untuk bertindak mencapai visi dan misi perusahaan. Pemimpin memiliki visi masa depan mengantisipasi ketidak pastian.
Manajerial: kemampuan untuk memotivasi
orang lain atas dasar kinerja organisasi. Orientasi pada perencanaan kerja, pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian kinerja saat ini. Seorang pemimpin regu / penyelia / manager yang baik harus mampu melakukan adaptasi gaya manajemen sesuai dengan kondisi yang berbeda.
Pemimpin lini perlu melindungi iklim kerja yang baik,
motivasi kerja anak buah, dan melaksanakan strategi strategi yang ditentukan oleh jajaran pimpinan. Kualitas pemimpin dari seorang Panglima perang, mengacu pada kualitas Kebijaksanaan, sifat dapat dipercaya (reliable & integrity), kemurahan hati, Keberanian, dan disiplin.- buku“Sun Zi” – Art of War
5 sifat-sifat seorang Pemimpin / Leader yang baik.
Sifat Pertama adalah zhi, artinya:
• Kemampuan menganalisis & menilai (zhihui) • Kemampuan untuk membedakan (zhi li) • Kemampuan untuk membuat strategi (zhilue) • Kemampuan untuk merencanakan (zhimou)
Zhi= Kebijaksanaan Sifat Kedua adalah xin, artinya: • Sifat dapat dipercaya (zinshi) • Sifat dapat diandalkan (xinlai) • Reputasi yang dapat dipercaya (xinwang)
Xin = Dapat dipercaya = integritas = diandalkan
Sifat Ketiga adalah ren, artinya Cinta & Simpati: • Kebaikan dan Kemurahan Hati (ren ci) • Toleransi dan Pengertian (ren yi) • Kemurahan dan sifat bersahabat (ren hou)
Ren mengandung pengertian: Jika seseorang
bermurah hati pada Anda, diharapkan Anda untuk menanggapi dengan cara yang serupa sebagai balasannya. Sifat Keempat adalah yong, artinya: BERANI • Berani dan Tegas (yong jue) • Tidak mengenal takut (yong meng) • Berani karena melakukan Kebenaran (yong wu) yong = Berani / Keberanian
Sifat Kelima adalah yan, artinya Tegas:
• Keras atau Teguh (yan li) pada Prinsip dan Peraturan • Tegas tapi Adil (yan ming) • Dihormati (yan su) Semua sifat ini menyangkut disiplin seseorang.
Doktrin & Hukum mengacu pada organisasi &
kontrol, sistem & prosedur manajemen, serta pengaturan penempatan sumber daya 1. Mendengarkan 2. Menentukan tujuan dan target yg digunakan untuk mengukur kinerja 3. Rencana Tindakan dan memimpin proyek 4. Memberi pengarahan pada regu 5. Memberitahu setiap orang tentang pekerjaannya 6. Mengevaluasi hasil 7. Menyediakan support dan kesempatan berkembang 8. Membangun hubungan interpersonal Gaya ini disebut Karakteristik Sikap “Make It Happen” a) Tipe Perilaku 1. Berikan pengarahan atau permintaan & jangan terlalu memperhitungkan keinginan anak buah 2. Awasi dari dekat, hargai laporan yang mendetail. 3. Terlihat membuat evaluasi yang negatif 4. Mengancam memberikan sanksi, untuk memberikan tekanan pada anak buah mencapai hasil yg diharapkan. b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1. Untuk mengatasi krisis atau situasi darurat 2. Ketika penyimpangan kecil dari norma aturan standard dapat mengakibatkan masalah besar. Seseorang dapat mengatur dengan otoritas yang ekstrem, tapi dengan cara yang tersirat dan tetap diplomatis (Tidak nampak /terkesan kasar). 1. Dalam jangka panjang; dapat membuat anggota team jadi pasif, pemberontakan, dan sikap menghindar
2. Apabila membutuhkan hal inisiatif dan inovatif
dari staff/anak buah Sikap umum disebut “Saya keras tetapi adil” a) Karakteristik Sikap 1) Beri pengarahan yang jelas dalam sikap yg diplomatis 2) Ambil keputusan-2 dari mereka sendiri. 3) Dengarkan ide-2 dan opini-2 dari anggota team. 4) Gambarkan alasan dari keputusan-2 yang diambil 5) Awasi pekerjaan tanpa terlalu membuang waktu pada detail. 6) Miliki kemampuan untuk memberikan hal-hal positif sebagaimana evaluasi-evluasi negatif. b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1) Ketika pekerjaan membutuhkan pengerahan sumber daya dan target yang tepat. Sikap umum disebut “Saya keras tetapi adil” c) Gaya ini tidak efektif saat: 1) Pimpinan lupa mengembangkan anak buahnya. 2) Keahlian Pimpinan dipertanyakan di organisasi Sikap umum disebut “semua keinginan berjalan baik selama iklim kerja kondusif” a) Karakteristik Sikap 1) Hindari konflik seoptimal mungkin 2) Memberi perhatian pada karakter individu 3) Kebijakan yang populer dan baik utk semua orang b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1) Ketika pekerja sudah mahir dlm pekerjaan mereka dan kondisi relatif mudah/tak ada konflik. 2) Lingkungan kerja yang butuh suasana kondusif c) Gaya ini tidak efektif pada saat: 1) Ketika pekerja kinerjanya buruk/ rendah kualitas 2) Situasi krisis/darurat dan butuh direction yg jelas Umum disebut “mendengarkan pendapat anggota tim” a) Gaya yang khas 1) Mengikut sertakan bawahan dlm membuat keputusan 2) Percaya pada kesepakatan/ konsensus 3) Target ditetapkan tapi tidak selalu di check b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1) Ketika pekerja sdh kompeten dan share informasi dng Pimpinan. 2) Membutuhkan koordinasi yg baik dari semua tim c) Gaya ini tidak efektif pada saat: 1) Pada saat rapat tidak ada pengawasan 2) Ketika pekerja tidak mau diawasi Perilaku umum: “Saya yakin kamu dapat berhasil” a) Gaya yang khas 1) Aktif membantu anak buahnya, dan menunjukkan pada mereka bagaimana mencapai hasil yg baik. 2) Membantu anak buahnya bertumbuh makin baik. 3) Mendorong anak buah membuat target kinerja b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1) Saat mengevaluasi pencapaian target yang dilakukan oleh para pekerja. c) Gaya ini tidak efektif pada saat: 1) Ketika leadership skills kurang memadai. 2) Saat anak buah kurang kompeten dan butuh pengarahan yang lebih kuat. “Lakukan seperti yang saya sebutkan agar semua baik” a) Gaya yang khas 1) Memimpin dng contoh yang dimengerti anak buah 2) Menyusun target yang tinggi sesuai kriteria orang 3) Kesulitan melakukan delegasi tugas b) Kapan gaya ini terbukti efektif: 1) Anak buah memiliki kompetensi dan motivasi yang besar shg tidak butuh koordinasi detail terlalu banyak. c) Gaya ini tidak efektif pada saat: 1) Saat semangat tim dan perkembangan diri pekerja sangat dibutuhkan. 2) Saat pekerjaan membutuhkan delegasi yang terperinci. 1. Melatih dan Mengembangkan untuk mencapai Tujuan (Coach & Develop for Results) 2. Mengarahkan Kinerja (Drive Performance) 3. Menginspirasikan Kesetiaan dan Kepercayaan (Inspire Loyalty & Trust) 4. Mengelola Kerja (Manage Work) 5. Bertindak sebagai Mitra didalam dan antar Team Kerja yang berbeda (Partner Within and Across Team) 6. Memberikan Pengaruh melalui Kekuatan Pribadi (Influence Through Personal Power) 7. Memilih dan mengembangkan talenta (Select and Develop Talent) Katalisator: seorang yang yang mampu menggerakkan inisiatif pribadi dalam diri orang lain (self motivated).
Menjadi seorang katalisator:
1. Adalah seorang yang memiliki pola pikir yang luas – pendekatan secara menyeluruh untuk memimpin orang lain. 2. Seorang yang percaya bahwa dalam pekerjaan yang terus berubah seperti saat ini, setiap anggota team harus mengandalkan akuntabilitas pribadi dalam menyelesaikan berbagai hal. 3. Melakukan pelatihan/coaching, mendukung /supporting, dan menyarankan/advising orang lain untuk mengambil inisiatif dalam menyelesaikan berbagai hal / masalah. 4. Secara konsisten berpola perilaku dalam cara-cara yang mampu memberikan energi dan memobilisasi orang lain. 1. Mempertahankan atau Meningkatkan Rasa Percaya Diri (Maintain or Enhance Self Esteem): Orang perlu merasa dihargai dan memiliki perasaan dirinya berharga untuk dapat dimotivasi, menjadi percaya diri, memiliki inovasi, dan berkomitmen pada pekerjaan mereka. Lakukan hal berikut: a. Fokus pada fakta (focus on fact) b. Tetap menghargai dan mendukung orang itu (Respect and Support others) c. Mengklarifikasi motif (clarify motives). Contoh: “Saya mengerti, karena adanya perubahan- perubahan dalam sistem, telah menyebabkan kamu terlambat dalam memenuhi beberapa deadline order dari customer. Namun karena kecepatan dalam pemikiran, dan tindakan yang kamu lakukan, kita tetap dapat menjaga keterlambatan seminim mungkin” Mempertahankan atau Meningkatkan Rasa Percaya Diri (Maintain or Enhance Self Esteem)... Contd.
Ketika seseorang telah melakukan tugasnya dengan baik,
berhasil dalam tugasnya, atau membuat kontribusi, yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan/ enhance rasa percaya diri orang tersebut: a. Mengakui adanya ide dan pemikiran yang baik b. Mengakui pencapaian-pencapaian (recognize accomplishments) c. Spesifik dan tulus (Be specific and sincere) Contohnya: “Inisiatif kamu untuk mencatat point-point penting selama meeting hari ini dengan customer, membantu kita untuk tetap dalam jalur yang tepat dalam menangani masalah. Saya sangat menghargai usaha-usaha 2. Mendengarkan dan memberi respon dengan Empati (Listen and Respond with Empathy) Ketika anak buah kita mengekspresikan emosinya, baik secara verbal ataupun non-verbal, kita dapat mendengarkan dan memberikan respon dengan rasa empati. Gunakan prinsip utama: a. Tunjukkan empati dengan perasaan positif. b. Berikan respon baik untuk fakta-fakta maupun perasaan-2. c. Menurunkan /mengurangi emosi negatif. Contohnya: “Jelas terlihat bahwa perubahan-perubahan di menit terakhir (fakta) telah menyebabkan dampak kerugian yang besar (perasaan) untuk kamu dan team kerja” 3. Meminta Bantuan dan Mendorong Keterlibatan (Ask for Help and Encourage Involvement) Kita meminta bantuan dan mendorong keterlibatan mereka, dengan tujuan: kita menunjukkan bahwa kita menghargai input/masukan dan kemampuan-kemampuan mereka. a. Buatlah keterlibatan sebagai pilihan utama kita b. Pancinglah ide-ide dari setiap orang dengan pertanyaan- pertanyaan. c. Doronglah rasa tanggung jawab melalui keterlibatan (involvement). Contohnya: “Sebelum kita terlibat terlampau jauh dalam proses ini, saya ingin mendengarkan pendapat Anda sekalian: bagaimana menurut Anda, progress dari set-up operasional yang ada saat ini. Saya juga ingin mendengar pemikiran/opini Anda mengenai set-up ini atau hal lain yang mungkin Anda amati”. 4. Membagikan Pemikiran – Pemikiran, Perasaandan Rasional (Share Thoughts, Feelings and Rationale) Orang-orang akan bekerja dalam upaya terbaik mereka kepada Pemimpin yang mereka percaya. Cara membangun kepercayaan dari team adalah dengan cara mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan rasional kita dengan cara yang tepat. a. Kemukakan perasaan dan pemikiran dengan cara yang tepat. b. Tawarkan pertanyaan “Mengapa”, dibalik semua keputusan, ide, atau perubahan. c. Pastikan bahwa ide-ide kita, opini, dan pengalaman, tidak ‘menggantikan’ ide-ide, opini, dan pengalaman dari orang yg kita pimpin. Contoh(Sharing feelings): “Saya tahu bahwa ini adalah sebuah perubahan yang radikal, & kita semua berusaha keras mengetahui bagaimana hal ini akan mempengaruhi rekan-rekan kerja kita. Sejujurnya, Saya juga concern dengan hal itu. Namun disaat yang 5. Sediakan Dukungan tanpa mencabut Tanggung Jawab (Provide Support Without Removing Responsibility) Jika kita menyediakan support tanpa mencabut tanggung jawab mereka, kita telah membangun rasa memiliki dari anak buah kita (build people’s sense of ownership) atas tugas atau project. ingatlah bahwa: a. Bantulah orang lain untuk berpikir dan melakukan. b. Jadilah realistis dengan apa yang mampu Anda lakukan dan jagalah komitmen. c. Tahanlah ‘godaan’ untuk men-take over /mengambil alih tanggung jawab anak buah Anda – jagalah letak tanggung jawab itu dimana seharusnya berada. Contohnya: “Saya menyadari bahwa prosedur ini tidak familiar untuk kamu. Saya dengan senang hati membimbing dan melatihmu, untuk menjalani proses yang ada; jika Anda berpikir bahwa hal itu dapat membantumu.” Salah satu cara yang mudah untuk mengingat untuk memberikan umpan balik yang komplit dan spesifik adalah dengan menggunakan akronim STAR. Komponen STAR mengingatkan kita untuk menjelaskan Situasi Tugas, Action (Tindakan), dan Result (Hasil):
Contoh Umpan Balik yang Positif (Positive Feedback) (STAR)
S/T– “Terima kasih karena telah membantuku membereskan permintaan- 2 & pesanan-2 client yang sangat mendadak tadi pagi”. A (Action/Tindakan) – “Kamu tahu dengan tepat dimana supply bahan- bahan itu dan mendapatkannya secara cepat dan tepat untuk saya”. R (Result/hasil) – “Customer kita sangat terkesan bahwa kita mampu menangani pesanan spesial itu dalam tenggat yang sangat singkat, sehingga mereka mempercayakan penanganan bisnisnya yang lain kepada kita”