya yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya
terancam.
◦ Situasi, peristiwa, atau tindakan yang secara potensial
dapat mengganggu atau dapat menimbulkan stres disebut
stressor (mis. Ujian sekolah, sidang TA, wawancara kerja,
pernikahan, pindah rumah, macet, antri, dll)
◦ Reaksi tubuh dapat berupa denyut jantung naik,
berkeringat, napas cepat, otot tegang Stress reactivity
◦ Reaksi yang berlangsung lama lebih dari tubuh kita dapat
mentoleransi menimbulkan masalah fisik dan psikologis
strain
Stress kerja (Occupational Stress)
◦ Stress kerja adalah persepsi terhadap
kesenjangan (gap) antara beban psikologi dan
fisiologis (stressors) dan kemampuan individu
memenuhi beban ini
Inverted u-theory stress level Yerkes-Dodson Law
Eustress vs Distress
Predisposition to Stress
◦ Stress Personality
Kepribadian tipe A memiliki ciri mampu mengerjakan tugas
dengan cepat, mempunyai sikap kompetitif tinggi, ingin segera
mencapai tujuan yang diinginkannya dengan cara apapun atau
menyelesaikan tugas lebih cepat, ingin meraih prestasi yang
lebih baik, ambisius, agresif, mudah merasa stres, mudah
tertekan, tergesa-gesa, mudah gelisah, sering mengalami
ketegangan, dan berbicara dengan penuh semangat
(explosive).
Kepribadian tipe B yang memiliki ciri-ciri rileks, tenang, tidak
suka kesulitan, jarang menunjukkan kemarahan, menggunakan
banyak waktunya untuk melakukan hobinya, tidak mudah stres,
tidak mudah iri, bekerja terus menerus, memiliki banyak waktu,
dan berbicara dengan nada suara pelan dan kecepatan
kerjanya lamban
Sources www.toolshero.com
Predisposition to Stress
◦ Neuroticism.
Cemas, depresi dan kurang harapan. Mereka cenderung memahami peristiwa sebagai stress dan
lebih bereaksi negatif terhadap peristiwa stress.
◦ Gender, etnis, dan ras.
Penelitian saat ini mengatakan bahwa wanita mungkin mengalami stress tertentu lebih sering
daripada laki-laki (misalnya pelecehan seksual, konflik), sedangkan laki-laki dan wanita bereaksi
berbeda terhadap bebrapa jenis stress. Anggota kelompok minoritas memiliki tingkat stress yang
lebih tinggi dibanding non-minoritas. Perbedaan ras dan etnis sebagian besar memperhatikan
reaksi fisik terhadap stress
◦ Stress Sensitization
Stress yang kita alami sepanjang hidup akan mempengaruhi bagaimana kita akan menangani
stress di masa depan. Jika kita terbiasa menjadi gelisah karena stress yang kita alami sebelumnya,
kita lebih mungkin bereaksi seperti itu dimasa depan. Hal ini memiliki implikasi terhadap
kesehatan. Desensitization terjadi melalui pembelajaran perilaku baru dan bekerja melalui
perasaan kita tentang stress masa lalu
Sumber Stress
o Banyak kejadian-kejadian dan faktor-faktor dapat
menyebabkan stress (stressor), namun tidak reaksi
orang pada stressor yang sama dapat berbeda,
bergantung pada seberapa penting stressor dan
kemampuan kontrol masing-masing orang.
Occupational Stressors
Personal Stressors
◦ Personal stressors adalah sumber stress yang
berasal dari hal-hal yang berasal dari luar
pekerjaan, seperti: faktor keluarga, pernikahan,
perceraian, isu kesehatan, permasalahan
keuangan, dan membesarkan anak.
◦ Perubahan dalam hidup juga dapat memicu stress
misal pindah rumah, perubahan dalam diri, dll
◦ Emosi yang muncul saat stress
Fear
Sources https://www.pharos.nl/coronavirus/stress-and-upraising/ Resistance
Resentment
Occupational Stressors
◦ Karakteristik pekerjaan
Role conflict
Role ambiguity
Role overload
◦ Faktor Organisasi
Person-organization fit: seberapa sesuai/fit faktor-fakto seperti
keterampilan, knowledge, kemampuan, harapan, kepribadian, nilai,
dan sikap sesuai organisasi. Misal: non-perokok mungkin kurang
nyaman bekerja di perusahaan Gudang Garam, seorang religius
kurang cocok bekerja klub malam
Perubahan organisasi seperti downsizing maupun restructurization
Hubungan dengan co-worker dan customer.
Politik organisasi
Occupational Stressors (2)
◦ Lingkungan fisik
Kebisingan
Suhu
dll
◦ Penyebab lain
Frustrasi minor
Forecasting
Residual stress
Konsekuensi Stress
◦ Personal
Aspek psikologis (kecenderungan gampang marah,
frustasi, cemas, agresif, gugup, panik, kebosanan, apatis,
depresi, tidak bergairah, hilang percaya diri).
Aspek jasmaniah (perubahan hormonal, tekanan darah
tinggi, denyut jantung meningkat, sulit bernafas, gangguan
pencernaan, gangguan saraf).
Aspek perilaku (kurang mampu membuat keputusan,
mudah lupa, sensitif, pasif, kurang bertanggung jawab).
Aspek lingkungan (suasana rumah tangga yang kurang
harmonis, lingkungan pekerjaan yang kurang produktif,
masyarakat yang tidak tentram).
Memicu penyakit penyakit jantung, stroke, kanker,
gangguan pernapasan, pengeroposan tulang, gangguan
lambung, susah tidur (insomnia), gangguan psikologis
(depresi, bunuh diri), penyakit psikosomatis, gangguan
pada kulit, penyakit-penyakit kronis, dan rasa nyeri
Konsekuensi Stress (2)
◦ Organisasi
Performansi kerja
Burnout
Absenteeism
Turnover
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
Biaya kesehatan
Proses Stress
Tanda-tanda burnout
Manajemen Stress
◦ Dalam melakukan manajemen stres dapat
dilakukan beberapa cara berikut (Munandar, 2014):
1. Mengubah faktor-faktor di lingkungan agar tidak
menjadi pembangkit stres.
2. Mengubah faktor-faktor dalam individu agar:
Ambang stres meningkat, tidak cepat merasakan situasi
yang dihadapi sebagai penuh stres.